Filsafat Kemuhammadiyahan Makalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Dosen pembimbing Dr. Manager Nasution, S.Ag, MA Oleh : IMAM ARIFIN : 2017 11 45 2 0009 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AHMAD DAHLAN JAKARTA 2017
BAB I PENDAHULUAN Menilik fenomena perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada masa sekarang, agaknya generasi muda bangsa ini memiliki kehidupan sekaligus tantangan yang sedikit banyak akan berbeda dengan generasi di masa sekarang. Serbuan informasi dari dunia luar begitu gencarnya menyerang terutama gaya hidup kaum muda. Kita bisa melihat pada masa sekarang ini telah banyak kaum muda yang telah mengalami kerusakan moral karena terkontaminasi oleh gaya hidup para selebritis yang jauh dari norma-norma agama, susila dan budaya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan mengingat generasi muda merupakan generasi penerus yang akan menggantikan para pemimpin bangsa saat ini. Berlatar belakang masalah diatas, menjadi sangat penting kiranya bagi para aktivis gerakan muhammadiyah untuk kembali menyuarakan apa yang telah menjadi seruan dari para pendirinya terdahulu, Misi perjuangan yang berorientasi pada amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana firman Allah SWT, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…”. (Q.S.[3]Ali ‘Imran:110)
Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah : Apa yang dimaksud dengan filsafat kemuhammadiyahan ? Apa yang dimaksud dengan Motivasi Idealis dan Historis dalam Filsafat kemuhammadiyahan ? Apa yang dimaksud Motivasi Etis dalam filsafat kemuhammadiyahan ? Tujuan Makalah Untuk pemenuhan tugas mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Untuk mengetahui dan memahami tentang filsafat keuhammadiyahan. Untuk mengetahui dan memahami motivasi Idealis dan Historis. Untuk mengetahui dan memahami Motivasi Etis.
BAB II PEMBAHASAN Motivasi Filsafat Muhammadiyah Secara terminologi, kita dapat menjabarkan dan mendefinisikan mengenai makna dari kata itu satu-persatu. Seperti yang akan disajikan dalam pembahasan kali ini, pemakalah mencoba untuk menjabarkan dan menyimpulkan tentang definisi motivasi filsafat kemuhammadiyahan dan apa yang terkandung didalamnya.
Definisi Motivasi Kata motivasi atau motif dalam bahasa kita seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga yang menggerakan jiwa dan raga atau jasmani dan rohani untuk melakukan perbuatan tertentu. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam sebuah organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena setiap anggota suatu organisasi adalah individu yang unik secara biologis maupun psikologis, dan masing-masing berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. jika kita padukan antara motivasi dengan filsafat muhammadiyah dalam arti sebagai sebuah gerakan, maka motivasi filsafat muhammadiyah merupakan sebuah dorongan yang muncul baik intern maupun ekstern sebagai proses yang meyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan amal usaha muhammadiyah. (Suprihanto dkk, 2003)
Motivasi Idealis Hakikat Filsafat Kemuhammadiyahan Untuk dapat mengetahui motivasi filasafat muhammadiyah secara utuh, maka sudah barang tentu kita harus mengetahui bagaimana dari sisi idealis (pemikiran sebagai landasan ideologi gerakan/ Hakikat) dan juga dari sisi historis (sejarah) sebagai asbabun nuzul yang melatar belakangi terbentuknya gerakan ini. Hakikat Filsafat Kemuhammadiyahan Filsafat kemuhammadiyahan adalah seperangkat nilai dan norma dasar yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta khazanah ilmu pengetahuan islami yang dikembangkan dari pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi muhammadiyah sebagai pedoman segenap warga muhammadiyah dalam menjalani pola kehidupan yang tercermin pada kepribadian, Akhlak mulia (akhlaqul karimah) dan teladan yang baik (uswatun khasanah) untuk mencapai cita-cita dan tujuan terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Motivasi Idealis Sumber dan landasan utama filsafat kemuhammadiyahan kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula seluruh gerakannya tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam. Tegasnya gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, kongkret dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh umat manusia sebagai Rahmatan lil’Alamin. Sehingga bisa dikatakan bahwa sumber dan landasan utama filsafat kemuhammadiyahan ialah Al-Quran dan As-Sunnah serta khazanah ilmu pengetahuan islami yang dikembangkan dari pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi (persyarikatan, jamiyah) muhammadiyah.
Muqadimmah Anggaran Dasar Muhammadiyah Adapun pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi (persyarikatan, jamiyah) muhammadiyah, seperti : Muqadimmah Anggaran Dasar Muhammadiyah Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah Matan Kepribadian Muhammadiyah Khittah Perjuangan Muhammadiyah Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah Hasil-hasil Keputusan Tarjih
Fungsi Filsafat Kemuhammadiyahan Filsafat kemuhammadiyahan berfungsi sebagai pedoman (panduan dan pengayaan) bagi segenap warga muhammadiyah dalam menjalani pola kehidupan yang tercermin dalam kepribadian akhlak mulia (akhlaqul karimah) dan keteladanan yang baik (Uswatun Khazanah) baik sebagai pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan warga negara indonesia maupun warga dunia dalam bidang keagamaan, sosial budaya, politik, hukum, pertahanan-keamanan, maupun Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dalam perjuangan menghadapi segala tantangan, masalah perubahan dan perkembangan kehidupan umat manusia.
Motivasi Historis Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan K. H. Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan umat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Al-Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan seorang pedagang.
Motivasi Historis KH A Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahun ke 11, Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang Muhammadiyah hingga tahun 1934. Rapat Tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi Konggres Tahunan pada tahun 1926 yang di kemudian hari berubah menjadi Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini Menjadi Muktamar 5 tahunan.
Motivasi Etis Kepribadian Muhammadiyah pembahasan mengenai motivasi etis ini berkaitan erat dengan pembahasan masalah perilaku ataupun sikap-sikap muhammadiyah baik sebagai sebuah gerakan (organisasi), maupun dalam kapasitasnya masing-masing individu sebagai aktivis Muhammadiyah. Dimana dalam sikap dan perilaku tersebut merupakan cerminan dari kepribadian Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah Muhammadiyah adalah persyarikatan yang juga merupakan Gerakan Islam, maksud dari gerakan ini ialah Dakwah Islam dalam rangka Amar Ma'ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang masyarakat. Yakni masyarakat secara perseorangan sebagai Individu, dan masyarakat dalam arti umum yaitu masyarakat yang sebenarnya.
untuk dapat lebih mendalami kepribadian muhammadiyah, dapat kita telusuri dari cerminan pola pikir dan gagasan-gagasan dari pendirinya yaitu Kiai Ahmad Dahlan, yang diantaranya: 1. Selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan ummat dibawah panji-panji Al-Qur’an. 2. Selalu menerapkan konsep “Welas Asih” terhadap sesama dan berorientasi pada pembelaan kaum tertindas ( kaum yang lebih lemah) 3. Menjadi pribadi yang Uswatun Khasanah (teladan yang baik) dalam setiap bidang kehidupan dengan mengedepankan pengembangan ilmu pengetahuan. Dan masih banyak ide-ide dan gagasan serta pemikiran dari pendiri gerakan Muhammadiyah yang mencerminkan kepribadian yang kemudian menjadi pedoman dalam menjalankan gerakan tersebut. Kemudian dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah "Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu: 1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah. 2. Hidup manusia bermasyarakat. 3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat. 4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan. 5. Ittiba' kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. 6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
Pedoman Amal Usaha Dan Perjuangan Muhammadiyah cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: "Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan realisasi lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah". Sedangkan sumber hukum dari pada ajaran Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, seandainya dari keduanya tidak diketemukan kaidah hukum secara eksplisit, maka menurut Kiai Ahmad Dahlan penentuan hukum dilakukan dengan mempergunakan kemampuan akal pikiran yang logis serta Ijma’ dan Qiyas. Dengan demikian selain kedua landasan utama yang telah disebutkan diatas, aspek intelektualitas (pengetahuan yang luas) juga menjadi salah satu landasan pokok yang penting dalam menjalankan amal usaha Muhammadiyah.
Sifat Muhammadiyah Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini: Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan ummat. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah. Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
BAB III PENUTUP Kesimpulan Filsafat kemuhammadiyahan adalah seperangkat nilai dan norma dasar yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta khazanah ilmu pengetahuan islami yang dikembangkan dari pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi Muhammadiyah sebagai pedoman segenap warga muhammadiyah dalam menjalani pola kehidupan yang tercermin pada kepribadian, Akhlak mulia (Akhlaqul Karimah) dan menjadi teladan yang baik (Uswatun Khasanah) untuk mencapai cita-cita dan tujuan terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Jadi motivasi mempelajari filsafat kemuhammadiyahan adalah mendorong invidu untuk bertindak sesuai norma dasar yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, sehingga dapat menjalani pola kehidupan dengan akhlak mulia dan menjadi teladan yang baik yang sesuai dengan pokok pikiran, pandangan serta asas-asas yang menjadi keyakinan dan cita-cita persyarikatan muhammadiyah. Adapun ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut. Muhammadiyah adalah gerakan Islam Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah adalah gerakan tajdid