LATAR BELAKANG Keanekaragaman yang ada di kota Yogyakarta seperti budaya, perilaku, ras, agama berkumpul menjadi satu kesatuan warga Yogyakarta yang multikultural.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MUFANI JAYANTI, Gaya Hidup Dunia Gemerlap Malam (Dugem) di Semarang (Studi Kasus Mahasiswa UNNES Tentang Filosofi Hidup Dugem Kaitannya dengan.
Advertisements

ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA
MEMILIH METODE PENELITIAN
Identitas Mahasiswa - NAMA : SISKA INDAH WIDRAWATI - NIM : PRODI : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi - JURUSAN : SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI.
MATERI KULIAH PENDIDIKAN INKLUSI
Penelitian Kualitatif
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
MANAJEMEN KONFLIK  .
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
KINERJA APARATUR KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
Tinjauan Atas Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Bandung”.
Manajemen Konflik.
LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF
Seminar Akuntansi 2 By : Rafida Khairani, S.E.I, M.Si
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT
ANTROPOLOGI Minggu ke 3.
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
Pertemuan 11 Wawancara Kerja.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH STANDAR NASIONAL (STUDI SITUS DI SMP NEGERI 1 NGRAMPAL SRAGEN) HERWIYATI SATITI P Q
Anatomi Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
Perasaan atau ikatan batin yang kuat antarsesama anggota kelompok disebut.... Birokrasi Patriotisme Chauvinisme Konflik sosial In group feeling.
Ertemuan 11 Wawancara Kerja.
MATA KULIAH ilmu kealaman dasar
Manajemen Konflik.
MEMILIH METODE PENELITIAN
Peta Literatur dan Posisi Teori dalam Penelitian Kualitatif
PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
LAPORAN DALAM PENELITIAN KUANTITATIF Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
GEGAR BUDAYA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL MAHASISWA UNIVERSITAS BENGKULU Oleh: Lingga Angling Wulung Universitas Sebelas Maret.
Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Manajemen Konflik Negosiasi.
“Strategi Pemilihan Tema Berita Dalam Program Berita “Suara Anda” Metro TV?” Andi Ahmad M 2008 –
Merumuskan Solusi Masalah
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI JURUSAN TATA BUSANA DI SMKN 6 SURAKARTA
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
Pendidikan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Agama dan Keberagaman Budaya Materi diskusi Lokakarya Pendidikan Agama “Membangun Wawasan Bhinneka Tunggal Ika Melalui Penanaman Nilai-nilai Agama” Institut.
PROPOSAL TESIS oleh : warsiyanto nim : q
ETIKA PROFESI Agus Firmansyah Dosen dan Peneliti Media
Soal-soal: Jelaskan hubungan antara komunikasi dan kebudayaan dalam proses Komunikasi Antarbudaya Jelaskan proses komunikasi Antarbudaya melalui model.
Masyarakat Multikultural
Manajemen Konflik Rangkuman: Definisi dan Teori-teori Konflik
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Upaya Penegakannya
ORIENTASI PERKULIAHAN
Riset kualitatif.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
TAHAPAN Penelitian Kualitatif
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
disusun oleh: Nona Liviana
KONSEP DIRI HIJABERS DI KAMPUS NON MUSLIM DI KOTA BANDUNG (Studi Deskriptif Tentang Hijabers dalam Menjalin Interaksi di Lingkungan Kampus Non Muslim)
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Kurnia Fajar Islamto( )
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MELALUI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PEDESAAN PERKOTAAN (PBBP2) DI DINAS PENDAPATAN DAERAH (DISPENDA)
Karakteristik Penelitian Kualitatif
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BANDUNG. JUMLAH PENDUDUK 237 JUTA JIWA (BPS 2010) DAN SEKARANG JUTA JIWA 700 BAHASA DAERAH 1128 SUKU BANGSA.
PERBEDAAN AKAL SEHAT DAN PENGETAHUAN ILMIAH DALAM SOSIOLOGI
Pendidikan Multikultur
BULAN JANUARI - JUNI 2018 CAPAIAN HASIL KEGIATAN PROMKES PUSKESMAS BOJONGSARI.
Masyarakat Multikultural dan Partikularisme Masyarakat.
Transcript presentasi:

LATAR BELAKANG Keanekaragaman yang ada di kota Yogyakarta seperti budaya, perilaku, ras, agama berkumpul menjadi satu kesatuan warga Yogyakarta yang multikultural. Bertambahnya perantau dari luar Yogyakarta maupun dari luar Jawa pastinya menambah keanekaragaman budaya, bahasa, ras, dan agama dan memiliki tujuan masing-masing. Berkomunikasi dengan penduduk asli Yogyakarta yang sangat ramah, kebudayaan daerah yang begitu kental, dan mengedepankan budaya sopan santun. Saling memahami, proses adaptasi dan sikap toleransi dalam proses komunikasi antarbudaya.

Tidak menilai orang lain yang berbeda budaya dengan menggunakan penilaian budaya sendiri (etnosentrisme) bisa menimbulkan masalah atau konflik antar etnis. Seperti halnya konflik yang terjadi di Hugo’s Cafe Yogyakart tanggal 19 Maret 2013 dan berimbas pada terbunuhnya 4 warga NTT di Lapas Cebongan, Yogyakarta pada tanggal 23 Maret 2013. Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti pola komunikasi antarbudaya mahasiswa NTT dengan penduduk Tambak Bayan di Yogyakarta pasca peristiwa Cebongan. RUMUSAN MASALAH Bagaimana pola komunikasi antarbudaya mahasiswa NTT dengan penduduk Tambak Bayan, Yogyakarta pasca peristiwa Cebongan?

TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui perkembangan interaksi sosial antara mahasiswa NTT dengan penduduk Tambak Bayan mulai dari sebelum sampai dengan pasca peristiwa Cebongan 2. Mengidentifikasi upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa NTT untuk menjaga hubungan baik dengan penduduk Tambak Bayan.

KERANGKA TEORI 1. Teori Etnosentrisme Menurut Nanda dan Warms (Samovar, Porter dan Mc Daniel, 2010: 214) teori etnosentrisme merupakan pandangan bahwa budaya seseorang lebih unggul dibandingkan budaya yang lain. Pandangan bahwa budaya lain dinilai berdasarkan standar budaya kita. Kita menjadi etnosentris ketika kita melihat budaya lain melalui kacamata budaya kita atau posisi sosial kita. 2. Face Negociation Theory Teori negosiasi wajah yang dipublikasikan oleh Stella Ting-Toomey ini merupakan teori yang menjelaskan bagaimana mengelola konflik budaya yang berbeda dalam berkomunikasi (Rohim,2009:202).

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan studi pustaka dalam mengamati pola komunikasi antarbudaya yang terjadi di Tambak Bayan pasca peristiwa Cebongan. Obejek utama dari penelitian ini adalah mahaiswa NTT dan penduduk Tambak Bayan. Peneliti berhasil mendapatkan 12 informan mahasiswa NTT dan 7 informan penduduk Tambak Bayan yang mau meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian.

HASIL PENELITIAN Profil Tambak Bayan Pada awalnya Tambak Bayan masih merupakan area perkebunan tebu, singkong dan juga area persawahan. sejak didirakannya kampus fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta tahun 1980an, area ini mulai ramai oleh mahasiswa. Penduduk Tambak Bayan juga mulai menerima mahasiswa pendatang dengan mulai membangun kos-kosan. Tambak Bayan pun mulai berkembang pesat sejak adanya kampus Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu kampus yang di Tambak Bayan juga mulai bertambah selain kampus UPN seperti, Universitas Atma Jaya, Unprok, STTNAS, dan jug a BATAN.

Penggunaan Bahasa dan Penyesuaian Diri Penduduk Tambak Bayan menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa memiliki tiga strata pokok, yaitu Ngoko (strata tidak resmi), Madya (Strata setengah resmi), dan Krama (Strata resmi). Sedangkan mahasiswa NTT dalam kegiatan sehari-harinya menggunakan bahasa Indonesia. Walaupun mahasiswa NTT berasal dari tempat dan bahasa daerah yang berbeda-beda mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam proses komunikasi antarbudaya dengan penduduk Tambak Bayan. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa NTT di Tambak Bayan sudah berjalan dengan baik, perbedaan budaya dan bahasa menjadi pendorong untuk saling memahami dalam proses adaptasi

Sebelum peristiwa Cebongan komunikasi antarbudaya mahasiswa NTT dengan penduduk Tambak Bayan berjalan secara interaktif, sehingga timbul saling pengertian dan rasa nyaman bagi masing masing kelompok budaya. Mahasiswa NTT yang datang dan tinggal di Tambak Bayan diterima dengan baik oleh penduduk Tambak Bayan. Pada saat peristiwa Cebongan proses komunikasi antarbudaya tersebut sempat terhambat ini diakibatkan oleh situasi yang terjadi pada saat itu yang membuat mahasiswa NTT merasa terancam. Isu, ancaman sweeping yang disebarkan dan berbagai bentuk poster dengan tujuan intimidasi menjadi faktor-faktor penghambat dalam proses komunikasi antarbudaya mahasiswa NTT dengan penduduk Tambak Bayan. Sikap etnosentris dan juga face negociation memunculkan penolakan terhadap mahasiswa NTT yang ingin mencari tempat tinggal di Tambak Bayan.

Pasca peristiwa Cebongan, mahasiswa NTT dan penduduk Tambak Bayan berusaha mengembalikan proses komunikasi yang sempat terhambat tersebut menjadi interaktif dan harmonis lagi. Kedua kelompok budaya berkolaborasi menyelesaikan masalah dan melakukan upaya-upaya agar komunikasi antarbudaya di Tambak Bayan kembali membaik. Gelar budaya dan dialog serta Diskusi mengenai peristiwa Cebongan dilakukan untuk memecahkan masalah antaretnis mahasiswa NTT dengan warga Yogyakarta. Bisa dikatakan proses komunikasi antara mahasiswa NTT dengan penduduk Tambak Bayan kembali berjalan secara interaktif.

Gelar Budaya dan Dialog Pasca Peristiwa Cebongan Tempat : Pedukuhan Tambak Bayan Peserta : Perwakilan Mahasiswa NTT, Mahasiswa Papua, mahasiswa Makassar, Batak, Penduduk Tambak Bayan. Tanggal : Sabtu, 30 Maret 2013 Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh beberapa orang penting di Pemerintahan Kabupaten Sleman, dan juga Bupati Sleman Bapak Drs. Sri Purnomo, MSI dan juga beberapa elemen masyarakat Yogyakarta dan juga mahasiswa dari Indonesia Timur. Diskusi: “Kasus Cebongan” - Tempat : Ruang SeminarGedung Perpustakaan UAJY Lantai III. -Peserta : Mahasiswa NTT, Beberapa penduduk Tambak Bayan, Dirgantara. - Narasumber: B. Sukamto (Ka. Lapas Cebongan); Js. Murdomo (ISKA); Dr. Mateus Mali (ISKA); sedangkan Lukas Ispandriarno. Ph. D. (FISIP UAJY) bertindak sebagai moderator diskusi. - Tanggal : Sabtu, 13 April 2013 - Tema : “Kasus Cebongan : Premanisme dan Pluralisme. Diskusi ini diikuti oleh Hillarius N. G. Merro sebagai Ketua Pemuda Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Alor)