STUDY KASUS INDOMIE Vs MIE SEDAAP Kelompok 2 Nurahmad CB015122084 Zainal arifin CB016122220 STUDY KASUS INDOMIE Vs MIE SEDAAP
KASUS Berada di posisi market leader tak seharusnya membuat kita lengah dan merasa tak tertandingi. Jika lengah berinovasi, jangan kaget jika ada pesaing yang siap merebut pangsa pasar.Indomie, mie instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah pionir sekaligus market leader produk mie instan di Indonesia selama puluhan tahun. Mie instan keluaran perusahaan milik Sudono Salim ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1970 dan langsung “meledak” di pasaran.Pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan signifikan karena Indofood terus meluncurkan berbagai varian rasa mie instan yang rasanya pas dengan selera masyarakat. Selain inovasi penciptaan berbagai varian rasa, Indomie makin dicintai karena harganya terjangkau Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih waspada. Walaupun tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara menggaet orang-orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke bawah.
Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa mie-nya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood. Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam. Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.
Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Siapa sangka, meski baru diluncurkan tahun 2003, Mie Sedaap mampu menggerogotimarket share Indomie hingga mencapai kemerosotan omzet 70%. Sebuah kenyataan pahit bagi Indofood yang lengah karena merasa sudah “mapan” tak tergoyahkan selama puluhan tahun. Ada banyak faktor yang menyebabkan market share Indomie perlahan-lahan tergeser oleh Mie Sedaap. Salah satunya, karena Indomie tak disiplin menjaga posisinya sebagai market leader. Sebagaimana yang tertulis di buku Marketing Management karangan Philip Kotler 13 Ed.Chapter 11: ‘’Market leader harus menghadapi tantangan dari pesaing kecuali, dominasinya dilindungi oleh hak paten (atau monopoli hukum). Hal ini untuk mempertahankan posisinya melawan penantang. Cara alternatif untuk meningkatkan penggunaan produk adalah: mencari pengguna baru, menemukan penggunaan baru untuk produk dan meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang sudah ada.”
PEMBAHASAN NILAI PELANGGAN TOTAL Nilai Produk NILAI PELANGGAN TOTAL Nilai Produk Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yangdisertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa danbawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie punselalu berusaha memenuhi keinginankonsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng,mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisionaldaerah-daerah Indonesia), mie keriting, mie vegan, serta mie jumbo.Mencakup kandungan gizi dalam indomie. Indomie diklaim sebagai makanan yangsehat dan bergizi karena memiliki berbagai kandungan giziseperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai Vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Nilai Pelayanan Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehinggamampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai danpenghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memilikioutlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiapgudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yangsesingkat mungkin. Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasamadalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo(warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/miegoreng sebagai menu utama). Nilai Karyawan Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwakaryawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan. Perseroan percaya bahwa setiapkaryawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itusendiri.Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuksaling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan dipasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuranyang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi. Nilai Citra Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) programandalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusiyang optimal kepada
BIAYA PELANGGAN TOTAL • Biaya Moneter • Biaya Moneter berkaitan harga yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang tertentu.Indomie dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus ataupaket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah danterjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1200. •Biaya Waktu berkaitan dengan waktu yang dikorbankan untuk mendapatkan barang tertentu.Distribusi Indomie luas > Indomie mudah diperoleh dimana saja •Biaya Energi (tenaga fisik) berkaitan dengan tenaga fisik yang dikeluarkan untuk mendapatkan barangtertentu.Distribusi Indomie luas > Indomie mudah diperoleh dimana saja Nilai pelanggan yang tinggi adalah KUNCI Untuk menghasilkan Kepuasaan Pelanggan (KepuasanPelanggan adalah perasaan kecewa atau senangseorang pelanggan yang muncul setelahmembandingkan antara kinerja (hasil) produk yangdiperoleh terhadap kinerja (hasil) produk yangdiharapkan)Implikasi : Begitu kuatnya citra Indomie di pasarsehingga masyarakat menganggap seolah mie instanadalah Indomie Nilai Pelanggan > Biaya Pelanggan = Kepuasan PelangganKesetiaan Pelanggan
KEPUASAN TOTAL PELANGGAN INDOMIE adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelahmembandingkan kinerja produk yang dipikirkannya dengan kinerja produk yangdiharapkannya Yang menjadi harapan konsumen dari suatu produk mie instan antara lain: 1.Praktis 2.Mudah disajikan 3.Harga Terjangkau 4.Pengganti makanan pokokKinerja (hasil) yang ditawarkan Indomie sebagai produk mie instan pertama kali diIndonesia Berhasil memenuhi harapan konsumen tersebut dan bahkan melebihi harapan sehingga konsumen memiliki tingkat kepuasan yang sangat tinggi terhadap produk Indomie. Mengukur Kepuasan Pelanggan Indomie Pelanggan yang sangat Puas terhadap suatu produk, ciri-cirinya: • Lebih lama setia terhadap produk • Berkomitmen membeli lagi produk lama ataupun produk baru yangdikeluarkan produsen di masa depan meski situasi pasar berpotensi menyebabkan peralihan perilaku (kesetiaan) • Membicarakan hal-hal menyenangkan mengenai perusahaan danproduk • Tidak terpengaruh merek pesaing / kompetitor Kepuasan atau rasa senang yang tinggi dari konsumen terhadap suatuproduk akan menciptakan ikatan emosional yang tinggi pula terhadapproduk tersebut. Sebutan "Indomie" dijadikan istilah generik yang merujuk kepadasemua merek mie Instan di Indonesia •Tidak jarang orang membawa Indomie ke luar negeri bila makanandi luar tidak cocok. •Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering sekalimenyumbang mi instan seperti Indomie •Membuat orang sebelumnya tidak makan mie menjadi makan mie •Untuk beberapa orang, Indomie menjadi makanan pokok dandimakan dengan nasi putih sebagai Lauk
FRAMEWORK FOR CRM(CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING) a. Identifikasi calon dan pelanggan b. Bedakan pelanggan berdasarkan kebutuhan dan nilai mereka bagi perusahaan c. Berinteraksi dengan masing-masing Pelanggan untuk memperbaiki pengetahuan d. Sesuaikan produk, layanan dan pesan dengankebutuhan masing-masing pelanggan STRATEGI CRM INDOMIE Mengurangi tingkat perpindahan pelanggan Indomie kemerek lain Meningkatkan lamanya relasional pelanggan Indomie Meninggikan potensi pertumbuhan masing-masingpelanggan Membuat pelanggan bermanfaat tinggi Fokus pada pelanggan yang bernilai tinggi
MENGURANGI PERPINDAHAN PELANGGAN Ada 5 (lima) langkah : 1 MENGURANGI PERPINDAHAN PELANGGAN Ada 5 (lima) langkah : 1. Menentukan dan mengukur tingkat retensi. 2. Membedakan penyebab erosi pelanggan dan mengidentifikasi pelanggan yang dapat dikeloladengan baik. 3. Mengestimasi berapa banyak laba yang hilang ketikakehilangan pelanggan. 4. Menggambarkan berapa banyak biaya untukmengurangi angka perpindahan pelanggan. 5 Mendengarkan pelanggan MEMAKSIMALKAN NILAI MASA – HIDUP PELANGGAN Mengukur Nilai Seumur Hidup Pelanggan Nilai seumur hidup pelanggan (CLV – Custoer Life Value) menggambarkannilai sekarang arus laba masa depan yang diharapkan selama pembelianseumur hidup pelanggan
KESIMPULAN Pesaing yang muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut. Dengan begitu pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie sedap dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di pasar mie instan Indonesia.