Standar Audit Yulazri M.Ak. CPA Universitas Esa Unggul.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENUGASAN & PERENCANAAN PENGAUDITAN
Advertisements

PENYELESAIAN AUDIT & TANGGUNGJAWAB PASCA AUDIT
PELAPORAN AUDIT.
Perencanaan Audit (Audit Plan)
PERTEMUAN 1 Adopsi ISA dalam Standar Audit di Indonesia
AUDITING DAN ATESTASI KOMPILASI DAN REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB III Standar auditing
1. Penerimaan Perikatan Audit Mengevaluasi integritas manajemen Mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko luar biasa Menentukan kompetensi untuk.
Bab 21 Jasa dan Pelaporan Lain
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
Standar Auditing Universitas Indonusa Esa Unggul Yulazri SE. M.Ak. Akt
Overview Audit dan Atestasi
STANDAR UMUM PEMERIKSAAN
Tugas dan Tanggung Jawab Auditor
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Hadi Saputra ~ Pertemuan ke 2
BAGIAN II STANDAR AUDIT
BAB 12 Etika Dalam Kantor Akuntan Publik
SPAP, LAPORAN AUDIT, ETIKA PROFESI DAN KEWAJIBAN HUKUM
Team Dosen Etika Profesi dan Bisnis Prodi Akuntansi – FE UEU
Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA)
STANDAR AUDITING Pertemuan 5
Kode Etik Akuntan Publik
1 STANDAR UMUM Pertemuan 8 STANDAR UMUM Matakuliah: F0692 / KODE ETIK AKUNTAN Tahun: Semester Genap 2004 / 2005 Versi: 0 / 0.
Pertemuan 3 Materi 3. Perencanaan Audit
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
Palupi ׀ Marlina ׀ Wahyu
ETIKA PROFESI DAN PENDAPAT AUDITOR
KONSEP DASAR DAN STANDAR AUDIT
 Serangkaian prinsip atau nilai moral
BAGIAN V ETIKA PROFESI.
AUDIT LAPORAN KEUANGAN, LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
RERANGKA PRAKTIK PROFESIONAL: ETIKA DAN STANDAR PRAKTIK
Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 RESKINO, SE, M.Si, AK
PENERIMAAN PERIKATAN dan PERENCANAAN AUDIT
AUDIT LAPORAN KEUANGAN
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
MENERIMA PERIKATAN DAN MERENCANAKAN AUDIT
Last Presentation 16 Juli 2016.
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
Pertemuan 5 Landasan Etika Akuntan Publik
Bab I Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik Dosen Pengampu:
AUDITING.
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
STANDAR PEMERIKSAAN AKUNTANSI DAN KODE ETIK PROFESI
MENERIMA DAN MELANJUTKAN PENUGASAN
ETIKA PROFESI.
PERENCANAAN AUDIT ACUAN :
TAHAP TERAKHIR PROSES AUDIT
MENDOKUMENTASIKAN PEKERJAAN AUDIT
6 AUDIT REPORT PEMERIKSAAN AKUTANSI YULAZRI M.AK., CA., CPA
PERNYATAAN STANDAR AUDITING
Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit
12 ETIKA PROFESI PEMERIKSAAN AKUTANSI YULAZRI M.AK., CA., CPA
Pemahaman Struktur pengendalian intern
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
PENYELESAIAN AUDIT & TANGGUNGJAWAB PASCA AUDIT
Tanggungjawab Profesi: Standar Kualitas dan Etika
BAB 12 LAPORAN AUDITOR.
BAB XI PENYELESAIAN AUDIT
BAGIAN 8 PENERIMAAN PENUGASAN AUDIT DAN PERENCANAAN AUDIT
A. Perencanaan Audit (Audit Plan)
Konsep Audit Siwidyah DL. Kenapa Auditing Diperlukan? Adanya hubungan ekonomi di dalam entitas, dan hubungan antara entitas dengan pihak lain yang memiliki.
Dokumentasi Audit Suzy Noviyanti Unnes, 1 Maret 2019
PERKEMBANGAN STANDAR PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Transcript presentasi:

Standar Audit Yulazri M.Ak. CPA Universitas Esa Unggul

Perikatan (Engagement) Perikatan Atestasi Perikatan Non Atestasi Pemeriksaan (Examination) atas Laporan Keuangan Prospektif Audit atas Laporan Keuangan Historis Tipe Perikatan Atestasi Lain Standar untuk Pelaporan Pengendalian Intern Perikatan Prosedur yang Disepakati Bersama Standar Jasa Akuntansi dan Review Standar Jasa Konsultansi Standar untuk Prakiraan dan Proyeksi Keuangan Standar Auditing 3

Summary of General Standards (before 2013) 10 Pernyataan standar Generally Accepted Auditing Standards General : 3 1. Adequate training and proficiency 2. Independence in mental attitude 3. Due professional care Field Work : 3 1. Proper planning and supervision 2. Internal control understanding 3. Sufficient competent evidence Reporting : 4 1. Statements prepared in accordance with GAAP 2. Circumstances when GAAP not followed 3. Adequacy of disclosures 4. Expression of opinion on financial statements

Standar Umum (General Standards) 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi (independence) dalam sikap harus dipertahankan oleh auditor 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya (due profesional care) dengan cermat dan seksama.

Standar Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya. 2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan hasil audit.

Standar Pelaporan (Standard of reporting) 1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum 2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya Standar Auditing

Standar Pelaporan 3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit. 4. Laporan audit harus membuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Standar Auditing

IFAC Code of Ethics for Professional Accountants ISQCs 1-99 International Standards on Quality Control Related Services International Framework for Assurance Engagements Framework Audits and Reviews of Historical Financial Information Assurance Engagements Other Than Audits or Reviews of Historical Financial Information ISREs 2000-2699 International Standards On Review Engagements ISAs 100-999 International Standards On Auditing ISAEs 3000-3699 International Standards On Assurance Engagements ISRSs 4000-4699 International Standards On Related Services IAPSs 1000-1999 International Auditing Practice Statements IREPSs 2700-2999 Reserved for International Review Engagement Practice IAEPSs 3700-3999 Reserved for International Assurance Engagement Practice Statements IRSPSs 4700-4999 Reserved for International Related Services Practice Statements 9

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (Kode Etik) Standar Pengendalian Mutu 1 (SPM 1) Kerangka untuk Standar Jasa Terkait (SJT) Perikatan Asurans (Kerangka) Standar Perikatan Reviu (SPR) Standar Perikatan Asurans (SPA) Standar Audit (SA) 1010

Standar Audit Penilaian Risiko dan Penggunaan Prinsip Umum dan Tanggung Jawab Kesimpulan Audit dan Pelaporan Respons terhadap Risiko yang Hasil Pekerjaan Pihak Lain Area Khusus Bukti Audit Dinilai SA 500 SA 600 SA 700 SA 800 SA 200 SA 300 SA 501 SA 610 SA 705 SA 805 SA 210 SA 315 SA 505 SA 620 SA 510 SA 220 SA 706 SA 810 SA 320 SA 520 SA 230 SA 330 SA 530 SA 710 SA 240 SA 540 SA 402 SA 720 SA 550 SA 250 SA 450 SA 560 SA 260 SA 570 SA 265 SA 580 1111

17

18

19

Topics ISA Reference 1. Ethics, ISAs, and Quality Control ISQC 1, 200, 220 2. Risk-Based Audit- Overview Multiple 3. Internal Control- Purpose and Components 315 4. Financial Statement Assertions 5. Materiality and Audit Risk 320 6. Risk Assessment Procedures 240, 315 7. Responding to Assessed Risks 240, 300, 330, 500 8. Further Audit Procedures 330, 505, 520 9. Accounting Estimates 540 10. Related Parties 550

Topics ISA Reference 11. Subsequent Events 560 12. Going Concern 570 13. Audit Documentation ISQC 1, 220, 230, 240, 300, 315, 330 14. Summary of Other ISA Requirements 250, 402, 501, 510, 600, 610, 620, 720 15. Forming an Opinion on Financial Statements 700

22

23

24

25

26

27

Pendahuluan Tujuan Definisi Ketentuan menggunakan  Struktur SA: Pendahuluan Tujuan Definisi Ketentuan  Materi Penerapan dan Penjelasan Lain  SA mengharuskan auditor untuk menggunakan pertimbangan profesional and memelihara skeptisisme profesional dalam merencanakan dan melaksanakan audit atas laporan keuangan.  SA mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan independensi, yang berkaitan dengan perikatan audit atas laporan keuangan.

 SA mengharuskan auditor memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, dan oleh karena itu, memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan wajar yang mendasari opini auditor.  Auditor harus mematuhi seluruh SA yang relevan dengan audit  Auditor harus memiliki suatu pemahaman tentang keseluruhan isi suatu SA, termasuk materi penerapan dan penjelasan lain.  Auditor tidak diperkenankan untuk menyatakan kepatuhannya terhadap SA dalam laporan auditor kecuali auditor telah mematuhi ketentuan SA 200 dan SA lain yang relevan

Dokumentasi audit Audit atas estimasi akuntansi Evaluasi atas kesalahan penyajian Penggunaan pekerjaan pakar auditor Audit atas pihak berelasi Komunikasi dengan Pihak Bertanggung Jawab atas Tata Kelola Audit atas laporan keuangan grup yang

Hasil dari pelaksanaan prosedur tersebut dan bukti yang didapat  SA mencakup berbagai ketentuan tambahan dokumentasi  Prinsip yang mendasari untuk menentukan luasnya dokumentasi audit – untuk memungkinkan bagi seorang auditor yang berpengalaman dan tidak mempunyai hubungan dengan audit untuk dapat memahami: Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang dilaksanakan untuk mematuhi SA dan ketentuan lainnya Hasil dari pelaksanaan prosedur tersebut dan bukti yang didapat profesional yang dibuat untuk mencapai kesimpulan tersebut c. Hal-hal signifikan yang timbul selama audit, kesimpulan atas hal tersebut, pertimbangan

ketidakpastian estimasi yang tinggi  Fokus tambahan – estimasi signifikan, estimasi dengan ketidakpastian estimasi yang tinggi Mengevaluasi asumsi alternatif atau hasil dipertimbangkan oleh manajemen Mengevaluasi kewajaran asumsi yang signifikan yang c. Menilai pertimbangan manajemen dan keputusan dalam membuat estimasi untuk melihat adanya indikator dari keberpihakan manajemen (management bias)

kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit dan  Fokus tambahan – pengevaluasian (1) dampak dari kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi Menentukan apakah strategi dan perencanaan audit secara keseluruhan perlu direvisi dengan adanya kesalahan penyajian yang diidentifikasi Meminta manajemen untuk mengoreksi seluruh kesalahan penyajian yang diidentifikasi Jika manajemen menolak, memahami alasannya dan dengan mempertimbangkan alasan tersebut, auditor mengevaluasi apakah telah terjadi kesalahan yang material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan

Fokus tambahan – Pakar manajemen dan pakar auditor  Auditor diharuskan untuk memperoleh pemahaman bidang keahlian pakar, untuk menentukan ruang lingkup dari pekerjaan pakar, untuk mengevaluasi hasil dari pekerjaan tersebut  Auditor harus mengevaluasi kompetensi, kapabilitas dan objektivitas pakar  Sifat, saat dan luas prosedur tergantung pada : Signifikansi atas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan pakar Pengalaman auditor tentang pekerjaan sebelumnya yang dilakukan oleh pakar tersebut Dalam hal pakar auditor, apakah pakar tersebut menjadi subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm auditor

Fokus tambahan – transaksi dengan pihak berelasi yang signifikan, pihak dengan pengaruh yang dominan, transaksi di luar kegiatan normal entitas  Auditor diharuskan untuk waspada terhadap risiko kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan  Auditor harus memahami rasional bisnis atas transaksi signifikan dan apakah transaksi tersebut telah diotorisasi dan disetujui degan tepat  Auditor harus mengevaluasi apakah hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi telah dicatat dan diungkapkan pada laporan keuangan secara tepat.

 Fokus tambahan pada komunikasi dua arah antara auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola  Auditor sekarang diharuskan untuk menilai “keefektifan” dan “ketepatan” proses komunikasi dua arah dan menentukan dampaknya terhadap penilaian risiko auditor  SA mencakup keharusan untuk mengomunikasikan hal- hal khusus ke pihak yang bertanggung Jawab atas tata Kelola

Prinsip-prinsip dasar  Rekan perikatan grup bertanggung jawab atas pengarahan, pensupervisian, dan pelaksanaan perikatan audit grup sesuai dengan standar profesional dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku  Rekan perikatan audit tidak dapat mengandalkan auditor komponen. Rekan Perikatan audit atau firm rekan perikatan grup bertanggung jawab atas opini audit grup  Laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak boleh mengacu ke auditor komponen, kecuali jika diharuskan oleh peraturan perundang-undangan untuk memasukkan pengacuan tersebut

 SA mengenai audit grup mencakup penentuan tipe pekerjaan yang harus dilakukan atas informasi keuangan komponen

Areas yang memerlukan pekerjaan tambahan  Materialitas materialitas keseluruhan komponen ditetapkan lebih rendah dari bagi laporan keuangan grup secara  Auditor grup dilibatkan dalam menentukan tingkat materialitas komponen  Auditor grup dilibatkan dalam penilaian risiko auditor komponen penyajian untuk mengidentifikasi risiko kesalahan material yang signifikan dalam laporan keuangan grup  Auditor grup harus mengevaluasi ketepatan prosedur audit lebih lanjut yang harus dilaksanakan untuk merepons signifikan risiko kesalahan yang telah penyajian material yang diidentifikasi dalam laporan keuangan grup

 Skeptisisme profesional: suatu sikap yang mencakup suatu pikiran yang selalu mempertanyakan, waspada terhadap kondisi yang dapat mengindikasikan kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian penting atas bukti audit  Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan skeptisisme profesional mengingat kondisi tertentu dapat saja terjadi yang menyebabkan laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material  Sebagai suatu sikap, skeptisisme profesional secara fundamental merupakan suatu pikiran. Pikiran yang skeptikal mendorong perilaku auditor untuk mengadopsi suatu sikap mempertanyakan ketika mempertimbangkan keandalan informasi dan membuat kesimpulan

penting dalam yang integral audit dari dan merupakan kemampuan yang  Skeptisisme profesional mempunyai peranan bagian penting dalam yang integral audit dari dan merupakan kemampuan yang perlu terkait dimiliki oleh seorang auditor. Sangat dengan pertimbangan profesional  Skeptisisme profesional melaksanakan profesional dan pertimbangan kedua-duanya penting dalam dan audit secara tepat merupakan yang baik kunci dari audit dengan kualitas

terutama dalam membuat keputusan tentang:  Skeptisisme profesional memfasilitasi pelaksanaan pertimbangan oleh auditor secara tepat, terutama dalam membuat keputusan tentang: Sifat, saat, dan luas prosedur audit Evaluasi tentang apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh Evaluasi tentang pertimbangan manajemen dalam menerapkan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku bagi entitas Penarikan kesimpulan berdasarkan bukti audit yang diperoleh

Penelaahan keseluruhan LK Perencanaan audit Pemahaman entitas Penilaian risiko salah saji material Respons terhadap risiko Harapan pengendalian beroperasi efektif Harapan pengendalian beroperasi tidak efektif Tidak dapat diandalkan Pengujian pengendalian Lapor kelemahan signifikan kepada TCWG dan semua kelemahan kepada manajemen Dapat diandalkan Prosedur substantif penuh Prosedur substantif terbatas Penelaahan keseluruhan LK Laporan auditor PH ED ISA- DSP IAPI 4343

Pelaporan 8 6 1 2 3 4 5 7 1 2 4 6 7 5 3 8 Penilaian Risiko Menanggapi Risiko Pelaporan Tidak 8 6 1 2 3 4 5 7 Ya Rancangan tanggapan meneyeluruh dan prosedur audit selanjutnya 1 2 Kegiatan Pra-Penugasan 4 6 Evaluasi bukti audit Laksanakan prosedur penilaian risiko 7 Perlu pekerjaan tambahan? 5 Implementasikan tanggapan terhadap RMM yang dinilai 3 Rencanakan audit Buat laporan auditor independen 8

A Penilaian Risiko Aktivitas Tujuan Dokumentasi Referensi Kegiatan pra- penugasan Putuskan untuk menerima/ menolak penugasan Rinci faktor risiko Independensi Surat penugasan SA 200 SA 210 SA 220 SA 230 SPM 01 Laksanakan prosedur penilaian risiko Identifikasi/ nilai risiko kesalahan penyajian material (RMM) dengan Risiko bisnis dan kecurangan, termasuk risiko signifikan; Rancang/ implementasi pengendalian intern SA 240 SA 250 Nilai RMM di tingkat: Laporan keuangan; Asersi SA 260 memahami entitas SA 300 SA 320 Perencanaan audit Buat strategi audit menyeluruh dan rencana audit Materialitas; Diskusi tim audit; Strategi audit menyeluruh. SA 402 SA 610 SA 620 Penilaian Risiko A

A Aktivitas Tujuan Dokumentasi Referensi Rancangan tanggapan meneyeluruh dan prosedur audit selanjutnya Membuat tanggapan yang tepat terhadap RMM yang dinilai Mutakhirkan strategi audit menyeluruh Tanggapan keseluruhan Rencana audit yang mengaitkan RMM yang dinilai ke prosedur audit SA 200 SA 230 SA 240 SA 250 SA 260 SA 300 SA 320 SA 402 SA 610 SA 620 Implementasikan tanggapan terhadap RMM yang dinilai Turunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima. Pekerjaan yang dilaksanakan Temuan audit Supervisi staf Riviu kertas kerja audit. Menanggapi Risiko Evaluasi bukti audit Tentukan pekerjaan audit tambahan yang diperlukan Mutakhirkan strategi audit menyeluruh Tanggapan keseluruhan Rencana audit yang mengaitkan RMM yang dinilai ke prosedur audit SA 200 SA 230 SA 240 SA 250 SA 260 SA 300 SA 320 SA 402 SA 610 SA 620 Implementasikan tanggapan terhadap RMM yang dinilai Turunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima. Pekerjaan yang dilaksanakan Temuan audit Supervisi staf Riviu kertas kerja audit. Pelaporan

Prakondisi suatu audit Aktivitas Awal Perikatan Penerimaan atau keberlanjutan hubungan; Surat perikatan audit. Prakondisi suatu audit Pemenuhan ketentuan Etika Pembatasan ruang lingkup Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien Kompetensi Tim Perikatan Kesepakatan perikatan Integritas klien Surat Perikatan Audit 9

8

Aktivitas awal perikatan PERENCANAAN AUDIT Strategi audit Pengembangan rencana audit Aktivitas awal perikatan PH ED ISA- DSP IAPI 49

PH ED ISA- DSP IAPI PROSEDUR PENILAIAN RISIKO Pemahaman entitas dan lingkungannya Pengidentifikasian dan penilaian risiko salah saji material Respons thd risiko yg dinilai Perencanaan audit PH ED ISA- DSP IAPI 50

Pengidentifikasian Risiko Lakukan Prosedur Penilaian Risiko Tujuan & strategi entitas, faktor ekstern, sifat entitas, kebijakan akuntansi, ukuran kinerja What can go wrong? Daftar faktor risiko bisnis dan kecurangan yang dinilai. 1 2 3 4 Penilaian Risiko Bagaimana kemungkinan terjadinya? (H,M,L) Apabila terjadi, dampaknya material? (H,M,L) M L H L M M H L M L H L Tingkat Risiko yang Dinilai (H,M,L) Apakah merupakan risiko signifikan (significant risk)? – Y/T presumed fraud risks T T Y Y

TANGGAL EFEKTIF SA SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah: Tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau Tanggal 1 Januari 2014 (untuk selain Emiten) Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.

pendidikan  Implementasi yang efektif - biaya  Penerapan ISA atas audit entitas kecil  Metode dan proses audit KAP  Peningakatan kapasitas, pelatihan dan pendidikan  Pengendalian mutu dan kepatuhan 55

1. Hadapi persyaratan ISA. Menyelesaikan tahapan penilaian risiko vs langsung melakukan prosedur audit substantif Penggunaan pertimbangan profesional dalam penentuan lingkup dan waktu pelaksanaan prosedur sesuai dengan ukuran, kompleksitas dan risiko entitas vs pengisian formulir dan checklist Sikap terhadap penerapan ISA: pekerjaan ekstra untuk sekedar patuh vs kesempatan untuk meningkatkan kualitas audit dengan cara efektif – biaya. Sumber: Stuart Hartley, FCA 56

2. Identifikasi sumber risiko, bukan sekedar dampak yang terjadi. Misal: Dampak risiko salah saji: penilaian persediaan; kelengkapan penjualan; atau keakuratan estimasi. Sumber risiko: Kecenderungan industri yang memburuk atau kerentanan akuntan terhadap kesalahan. 57

Sediakan waktu untuk perencanaan yang baik. Pahami lingkungan pengendalian. Fokus pada perbaikan berkelanjutan. Komunikasi dua arah dengan manajemen. 58

Auditing”, Collings, Steven, John Wiley & Son, 2011  Handbook of International Quality Control, Auditing, Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements, IAASB-IFAC, 2013  Guide to Using ISAs in the Audits of Small- and Medium-Sized Entities, IFAC, 3rd Edition, 2011  Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), IAPI, Salemba Empat, 2013  Materi Public Hearing –DSAP, 2012  “Intepretation and Application of International Standards on Auditing”, Collings, Steven, John Wiley & Son, 2011  Audit Berbasis ISA, Th. M. Tuanakotta, Salemba Empat, 2013  Perencanaan dan Sampling Audit sesuai ISA, Tim Implementasi ISA IAPI – 2013 (Agung Nugroho & Wisnu K)

Thank you 54