Oleh: SITI ZUHROTUL MUNAWAROH 1214051067 MEMPELAJARI PENERAPAN CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH) PADA INDUSTRI GULA KRISTAL PUTIH DI PTPN VII DISTRIK BUNGAMAYANG Oleh: SITI ZUHROTUL MUNAWAROH 1214051067 JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015
Industri pengguna gula PENDAHULUAN JUMLAH PENDUDUK Industri pengguna gula PERMINTAAN GULA Meningkatkan Efisiensi Dan Meminimalisir Dampak Lingkungan CLEANER PRODUCTION DISTRIK BUNGAMAYANG
TUJUAN PRAKTIK UMUM Mempelajari alur proses pengolahan tebu menjadi gula kristal putih. Mempelajari proses pengolahan limbah padat, cair, gas dan B3. Mempelajari proses penerapan cleaner production (produksi bersih) di industri gula kristal putih PTPN VII Distrik Bungamayang Sebagai salah satu syarat kelulusan menjadi Sarjana di jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
WAKTU, TEMPAT DAN METODE WAKTU DAN TEMPAT Praktik Umum ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015 s/d 26 Agustus 2015 di PT. Perkebunan Nusantara VII Distrik Bungamayang Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Lampung Utara METODE Metode praktik umum yang digunakan yaitu wawancara, diskusi, pengamatan langsung, dan pengambilan data
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah : 1982 – 1989 : Dibawah manajemen PTP XXI – XXII (Persero) 1990 – 1995 : Dibawah manajemen PTP XXXI (Persero) 1995 – 1996 : Dibawah manajemen PTP X – XXXI (Persero) 1996 – sekarang : PTPN VII (Persero) Gabungan PTP XXXI (Persero), PTP X (Persero), dan PTP XXIII (Persero) Geografis : Terletak di Desa Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bungamayang Kabupaten Lampung Utara. Ketenagakerjaan : Terdiri dari karyawan tetap (Staf, Bulanan, Harian) dan tidak tetap Dengan total tenaga kerja tetap 698 orang dan karyawan tidak tetap 2138 orang.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Perkebunan Nusantara VII Distrik Bungamayang Jenis Badan Hukum : Perseroan Terbatas Alamat Perusahaan : Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Lampung Utara PO/Box 125/KB Status Perusahaan : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Usaha : Perkebunan Tebu dan Pabrik Gula SK Amdal yang Disetujui : SEL, RKL-RPL Penanggungjawab Kegiatan : Herry Susanto Jabatan : General Manager Izin yang terkait dengan Amdal : 05/SEL/RKL-RPL/BA/I/1996 tanggal 15 Januari1996
Proses Pengolahan Gula Kristal Putih Penerapan Cleaner Production HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengolahan Gula Kristal Putih Penerapan Cleaner Production
PENERIMAAN BAHAN BAKU CORE SAMPLER TIMBANGAN CANE YARD Core sampler bertugas untuk mengambil sample dari dalam truk yang berisi tebu dengan menggunakan unit bor yang selanjutnya akan dilakukan analisa rendemen sementara sampai didapatkan rendemen individu Stasiun timbangan berfungsi untuk mengetahui jumlah tebu yang masuk dalam pabrik. Timbangan (1) Bruto Timbangan (2) Tarra Timbangan (3) Umum Fungsi halaman pabrik (cane yard) adalah sebagai tempat penampungan tebu yang datang dari kebun, agar ketersediaan tebu giling terjamin sehingga kontinuitas giliing juga tercapai. Prinsip: FIFO
Putaran & Sugar Handing PENGOLAHAN GULA Cane preparation Pemerahan nira Tebu Penerimaan bahan baku Penguapan Pemurnian nira Kristalisasi Putaran & Sugar Handing Pengemasan Penggudangan
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Cane Preparation CANE CUTTER 1 Hasil Potongan : ± 8 – 10 cm Jumlah Pisau : 64 buah Kapasitas : 10000 TCD Panjang : 1980 mm Clearence : 250 mm Kecepatan : 600 rpm CANE CUTTER 2 Hasil Potongan : ± 2 – 3 cm Jumlah Pisau : 72 buah Panjang : 980 mm Clearence : 25 mm Kecepatan : 600 rpm SHS (SEMI HAMMER SHREDDER) Jumlah copper : 64 buah Kecepatan putaran : 744 rpm HDHS (HEAVY DUTY HAMMER SHREDDER) Jumlah hammer : 80 buah Clearence : 25 mm Kecepatan putaran : 1200 rpm BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Pemerahan Nira (Cane Diffuser) BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Pemerahan Nira (Dewatering and Drying Mill) TO DIFFUSER TO BOILER FROM DIFFUSER BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Pemurnian Nira CLARIFIER BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Pemurnian Nira FLASH TANK SINGLE TRAY CLARIFIER Retention time 35 – 45 menit MUD TANK From Boiler Baggacylo Cyclone Rotary Vaccum Filter Nira Jernih Turbidity < 60 ppm SiO2 Filter Cake 1.5 – 2.0 % pol EVAPORATOR NIRA TAPIS BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Penguapan (Evaporasi) BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
Pemasakan (Kristalisasi) & Putaran Klare SHS Syroop Str A Str C Klare D Stroop A Stroop C A C D Klare SHS Cuite Cuite Cuite Tetes Stroop A Stroop C Gula A Gula C Cuite Klare D Gula A Gula D Gula SHS
Identifikasi Limbah No Asal Limbah jenis Limbah Sifat Limbah 1 Penggilingan Ampas Padat Minyak dan air Mengendap dan mengapung Nira Larut dalam air 2 Clarifier Blotong Padat dan larut Air pendingin kondensor Pada suhu kamar air pendingin sublimator/tobong suhu 60° - 70° C Nira dan soda Gas CO2 dan SO2 Menguap 3 Evaporasi suhu > 42° C 4 Kristalisasi Larutan gula 5 Sentrifugasi Minyak Mengapung 6 Mesin-mesin Air pendingin Suhu normal Minyak pelumas 7 Pembangkit uap Abu katel Mengendap, panas Air kurasan 80° C, mengandung zat-zat terlarut 8 Pembangkit listrik 9 Laboratorium Zat-zat kimia Pemanfaatan limbah dapat menunjang peningkatan pendapatan industri. Dalam operasinya PG. Bungamayang menghasilkan: Limbah cair Limbah padat Limbah udara Limbah B3
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY CLEANER PRODUCTION Cleaner Production atau Produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eco-efficiency dan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (UNEP, 2001). Secara singkat produksi bersih memberikan dua keuntungan diantaranya meminimalkan terbentuknya limbah sehingga dapat melindungi kelestarian lingkungan hidup dan efisiensi dalam proses produksi sehingga dapat mengurangi biaya produksi (MENLH, 2015) BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
Penanganan Produk Samping BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Penerapan Cleaner Production Daur Ulang (Recycle) Metode In of Pipe Source Reduction In House Keeping Metode Out of Pipe Pengelolaan Limbah Cair Limbah Udara Limbah B3 Ampas tebu Penanganan Produk Samping Blotong Abu Ketel BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Tetes (Molasses)
Creation of Useful By Product (Produk samping yang bermanfaat) Metode In of Pipe Daur Ulang (Recycle) On-site of Recovery and Reuse Creation of Useful By Product (Produk samping yang bermanfaat) Industri ini memanfaatkan condensat hasil samping dari proses penguapan (evaporasi) dan pemasakan (kristalisasi) digunakan untuk boiler, air imbibisi, air proses dan digunakan untuk injeksi air pendingin kondensor secara sirkulasi. Ampas tebu atau bagasse digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler. Blotong dan abu ketel digunakan untuk pembuatan kompos Tetes atau molasses dijual BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Metode In of Pipe Source Reduction Bahan Pembantu Bahan pembantu yang digunakan oleh PG. Bungamayang diantaranya: Asam phospat cair sebagai pengganti TSP Susu kapur (Ca(OH)2) pada defekator Gas SO2 pada unit purifikasi Enzim dextranase pada stasiun cane diffuser Biocide pada stasiun cane diffuser Koagulan meminimalisir penggunaan blerang Flokulan pada clarifier Caustic soda untuk proses skrap Surfaktan BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
Better Procces Control ( Pengendalian proses yang Baik) Metode In of Pipe Source Reduction Better Procces Control ( Pengendalian proses yang Baik) Pada PG. Bungamayang, pengendalian proses dilakukan dengan cara yaitu: Penggunaan panel control sesuai standar operasional yang berada setiap stasiun pengolahan untuk mengontrol kerja dari alat alat yang digunakan. Pengukuran pH di stasiun pemurnian yang dilakukan secara manual dengan penggunaan kertas pH. Pengontrolan ini sangat penting mengingat parameter mutu di stasiun pemurnian adalah pH. Pengontrolan kualitas nira pada evaporator dengan menggunakan brix weigher Pengontrolan kualitas nira yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui brix dan pol nira. Sampel dilakukan disemua stasiun yang kemudian dibawa ke lab untuk dianalisis brix dan pol. Contohnya untuk stasiun penguapan brix yang disyaratkan adalah 64. BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Metode Out of Pipe In House Keeping Tujuan utama dilakukan inhouse keeping adalah: Untuk mengendalikan operasi pabrik agar jumlah kehilangan gula sekecil mungkin (kehilangan gula bisa disebabkan oleh kebocoran, luapan dan sebagainya). Untuk menurunkan beban pencemaran. Petunjuk pelaksanaan in house keeping di PG. Bungamayang adalah sebagai berikut: Cek sumber-sumber bocoran Bersihkan tumpahan-tumpahan larutan di masing-masing stasiun Upayakan sekecil mungkin terjadinya pencemaran air yang akan masuk ke IPAL Jaga kelancaran saluran air yang ada di lingkungan pabrik BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
Pengelolaan Limbah Cair Metode Out of Pipe Pengelolaan Limbah Cair Limbah cair yang dihasilkan PG. Bungamayang tidak dibuang kesungan melainkan ditampung diarea konservasi air sesuai izin No. 660/242/27-LU/2013 tanggal 29 Juli 2013 yang berlaku selama 2 tahun. Pengelolaan limbah cair PG. Bungamayang menngunakan sistem lagoon dengan kapasitas total 187.465 m3. BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Metode Out of Pipe Limbah Udara Upaya untuk mengantisipasi adanya penurunan kualitas udara adalah dengan pemasangan dust collector dan pemasangan dinding baggase storage. Upaya yang dilakukan untuk memantau penurunan kualitas udara adalah uji emisi gas buangan dan udara ambien baik yang bergerak maupun tidak bergerak Keterangan: Dari hasil analisis emisi pada cerobong boiler 1 dan 2, semua parameter masih dibawah Baku Mutu Emisi sesuai peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 7 tahun 2007 Hasil Analisis Emisi pada Cerobong Boiler (Yoshimene 1 &2) BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Metode Out of Pipe Limbah B3 BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Penanganan Produk Samping Ampas tebu (Bagasse) Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler. Pada saat pabrik tidak dalam keadaan giling, suplay ampas tebu yang digunakan untuk boiler diperoleh dari gudang ampas (bagasse storage). Boiler 30 % 110 % 40 % 100 % ton cane Tebu Cane diffuser & DD Mill Air imbibisi Ampas Nira Mentah Cane preparation 30 % BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Penanganan Produk Samping Blotong (Filter Cake) Baggacylo 2,2% ton cane 110% ton cane Filter wash water 13% ton cane Susu Kapur Defekator Sulphitator Clarifier Rotary Vaccum Filter Nira Mentah Clear Juice Blotong Filtrate Juice SO2 gas PEMURNIAN 127% ton cane 0,8% ton cane 2% ton cane 1% ton cane 113% ton cane Blotong mempunyai kandungan C/N dibawah 20 dengan kadar air 72%. Penggunaan blotong secara mandiri pada tanah, tanah yang berdrainase baik telah diketahui dapat meningkatkan hasil tebu dan gula serta meningkatkan status N tanah dan efisiensi penggunaan hara dari pupuk. Setiap ton blotong rata-rata mengandung hara setara dengan 28 kg asam sulfat, 22 kg TSP dan 1 kg KCl. BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Penanganan Produk Samping Abu Ketel Abu ketel adalah produk samping yang dihasilkan dari ketel atau boiler Kompos ini merupakan pupuk organik yang berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah sekaligus decomposer pupuk anorganik, sehingga menjadi bahan atau unsur hara yang siap digunakan oleh tanaman. BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY Penanganan Produk Samping Tetes (Molasses) Tetes (Molasses) dihasilkan dari stasiun putaran yang memisahkan antara gula dengan tetes dengan cara sentrifugasi. Tetes yang dihasilkan dari PG. Bungamayang adalah 7-8% ton tebu. BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY
Neraca Massa
Kesimpulan Cleaner Production atau Produksi bersih merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eco-efficiency dan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan. PG. Bungamayang dalam menerapkan produksi bersih untuk menggelola dan meminimasi limbahnya secara umum menggunakan dua metode pendekatan yaitu metode In of Pipe dan metode Out of Pipe.
Kesimpulan PG. Bungamayang sudah menerapkan On-site recovery and Reuse diantaranya, yaitu industri ini memanfaatkan condensat hasil samping dari proses penguapan dan pemasakan yang disuplai penggunaannya untuk boiler, air imbibisi, air proses dan digunakan untuk injeksi air pendingin kondensor secara sirkulasi. Produk samping yang dihasilkan dari PG. Bungamayang selain dimanfaatkan sendiri, tetapi juga digunakan sebagai usaha untuk menghasilkan keuntungan dari segi ekonomi dengan menjual produk samping tersebut.
Kesimpulan Pemilihan dan penggunaan bahan baku yang tepat, penerapan in house keeping dan pengendalian proses yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi dari pengolahan gula tersebut. Kegiatan perkebunan tebu dan pabrik gula Bungamayang dinilai tidak menimbulkan dampak negatif penting terhadap lingkungan karena setiap proses dilakukan sesuai SOP dan penanganan limbahnya sudah dilakukan pemantauan terkait dengan analisa atau uji limbah yang dilakukan secara teratur, serta pencegahan dengan upaya meminimasi limbah tersebut dan penanganan yang cukup baik dari berbagai kategori limbah.
Kesimpulan Penerapan konsep produksi bersih di PTPN VII Distrik Bungamayang sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan perolehan penghargaan PROPER HIJAU dan Green Industri level 5.
Saran Kedisiplinan karyawan untuk menggunakan alat pelindung kerja perlu ditingkatkan seperti pemakaian helm, sarung tangan, sepatu boot, masker hidung dan sumbat telinga juga sangat membantu dan berarti dalam peningkatan efisiensi produksi PG. Bungamayang Pengelolaan Limbah di PTPN VII PG Bungamayang sudah baik karena dari setiap aspek telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Namun perlu dilakukan penanganan lebih terhadap debu dan ampas kering di stasiun boiler karena masih sering beterbangan terutama di lokasi yang berdekatan dengan boiler.
Daftar Pustaka BPLHD. 2015. Hasil Uji Laboratorium Limbah Cair PG. Bungamayang periode Juli 2015. BPLHD Provinsi Lampung Budianto, Erwin. 2003. Alat-Alat Produksi di PG. Pesantren Baru Kediri. PG. Pesantren Baru, Kediri Bungamayang, PG. 2013. Profil PTPN VII (Persero) Pabrik Gula Bungamayang. Bungamayang. Lampung Utara. Bungamayang, PG. 2015. Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Perkebunan Tebu dan Pabrik Gula Distrik Bungamayang. Bungamayang. Lampung Utara. Hendrawati, Tuti, U. Hasanudin, A. Haryanto, T.P. Utomo, E. Suroso. 2010. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Gula. Deputi MENLH Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup R.I. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. No. 03/MENLH/21/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kawasa Industri MENLH. 2015. Produksi Bersih Mengurangi Biaya Produksi. http://www.menlh.go.id/produksi- bersih-mengurangi-biaya-produksi/. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2015 Nawansih, Otik. 2002. Teknologi pembuatan Gula Putih. Fakultas Pertanian Universitas Lampung UNEP. 2001. Cleaner Production Assessment in Industries. http://www.uneptie.org. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2015
BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY THANK YOU BUNGAMAYANG SUGARCANE & FACTORY