MENGANALISIS DILEMA Kelompok 12 Anggota: Dewi Arinda (K6415016) Ika Nurlita K (K6415029) Rullyka Octaviani (K6415051) Sigit Dwi N (K6415052) Vina Idamatu S (K6415062)
MODERATOR : SIGIT DWI NUGROHO PENYAJI 1 : RULLYKA OCTAVIANI PENYAJI 2 : IKA NURLITA PENYAJI 3 : VINA IDAMATU SILMI NOTULIS 1 : DEWI ARINDA
INDIKATOR Menjelaskan Pengertian Dilema Menjelaskan Hukum Dilema Menganalisis Cara Mengatasi Dilema Menganalisis Cara Membuat Dilema
APA ITU DILEMA ? Dilema Oh dilema
A. Pengertian DILEMA Dilema adalah semacam pembuktian, yang didalamnya terdiri dari dua atau lebih putusan disjungtif untuk ditarik kesimpulan yang sama, atau di buktikan bahwa dari masing-masing kemungkinan harus ditarik kesimpulan yang tidak dikehendaki.
CONTOH KLASIK DILEMA Seorang pengacara dia dihadapkan pada dilema: Apabila dia tidak membela clientnya yang salah, maka dia tidak berguna menjadi pengacara, apabila membela maka dia tidak menegakkan keadilan dan berdosa.
b. Hukum-Hukum Dilema Putusan disjungtif harus lengkap, menyebut semua kemungkinan Konsekuensinya harus sah. Kesimpulan lain tidak mungkin ( tak boleh dapat di “retorsi” atau dibalik)
C. CARA MENGATASI DILEMA 1. Dengan meneliti alternative yang dikemukakan. 2. Dengan kontra Dilema 3. Dengan memilih alternative paling ringan.
1. Dengan Meneliti Alternative Yang Dikemukakan. Mungkin sekali alternative pada permasalahan yang diketengahkan tidak sekedar dinyatakan, tetapi lebih dari itu
2. Dengan Kontra Dilema Bila dilema yang kita hadapi tidak mengandung kemungkinan, maka dapat kita atasi dengan mengemukakan dilema tandingan.
3. Dengan Memilih Alternative Paling Ringan. Bila dilema yang kita hadapi tidak mungkin kita atasi dengan teknik diatas, maka jalan terakhir adalah memilih alternative yang paling ringan. Pada dasarnya tidak ada dilemma yang menampilkan alternative yang benar-benar sama beratnya.
D. CARA MEMBUAT DILEMA 1. DILEMA KONSTRUKTIF 2. DILEMA DESTRUKTIF
1. Dilema konstruktif Dilema Dilema Konstruktif Konstruktif sederhana Argumen dilema konstruktif dibangun dari proposisi disjungtif, alternatifnya menjadi anteseden bagi proposisi kondisional dan konsekuen proposisi kondisional menjadi kesimpulan Dilema Konstruktif sederhana Dilema Konstruktif pelik
2. Dilema Destruktif Dilema Dilema Destruktif Destruktif pelik Argumentasi dilema destruktif dibuat dari proposisi disjungtif yang mengasimilasikan konsekuensi-konsekuensi proposisi kondisional dan kesimpulannya mengasimilasikan anteseden-anteseden itu. Dilema Destruktif sederhana Dilema Destruktif pelik
KESIMPULAN Berdasarkan paparan diatas, dilema secara teoritis, bagaimanapun rumitnya dilema tak jauh dari silogisme hipotetis, baik kondisional , disjungtif maupun konjungtif yang biasanya dikaitkan dengan proposisi kategoris. Sedangkan dilema secara praktis merupakan hal yang kadang dihadapi dalam kehidupan.
Yang jelas, dilema konstruktif dan dilema destruktif diperlukan dalam perdebatan yang kadang kita hadapi dalam kehidupan. Metode mengatasi dilema ala logika juga diperlukan untuk terlepas dari kegalauan yang kadang menghampiri kehidupan. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa,kajian dilema ini penting untuk hidup dan kehidupan
DAFTAR PUSTAKA Ranjabar Jacobus. Dasar-dasar logika. Alfabeta, Bandung, 2014 Maarif Zainul. Logika komunikasi. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2015
SEKIAN DAN TERIMAKASIH