MINGGU 15 KOMUNIKASI BISNIS Pokok Bahasan: Komunikasi Antarbudaya dan Internasional Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menerangkan kendala dalam komunikasi antarbudaya Referensi: Dan B. Curtis dkk., (1998), “Komunikasi Bisnis & Profesional”, Bandung: RemajaRosdakarya Komunikasi Bisnis
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA: Komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosial dan ekonomi). KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PENTING KARENA: Semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara Semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi Komunikasi Bisnis
BUDAYA: suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, seperti: sistem agama dan politik, adat-istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bagunan, dan karya seni Sebuah budaya akan berubah dan berevolusi dari waktu ke waktu. Namun, seperangkat karakteristik dimiliki bersama oleh sebuah kelompok secara keseluruhan dan dapat dilacak, meskipun telah berubah banyak, dari generasi ke generasi Komunikasi Bisnis
SELAIN BAHASA (BAIK LISAN MAUPUN TULISAN), BEBERAPA ASPEK KOMUNIKASI BISNIS ANTARBUDAYA YANG PERLU DIPERHATIKAN: NILAI-NILAI SOSIAL Secara umum orang Amerika berpandangan bahwa dengan uang akan dapat mengatasi masalah; kekayaan yang diperoleh dari usahanya sendiri merupakan sinyal superioritas; mereka benci kemiskinan dan menghargai kerja keras. Di Indonesia, khusunya di daerah pedesaan, orang masih memiliki nilai-nilai gotong-royong. PERAN DAN STATUS Di negara-negara maju, peran wanita di dunia bisnis sudah cukup kuat. Kesetaraan sangat menonjol. Dalam hal status, seorang eksekutif di Amerika, dapat dilihat dari ruang kerjanya yang eksklusif, sedangkan di Prancis ruang kerjanya di tengah-tengah area terbuka yang dikelilingi oleh pegawai-pegawai yang lebih rendah. Komunikasi Bisnis
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Di negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, para eksekutif selalu berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Di Amerika Latin dan Jepang, proses pengambilan keputusan berlangsung lambat dan bertele-tele. KONSEP WAKTU Bagi eksekutif di Amerika Serikat dan Jerman, waktu sangat berharga sehingga mereka berkomunikasi cenderung langsung ke pokok persoalan. Bagi eksekutif Amerika Latin dan Asia, waktu dapat dipandang relatif luwes. Menurut mereka menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis adalah lebih penting daripada sekedar dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. KONSEP JARAK Ketika melakukan pembicaraan bisnis, eksekutif Amerika Serikat dan Kanada menjaga jarak sekitar 5 kaki. Bagi eksekutif Jerman dan Jepang, jarak tersebut dirasakan kurang dekat. Komunikasi Bisnis
BUDAYA KONTEKS Orang-orang dengan budaya konteks rendah seperti orang Amerika Serikat atau Jerman sangat tergantung pada komunikasi verbal. Mereka berbicara cenderung langsung kepada pokok persoalan dengan menyampaikan sesuatu secara rinci. Sebaliknya, orang Asia umumnya lebih banyak tergantung pada komunikasi nonverbal dan menyampaikan pesan secara tidak langsung. BAHASA TUBUH Orang Bulgaria menyatakan ‘tidak’ dengan mengangguk, sedangkan orang Indonesia dengan menggeleng. Orang Jepang yang membungkuk dipandang sebagai sikap menjilat oleh orang Amarika Serikat. PERILAKU SOSIAL Di negara-negara Arab, memberi hadiah kepada istri orang lain dianggap tidak sopan, kecuali untuk anak-anaknya. Di Jerman, memberikan bunga mawar merah kepada wanita dianggap suatu undangan romantis, tetapi menjadi tidak baik jika dikaitkan dengan hubungan bisnis dengannya. Komunikasi Bisnis
PERILAKU ETIS Di beberapa negara, perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk persetujuan kontrak dengan pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap hal yang rutin, sedangkan di negara lain, hal tersebut dianggap sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal. BUDAYA PERUSAHAAN Budaya perusahaan merujuk kepada cara-cara perusahaan melaksanakan sesuatu, bagaimana pekerja melakukan tugasnya, bagaimana mereka bereaksi satu sama lain, dan bagaimana mereka memandang perusahaan. Komunikasi Bisnis
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Asumsikan berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan. Berani mengambil tanggung jawab saat berkomunikasi. Jangan berasumsi bahwa ini adalah pekerjaan orang lain untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tidak memberi pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimalah perbedaan tanpa memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka. Tunjukkan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan itu dikomunikasikan melalui suatu gerak isyarat, kontak mata, dan sejenisnya dalam berbagai budaya yang berbeda. Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk membayangkan perasaan orang lain, bagaimana dan mengapa berkomunikasi. Komunikasi Bisnis
Menahan sikap ambiguitas/mendua Menahan sikap ambiguitas/mendua. Belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada situasi yang membingungkan. Lihat suatu yang superfisial. Jangan diganggu dengan sesuatu seperti pakaian, penampilan, atau ketidaknyamanan lingkungan. Sabar dan tekun. Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda, jangan mudah menyerah. Mengenal bias budaya Anda sendiri. Belajar untuk mengidentifikasi ketika asumsi Anda berbeda dengan orang lain. Fleksibel/ luwes. Siap mengubah kebiasaan atau sikap Anda ketika berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya berbeda. Tekankan pada hal-hal yang biasa. Carilah kesamaan untuk menjalin suatu kerjasama. Komunikasi Bisnis
Mengirim pesan yang jelas Mengirim pesan yang jelas. Membuat sinyal verbal dan nonverbal yang jelas dan konsisten. Tingkatkan kepekaan budaya Anda. Belajar tentang berbagai kebiasaan dan praktik, sehingga seseorang perlu waspada terhadap potensi munculnya miskomunikasi. Bersifat individual. Berkomunikasi dengan setiap orang sebagai individu bukanlah mewakili kelompok lain. Belajar secara langsung. Investigasi setiap budaya, sehingga Anda tahu kapan mengirim suatu pesan dengan cara langsung atau tidak langsung. Memperlakukan tafsiran Anda sebagai hipotesis kerja. Saat Anda memahami budaya asing, hati-hati terhadap umpan balik yang dilakukan si penerima pesan. Komunikasi Bisnis