KOMIK SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATERI TEMU KARYA SMA PGRI WIROSARI Disusun Dalam Rangka acara Temu Karya Pengelolaan PPJ Pendidikan Menengah. Wirosari, 23 Agustus 2007.
Advertisements

TEKNIK PENULISAN UNTUK PUSTAKAWAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Presentasi Seni Budaya
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
“ Senang sesaat, rusak selamanya ” SMP Negeri Kelas VIII.
MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP SENI GRAFIS DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Gambar Ilustrasi Dea rizky fauziah (04) Dewi anggraeni (05)
MEDIA PENYULUHAN PERTANIAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Paket 7 Metode dan Media dalam Pembelajaran PKn MI
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
HIKAYAT.
PERTEMUAN VIII (KE DELAPAN) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Sastra Korea dapat dibagi menjadi :
Storyboard.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
CIRI-CIRI FEATURE.
POSTER Definisi 1: Poster adalah media yang merupakan karya seni atau desain grafis yg memuat komposisi gambar dan huruf diatas kertas, kain dll berukuran.
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
POSTER Definisi 1: Poster adalah media yang merupakan karya seni atau desain grafis yg memuat komposisi gambar dan huruf diatas kertas, kain dll berukuran.
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
Pembelajaran ips di sd.
KONSEP PEMBELAJARAN “TEMATIK INTEGRATIF” PADA KURIKULUM 2013.
Media pembelajaran Oleh : KURNIA ( ).
Komik Minggu 1.
Desain Komunikasi Visual UDINUS
METODE PEMBELAJARAN SIMPOSIUM
KOMUNIKASI MASSA Pertemuan 11
Tes Wawasan Kebahasaan
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN NASKAH DRAMA MELALUI KEGIATAN MENYIMAK VCD LAGU-LAGU INDONESIA POPULER SISWA KELAS XI CI/BI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN.
KIAT SINGKAT: DASAR-DASAR MENULIS KARYA ILIMIAH
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Pengertian Kreativitas Pertemuan 3
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM RESMI/ILMIAH
Pertemuan I MG Catur Yuantari
MENGOMENTARI BUKU CERITA YANG DIBACA
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
Apa itu PAKEM?.
Pendidikan bukan memasung kreatifitas, tetapi pemacu kreatifitas.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KETERAMPILAN BERBAHASA.
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
MEDIA GRAFIS 2 Oleh: ROHKHIMAH dan HENY WULANDARI.
Modul 3 Produk jurnalistik cetak
Pendekatan seni budaya
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 1 CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG.
KETERAMPILAN BERBAHASA.
Konsep dasar sumber belajar. DEFINISI SUMBER BELAJAR sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
Bab I pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memilki banyak suku. Suku Batak merupakan suku.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Warahmatullahi Wabarakatuh
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KRITIK SENI. PENGERTIAN – Kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni – Tujuannya: menilai kualitas dari.
Medium Jurnalistik A.Hakikat Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dri sumber (komunikator) kepada khalayak.
NASKAH KORAN BUKU PRASASTI SUMBER TULISAN Sumber tulisan adalah sumber tertulis yang didalamnya terdapat informasi sejarah, antara lain prasasti, naskah,
Transcript presentasi:

KOMIK SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM DUNIA PENDIDIKAN Oleh : Sarah Sabrina M

Komik William Erwin "Will" Eisner (March 6, 1917 – January 3, 2005)  Seorang penulis, pengusaha dan maestro komik pertama di Amerika (1986) dengan serinya yang berjudul “The Spirit”. Dalam bukunya yang berjudul Comics and Sequental Art , Eisner mendifinisikan komik sebagai sequenital art, yaitu sususan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi sesuatu.

Dalam perjalanan sejarah komik Indonesia, dulu penyebutan komik dikenal sebagai ‘tjergam’ atau cerita bergambar yang mengekor dari istilah sastra yaitu tjerpen (cerita pendek) dan tjerbung (cerita bersambung). Sehingga pada saat itu istilah ini lebih populer karena dianggap lebih meng-indonesia. Kata comic (bahasa Inggris) sendiri sebetulnya memililki pengertian yang sama dengan kata komik dalam bahasa Indonesia.

Candi Borobudur Sebuah candi Buddha yang terletak di daerah Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam sejarahnya candi ini didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi, saat itu pemerintahan dipegang oleh wangsa Syeilendra. Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 Pada tiap tingkatan candi Borobudur, terdapat relief-relief yang dipahat di dinding candi. Terdapat semacam panel-panel yang berisi cerita rakyat. Panel-panel tersebut dibuat secara berurutan membentuk kronologi cerita dan hal tersebut sama persis dengan ciri-ciri pokok komik.

Wayang Beber (Sekitar 861 M) Ketika raja Hindu Jayabaya dari Mamenang di pulau Jawa memerintahkan para senimannya untuk membuat gambar leluhurnya di atas daun palem. Gambar-gambar tersebut kemudian digambar lagi di atas selembar kertas, namun karena harga kertas pada saat itu sangat mahal maka kertas yang digunakan tersebut dipotong-potong. Untuk penghematan, gambar tersebut dilukiskan saling berdampingan sepanjang kertas yang ada. Media yang dipakai dalam wayang Beber ini sudah menggunakan kertas ataupun kain Gambar-gambarnya sudah dipanel dalam tiap adegan, saling berurutan, bersebalahan dan berdekatan.

Periode Komik di Indonesia Dimunculkan oleh Kho Wan Gie (Tahun 30-an) yang membuat komik strip berjudul ‘Put On’ di surat kabar Sin Po. Ia menjadi inspirasi para komikus Nusantara sebelum akahirnya lahir komik heroik nasionalis yang dibuat oleh Nasroen AS berjudul “Kisah Kepahlawanan Jogja”. 1940- 1960-an mulaibermunculan komik Amerika yang bertemakan pahlawa super seperti Superman. Kemudian juga mulai merebak komik dengan kisah-kisah dongeng nusantara dan nasionalis yang banyak menjadi inspirasi pahlawan perjuangan pada masa Soekarno. Tahun 1964 banyak berdatangan komik dari luar negeri yang mengandung adegan-adegan keras dan frontal, seperti adegan percintaan dan perkelahian yang berdarah-darah. Pada Tahun 90-an diberdirikan departemen penilik komik sebagai lembaga penyensoran naskah komik sebelum diterbitkan.

Komik Indonesia Kini Komik dianggap media yang sangat menarik karena desainnya yang mengkolaborasikan teks dan visual. Di dalamnya terdapat jalinan cerita, menginformasikan pesan-pesan yang semakin variatif dari mulai pesan yang mengandung hiburan atau humor, promosi, kritik, sosial budaya, agama sampai dengan ilmu pengetahuan. Seiring dengan berjalannya waktu komikpun dibuat dengan cara yang beragam, mulai dari komik bersambung (komik strip), buku komik, web comic, komik online, komik kompilasi dan novel grafis yang dengan ceritanya yang seperti novel dan ditujukan bagi pembaca yang bukan anak-anak.

Komik sebagai Ajang Kreativitas dalam Dunia Pendidikan pengertian kreativitas yaitu suatu kemampuan seseorang untuk dapat berpikir cemerlang dengan ide-ide yang unik untuk memecahkan suatu masalah, atau dengan menciptakan penemuan yang inovatif dan bermanfaat. Kemampuan kreativitas tersebut dimanfaatkan secara nyata untuk membuat sesuatu yang efektif khususnya untuk membatu perkembangan pendidikan dan penyampaian pesan pada masyarakat luas. Dan komik dianggap dapat menyampaikan pesan tersebut dengan baik serta mudah.

Sebagai Media Pendidikan Model pembelajaran dengan komik merupakan sejenis alat berpikir untuk memecahkan masalah kreatif dalam tuntutan pendidikan. Baik bagi pendidikan formal maupun informal. Dalam pengembangan kreativitas seniman atau guru tidak cuma dituntut terampil mengekspresikan diri, namun juga dituntut agar mampu mengkomunikasikan gagasan secara lebih jelas, memudahkan, dan menyenangkan kepada orang lain. Komik dapat diterapkan sebagai media pendidikan informal, yaitu pendidikan yang ada di lingkungan keluarga berupa ajaran tata-krama, sikap dan tingkah laku. Dapat juga disebut pendidikan yang ada di masyarakat, atau pendidikan yang dialami oleh seseorang oleh lingkungannya.

Sebagai media komunikasi visual, komik dapat diterapkan sebagai alat bantu pendidikan informal yang mampu menyampaikan pesan secara efektif dan efisien pada masyarakat. Komik yang berkembang dalam masyarakat banyak yang dipadukan dengan tema-tema roman, guyonan, misteri, dongeng sampai dengan yang bertemakan adventure. Masalah sepele yang kerap kali muncul dalam lingkungan sosial dapat dijadikan topik yang menarik dalam komik. Misalnya saja komik yang mengandung kritik kemorosotan nilai moral yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak komikus Indonesia yang menyajikan komik dengan tema-tema sosial politik. Hal tersebut tentulah menjadi sangat populer, karena komik dianggap lebih menarik karena selain menjadi sebuah wacana berita di Indonesia tapi juga dapat dijadikan sarana “demonstrasi” sebagai bentuk protes secara tidak langsung. Misalnya kartun komik populer karya Muhammad Mice Misrad, yang tema-temanya acap kali mengkritik pemerintahan berdasarkan kondisi yang dialami masyarakat Indonesia kalangan bawah. Komik tersebut walau bersifat mengkritisi tapi dapat disajikan secara cerdas, kritis dan apa adanya dengan bumbu-bumbu humor yang jenaka. Hal kritisi tersebut secara tidak langsung pula telah memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.

Komik sebagai Media Pemebelajaran Mengacu pada salah satu pendekatan pembelajaran di bidang seni, Education through Art merupakan pendekatan yang paling cocok sebagai landasan dasar pendidikan. Dalam tesis Plato Ia mengemukakan bahwa “Art should be based education” yang artinya sesungguhnya seni atau pendidikan seni memiliki peran dan fungsi yang penting bagi pendidikan pada umumnya. Berdasarkan perspektif pendidikan, seni telah dipandang sebagai alat atau sarana untuk mencapai sasaran pendidikan sehingga banyak sekali bermunculan alternatif media pembelajaran dalam bentuk kesenian. Dalam hal ini komik ditujuakan sebagai media pembelajaran di pendidikan formal.

Media komik dalam pembelajaran di sekolah ditujukan kepada siswa yang masih dalam tahap pengembangan dan masih sangat membutuhkan bimbingan guru, misalnya untuk siswa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan SMP yang dianggap belum terlalu matang baik dari segi mental maupun fisik. Misalnya pada pelajaran Fisika pembelajaran tidak hanya berdasarkan oral maupun audio visual saja tapi guru juga dapat memberikan gambaran tentang materi Fisika yang diajarkan dalam bentuk komik, sebelum kegiatan praktik diadakan.

Fenomena tersebut dapat menjelaskan bahwa komik memiliki manfaat yang cukup baik dalam pembelajaran. Namun selain manfaat di atas komik juga memiliki beberapa kekurangan dan menimbulkan beberapa masalah lain seperti: Apabila media komik terus-terusan diberikan kepada siswa maka bisa membuat daya imajinasi anak menjadi tumpul Anak lebih tertarik melihat gambar dari pada tulisan. Hal ini pula yang menimbulkan anak malas untuk membaca dan menulis. Siswa cenderung lebih memilih komik berdasarkan gambar yang menarik minatnya saja tanpa memahami materi secara utuh. Berdasarkan kekurangan tersebut maka perlu diperhatikan secara baik oleh guru kapan media pembelajaran komik akan diberikan kepada siswa sehingga tidak berlebihan dan berdampak buruk.