Kelompok 3: ANGLES FIKA K KONIAH SARI MAFTUHATUL HASANAH SITI KOMALA SARI
BAB III LAPORAN AUDIT
Apa itu laporan audit ? Laporan audit sering didefinisikan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan pekerjaan audit secara komprehensif, yang diberikan oleh tim audit kepada organisasi audit. Laporan audit dapat bermanfaat bagi para penggunanya seperti kreditur, para inverstor, dan lainnya.
Bagian dari standar laporan audit tanpa pengecualian a) Judul Laporan b) Alamat yang dituju laporan audit c) Paragraf pendahuluan d) Paragraf ruang lingkup e) paragraf pendapat f) Tanda tangan, nama, dan nomor register akuntan publik g) Tanggal laporan audit
Kondisi untuk Laporan Standar Audit Tanpa Pengecualian Laporan standar audit tanpa pengecualian diterbitkan saat kondisi berikut ini dipenuhi : 1) Seluruh laporan-neraca, dimasukan dalam laporan keuangan 2) Tiga standar umum diikuti dalam seluruh penugasan 3) Bukti yang tepat dan memadai saat pekerjaan lapangan dilakukan dan sudah dipenuhi 4) Laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip akuntansi 5) Tidak ada keadaan yang memerlukan paragraf penjelasan
-PARGRAF PEMBUKA (Pernyataan atau Fakta) -JUDUL LAPORAN -ALAMAT LAPORAN AUDIT -PARGRAF PEMBUKA (Pernyataan atau Fakta) -PARAGRAF RUANG LINGKUP (Pernyataan atau Fakta) -PARAGRAF OPINI (Kesimpulan) -Tanda Tangan, Nama CPA NO. Lisensi CPA DAN KAP -Tanggal Laporan Audit Kantor Akuntan Publik Andri, Sentau dan Rekan Akuntan Publik Terdaftar Gedung Luxe Jalan Jendral Kamio Jakarta Laporan Auditor Independen Kepada Para Pemegang saham PT. Roda Lingkar Kami telah mengaudit neraca PT. Roda Lingkar tanggal 31 Desember 200A dan 200B, dan laporan rugi laba, perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan auditing kami. Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan auditing agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu auditing meliputi auditing, atas dasar pengujian, bahan bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan mengungkap dalam laporan keuangan. Auditing juga meliputi penilaian standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan penting yang di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditing kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Roda Lingkar per 31 Desember 200A dan 200B, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Andri lrawan Akuntan Register Negara No.D-1236 5 Maret 2000
Empat Kategori Laporan Audit: Laporan Standar Tanpa Pengecualian 5 kondisi pada standar audit telah di penuhi Audit yang lengkap dilakukan dengan keyakinan akan hasil dan laporan keuangan yang disajikan dengan wajar, tetapi auditur yakin bahwa perlu ada informasi tambahan Laporan Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan dan Modifikasi kata Dengan Pengecualian Auditor memutuskan bahwa keseluruhan laporan keuangan disajikan dengan wajar, tetapi ruang lingkup audit dibatasi secara material / prinsip akuntansi tidak berlaku umum Auditor berkesimpulan bahwa laporan keuangan tidak disajikan dengan wajar (Opini tidak wajar), ia tidak dapat memberikan opini apakah laporan keuangan disajikan dengan wajar/ tdk independen Tidak memberi opini atau opini tidak wajar
Kurangnya penerapan konsisten atas prinsip akuntansi berlaku umum. Penyebab utama Laporan Audit Tanpa Pengecualian dengan paragraf Penjelasan atau modifikasi kata adalah: Kurangnya penerapan konsisten atas prinsip akuntansi berlaku umum. Keraguan atas kelangsungan usaha perusahaan Auditor menyetujui adanya perbedaan dengan prisip yang wajib di terapkan Penekanan atas suatu hal Pelaporan yang melibatkan auditor lain
Laporan Audit yang Berbeda Dengan Laporan Audit Tanpa Pengecualian Berikut Ini adalah tiga kondisi yang mensyaratkan tidak diterbitkannya opini tanpa pengecualian : 1) Ruang Lingkup Audit Dibatasi( Pembatasan Ruang Lingkup) contoh: Manajemen menolak utk mengizinkan auditor mengonfirmasi piutang penting jadi pengamatan fisik tdk mungkin dilakukan.. 2) Laporan Keuangan Tidak Dibuat sesuai Prinsip Akuntansi Berlaku Umum Misalnya, jika klien meminta penilaian persediaan menggunakan harga jual sedangkan seharusnya menggunakan nilai historis atau pembelian. 3) Auditor Tidak Independen adalah auditor yang tidak bersikap mental yang kebebasannya dipengaruhi oleh orang laindan memihak seseorang dalam merumuskan dan menyatakan pendpatnya. 3 jenis laporan di terbitkan dengan kondisi berikut : Opini dgn pengecualian, opini tidak wajar atau tidak memberikan opini.
Opini Dengan Pengecualian Laporan opini dengan pengecualian adalah laporan yang dapat dihasilkan dari pembatasan ruang lingkup auditor atau tidak diterapkannya prinsip akuntansi berlaku umum. Laporan ini dapat digunakan hanya saat auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan dinyatakan dengan wajar.
Opini Tidak Wajar digunakan hanya jika auditor yakin bahwa keseluruhan laporan keuangan secara material adanya kesalahan karena tidak dinyatakan dengan wajar sesuai posisi keuangan atau hasil operasi dan aliran kas sesuai GAAP.
Tidak Memberikan Opini Laporan ini diterbitkan bila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya bahwa laporan keuangan keseluruhan dinyatakan dengan wajar. Perlunya menolak memberikan opini muncul bila terdapat pembatasan ruang lingkup kepada auditor atau terdapat hubungan yang tidak independen sesuai kode etik antara auditor dan klien. Auditor juga dapat memiliki opsi karena tdk ada masalah dalam kelangsungan usaha Perbedaan itu juga terletak pada kurangnya pengetahuan auditor
Materialitas Definisi umum : Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap meterial bila diketahuainya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan penggunaan laporan yang rasional. Terdapat tiga tingkatan materialitas yang digunakan untuk menentukan jenis opini yang diterbitkan : a) Jumlahnya Tidak Material b) Jumlahnya Material Tetapi Tidak Menutupi Laporan Keuangan Secara Keseluruhan c) Jumlahnya Sangat Material Sehingga Kewajaran Penyajian Laporan Keuangan Diragukan
Keputusan Materialitas ?
Aspek-aspek Keputusan Materialitas Keputusan Materialitas-Bukan Kondisi GAAP Perbandingan jumlah Rupiah dengan Basisnya Keterukuran Sifat salah Saji 2. Keputusan Materialitas-Kondisi Keterbatasan Ruang Lingkup
Pembahasan atas Kondisi yang Tidak Memenuhi Opini Wajar Tanpa Pengecualian Pembatasan Ruang Lingkup Auditor Laporan yang Tidak Sesuai GAAP Laporan yang Sesuai dengan Peraturan 203 Auditor Tidak Independen
Proses Keputusan Auditor Untuk Laporan Audit Menentukan Kondisi yang Mensyaratkan Perbedaan dengan Laporan Standar Tanpa Pengecualian Menentukan Materialitas untuk Setiap Kondisi Menetukan Jenis Laporan yang Tepat untuk Kondisi Tertentu, Pada Tingkat Materialitad Tertentu Menulis Laporan Audit
Terdapat Lebih Dari Satu Kondisi yang Mensyaratkan Perbedaan atau Modifikasi Situasi berikut ini adalah contoh dimana terjadi lebih dari satu modifikasi yang harus dimasukkan dalam laporan : • Auditor tidak independen dan auditor tahu bahwa perusahaan tidak mengikuti prinsip akuntansi berlaku umum • Terdapat pembatas ruang lingkup dan keraguan substansial mengenai kemampuan perushaan atas kelangsungan usahanya • Terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan perusahaan perusahaan dalam kelangsungan usahanya • Terdapat selisih antara pembuatan laporan sesuai dengan GAAP
Jumlah Paragraf Dalam Laporan Laporan Tiga Paragraf biasanya menunjukkan tidak ada pengecualian dalam audit. Akan tetapi, laporan tiga paragraf juga diterbitkan ketika auditor tidak memberikan opini karena pembatasan ruang lingkup atau untuk laporan tanpa pengecualian gabungan yang melibatkan auditor lain. Lebih dari tiga paragraf mengidikasikan adanya beberapa jenis pengecualian atau penjelasan yang diperlukan
Dampak E-Commerce pada Pelaporan Audit E-commerce merupakan Akses informasi keuangan perusahaan publik melalui situs jaringan. Contoh yang paling biasa ialah Laporan tahunan Perusahaan
TERIMA KASIH