GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ( GIS ) 6
Introduction GIS (Pengantar SIG)
1. PENGANTAR SIG
1.1. Pengertian GIS/SIG Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) : sistem informasi yang terintegrasi menggunakan perangkat komputer untuk melakukan proses yang berkelanjutan dan menyeluruh yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, penelitian/study dan pelayanan umum lainnya.
Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna, seperti diperlihatkan pada Gambar 1.1.
Data geospatial dibedakan menjadi : 1. Data grafis (atau disebut juga data geometris) Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah. 2. Data atribut (data tematik)
Gambar 1.2 Konsep Data Geospatial
GIS GPS Data Tabular Data Excel, Access, Database data Digital Data Aerial Photograph, Satellite imagery Monitoring Environmental, Civil work Statistics Map G&G, Engineering Report G&G, Engineering Data Seismic, well, pipeline
1.2. Kenapa SIG Dibutuhkan ? Alasan dibutuhkannya SIG: - Penanganan data geospatial sangat buruk - Peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa - Data dan informasi sering tidak akurat - Tidak ada pelayanan penyediaan data - Tidak ada pertukaran data
Keuntungan SIG : Penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah Data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan Menjadi produk bernilai tambah Data geospatial dapat dipertukarkan Produktivitas staf meningkat dan lebih efisien Penghematan waktu dan biaya Keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik
Tabel 1.1 Kelebihan SIG dan kekurangan pekerjaan manual tanpa SIG.
Gambar 1.3 Perbandingan manajemen informasi spatial dengan dan tanpa SIG.
1.3. Yang Diharapkan dari SIG SIG diharapkan mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut : What is at......? (pertanyaan lokasional ; apa yang terdapat pada lokasi tertentu) Where is it.....? (pertanyaan kondisional ; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu) How has it changed........? (pertanyaan kecenerungan ; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi) Which data are related ........? (pertanyaan hubungan ; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis) What if.......? (pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dll. berdasar pada model)
Gambar 1.4 Penjelaskan contoh sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh SIG.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, berikut adalah daftar yang harus dipenuhi oleh SIG (lihat Tabel 1.2)
1.4. Sistem Komputer untuk SIG
1.5. SIG Sebagai Ilmu Multi Disiplin Geografi Geofisika Statistika Geologi Kartografi Operations Research Penginderaan Jauh Ilmu Komputer Fotogrammetri Matematika Ilmu Ukur Tanah Perencanaan Sipil Geodesi Perencanaan Kota, dll.
1.6. Cakupan Aplikasi SIG Cakupan utama Aplikasi SIG dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori. Pengelolaan Fasilitas Peta skala besar dan akurat, dan analisis jaringan (network analysis) digunakan untuk pengelolaan utilitas kota. AM/FM biasanya digunakan pada tujuan ini. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Untuk tujuan ini digunakan peta skala menengah dan kecil, dan teknik tumpang tindih (overlay) digabungkan dengan foto udara dan citra satelit untuk analisis dampak lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam. Jaringan Jalan Untuk fungsi jaringan jalan digunakan peta skala besar dan menengah, dan analisis keruangan yang digunakan untuk rute kendaraan, lokasi perumahan dan jalan, dll.
Perencanaan dan Rekayasa Digunakan peta skala besar dan menengah, dan model rekayasa untuk perencanaan sipil. Sistem Informasi Lahan Digunakan peta kadastral skala besar atau peta persil tanah, dan analisis keruangan untuk informasi kadastral, pajak, dll.
Tabel 1.5 Klasifikasi utama aplikasi SIG.
1.7. SIG sebagai Infrastruktur Informasi Informasi memberikan kontribusi pada kualitas hidup seperti berikut : 1. Infrastruktur sosial ... masyarakat yang lebih baik 2. Infrastruktur lingkungan .... pengelolaan yang lebih baik 3. Infrastruktur kota ..... kehidupan yang lebih baik 4. Infrastruktur ekonomi ...... usaha yang lebih baik 5. Infrastruktur pendidikan......pengetahuan yang lebih baik
Gambar 1.6. Infrastruktur informasi SIG
Untuk mendapatkan infrastruktur informasi SIG, isu-isu seperti pada Gambar 1.7 harus dipecahkan dan dikembangkan.
Kebijakan Data Terbuka Data dan informasi tentang SIG harus bisa diperoleh oleh siapapun tanpa batasan dan gratis atau murah. Standarisasi Standar untuk struktur dan format data harus dibangun untuk memungkinkan transfer data dan pertukaran data geospatial. Pertukaran Data/Informasi Untuk penghematan waktu dan biaya dalam digitasi, pertukaran data harus dikembangkan. Untuk mendukung pekerjaan dengan data geospatial, informasi dan pengalaman harus dipertukarkan antar sesama pengguna.
Jaringan Sistem komputer yang tersebar antar instansi harus dihubungkan dengan jaringan untuk peningkatan akses dan pelayanan. Pendekatan Multi Disiplin Karena SIG adalah ilmu multi disiplin, maka para ilmuwan, insinyur, teknisi dan tenaga administrasi dari berbagai disiplin harus bekerja sama untuk tujuan bersama. Prosedur Interoperable SIG harus dapat dihubungkan dengan prosedur komputer lain seperti CAD, komputer grafis, DEM, dll.
1.8. SIG untuk Pengambilan Keputusan SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan, karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan. Pengambilan keputusan termasuk pembuatan kebijakan, perencanaan dan pengelolaan dapat diimplementasikan secara langsung dengan pertimbangan faktor-faktor penyebabnya melalui suatu konsesus masyarakat. Faktor penyebab itu bisa berupa pertumbuhan populasi, tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan, teknologi, politik, ekonomi dll. yang kemudian ditentukan target dan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Faktor penyebab dari manusia, elemen kuci dimensi manusia pada pengambilan keputusan, akan memberikan akibat pada lingkungan seperti peningkatan pemakaian sumber daya alam, urbanisasi, industrialisasi, konstruksi, konsumsi energi, dll. Akibat yang terjadi pada manusia ini akan berpengaruh pada perubahan lingkungan, seperti perubahan penggunaan tanah, perubahan gaya hidup, degradasi tanah, polusi, perubahan iklim, dll. Perubahan lingkungan itu dapat dipantau untuk meningkatkan kewaspadaan publik. Penginderaan jauh dapat sangat berguna untuk pemahaman yang lebih baik atas akibat pada manusia dengan perubahan lingkungan, selain pengineraan jauh juga membangun database. Dimensi fisik/lingkungan yang dipantau dengan penginderaan jauh dapat memerikan umpan balik pada manusia melalui analisis dan pengkajian dengan SIG untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini, penginderaan jauh harus diintegrasikan dengan SIG