Konsep Dasar Kehidupan pada Makhluk Hidup Oleh : Faik Agiwahyuanto
Biologi Biologi merupakan salah satu ilmu alam atau ilmu eksakta yang mengkaji tentang semua makhluk hidup, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga manusia yang hidup dari masa lampau hingga saat ini, juga mempelajari perkembangan dan pertumbuhan- perkembangbiakan, serta hingga bagian terkecil suatu sistem yaitu sel.
Makhluk Hidup Dalam ilmu biologi, kita pelajari adalah makhluk hidup, dan makhluk hidup mempunyai konsep dalam menjalankan kehidupannya. Ciri dari makhluk hidup : Makhluk hidup mempunyai susunan kimia yg kompleks Makhluk hidup memerlukan energi Makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan Makhluk hidup mempunyai kemampunan bereprodksi Makhluk hidup melakukan aktivitas2 fisiologi untuk mempertahankan kehidupan (nafas, transpor zat, gerak, respon terhadap rangsang, ekskresi)
Konsep tentang Kehidupan Konsep ttg kehidupan terdapat 2 pandangan yang sangat berseberangan : Konsep pandangan Abiogenesis Berpandangan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (abiogenesis) yang terjadi secara spontan. Yang pro terhadap konsep ini adalah Aristoteles & John Needham Konsep pandangan Biogenesis Berpandangan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup (biogenesis) dan semua melalui proses dari perkembangbiakan. Yang pro terhadap konsep ini adalah Louis Pasteur. Terdapat lalat pada setiap bangkai binatang seprti, sapi, kuda, babi, anjing dan sebaginya. Mereka tidak mengetahui bahwa sesungguhnya lalat tersebut berasal dari larva yang menetas dari telur yang diletakkan pada bangkai tadi oleh lalat. Oleh karenanya mereka berpendapat bahwa lalat yang mengerumuni bangkai tersebut berasal dari daging yang membusuk. Louis Pasteur, Pasteur melakukan percobaan dengan merancang alat berupa labu yang dilengkapi dengan tabung panjang berbentuk leher angsa. Ia mempersiapkan larutan nutrisi berupa cairan kaldu kemudian memasukannya ke dalam labu, yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu. Setelah itu dibiarkan beberapa lama dan udara tanpa perlakuaan apapun dan tanpa disaring dibiarkannya keluar masuk labu tersebut. Setelah diinkubasikan beberapa lama ternyata tak ditemukan kehidupan mikroorganisme dalam labu tersebut. Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroorganisme tidak mencapai larutan nutrisi, mereka mengendap dalam bagian tabung leher angsa yang berbentuk hudup U dan aliran udara berkurang, sehingga partikel-partikel tadi tidak terbawa ke dalam labu. Apabila labu yang berisi nutrisi kemudian penyimpanannya diletakan secara miring, sehingga memungkinkan partikel debu memasuki labu lewat aliran udara, maka setelah beberapa lama disimpan ditemukan kehidupan mikroorganisme pada labu tersebut. Hasil ekspereimen Pasteur ini ternyata dapat menumbangkan teori abiogensis atau generatio spontanea dengan munculnya paham baru yaitu biogenesis yang berarti bahwa kehidupan itu berasal dari kehidupan sebelumnya. Selanjutnya dikenal dengan istilah omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo yang berarti semua makhluk hidup berasl dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.
Hubungan Manusia dengan Makhluk Hidup Hubungan antara manusia dengan sekitarnya perlu dipelajari, karena manusia hidup diantara makhluk hidup dan benda mati. Ilmu ekologi sangat diperlukan untuk menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya, dan yang diharapkan adalah bisa mempelajari timbal baliknya Ketika sebuah kesatuan makhluk hidup dipelajari timbal baliknya, maka akan bisa mengetahui apa yang membuatnya bisa bertahan hidup, berkembang, dan melangsungkan seluruh pekerjaannya untuk bertahan hidup dan mematikannya atau memusnahkannya.
Faktor Biotik pada Prinsip Ekologi Faktor biotik meliputi semua makhluk hidup di bumi (dari tumbuhan hingga manusia dekomposer). Masing-masing memiliki fungsi satu sama lainnya dan melengkapi. Tumbuhan = produsen, hewan & manusia = konsumen, dan pengurai = dekomposer. Biotik jg mengatur tingkatan organisme individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan tersebut akan membuat saling beriteraksi dan bisa menunjukkan kesatuan.
Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
Faktor Abiotik pada Prinsip Ekologi Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik yang dimaksud = suhu, sinar matahari, air, tanah, ketinggian, angin, garis lintang. Faktor kimia yang dimaksud = sumber nutrisi dan segala bentuk perubahan yang terjadi pada organ tentang perubahan struktur di tubuh makhluk hidup.
Manusia sebagai Sistem Manusia merupakan makhluk hidup paling unik dari semuanya, karena manusia terdiri dari beberapa unsur atau sistem yang membentuk suatu totalitas, tidak hanya ditinjau dari segi fisik saja, tetapi manusia juga ditinjau dari segi psikis (sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial). Manusia dalam menjalani kehidupan sangat bergantung dengan jenis makhluk hidup lainnya, dan manusia juga ditinjau dari segi biotik dan abiotik. Manusia juga membutuhkan segi psikis untuk menjalani kehidupan bersama dengan makhluk hidup lainnya. 1. Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan: - Setiap individu dapat berubah - setiap individu merespon terhadap perubahan 2. Manusia sebagai sistem personal, disebabkan: - setiap manusia memiliki proses persepsi setiap manusia bertumbuh kembang • Manusia sistem interpersonal - setiap manusia berinteraksi dengan yang lain - setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat - setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain • Manusia sebagai sistem sosial - setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja
Manusia merupakan sistem terbuka Komponen Biologik adalah anatomi tubuh Komponen Psikologik adalah kejiwaan Komponen Sosial adalah lingkungan Komponen Kultural adalah nilai budaya Komponen Spiritual adalah Kepercayaan agama
Pengantar Metabolisme berasal dari kata metabole (Yunani) yang berarti berubah keseluruhan proses reaksi kimia yang terjadi pada sel tubuh mahluk hidup, baik reaksi pemecahan maupun penyusunan senyawa kimia tertentu
Metabolisme dibagi jadi 2 1. Anabolisme yaitu penyusunan senyawa komplek dari senyawa sederhana dengan bantuan energi dari luar. Contoh peristiwa : Fotosintesis dan kemosintesis 2. Katabolisme yaitu pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan membebaskan energi. Contoh katabolisme adalah respirasi dan fermentasi Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Adaptasi Proses adaptasi memang sering dilakukan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya. Adaptasi yang sering dilakukan yaitu : Adaptasi morfologi = suatu penyesuaian bentuk tubuh disesuaikan dengan keadaan dan makanan untuk keberlangsungan kehidupannya. Adaptasi fisiologi = suatu penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahnkan kehidupannya. Adaptasi tingkah laku = suatu adaptasi yang didasarkan tingkah laku untuk keberlangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi = a) Gigi - gigi khusus Gigi hewan karnivor atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik - cabik mangsanya. b) Moncong Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yang dapat dijulurkan keluar mulut untuk menangkap serangga. c) Paruh Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. d) Daun Tumbuhan insektivor (tumbuhan pemakan serangga). Misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivor, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan. e) Akar Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang, berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas. Adaptasi fisiologi : a) Kelenjar bau Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya. b) Kantong tinta Cumi - cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi - cumi dan gurita. c) Mimikri pada kadal Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya. Adaptasi tingkah laku : a) Pura - pura tidur atau mati Beberapa hewan berpura - pura tidur atau mati, misalnya tupai virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing. b) Migrasi Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur - telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.
Terima kasih