SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELOMPOK 1 Nurul Indah S Ratih Dwi A. Retno Gumelar Tuan Hanni
Advertisements

KONSEP DASAR HIDROLOGI
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
Penyediaan air bersih ke dalam bangunan
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
Penyediaan air bersih kedalam bangunan
air I. Pendahuluan konsumsi sanitasi Sarana transportasi
PAM dan SANITASI MAKANAN
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN AIR MINUM
DISTRIBUSI AIR LIMBAH KOTA BANDUNG
Asistensi 1 : PENDAHULUAN
BAB III SPESIFIKASI.
PEKERJAAN PIPA DAN SANITASI PADA BANGUNAN
Standar kebutuhan air dan komponen unit spam
Urban Runoff Disusun oleh : Mukhlis Riki Darmawan L2C009124
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
Dasar-dasar perencanaan Distribusi Air Bersih (1)
Kuliah Pengelolaan Air untuk Pertumbuhan Tanaman
SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH
MASALAH AIR BERSIH & AIR MINUM KETIKA BENCANA
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
Peran Air Bersih dan Air Minum Ketika Terjadi Bencana
RENCANA SANITASI.
TKW 435 PENGANTAR GEOLOGI PERTEMUAN 05
Rencana Kerja DPUPKP 2017 No
Potensi Fisik Wilayah Indonesia
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
Sarana dan Prasarana Perumahan Pertemuan 3
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Penggolongan sumber air berdasarkan asal:
SISTEM SANITASI DAN DRAINASE PADA BANGUNAN
PENCEMARAN AIR.
KUALITAS DAN KUANTITAS AIR TANAH DI PALANGKARAYA
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga
Penyediaan air bersih kedalam bangunan
SISTEM REKAYASA PEMURNIAN AIR BERSIH
AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
AIR PINTAR SEBAGAI SOLUSI MASALAH KURANGNYA AIR BERSIH DI KOTA MATARAM
SUMBER-SUMBER AIR BERSIH/BAKU PERTEMUAN III Nayla Kamilia Fithri
PSDA.
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
METEOROLOGI Disusun oleh : Adi prasetya ( )
Universitas Indo Global Mandiri
KONSEP ECOHYDROLOGY UNTUK PERKOTAAN
BAB II : POTENSI SUMBER DAYA AIR (Air Permukaan & Air Tanah)
SUMBER-SUMBER AIR MINUM
Kebutuhan air Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yg dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan2 lain yg ada kaitannya dg fasilitas.
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih
Oleh: Siti Masfiah, SKM, M.Kes, M.A Kesehatan Masyarakat – UNSOED
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
COMPANY PROFILE PDAM TIRTO NEGORO KABUPATEN SRAGEN & RENCANA PEMANFAATAN SPAM REGIONAL WOSUSOKAS DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2018.
Bahan pencemar air lanjut.....
MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.
AIR DAN HIGIENE SANITASI
Penyediaan air bersih ke dalam bangunan
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN
SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA PERTEMUAN 4 dan 5
SUMBER DAYA AIR UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA PERTEMUAN 4 dan 5
PENCEMARAN AIR Ir. Moh Sholichin, MT.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
INFRASURUKTUR AIR BERSIH KELOMPOK 3. 1.YUSUFE1B MUQRINE1B YANA WAHYUNIE1B M. AKBAR MUKHLISE1B YUDHYAQSAE1B M.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH UNIVERSITAS ESA UNGGUL INFRASTRUKTUR KOTA SESI 7- JARINGAN AIR BERSIH DAYU ARIESTA KIRANA SARI, ST, MSc UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2015

OUTLINE Addressing Water Issues Water Cycle Pokok Pembahasan Isu Air Di Skala Kota Sumber Air Bersih Persyaratan Dasar Kualitas Air Bersih Perencanaan Jaringan Air Bersih

Why do we need to address water issues (in cities)? As many of the rapidly growing cities in developing countries particularly in Asia Pacific already face problems related to water and energy, and have limited capacity to overcome these problems The topics that were regarded as most important for a post-2015 framework were food security, and sustainable agriculture, water and sanitation, energy, education, poverty eradication and health. SDG Target 6 calls on countries to “Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all”, which is expected to be achieved by 2030

SIKLUS HIDROLOGI-1 (WATER CYCLE)

SIKLUS HIDROLOGI-2 Air yang mengalir ke sungai dan laut yaitu limpasan permukaan (surface run-off), aliran intra (intraflow), limpasan air tanah (groundwater run-off)

WATER …? Pembahasan mengenai air (penyediaan air bersih), dilakukan pada keselurahan water body. Hulu sampai dengan hilir Hulu  water resources (management)/reducing water pollution, etc. example: water catchment area Hilir  water usage (domestic and non-domestic usage). Example: households, industry, agriculture, energy, etcs Water usage issues usually occur in cities or urban areas

POKOK PEMBAHASAN ISU-ISU AIR …? KOTA…? WILAYAH…?

POKOK PEMBAHASAN AIR DI KOTA Pembahasan mengenai isu-isu air di kota  penggunaan air, distribusi dan jaringannya Sedangkan, pembahasan isu air di cakupan wilayah (lebih besar)  water resources (management), DAS (daerah aliran sungai), WS (wilayah sungai) mata kuliah infrastruktur wilayah

SUMBER AIR BERSIH Sumber-sumber air bersih: Air permukaan: Mata air Sumber air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, danau dan waduk. Mata air Air tanah: Sumber air dalam tanah yang tersimpan dalam lapisan akifer, yang dibedakan menjadi: Air tanah dangkal; kedalaman muka air tanah kuranG dari 20 meter Air tanah dalam; kedalaman muka air tanah lebih besar dari 20 meter Air hujan: Ada dua alternatif sisitem pengolahan air hujan : Penampungan Air Hujan Individu: volume sekitar 500 liter (0,5 m3) – 1000 liter (1 m3). Penampungan Air Hujan Komunal: volume sekitar 30 m3

PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH Persyaratan fisika Persyaratan kimia Persyaratan mikrobiologis

PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH Persyaratan fisika : Jernih/tidak keruh Tidak berwarna Rasanya tawar Tidak berbau Temperaturnya normal Tidak mengandung zat padatan

PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH Persyaratan kimia: pH (derajat keasaman) Kesadahan Besi Aluminimum Zat organik Sulfat Nitrat dan nitrit Chlorida Zink

PERSYARATAN DASAR KUALITAS AIR BERSIH Persyaratan mikrobiologis: Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya: bakteri golongan coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera, dll. Tidak mengandung bakteri non patogen, seperti: Actinomycetes, Phytoplankton coliform, Cladocera, dll.

PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH Perkiraan jumlah orang untuk setiap kegiatan/sarana Penetapan kebutuhan air bersih domestik dan non domestik. Kebutuhan domestik terdiri dari Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU). HU digunakan sebagai air cadangan pemadam kebakaran. Rasio persentase SR : HU ialah 90% : 10%. Kebutuhan air bersih rata-rata adalah perkiraan jumlah orang yang menghuni di setiap sarana dikalikan dengan unit konsumsi air bersih setiap hari (liter/orang/hari).

PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH Faktor Kebocoran dan pemakaian untuk siram tanaman dianggap sebesar 20% dari kebutuhan air bersih rata-rata. Total Kebutuhan air bersih rata-rata ialah kebutuhan air bersih rata-rata ditambah dengan perkiraan kebocoran. Kebutuhan air bersih maksimum (puncak) adalah total kebutuhan air bersih rata-rata yang dikalikan dengan faktor puncak dari masing-masing sarana. Keadaan maksimum air bersih terdiri dari harian maksimum dan jam maksimum, dimana tiap keadaan tersebut mempunyai faktor puncak yang berbeda.

PENENTUAN KEBUTUHAN AIR BERSIH Faktor puncak terdiri dari faktor puncak harian dan faktor puncak jam dengan kriteria sebagai berikut: Faktor puncak harian = 1,15 x kebutuhan air bersih rata-rata Faktor puncak jam = 2 x kebutuhan air bersih harian puncak Perkiraan kebutuhan air bersih harian maksimum pada tiap- tiap sarana, adalah total kebutuhan air bersih rata-rata dikali faktor puncak yaitu 1,15. Perkiraan kebutuhan air bersih jam maksimum pada tiap-tiap sarana, adalah kebutuhan air bersih harian puncak dikali faktor puncak yaitu 2.

PERHITUNGAN AIR BERSIH Perhitungan kebutuhan air bersih dilakukan dengan mempertimbangkan: Jumlah penduduk dan proyeksi perkembangannya (domestik) Non Domestik: Industri, Pertanian, Fasilitas Komersial, Pariwisata Jumlah air untuk kebakaran Kebocoran (20 – 30%) T = x + (20%) x

KEBUTUHAN AIR Kebutuhan air domestik: Ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi per kapita. Kebutuhan air non domestik: Meliputi pemanfaatan untuk kegiatan komersial, kebutuhan institusi, kegiatan pertanian dan kebutuhan industri.

STANDAR PELAYANAN AIR BERSIH

STANDAR KEBUTHAN AIR NON-DOMESTIK

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH Elemen-elemen yang harus disiapkan: kebutuhan air bersih; jaringan air bersih; kran umum; hidran kebakaran

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH Penyediaan kebutuhan air bersih: lingkungan perumahan harus mendapat air bersih yang cukup dari perusahaan air minum atau sumber lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan apabila telah tersedia sistem penyediaan air bersih kota atau sistem penyediaan air bersih lingkungan, maka tiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atau sambungan halaman.

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH Penyediaan jaringan air bersih: harus tersedia jaringan kota atau lingkungan sampai dengan sambungan rumah; pipa yang ditanam dalam tanah menggunakan pipa PVC, GIP atau fiber glass; dan pipa yang dipasang di atas tanah tanpa perlindungan menggunakan GIP.

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH Penyediaan kran umum: satu kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 250 jiwa; radius pelayanan maksimum 100 meter; kapasitas minimum untuk kran umum adalah 30 liter/orang/hari; dan ukuran dan konstruksi kran umum sesuai dengan SNI 03-2399-1991 tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH Penyediaan hidran kebakaran untuk daerah komersial, jarak antara kran kebakaran 100 meter; untuk daerah perumahan, jarak antara kran maksimum 200 meter; jarak dengan tepi jalan minimum 3 meter; apabila tidak dimungkinkan membuat kran diharuskan membuat sumur-sumur kebakaran; dan perencanaan hidran kebakaran mengacu pada SNI 03-1745-1989 tentang Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

THANK YOU