Overview Aktivitas Audit MUTMAINNAH NURLINA YUNIKE PABONTONG HIJRAH NUR HANISA RESKI WULANDARI KELOMPOK 4 KELOMPOK 4 Overview Aktivitas Audit Internal Auditing
Efectifitas, efesiensi dan ekonomi operasi OPERATIONAL AUDIT Menilai operasi organisasi Sitematis Efectifitas, efesiensi dan ekonomi operasi Pelaporan Rekomendasi /perbaikan Audit Operasional Audit yang sistematis terhadap program, kegiatan/aktivitas organisasi dan seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumberdaya dan dana telah digunakan secara ekonomis dan efisien , serta apakah tujuan program , dan kegiatan/aktivitas yang telah direncanakan dapat dicapai dengan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
TAHAP-TAHAP AUDIT OPERASIONAL Perencanaan Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti Pelaporan dan tindak lanjut
untuk mendefinisikan kegiatan, program, aktivitas yang memerlukan perbaikan atau penyempurnaan dengan bertujuan untuk menghasilkan perbaikan atas pengelolaan struktur dan pencapaian hasil dari objek yang diperiksa dengan cara memberikan saran-saran tentanng upaya-upaya yang dapat ditempuh guna pendayagunaan sumber-sumber secara efiseien, efektif dan ekonomis MAKSUD mendorong dilakukannya tindakan perbaikandan untuk menghindari kemungkinn terjadinya kekurangan atau kelemahan dimasa yang akan datang TUJUAN SASARAN Sasaran audit operasional adalah kegiatan, aktivitas, program atau bidang-bidang organisasi yang diketahui atau diidentifikasi memerlukan perbaikan atau peningkatan dalam hal efektifitas,efisiensi dan ekonomisnya.
Tujuan Audit Operasioanal menurut AMIN WIJAYA TUNGGAL 2001 Objek dari audit operasional adalah mengungkapkan kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap unsur yang diuji oleh auditor dan untuk menunjukkan perbaikan apa yang dimungkinkan terjadinya untuk memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan. Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang paling efisien. Mengusulkan pada manajemen cara-cara dan alat-alat untuk mencapai tujuan apabila manajemen organisasi sendiri kurang memiliki pengetahuan tentang pengelolaan yang efisien. Tujuan audit opersional adalah mencapai efisiensi dari pengelolaan. Untuk membantu manajemen, audit atau operasi beerhubungan dengan fase dari aktivitas usaha yang dapat merupakan dasar pelayanan pada manajemen. Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam pelaksanaan yang efektif dan efisien dari tujuan dan tanggungjawab mereka.
Definisi suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. Tujuan Compliance audit (audit kepatuhan) /ketaatan berfungsi menentukan sejauh mana peraturan, kebijakan, hukum, perjanjian, atau peraturan pemerintah dipatuhi oleh entitas yang sedang diaudit
Pengujian Ketaatan Compliance Audit Auditor melakukan pengujian ketaatan yang mengkonfirmasikan eksistensi, efektivitas, dan kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi. Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman atas pengendalian akan diuji, jika pengendalian yang akan di uji adalah komponen-komponen system informasi perusahaan, auditor harus memperhatikan teknologi yang harus digunakan oleh system informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik system yang umum digunakan untuk mendokumentasikan system informasi. Jadi auditor harus mempunyai pemahaman mendasa mengenai teknik-teknik yang digunakan dalam menganalisis dan merancang system. Bagai masuk-peoses-keluar (input-process-output) IPO dan hirarki-plus-masukan-proses-keluaran (HIPO), table keputusan dan metode matriks adalah contoh-contoh teknik system yang umum digunakan dalam menganalisis dn merancang system.
Kriminal Investigator Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial Auditot Terlatih Kriminal Investigator
Penyebab Terjadinya Kecurangan Penyebab Utama PENYEMBUNYIAN DAYA TARIK KESEMPATAN KEBERHASILAH MOTIVASI
PEMBERI KERJA/PEKERJA A PERK HUBUNGAN ANTAR PEMBERI KERJA/PEKERJA YANG JELEK Penyebab sekunder PEMBALASAN DENDAM TANTANGAN
Gejala Kecurangan Manajemen Departemen akuntansi kekurangan staff. Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak konsumen, pemasok atau badan otoritas. Kekurangan kas secara tidak teratur dan tidak terantisipasi Penjualan/laba menurun sementara itu utang dan piutang dagang meningkat Perusahaan mengambil kredit sampai batas maksimal untuk jangka waktu yang lama Terdapat kelebihan persediaan yang signifikan Terdapat peningkatan jumlah ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun buku
Gejala Kecurangan Karyawan Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung Pengeluaran tanpa dokumen pendukung Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar Penghancuran, penghilangan, pengrusakan dokumen pendukung pembayaran Kekurangan barang yang diterima Kemahalan harga barang yang dibeli Faktur ganda dan penggantian mutu barang
Tanda Peringatan Kecurangan Meskipun pada suatu kesempatan pemeriksa intern melakukan penugaan langsung dalam penyelidikan kecurangan yang dicurigai atau aktual, bagian yang lebih besar dari usahanya yang berorientasi kecurangan merupakan suatu bagian yang integral dari penugasan audit yang lebih luas. Usaha yng berorientasi pada kecurangan ini dapat dalam bentuk prosedur khusus, termasuk dalam program audit yang lebih luas. Usaha yang berorientasi kecurangan tersebut dapat termasuk seluruh dari kesiapsiagaan umum dari pemeriksa intern ketika ia melaksanakan seluruh bagian dari penugasan audit ini. Kesiapsiagaan ini termasuk berbagai area, kondisi dan pengembangan yang memberikan tanda-tanda peringatan.
Cash and check AREA YANG SENSITIF Purchasing and Payroll SUAP INVOICE PALSU MANIPULASI DATA SUPPLIER Kas merupakan aset yang paling sensitif terhadap fraud karena nature-nya yang kelihatan secara fisik dan relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan aset perusahaan yang lain. Fraud atas cek biasanya terjadi ketika terdapat kelemahan dalam proses bank reconciliation dan tidak ada segregation of duties. Cash and check
Sales and inventory Pencurian inventory baik yang sedang disimpan atau dalam pengiriman. Transaksi penjualan dengan sengaja tidak dicatat atau dikurangi pencatatannya dan uang yang diterima atas penjualan tersebut masuk ke kantong pribadi. Mengurangi atau menghapuskan jumlah utang konsumen atas barang yang sudah dijual secara kredit. Mencatat transaksi penjualan palsu untuk mendapatkan komisi atau bonus terkait dengan penjualan. Memberikan diskon berlebihan kepada konsumen (biasanya dengan imbalan kickback’)
Physical security Kelemahan dalam physical security dapat menimbulkan asset misapropriation. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Kerahasiaan Iinformasi Ini terkait dengan fraud dalam pembajakan dan pencurian informasi penting milik perusahaan. IT fraud meliputi hacking, mail-bombing, spamming, domain name hijacking, server takeovers, denial of service, internet money laundering, electronic eavesdropping, electronic vandalism and terrorrism. Information Technology
Karakteristik Pribadi Pribadi atau kerugian keuangan yang besar Gaya hidup yang mahal Cuti sakit yang berlebihan Perjudian yang ekstensif Menolak meninggalkan catatan penyimpanan selama hari yang bersangkutan. Perasaan dibayar tidak sepadan dengan tanggungjawab Latar belakang dan referensi yang dipertanyakan Investasi yang besar Kerja lembur yang berlebihan dan tidak melakukan cuti Pemakaian alkohol atau obat keras yang berlebihan Hubungan yang dekat dengan pelanggan Masalah pribadi atau keluarga yang signifikan Keinginan besar untuk memukul sistem (beat the syestem) Peminjaman reguler dalam jumlah kecil dari teman kerja
Praktik Kecurangan Yang Umum Tidak mencatat pendapatan Menyembunyikan penagihan piutang Pencurian material Pengalihan sekuritas/surat berharga Menambah gaji (Padding Payrolls) Penyalahgunaan kartu kredit Pemalsuan dokumen pengeluaran Pembayaran untuk biaya pribadi Pembayaran kembali (Kickbacks) untuk pembelian Penyalahgunaan dana kas kecil Pemindahan aktiva Potongan yang berlebihan kepada pelanggan Benturan kepentingan Sogokan atau korupsi yang lain Penyalahgunaan penerimaan
Deteksi atau Penemuan Kecurangan. Pencegahan Kecurangan Kecurangan Dan Tanggung Jawab Audit Intern The Institute of Internal auditors menerbitkan Statement on Internal Auditing Standars (SIAS No.3) mengenai pencegahan (deterrence), deteksi (detection), penyelidikan (investigation), dan pelaporan (reporting) kecurangan, pada Juni 1985. konklusi utama dari pernyataan tersebut relative terhadap pencegahan atau deteksi kecurangan adalah sebagai berikut : Deteksi atau Penemuan Kecurangan. Pemeriksa intern harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kecurangan dan dapat mengidentifikasi idikator kemungkinan terjadinya kecurangan. Pemeriksaan intern tidak diharapkan mempunyai pengetahuan yang sama seperti seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah mendeteksi dan menyelidiki kecurangan. Juga, prosedur audit sendiri, walaupun dilaksanakan dengan kemahiran professional secara ermat dan seksama, tidak dapat menjamin bahwa kecurangan akan dapat dideteksi/ditemukan. Pencegahan Kecurangan Pencegahan kecurangan merupakan tanggungjawab manajemen. Pemeriksaan intern bertanggungjawab untuk menguji dan menilai kecukupan dan efektivitas dari tindakan yang diambil oleh manajemen untuk memenuhi kewajiban tersebut.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH