KEUNTUNGAN PRODUSEN EKONOMI MIKRO
Pendahuluan Dalam analisis ekonomi, sering dimisalkan bhw perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Pasar Persaingan sempurna adalah struktur pasar/industri, dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual/pembli, tidak dpt mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna ; 1. Perusahaan adalah pengambil harga. Suatu perusahan yg ada di pasar, tdk dpt menentukan/merubah harga pasar. Harga pasar ditentukan interaksi keseluruhan produsen dg keseluruhan pembeli 2. Setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk. Tdk terdpt hambatan, baik legal/teknologi utk masuk. Kalau rugi, dpt juga meninggalkan industri dg mudah 3. Menghasilkan barang serupa (homogenous/identical). Barang yg dihasilkan, tdk mudah utk dibedakan produksi dari A atau B. 4. Terdapat banyak perusahaan di pasar. Sifat ini lah yg menyebabkan perusahaan tdk mempunyai kekuasaan utk mengubah harga 5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar. Mereka mengetahui perubahan harga, shg produsen tdk dpt menjual dg harga tinggi Dlm prakteknya tidak mudah utk menentukan jenis industri yg sepenuhnya tergolong kepada persaingan sempurna ini. Kecuali yg ada adalah yg mendekati dengan ciri-ciri tersebut, yaitu struktu pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian.
Perusahaan selalu berusaha memperoleh keuntungan (Rent Seeking) Ada 2 hal yg hrs diperhatikan dalam menganalisa usaha suatu perusahaan dalam memaksimumkan keuntungan, yaitu ; 1. Biaya produksi yg dikeluarkan (pembahasan minggu lalu) 2. Hasil Penjualan (Total Revenue-TR) dari barang yg dihasilkan. Keuntungan/profit (π) merupakan selisih antara PENERIMAAN dg BIAYA Produsen berusaha mendapatkan keuntungan yang maksimum. Dalam jangka pendek, pemaksimuman untung dapat dijelaskan dengan ; 1. Membandingkan Hasil Penjualan Total dg Biaya Total 2. Menunjukan keadaan dimana Hasil Penjualan Marginal (MR) sama dengan Biaya Marginal (MC). Keuntungan Maksimu : MR = MC
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek Jlh By. Tetap By. Berubah Total Biaya By Total Harga per Hasil Hasil Penjuala Hasil Penjualan Produksi Marginal Rata-rata Rata2 unit Penjualan (1) (2) (3) (4)= ( 2+3 ) (5) (6) (7)= ( 3 : 1 ) (8)=(4:2) (9) (10)=(1x9) (11)= (10:1) (12) Q TFC TVC = L x … TC = TFC+TVC MC AFC = TFC/Q AVC = TVC/Q AC = TC/Q TR = P x Q AR = TR/Q MR 100 - 150 1 200 2 180 280 80 50 90 140 300 3 240 340 60 33,3 113,3 450 4 380 40 25 70 95 600 5 400 20 750 6 480 17,7 63,3 900 7 530 630 14,3 75,7 1050 8 780 880 250 12,5 97,5 110 1200 9 1160 1260 11,1 128,9 1350 10 1700 1800 540 170 1500
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek Jlh By. Tetap By. Berubah Total Biaya Harga per Hasil Keuntungan Hasil Penjualan Tambhan Produksi Marginal Unit 150 Penjualan (1) (2) (3) (4)= ( 2+3 ) (5) (9) (10)=(1x9) (11)= (10-4) (12) (13)=(12– 5) Q TFC TVC = L x … TC = TFC+TVC MC TR = P x Q ^ = TR - TC MR MR - MC 100 - 150 -100 1 200 -50 50 2 180 280 80 300 20 70 3 240 340 60 450 110 90 4 380 40 600 220 5 400 750 350 130 6 480 900 420 7 530 630 1050 8 780 880 250 1200 320 9 1160 1260 1350 -230 10 1700 1800 540 1500 -300 -390 Keuntungan = Hasil Penjualan – Biaya Produksi Total ------- π = TR – TC Tambahan Untung = Tambah an Penjualan Total (MR) – T ambahan Biaya (MC)
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN π = TR – TC DIMANA; π = KEUNTUNGAN (PROFIT) TR = TOTAL REVENUE (PENDAPATAN TOTAL) = P x Q (harga dikali jumlah produksi) TC = TOTAL COST (BIAYA TOTAL) Q = kuantitas barang
Menentukan Tingkat Produksi yg memaksimumkan keuntungan Biaya & Penjualan 500 MC 400 300 200 Memaksimukan Keuntungan MR = MC MR 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Q = Kuantitas
Menentukan Keuntungan Maksimum dg kurva biaya dan penjualan total Kurva TC bermula di atas kurva TR, hingga 2 unit, menggambarkan bhw perusahaan mengalami kerugian. Kurva TC berada di bawah kurva TR (2 sd 9) perusahan mengalami keuntungan Ketika produksi mencapai 10 unit atau lebih, TC berada di atas kurva TR kembali, yg berarti perusahaan mengalami kerugian kembali. Perpotongan TC dan TR dinamakan titik BEP (A-B) TR – TC = 0 atau TR = TC TC B 1800 1280 TR 1260 1050 880 630 Keuntungan Maksimum 280 200 A 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Contoh Soal : Diketahui : C = 20.000 + 100 Q , R = 200 Q Ditanyakan : Berapakah tingkat produksi pada saat BEP ? Apa yang terjadi pada saat produksinya sebanyak 300 unit ? Penyelesaian : π = R – C jika Q = 300, maka : BEP ; π = 0, R – C = 0 R = 200 (300) = 60.000 R = C C = 20.000 + 100 (300) 200 Q = 20.000 + 100 Q = 50.000 200 Q – 100 Q = 20.000 R > C = untung 100 Q = 20.000 Q = 200 Besar Keuntungan ; π = R – C = 60.000 – 50.000 = 10.000
Gambar Kurvanya adalah :
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN Misalkan seorang monopolis menghasikan barang dengan struktur biaya : TC = 5 + 10Q – 2Q2 + 0.25Q3 P = 10 – 0.5Q TR = P x Q TR = (10 – 0.5Q) Q TR = 10Q – 0.5Q2 P = harga Q = jumlah yang diminta
Tabel jumlah produksi, tc & tr Q TC MC TR MR π P 1 13.25 6.75 9.5 -3.75 2 19 4 18 8,5 -1 9 3 23.75 4.75 25.5 7,5 1.75 8.5 29 6 32 6,5 8 5 36.25 8.75 37.5 5,5 1.25 7.5 47 13 42 4,5 -5 7
KEUNTUNGAN TOTAL PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Perusahaan yang menghadapai persaingan sempurna, harga yang terjadi di pasar adalah hal yang harus diterima Produsen tidak dapat mempengaruhi harga Produsen bertindak sebagai price taker
keuntungan total dalam pasar persaingan 48 TR TC 36 Keuntungan 24 maksimum 12 1 2 4 6 8
keuntungan rata-rata 20 MC 16 AC 12 AR = MR 8 4 1 2 4 6 8
Keterangan tabel Kolom Q mengenai Quantity Kolom TC, dengan perhitungan kalau Q = 1, disubstitusikan pada fungsi TC = 5 + 10Q – 2Q2 + 0.25Q3 TC = 5 + 10(1) – 2(1) 2 0.25(1) 3 = 13.25 Kolom MC = d(TC)/dQ --- MC adalah turunan TC = 10 – 4Q + 0.75Q2 Kolom TR dimana TR = P x Q TR = (10-0.5Q).Q TR = 10Q – 0.5Q2 Kolom MR adalah turunan pertama dari TR, dimana MR = d(TR)/dQ Kolom keuntungan adalah selisih antara TR dan TC Bila Q naik, TC meningkat. Keuntungan adalah sebesar 3 pada saat MR MC
KEUNTUNGAN TOTAL PRODUSEN PADA PASAR MONOPOLI Kurva penerimaan perusahaan berbenda antara produsen yang bekerja dalam pasar monopoli dan pasar persaingan Produsen monopolis sebagai price maker (penentu harga) sehingga kurva permintaan yang dihadapi turun miring ke kanan (pada harga yang tinggi, jumlah yang diminta akan berkurang Kurva pernerimaan berbentuk parabolis
Keuntungan total dalam pasarmonopoli 4800 TC 3600 TR 2400 Keuntungan 1200 Maksimum 1 2 4 6 8
keuntungan rata-rata dalam pasar monopoli 200 MC 1600 AC 1200 800 400 MR 1 2 4 6 8
PERKEMBANGAN TC DAN TR KONSTAN Penjabaran Rumus = AVC = VC / Q ----- Maka VC = AVC x Q TR = TC TR = P x Q sedang TC = FC + VC ( P x Q ) = FC + VC ( P x Q ) = FC + ( AVC x Q ) ( P x Q ) – ( AVC x Q ) = FC Q ( P – AVC ) = FC . FC Q = ( P – AVC )
Jika diketahui FC = 2.000.000, P = 4000, AVC = 3500. Carilah Q? Contoh Soal : Jika diketahui FC = 2.000.000, P = 4000, AVC = 3500. Carilah Q? Q = 2.000.000 = 4000 unit (4000-3500) Kalau keuntungan yang diharapkan 5000, maka berapa Q? Q = 2.000.000 + 5000 = 4010 unit 4000 - 3500 FC Q = (P – AVC) FC + π Q = (P – AVC)
break even point 200 1600 TR TC 1200 E VC 800 FC 400 1 2 4 6 8
dan biaya tetap Rp. 30.000,- Pada penjualan berapa unit di titik BEP ? Contoh Soal : Seorang produsen menjual produknya seharga Rp. 50,- per unit, biaya variabel per unit 40 % dari harga jual, dan biaya tetap Rp. 30.000,- Pada penjualan berapa unit di titik BEP ? Kalau terjual dg 10.000 unit apakah Laba atau merugi ? Brp laba atau rugi nya ? Dan Bagaimana jika harga produknya mengalami kenaikan Rp 75. Brp BEP nya ? Jawab : Terjual sebanyak 10.000 unit. Maka produsen dalam kondisi laba. Labanya = Laba = TR – TC = ( P . Q ) – ( 20 Q + 30.000) = 50 (10.000) – 20(10.000) + 30.000 = 500.000 – ( 200.000 + 30.000 ) = 500.000 - 230.000 = 270.000 harga jual naik menjadi Rp. 75,- VC = (40% x 75 ) = 30. Q, ---- TR = 75. Q BEP = TR = TC 75Q = ( 30.Q + 30.000 ) 75 Q – 30 Q = 30.000 45 Q = 30.000 Q = 667 unit Dik : P = Rp 50 FC = Rp 30.000 TR = P . Q = 50.Q VC = (40 % . 50) . Q = 20. Q TC = VC + FC = 20.Q + 30.000 BEP = TR = TC 50.Q = 20.Q + 30.000 50.Q – 20.Q = 30.000 30.Q = 30.000 Q = 1.000 unit Jadi kalau dijual > 1.000 unit, maka Laba
Contoh; Optimalisasi produksi Input ‘X’ yg digunakan TP ( Q) Buat tabel untuk menentukan Berapa Total Penjualan – Rata-rata penjuanan (AR) - Marginal Revenue (MR) - Total Cost – Rata-rata Cost (AC) - Marginal Cost (MC) Dan Buat kurva nya untuk dapat melihat berapa produksi optimal agar produsen memperoleh laba maximum, dan efisien ? Diketahui; Harga input ‘X’ adalah Rp.20 / unit Fixed Cost adalah Rp.90 Harga Jual adalah Rp. 5 / unit 1 2 8 3 18 4 36 5 56 6 66 7 70 69 9 64
Langkah mengerjakan 1. Hitung total revenue TR = TP x Pricejual 2. Hitung total cost TC = FC + VC 3. Hitung profit, π = TR – TC
soal KERJAKAN: Bila seorang produsen menjual produknya seharga Rp. 50,- per unit, biaya variabel per unit 30 % dari harga jual, dan biaya tetap Rp. 25.000,-. Bila jumlah produk terjual sebanyak 10.000 unit. Berapa laba? Bagaimana bila harga jual naik menjadi Rp. 75,-
SELAMAT BELAJAR SAMPAI JUMPA LAGI