Mata Kuliah DTPKL Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non pertanian di Kabupaten Jember Kelompok 2 TEP A Resa Yuli Andriyani (131710201001) Muhammad.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas Ipa DAUR AIR / SIKLUS AIR
Advertisements

GLOBAL WARMING Kelompok : Bonaventura PS Fernando Bagus P
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
GLOBAL WARMING 1.SLIDE 1 2.SLIDE 2 3.SLIDE 3 4.SLIDE 4 5.SLIDE 5
Global Warming Pemanasan Global ( )
GLOBAL WARMING LARRY VERDIARMAND DIZA X-9 SMAN 8 PEKANBARU
Pencemaran Udara Pertemuan ke-8.
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Febri abda surya H Saddam arrafat Dwi halimah
Makalah Kunci (Keynote Speech)
BANJIR Disusun oleh : Arif Nur Hidayat (04) Desfi Ida Muryani (08)
By:Salsabilina Ariba Nurhutami
By: Berliana Farah Diba 5A
POLUSI / PENCEMARAN MELIPUTI
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)

Daur air Faradella Buraira 5C.
Hubungan Suhu dan Pertumbuhan Tanaman
DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI PEMANASAN GLOBAL
TUGAS PENDIDIKAN KONSERVASI
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
ATMOSFER PENGERTIAN Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi.
ADAPTASI.
Nama kelompok: Feni vitriani laoli Merlyn stefani
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
ATMOSPHERE (Atmosfir)
POLUSI UDARA.
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
UDARA Udara memiliki campuran gas yang mengandung 78%nitrogen (N), 21% oksigen (O2) , dan 1% uap air (H2O) , karbon dioksida(CO2) , dan gas-gas lain.
Pola Indeks Keberlanjutan Usahatani Rawa Lebak Saat Ini dalam Diagram Layang Sungai Ambangah Pasak Piang.
KERUSAKAN LINGKUNGAN Depok, 2012.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
PENCEMARAN UDARA Pertemuan 7
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Pemanasan Global Meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.
BAB 2 PERTANIAN, ENERGI DAN KOMPONEN
ISU LINGKUNGAN Lailatul Saidah.
PERAN SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEMANASAN GLOBAL
IKLIM DI INDONESIA Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim: Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode.
Pemanasan Global (Global Warming)
Adopted from : GLOBAL WARMING Adopted from :
Ekonomi Sumber Daya Air dan Tanah
Global problem Global warming (pemanasan global) – peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK)
METEOROLOGI Disusun oleh : Adi prasetya ( )
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
STRUKTUR BUMI DAN LAPISAN TANAH
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
Nama Anggota Kelompok :
Nama Kelompok : 1. Abdelaziz A. ( )
Perubahan Lingkungan Global dan Kerjasama Internasional
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Pelatihan Perubahan Iklim dan REDD+ Bagi Stakeholders Kabupaten
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
PENDALAMAN MATERI IPA PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)
Optimasi Energi Terbarukan (Radiasi Matahari)
DISUSUN OLEH KELAS VII I :  ANGTA HIDAYAT  DEVINA KYLA SABRINA  DINDA HALIILAH AFLAH PUTRI JUNAEDI  ENKA MELANI RAHMADINA  KEYLA NAFISAH  MUHAMAD.
EKOLOGI UMUM OKTOBER 2018 SARI MARLINA, M.Si UM PALANGKARAYA.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
BAB XI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Transcript presentasi:

Mata Kuliah DTPKL Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non pertanian di Kabupaten Jember Kelompok 2 TEP A Resa Yuli Andriyani (131710201001) Muhammad Dian Nurul Hidayat (131710201034) Dewi Qudsiyah (131710201039) Elsdin Saktiaji (131710201070) Mohammad Ridwan (131710201071)

Konversi lahan pertanian Konversi lahan pertanian merupakan pengalihan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.

Faktor penyebab konversi lahan No Faktor Internal Faktor Eksternal 1. Lokasi lahan Pertambahan penduduk 2. Produktivitas Lahan Warga lain 3. Saluran Irigasi Pihak swasta 4. Mutu tanah Nilai jual 5. Luas lahan Kebutuhan tempat tinggal 6. Biaya produksi Pembangunan sarana dan prasarana 7. Resiko usaha tani Peluang kerja 8. Perubahan prilaku masyarakat Subsidi pemerintah 9. Penanganan pasca panen Tenaga kerja 10 Pemenuhan kebutuhan Kesempatan membeli lahan lain Sumber (Dwipradyana, 2014:41)

Luas Lahan (Ha) pada Tahun 2008-2012 Tabel 1. Luas lahan pertanian di Kabupaten Jember tahun 2008-2012 No. Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) pada Tahun 2008-2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 Lahan Sawah 80.501 80.520,00 81.286,00 79.643,00 69.341,91 2 Lahan Sawah Irigasi 80.381 80.420,00 81.172,00 79.535,00 64.745,12 3 Lahan Sawah non Irigasi 120 100,00 114,00 108,00 4.596,79 4 Lahan Kebun/Tegal 36.036 35.936,00 36.196,00 31.667,00 33.037 5 Lahan Ladang/Huma 355,00 354,00 361,00 Total 197.038 197.331 199.123 191.307 172.081,8 Sumber : BPS 2013 Keterangan: Luas Lahan Pertanian Meningkat Luas Lahan Pertanian Menurun

Jumlah Penduduk (Jiwa) Salah satu penyebab berkurangya lahan pertanian diakibatkan oleh jumlah penduduk yang meningkat. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2.320.844 2.327.957 2.334.579 2.345.851 2.362.179 Sumber: Bappeda Kabupaten Jember 2015 Grafik Pertumbuhan Penduduk Kab. Jember dari Tahun 2008-2012

Efek rumah kaca dan perubahan iklim Cahaya matahari atmosfer Permukaan tanah menjadi panas Atmosfer dalam bentuk sinar infra merah Bumi panas Efek rumah kaca mengenai masuk Dipancarkan kembali Perubahan iklim Akibat dari pemanasan global mengakibatkan perubahan curah hujan dan naiknya frekuensi dan intensitas badai. Terjadi penyerapan gelombang infra merah oleh gas

Siklus materi yang Terjadi akibat Konversi Lahan Pertanian Cahaya Matahari mengenai benda-benda di bumi Air mengalir ke sungai, danau, dan terserap ke dalam tanah Air Menguap ke atmosfer Terjadi Hujan Uap air menjadi dingin 1. Siklus Hidrologi/Air Titiktitik air semakin berat Terjadi pengembunan Pada siklus air yang terjadi yaitu berkurangnya daerah resapan air dan daerah penguapan air contohnya yaitu di daerah Kaliwates Kabupaten Jember yang selalu tergenang air apabila terjadi hujan.

Nitrogen di atmosfer mencapai 80% 2. Siklus Nitrogen Siklus nitrogen yang dimaksud yaitu Dinitrit Oksida (N2O) yang merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK). Gas Dinitrit Oksida (N2O) salah satunya berasal dari hasil pembakaran biomassa yang berasal dari pembakaran di rumah tangga dan industri. Nitrogen di atmosfer mencapai 80% Nitrogen yang biasa diserap oleh tanaman yaitu amonia Diikat oleh bakteri dalam tanah Azotobacter Sp. Dan Clostridium Sp. Amonia akan dirubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrit seperti Nitrosomonas dan Nitrococcus Diserap oleh tanaman Bakteri denitrifikan mengubah bitral menjadi nitrogen dan dilepas ke udara kembali

3. Siklus Karbon dan Oksigen Gas karbon yang dimaksud yaitu CO2. Gas karbon dioksida (CO2) semakin meningkat dengan terjadinya konversi lahan pertanian dan bertambahnya pemukiman penduduk dan industri.

Dampak konversi lahan pertanian Terhadap aspek sosial Terhadap aspek ekonomi Negatif : berkurangnya lapangan kerja di bidang pertanian, kecemburuan sosial Positif : tesedianya tempat tinggal atau pemukiman penduduk meningkat dari tahun ke tahun Positif: Pertumbuhan ekonomi terdorong di daerah terpencil karena sarana publik dapat terpenuhi Negatif : ketahanan pangan terganggu, terjadi ketergantunga import pangan

Terhadap aspek lingkungan Positif : berdampak pada Negara yang mengalih fungsikan pembangunan dalam bidang industri bidang pertanian dan juga untuk pembangunan transportasi ataupun sarana publik Negatif : terganggunya ketahanan pangan akibat dari berkurangnya kapasitas produksi pangan,

Upaya Mitigasi dan Adaptasi Terhadap Konversi Lahan Pertanian Mitigasi : serangkaian upaya untuk mengurangi resiko dari konversi lahan pertanian. Ada 2 proses mitigasi konversi lahan pertanian yaitu mitigasi: Sebelum Konversi lahan Pertanian Setelah Konversi Lahan Pertanian Adaptasi konversi lahan pertanian : kemampuan/upaya menyesuaikan diri dengan lingkungan akibat konversi lahan pertanian.

Contoh Upaya Mitigasi Terhadap Konversi Lahan Pertanian 1. Mitigasi sebelum konversi lahan pertanian yaitu Melakukan penyuluhan dan kebijakan-kebijakan terkait konversi lahan pertanian. Dapat melalui penyuluhan dan adanya kebijakan-kebijakan terkait konservasi lingkungan seperti yang dilakukan untuk pengendalian konversi lahan pertanian dengan cara dibuatnya peraturan pemerintah misalnya peraturan SE KBAPENAS No. 5334/MK/9/1994 dengan subtansi pelarangan konversi lahan sawah beririgasi teknis untuk penggunaan non pertanian. 2. Mitigasi sebelum konversi lahan pertanian yaitu dapat dilakukan dengan cara membangun dan memperbaiki infrastruktur terkait mengatasi konversi lahan pertanian

Contoh Adaptasi konversi lahan pertanian Sebagai contoh proses adapdasi konversi lahan pertaian di Jember yaitu pada proses pembangunan Stadion baru di desa Ajung dan konversi lahan pertanian di bandara Noto Hadinegoro. Banyak masyarakat di sana yang bekerja sebagai buruh tani dan sekarang beralih menjadi pedagang di sekitar wilayah tersebut.

Memperkuat sistem hukum Peran Etika Lingkungan/Kearifan Lokal Mengatasi Permasalahan Konversi Lahan Pertanian Peran etika lingkungan : suatu sikap dan perilaku seseorang atau badan usaha yang dilandasi oleh moral yang penuh tanggung jawab dengan penuh kesadaran memperhatikan kepentingan sekarang dan masa depan terhadap lingkungan akibat dari konversi lahan pertanian. Berikut adalah tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan dalam menanggapi konversi lahan pertanian. Memperkuat sistem hukum Bijaksana dalam menentukan konversi lahan pertanian Pengendalian konversi lahan yang berlebihan

Kearifan lokal : tata nilai/perilaku masyarakat lokal dalam dengan lingkungan tempat hidupnya secara arif. Contoh :Di kabupaten jember salah satu contoh kearifan lokal yang tetap di pegang yaitu tanah atau lahan sawah yang diwariskan ke anaknya orang tua memberi pesan jangan di jual dan tetap di manfaatkan menjadi lahan sawah.

Kesimpulan Konversi lahan pertanian didasari oleh banyaknya penduduk sehingga permintaan lahan pemukiman dan pembangunan infrasruktur semakin meningkat Kegiatan konversi lahan pertanian menyebabkan terganggunya beberapa siklus yang ada di alam yaitu siklus hidrologi, Nitrogen dan Carbon. Dampak negatif yang diakibatkan oleh konversi lahan terhadap aspek sosial seperti semakin berkurangnya lapangan kerja, aspek ekonomi menyebabkan sifat konsumtif/import, dan terhadap aspek lingkungan menyebabkan bertambahnya gas rumah kaca (GRK) yang mengakibatkan bencana. Upaya mitigasi dan adaptasi sangat perlu dilakukan guna dapat meminimalisir dampak buruk dari konversi lahan pertanian. Dengan adanya etika lingkungan dan kearifan lokal maka konversi lahan pertanian tidak akan mudah dilakukan oleh masyarakat.

TERIMA KASIH...