Randi Aghata Putra ( ) Banggar Erick Adiguna (022121

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERILAKU POSITIF DALAM ORGANISASI
Advertisements

Employee Separation & Retention
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
PSIKOLOGI PERUSAHAAN Tugas ke 1
Perilaku organisasi sebagai variabel dependen
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan (Locke,
MARKETING COMMUNICATION
PERTEMUAN 3 SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
KEPUASAN DAN KOMITMEN KERJA Pertemuan
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Kasus pert 5-6 Buku : Perilaku Organisasi Stephen robbins Hal : 722
Presentasi Metopen Febri Neldiko
Mengukur sikap karyawan
MENERAPKAN INDIVIDU PERILAKU DALAM ORGANISASI DI SUSUN OLEH :
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
BAB V PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja.
SIKAP & KEPUASAN KERJA.
Model perilaku organisasi
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
DRA. YASNIMAR ILYAS, M.Si SELASA, 22 SEPTEMBER 2015
Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja
Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja
ASPEK PEMASARAN DALAM EVALUASI PROYEK
Analisis Jabatan dan Perancangan Pekerjaan
INTERPERSONAL SKILL.
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN.
Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja
K.E.P.U.A.S.A.N K.E.R.J.A K.A.R.Y.A.W.A.N Nur Fachmi B.S,M.Psi
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
KEPUASAN KERJA Referensi: Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, Buku 1, 2008.
KEPUASAN KERJA Referensi: Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, Buku 1, 2008.
NILAI Nilai nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku yang diinginkan individu dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
SIKAP & KEPUASAN KERJA Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M.
Minggu ke-6 KEPUASAN KERJA Nataya Charoonsri R..
Kecakapan Antarpribadi
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Kelompok 3 jasa “Pelayanan jasa tukang cukur”
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
MANAJEMEN KINERJA Disusun Oleh: Hanifah Fuadi ( ) Maya Sulistyani ( ) Marwati ( )
Pelaporan Audit Manajemen Pertemuan 5
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
PENILAIAN KINERJA FEBRIANA JUNITA CIB AYU PITRIANI CIB016068
Memberikan Umpan Balik (providing feed-back) & Membujuk (persuading)
Pelatihan dan Pendidikan
SEJARAH MANAJEMEN Perspektif sejarah atas manajemen menunjukkanperspektif atau lingkungan untuk mengintepretasikan peluang dan masalah yang ada. Ada 3.
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
Performance Appraisal
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
KEPUASAN KERJA Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
III. Analisis Jabatan dan Perancangan Pekerjaan
PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN
PERENCANAAN KARIER Achmad Rozi EL Eroy.
Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
SIKAP & KEPUASAN KERJA.
Model perilaku organisasi
JOB SATISFACTION. KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu.
KEPUASAN KERJA Referensi: Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, Buku 1, 2008.
Transcript presentasi:

Randi Aghata Putra (022121134) Banggar Erick Adiguna (022121 Kepuasan Kerja Randi Aghata Putra (022121134) Banggar Erick Adiguna (022121

Mengukur Kepuasan Kerja Definisi kepuasan kerja ialah sebuah perasaan positif terhadap pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi atas karakteristik-karakteristiknya. Ada dua pendekatan yang paling luas digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan yaitu : 1. Penilaian tunggal secara umum, 2. Nilai penyajian akhir.

Metode penilaian tunggal secara umum sekadar meminta individu untuk merespons satu pertanyaan, seperti “Dengan mempertimbangkan semua hal, seberapa puaskah diri anda dengan pekerjaan anda?” Kemudian para responden menjawab dengan cara melingkari suatu angka yang mengacu pada “sangat puas” sampai “sangat tidak puas” Metode penyajian akhir aspek pekerjaan Pendekatan ini lebih rumit. Pendekatan ini mengidentifikasi elemen-elemen penting dalam suatu perkerjaan dan menanyakan perasaan karyawan tentang setiap elemen. Faktor - faktor khusus yang akan dimasukkan adalah sifat pekerjaan, pengawasan, bayangan saat ini, peluang promosi, dan hubungan dengan rekan-rekan kerja. Faktor – faktor ini dinilai berdasarkan skala standar dan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai kepuasan kerja secara keseluruhan.

Seberapa Puas Orang dalam Pekerjaannya? Riset menunjukkan tingkat kepuasan sangat beragam, bergantung pada aspek apa dari kepuasan kerja yang dibicarakan. Orang-orang umumnya lebih puas dengan pekerjaannya secara keseluruhan, dengan pekerjaan itu sendiri, dan dengan atasan serta rekan kerja mereka dibandingkan dengan gaji dan peluang promosi.

Apa yang Memunculkan Kepuasan Kerja? Kepribadian juga memainkan peranan. Riset telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki evaluasi inti diri (CSE) positif yang percaya pada nilai dan kompetensi dasar mereka lebih puas dengan pekerjaannya dibandingkan mereka dengan evaluasi inti diri negatif.

Dampak Pekerja yang Puas dan Tidak Puas terhadap Tempat Kerja Ada konsekuensi ketika karyawan menyukai pekerjaan mereka, dan ada konsekuensi ketika karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka. Ada terdapat respons-respons tersebut didefinisikan seperti berikut : 1. Keluar (Exit) Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi. 2. Suara (Voice) Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui usaha-usaha yang aktif menunggu membaiknya kondisi. 3. Kesetiaan (Loyalty) Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan secara aktif menunggu membaiknya kondisi. 4. Pengabaian (Neglect) Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan kondisi menjadi lebih buruk.

Dari keempat kerangka pokok respons tadi, ada hasil-hasil yang lebih spesifik lagi. 1. Kepuasan kerja dan kinerja. Ketika data produktivitas dan kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan untuk organisasi, kita menemukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan dengan organisasi yang mempunyai karyawan yang kurang puas. 2. Kepuasan kerja dan OCB. Karyawan yang puas tampaknya cenderung berbicara secara positif tentang organisasi dan lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan karena mereka ingin merespons pengalaman positif mereka. Sebaliknya, karyawan yang tidak puas tampaknya cenderung berbicara secara negatif tentang organisasi.

3. Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan 3. Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan. Karyawan yang lebih puas cenderung lebih ramah, ceria, dan responsif yang dihargai oleh pelanggan dan begitu juga sebaliknya. 4. Kepuasan kerja dan ketidakhadiran. Karyawan yang puas cenderung cenderung selalu hadir kerja dan hanya cuti/izin dengan alasan rasional. Sedangkan karyawan yang tidak puas cenderung melalaikan pekerjaannya. 5. Kepuasan kerja dan perputaran karyawan. Bukti menunjukkan bahwa sebuah pengait penting dari hubungan kepuasan perputaran karyawan adalah tingkat kinerja karyawan. Khususnya, tingkat kepuasan tidak terlalu penting dalam memprediksi perputaran karyawan untuk pekerja-pekerja ulung. 6. Kepuasan kerja dan perilaku menyimpang di tempat kerja. Ketidakpuasan kerja memprediksi banyak perilaku khusus,, termasuk upaya pembentukan serikat kerja, penyalahgunaan hakikat, pencurian di tempat kerja, pergaulan yang tidak pantas, dan kelambanan.