Kawasan Pemanfaatan, Kawasan Pengelolaan, dan Kawasan Penilaian Kelompok 12 : Annis Fathimatus S Daryati Diaz Harry S
A.Kawasan Teknologi Pembelajaran Definisi tahun 1994, teknologi pembelajaran dirumuskan dengan berlandaskan pada lima bidang garapan bagi teknologi pembelajaran, yaitu : Desain Pengembangan Pemanfaatan Pengelolaan Penilaian Kelima ini merupakan kawasan dari bidang teknologi pembelajaran Pemahaman akan teknologi dalam konteks pendidikan dan pembelajaran kadang banyak dipengaruhi oleh bias konsep. Dalam arti pemahaman terhadap teknologi ini sendiri kadang cenderung mengarah pada perangkat dan sistem otomatis yang sifatnya hardwere, padahal pemahaman terhadap hakikat teknologi dalam konteks pendidikan dan pembelajaran justru diarahkan pada hasil pikirnya.
B. Kawasan Pemanfaatan Deskripsi Kawasan Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, serta memasukannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan. Kategori dalam kawasan pemanfaatan ialah : Pemanfaatan Media Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. b. Difusi Inovasi Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai ialah untuk terjadinya perubahan. Tahap pertama dalam proses ini ialah membangkitkan kesadaran melalui desiminasi informasi.
c. Implementasi dan Pelembagaan Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan pelembagaan adalah penggunaan yang rutin dan pelestarian dan inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. d. Kebijakan dan Regulasi Kebijakan dan regulasi adalah aturan atau tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang memengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi Pembelajaran.
2. Kecenderungan dan Permasalahan Kecenderungan dan Permasalahan dalam kawasan pemanfaatan umumnya berkisar pada kebijakan dan peraturan yang memengaruhi penggunaan, difusi, implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berhubungan dengan kawasan ini ialah bagaimana gerakan restrukturisasi sekoolah dapat memengaruhi penggunaan sumber pembelajaran.
3. Sumber Pengaruh Utama Pada mulanya gagasan tentang pemanfaatan media lebih berkonotasi pada aspek- aspek penggunaan, kemudian kawasan ini berkembang dan mencakup pada difusi dan pemanfaatan pengetahuan, terrmasuk pula peranan kebijakan politik sebagai suatu mekanisme pelembagaan. Diluar bidang Teknologi pembelajaran, studi tentang pemanfaatan pada umumnya lebih diartikan sebagai studi tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan banyak dipengaruhi oleh hasil penelitian dan teori yang berkaitan dengan sejarah dan filsafat ilmu dan sosiologi ilmu pengetahuan (Dunn, Holzner, dan Zaltman, 1989).
C. Kawasan Pengelolaan 1. Deskripsi Kawasan Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian dan supervisi. Pengelolaan biasanya merupakan hasil dari penerapan suatu sistem nilai. Kerumitan dalam mengelola berbagai macam sumber, personel usaha desain maupun pengembangan akan semakin meningkat dengan membesarnya usaha dari sebuah sekolah atau bagian kantor yang kecil menjadi kegiatan pembelajaran berskala nasional atau menjadi perusahaan multinasional dengan skala global.
Secara singkat, ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu : staff proyek mungkin baru, yaitu anggota tin untuk jangka pendek; pengelola proyek biasanya tidak mempunyai wewenang jangka panjang atas orang karena sifat tugas mereka yang sementara; dan pengelola proyek memiliki kendali dan fleksibilitas yang lebih luas dari yang biasa terdapat pada organisasi garis dan staff. a. Pengelolaan Proyek Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain, serta pengembangan. Menurut Rothwell dan Kazanas (1992), pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional, yaitu disebabkan :
c. Pengelolaan Sistem penyampaian b. Pengelolaan Sumber Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perncanaan, pemantauan, pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan. Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pembelajar” (Ellington dan Harris, 1986: 47). Pengelolaan sumber mencangkup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber sangat penting artinya karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencangkup personel, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran.
d. Pengelolaan Informasi Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman pemindahanatau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar. Pengelolaan informasi penting untuk memberikan akses dan keakraban pemakai. Pentingnya pengelolaan informasi terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran.
2. Kecenderungan dan Permasalahan 3. Sumber pengaruh Utama Kecenderungan terhadap peningkatan dan pengelolaan kualitas dari dunia industri tampaknya akan menyebar ke dunia pendidikan. Jika demikian, hal tersebut akan membawa dampak pada kawasan pengelolaan. Sintesa dari difusi inovasi, teknologi kinerja dan pengelolaan kualitas dapat menjadi alat yang ampuh untuk perubahan organisasi. Mengurangi hal itu akan menjadi tantangan bagi para pengelola untuk menggunakan sumber-sumber yang ada sekarang secara lebih baik. Persoalan-persoalan pengelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran muncul akibat pengaruh aliran perilaku dan berpikir sistematik behaviorisme serta aspek humanistik dari teori komunikasi, motivasi, dan produktivitas. Pengaruh yang paling menonjol pada bidang pengelolaan berasal dari para praktisi teknologi pembelajaran, bukannya dari para teorisi (Greer,1992).
D. Kawasan Penilaian 1. Deskripsi Kawasan Penilaian ialah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Panilaian mulai dengan analisis masalah. Penilaian menggunakan metode inkuiri dan pertimbangan, termasuk: (1) penentuan standar untuk mempertimbangkan kualitas dan penentuan apakah standar tersebut harus bersifat relatif atau absolut; (2) pengumpulan informasi; dan (3) menerapkan penggunaan standar untuk menentukan kualitas. (h 22-23).
Dalam kawasan penilaian terdapat empat sub kawasan, yaitu: b. Pengukuran Acuan-Patokan (PAP) a. Analisis Masalah Analisis masalah mencangkup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Jadi, kegiatan penilaian meliputi identifikasi kebutuhan, penentuan sejauh mana masalahnya dapat diklasifikasikan sebagai pembelajaran, identifikasi hambatan, sumber dan karakteristik pembelajar, serta penentuan tujuan dan prioritas (Seels dan Glasgow.1990). Pengukuran acuan patokan teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pembelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran acuan-patokan yang sering berupa tes, juga dapat disebut acuan-isi, acuan-tujuan, dan acuan-kawasan. PAP memberikan informasi tentang penguasaan seseorang mengenai pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan.
c. Penilaian formatif dan sumatif Penilaian formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan. Penekanan baik untuk penilaian formatif pada tahap-tahap awal dari pengembangan produk, maupun penilaian sumatif setelah kegiatan pembelajaran merupakan perhatian utama dari para teknolog pembelajaran.
Metode yang digunakan dalam penilaian formatif berbeda dengan penilaian sumatif. Penilaian formatif mengandalkan pada kajian teknis dan tutorial, uji-coba dalam kelompok kecil atau kelompok besar. Sebaliknya penilaian sumatif memerlukan prosedur dan metode pengumpulan data yang lebih formal. Penilaian sumatif sering menggunakan studi kelompok komaratif dalam desain kuasi eksperimental. 2. Kecenderungan dan Permasalahan Penilaian kebutuhan dan jenis “front-end analysis” yang lain semula berorientasi terutama pada perilaku dengan menitikberatkan pada data kinerja dan penjabaran materi/isi jadi bagian- bagian yang lebih kecil. Akan tetapi, penekanan pada pengaruh konteks belajar yang sekarang memberi orientasi kognitif kadang-kadang orientasi konstruktivis, pada proses penilaian kebutuhan. Perhatian pada konteks jelas terlihat pada gerakan teknologi kinerja, teori belajar situasional, dan pada pendekatan yang lebih sistemikterhadap desain (Richey, 1993). Sebagai konsekuensinya, tahap penilaian kebutuhan menjadi semakin penting.
3. Sumber Pengaruh Utama Penilaian sering dihubungkan dengan orientasi keperilakuan dalam desain pembelajaran dan hal-hal yang diturunkan dari teori sistem umum. Teori sistem umum, yang umumnya memberikan rambu-rambu proses desain secara keseluruhan; memuat pertimbangan logis dalam tugas penilaian yang dilaksanakan oleh para teknolog pembelajaran. Tumbuhnya desain pembelajaran sebagai suatu proses keprilakuan (behaviorist prosess) mengakibatkan digunakannya tujuan perilaku secara regular. Sebagai kelanjutan logis dari pembelajaran yang berorientasikan tujuan, muncullah pengujian yang mengacu kriteria. Baik kelemahan maupun keunggulan pembelajaran yang berorientasikan tujuan pada umumnya akan berlanjut dengan digunakannya pengujian beracukan kriteria.
Terima Kasih