STATEMEN GO TO DAN IF-THEN Pertemuan IX.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aurino Djamaris Bakrie University.  Sebuah tugas pemrograman umum dapat dibagi menjadi dua tapah:  Tahap Pemecahan Masalah :  Menghasilkan urutan langkah-langkah.
Advertisements

STATEMEN READ-DATA 10 READ A10 READ A,B,C 20 DATA 2,3,420 PRINT A,B,C 30 READ B,C30 END 35 PRINT A,B,C40 DATA 2,3,4 40 ENDOk Ok STATEMEN RESTORE 10 READ.
Bab 2 Struktur Dasar.
Pemograman berorientasi prosedur merupakan bahasa pemrograman yang melibatkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur sebagai sub program untuk membentuk.
CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then
Pemrograman Dasar Pengantar Algoritma - 2 PTIIK - UB.
Algoritma Pemograman 1 A
Struktur selection/seleksi/percabangan
PEMROGRAMAN PASCAL STATEMEN KENDALI.
Dasar Komputer & Pemrog 2 A minggu 4
 Struktur ini digunakan jika menghadapi suatu pilihan dimana harus memilih  Pilihan dapat terdiri dari: ◦ Satu pilihan (pilih A atau tidak) ◦ Dua pilihan.
< > <= >= = <> lebih kecil dari lebih besar dari
Struktur Kontrol Struktur kontrol merupakan pengatur aliran program
PERTEMUAN V Logika Algoritma Algoritma : Metoda pemecahan suatu masalah langkah demi langkah. Karakteristik Algoritma :  Presisi ; langkah-langkahnya.
Oleh Nila Feby Puspitasari
Cakupan Graf (Lanjutan) Pertemuan 7.
PERTEMUAN KE 5 PROSES BERULANG.
Struktur seleksi.
Bab 2 – b PERINTAH 2 B Percabangan. PERCABANGAN Tidak setiap baris program akan dikerjakan Hanya yang memenuhi syarat (kondisi) Syarat terdiri dari operand-operand,
*Operator - ARITMATIKA
DIAGRAM ALUR (FLOWCHART)
Pemprograman Terstruktur 1
PEMROGRAMAN IMPERATIF
Operasi Perulangan pada FORTRAN Pertemuan 6
Metode Perancangan Program
INF-301 FEB 2006 Univ. INDONUSA Esa Unggul PERTEMUAN V Tujuan Instruksional Umum : Permutasi & Kombinasi Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat.
Chapter 3 PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}
Dasar Komputer & Pemrograman 2B
Materi Kuliah 1. Pertemuan ke : 1 Pengenalan Komputer dan Pemrograman
Percabangan Dosen Pengampu: M. Zidny Naf’an, M.Kom.
Algoritma Pemrograman 2A
ALGORITMA PEMROGRAMAN 2A
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Algoritma & Pemrograman 1B
{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}
Buatlah flowchart untuk pembagian 3 buah bilangan
KUG1C3 Dasar Algoritma & Pemrograman
Algoritma.
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Dasar Komputer & Pemrograman 2B
Struktur Seleksi (Percabangan)
{Pertemuan 4 Struktur Kondisi IF}
Matriks Grafik Matriks Grafik sangat berguna untuk mengembangkan peranti perangkat lunak yang membantu pengujian basis path Matriks Grafik adalah matriks.
Aliran Kendali (Flow Control)
03.8 Soal-Soal Pekerjaan Rumah.
Pemrograman Web Lanjut “Pertemuan ke-3”
Pseudocode – Tipe Data, Variabel, dan Operator
Struktur Kontrol Struktur kontrol merupakan pengatur aliran program
Array Buat algoritma untuk mencari nilai terbesar dari 5 nilai mahasiswa yang diinputkan dengan array.
PowerBASIC A Varian Of Basic
JENIS DAN SIMBOL FLOWCHART PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
SELEKSI ALGORITMA & STRUKTUR DATA I PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
*Operator - ARITMATIKA
Bab 2 Struktur Dasar.
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DIAGRAM ALUR (FLOWCHART)
PERTEMUAN KE 4 PROSES BERSYARAT.
ARRAY ALGORITMA & PEMROGRAMAN 1B.
Dasar-Dasar Pemrograman
Pencabangan.
CCM110, MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan ke 10, Logika Algoritma
Algoritma dan Pemrograman Kuliah ke 2
UJIAN TERDIRI ATAS 50 SOAL
PERTEMUAN KE 5 PROSES BERULANG.
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Struktur percabangan.
ALGORITMA & PEMROGRAMAN 2B
CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then. Seleksi kondisi adalah proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya. Bila kondisi.
Transcript presentasi:

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN Pertemuan IX

Statemen Alih Kontrol Pada bahasa pemrograman BASIC tidak hanya melakukan eksekusi baris demi baris atau secara berurutan yang tiap barisnya dieksekusi hanya satu kali. Namun dapat juga melakukan eksekusi program secara meloncat dan dieksekusi lebih dari satu kali dengan menggunakan statemen Alih Kontrol.

Statemen Alih Kontrol Statemen GO TO (Alih Tanpa Syarat) Apabila menggunakan statemen GO TO, maka program akan dijalankan secara meloncat ke baris yang nomor barisnya tertera pada statemen GO TO tersebut.

Statemen GO TO Contoh 1 10 LET A = 5 20 LET B = 8 30 PRINT A 40 GOTO 70 50 PRINT B 60 PRINT “BASIC” 70 END Output: 5 Keterangan: Program langsung meloncati baris 50 dan 60, karena dari baris 40 akan langsung menjalankan baris 70

Statemen IF-THEN Statemen IF-THEN (Alih Bersyarat) Bentuk umum: IF (kondisi) THEN (nomor baris) IF (kondisi) RELASI (ekspresi) THEN (nomor baris) Relasi di dalam BASIC dituliskan sebagai berikut: Operasi Operator Lebih besar atau sama dengan (≥) > = Lebih kecil atau sama dengan (≤) < = Tidak sama dengan (≠) < >

Statemen IF-THEN Contoh 1 10 LET X = 6 20 PRINT X 30 IF X = 6 THEN 60 40 LET X = X +1 50 GOTO 20 60 END Apabila nilai X pada saat itu sama dengan 6 maka program akan dijalankan dengan meloncat ke baris 60, outputnya: 6 Jika X tidak sama dengan 6 maka program akan menjalankan baris yang tepat di bawah baris statemen IF-THEN tersebut berada.

Loop Pada program BASIC terdapat baris yang dijalankan berulang kali, dikenal dengan sebutan loop.

Loop Contoh 1 10 LET X = 1 20 PRINT X 30 IF X = 5 THEN 60 40 LET X = X +1 50 GOTO 20 60 END Output: 1 2 3 4 5 Keterangan:  baris 10, X berharga = 1 baris 20, harga X yang ada (yaitu = 1) dicetak baris 30, karena harga X = 1 bukan 5, maka akan dilanjutkan dengan baris 40 baris 40, di mana X mendapat harga baru yaitu 1+1= 2 baris 50, mengakibatkan program meloncat kembali ke baris 20 (mencetak harga X = 2) kemudian berturut-turut dijalankan baris 50, 20, 30, begitu seterusnya sampai harga X pada baris 40 besarnya 5 baris 60, karena harga X = 5, maka komputer langsung melonacat ke baris 60     

Loop Output: KUADRAT SAMA DENGAN 1 KUADRAT SAMA DENGAN 4 Contoh 2 10 LET X = 1 20 LET Y = X * X 30 PRINT X; “KUADRAT SAMA DENGAN”; Y 40 IF X = 5 THEN 70 50 LET X = X + 1 60 GOTO 20 70 END Output: KUADRAT SAMA DENGAN 1 KUADRAT SAMA DENGAN 4 KUADRAT SAMA DENGAN 9 KUADRAT SAMA DENGAN 16 KUADRAT SAMA DENGAN 25

Statemen IF-THEN yang Diperluas Pada BASIC selain: IF (kondisi) THEN (nomor baris) terdapat juga IF (kondisi) THEN (statemen) Contoh: IF A > 75 THEN PRINT “LULUS” IF A < THEN LET B = 4 * A IF A > 10 THEN STOP Statemen di sebelah kanan THEN dijalankan hanya bila kondisi benar. Bila kondisi tidak benar, langsung dijalankan statemen di bawahnya.

Statemen GO TO dan IF-THEN Contoh 1 Sebuah program untuk menentukan apakah seorang mahasiswa lulus atau gagal dalam suatu mata kuliah setelah menempuh 2 kali ujian. Ketentuannya: dinyatakan lulus bila nilai rata-ratanya lebih besar dari 54, selain itu dinyatakan lulus. 10 DATA 52,66 20 READ N1,N2 30 LET X = (N1+N2)/2 40 IF X > 54 THEN 70 50 PRINT “MAHASISWA GAGAL” 60 GOTO 80 70 PRINT “MAHASISWA LULUS” 80 END Output: MAHASISWA LULUS baris 10 dan 20, menunjukkan nilai ujian N1=52 dan N2=66 baris 30, menghitung nilai rata-rata X = (52+66)/2 = 59 baris 40, terjadi percabangan pada suatu kondisi: jika X > 54 akan dijalankan baris 70 (selanjutnya baris 80) jika bukan X > 54 akan dijalankan baris 50 (selanjutnya baris 60, kemudian baris 80) Keterangan:

Statemen GO TO dan IF-THEN Contoh 2 Sebuah program untuk menentukan mana bilangan yang lebih besar di antara dua bilangan yang berbeda. 10 DATA 40,43 20 READ A,B 30 IF A > B THEN 60 40 PRINT B; “LEBIH BESAR DARI”; A 50 GOTO 70 60 PRINT A; “LEBIH BESAR DARI”; B 70 END Output: Apabila DATA 40,43 maka akan dijalankan berturut-turut baris 10, 20, 30, 40, 50, dan 70 dengan output: 43 LEBIH BESAR DARI 40 Apabila DATA 45,43 maka akan dijalankan berturut-turut baris 10, 20, 30, 60, dan 70 dengan output: 45 LEBIH BESAR DARI 43

Statemen IF-THEN yang Diperluas Contoh 3 10 DATA 90 20 READ K 30 IF K > 75 THEN 60 40 PRINT “GAGAL” 50 GOTO 70 60 PRINT “LULUS” 70 END Output: LULUS

Statemen IF-THEN yang Diperluas Statemen IF - THEN – ELSE IF (kondisi) THEN (statemen) ELSE (statemen) Contoh 1 IF A > B THEN PRINT A ELSE X = X + 1 Keterangan: Apabila A lebih besar dari B maka akan mencetak A, kemudian akan langsung menjalankan statemen di bawahnya dengan meloncati statemen ELSE. Namun bila A tidak lebih besar dari B, statemen THEN diloncati dan langsung menjalankan statemen ELSE.

Statemen IF-THEN yang Diperluas Statemen IF - THEN - ELSE Output: 4 Contoh 2 10 DATA 2,4 20 READ A,B 30 IF A > B THEN PRINT A ELSE PRINT B 40 END

Statemen IF-THEN yang Diperluas AND, OR, dan NOT Pada statemen IF-THEN juga diperkenankan menggunakan kondisi berganda. Contoh 1 IF 2 > X AND X > 8 THEN PRINT B Pada kondisi berganda mengandung AND, statemen di sebelah kanan THEN dijalankan hanya bila kedua kondisi benar. Contoh 2 IF A > 10 OR B > 13 THEN 90 Pada kondisi berganda mengandung OR, statemen di sebelah kanan THEN dijalankan apabila salah satu atau kedua kondisi benar.

Statemen IF-THEN yang Diperluas AND, OR, dan NOT Contoh 2 10 DATA … 20 READ A 30 IF 15 <= A AND A <= 20 THEN 60 40 PRINT “BUKAN MAHASISWA” 50 GOTO 70 60 PRINT “MAHASISWA” 70 END yang juga dapat ditulis sebagai: 10 DATA …. : READ A 20 IF 15 < = A AND A < = 20 THEN 40 30 PRINT “BUKAN MAHASISWA” : GO TO 50 40 PRINT “MAHASISWA” 50 END Output: bila DATA 18, outputnya: MAHASISWA bila DATA 21, outputnya: BUKAN MAHASISWA

Statemen IF-THEN yang Diperluas AND, OR, dan NOT Output: SAYA Contoh 4 10 DATA 17,6 20 READ A,B 30 IF A = 5 OR B = 6 THEN PRINT GOTO 60 40 PRINT “ANDA” 50 GOTO 70 60 PRINT “SAYA” 70 END