SOSIOLOGI MEDIA, KOMUNIKASI: Teknologi Komunikasi Masyarakat (Ontologi, Epistimologi, dan Metodologi) Erman Anom, Ph.D
TUJUAN Memahami sosiologi komunikasi dan teknologi informasi dan aplikasinya, serta dampak positif dan negatif maupun berbagai bentuk konstruksi sosial media di masyarakat
FILOSOFI EKSISTENSI Kehidupan kemanusiaan sehari-hari pada dasarnya adalah terapan ilmu dan teknologi, baik yang dikembangkan secara sadar maupun tidak. Pengembangannya secara sadar menyebabkan terapan teknologi menimbang berbagai ilmu dan pengetahuan kehidupan kemanusiaan lainnya seperti: ekonomi, sosial, politik, budaya dan agama.
Dalam proses perkembangan ilmu dan teknologi sepanjang sejarah kehidupan kemanusiaan ditunjukkan adanya fenomena dialektika
Peta teknologi mengenal adanya enam komponen teknologi yang saling terkait yang dapat menjelaskan tingkat kecanggihan pemanfaatan suatu teknologi, yaitu mencangkup: - Teknologi (technoware), - Organisasi (orgaware), - Tenaga kerja (humanware) - Informasi tentang teknologi yang dimiliki (inforware) - Citra teknologi - Pemanfaatan/Kegunaan teknologi
Kemampuan meningkatkan Kemampuan mengadaptasi Kemampuan reproduksi Kemampuan inovasi Kemampuan meningkatkan Kemampuan mengadaptasi Kemampuan reproduksi Kemampuan memperbaiki Kemampuan mengeset Kemampuan operasional Humanware Fasilitas terintegrasi Mesin berkomputer Mesin otomatis Mesin khusus Mesin serbaguna Perangkat digerakkan mesin Peralatan manual Technoware Orgaware Keterkaitan individual Keterkaitan kolektif Keterkaitan bidang Keterkaitan perusahaan Keterkaitan industri Keterkaitan nasional Kerkaitan global Infoware Terbiasa dengan fakta-fakta Menjelaskan fakta-fakta Menspesifikasikan fakta-fakta Menggunakan fakta-fakta Memahami fakta-fakta Menggenaralisasi fakta-fakta Menilai fakta-fakta
Komunikasi-Informasi telematika Definisi Teknologi Komunikasi-Informasi telematika Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Haag, dkk (2000) membagi teknologi Komunikasi informasi menjadi 6 kelompok, yaitu : Teknologi masukan (input technology). Teknologi keluaran (output technology). Teknologi perangkat lunak (software technology). Teknology penyimpan (storage technology). Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology). Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Komunikasi-Informasi Lingkup Teknologi Komunikasi-Informasi Teknologi Komunikasi-informasi dikelompokkan menjadi 2 bagian: perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Perangkat keras menyangkut peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer, dan keyboard. Perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi tersebut.
DATA, INFORMASI DAN PENGETAHUAN Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
Informasi McFadden, dkk (1999): informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Shannon dan Weaver (Kroenke, 1992) Informasi Shannon dan Weaver (Kroenke, 1992) Informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.
Davis (1999), informasi adalah data yang telah Davis (1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Bell (1979), informasi merupakan faktor pusat dalam masyarakat pasca-industrial. Dalam sistem ekonomi tahap pasca-industrial ini terjadi peralihan dari produksi barang-barang menuju masyarakat yang berdasarkan informasi (information based society) bersamaan dengan bangkitnya kaum professional dan teknisi sebagai kelas sosial yang demikian unggul (preeminent) menggantikan kaum wiraswastawan niaga.
Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah kombinasi dari naluri, gagasan, aturan, dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan (Alter, 1992). Sebagai gambaran, informasi yang dipadukan dengan pengalaman masa lalu dan keahlian akan memberikan suatu pengetahuan yang tentu saja memiliki nilai yang tinggi.
TEKNOLOGI KOMUNIKASI: LATARBELAKANG SEBUAH REVOLUSI Sejumlah ahli melihatnya sebagai suatu revolusi komunikasi: ada pula yang menamakannya sebagai zaman baru komunikasi, dan yang lainnya menyebut hal-hal ini sebagai abad komunikasi elektronik. “Sebutan tidaklah menjadi soal “, Schramm (1988); yang penting, setiap perkembangan utama dalam komunikasi manusia telah bermula dari suatu perkembangan baru yang penting dalam teknologi komunikasi”. Benarkah saat ini sedang terjadi revolusi komunikasi?
Benarkah saat ini sedang terjadi revolusi komunikasi?
Dissayanake (1983) mengartikan revolusi komunikasi sebagai peledakan (eksplosi) teknologi komunikasi seperti terlihat melalui meningkatnya penggunaan satelit, mikro prosessor, komputer, dan pelayanan radio berhadap tinggi, dan perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi yang ditempa oleh bidang sosial, ekonomi, politik, kultural, dan gaya hidup manusia.
Sedangkan schramm (1988) mengingatkan bahwa perkembangan yang dinamakan revolusi komunikasi dan sebagainya ini merupakan bagian dari serangkaian perubahan yang telah berlangsung dalam sejarah kehidupan manusia selama ini.
Revolusi komunikasi adalah satu dari sekian. revolusi Revolusi komunikasi adalah satu dari sekian revolusi yang terjadi di berbagai bidang, yakni:
Revolusi politik mendistribusikan kekuasaan lebih luas Revolusi politik mendistribusikan kekuasaan lebih luas daripada sekedar lingkungan beberapa keluarga atau klas kecil yang mempunyai privilege, dan pada sejumlah kasus membebaskan negara dari suatu pemerintahan kolonial.
Revolusi pendidikan memungkinkan bagian terbesar orang untuk belajar membaca dan menulis, dan bagi suatu proporsi yang cukup besar dari mereka itu untuk melanjutkan sekolah setinggi mungkin menurut kemampuan masing-masing;
Revolusi pertanian membagi lahan dalam unit-unit yang secara ekonomi lebih efesien, memperkenalkan teknologi pertanian baru, dan memproduksi lebih banyak, dan melepas sebagian besar pekerja pertanian ke bidang industri dan bisnis;
Revolusi industri mensubstitusikan sumber-sumber baru dan enerji untuk pekerjaan manual, mempercepat produksi dengan penggunaan mesin, dan menciptakan transportasi yang cepat dan komunikasi jarak jauh.
Kemajuan teknologi dewasa ini telah menawarkan bungkahan sumber-sumber atau resources informasi dan komunikasi yang amat luas yang pernah dipunyai oleh umat manusia. Dunia kini sedang berubah. Orang belum tahu pasti bagaimana bentuk masyarakat yang kelak muncul sebagai hasil dari gerak perubahan ini. Namun yang pasti bentuk itu kelak berbeda dari apa yang ada selama ini.
Jeques Ellul: Masyarakat akan datang yang ideal adalah masyarakat yang menata dirinya berdasarkan logika-logika teknologi
Masyarakat Masa Depan akan memperoleh bermacam-macam sebutan
George Lichteim : periode post-bourgeois; Raplh Dahrendorf : post-capitalism; Amatia Etzioni : post-modern; Kenneth Boulding : post-civilized; Herman Kahn : post-economic; Sydney Ahlstrom : post-protestant; Lewis Feuer : post-ideological; Roderick Seindenberg : post-historic Richard Barnet : masa post-petroleum. Daniel Bell, mengatasi semuanya dengan sebutan: masyarakat post-industrial
Sekalipun pendekatan mereka terhadap gejala perubahan (masa depan) bertolak dari perspektif yang berbeda-beda dan berakhir pada konklusi yang juga beragam, tapi semuanya mengandung pengakuan akan pentingnya peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam membentuk masa depan.
Pengetahuan menjadi titik sumbu inovasi (the pivot of innovation) dan pembuatan kebijakan, dan teknologi merupakan kunci pengendalian masa depan.
Toffler dalam buku The Third Wave (1980) Gelombang – 1 (SM-1790) selama ribuan tahun, masyarakat pertanian menggunakan batere alam (living battery), bercocok tanam secukup kebutuhan keluarga (prosumen), pasar tidak terlalu penting, keluarga - pengertiannya keluarga besar (extended family), berkomunikasi dengan ngobrol (orally), kalau satu desa mengalami musibah maka desa lainnya tak perlu ikut musibah (low interdependency). Ciri-ciri ini dikiaskan dengan small is beautiful.
Gelombang – 2 (1790-1970) selama ratusan tahun, masyarakat industri mulanya menggunakan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan, mesin-mesin dirancang untuk produksi masal, produk di bawa ke pasar, keluarga inti lebih dipentingkan, berkomunikasi dengan media kertas dan poster, memahami tepat waktu. Dalam masa ini manusia mendominasi alam, terjadi pemborosan sumberdaya alam, urbanisasi, penjajahan dan pengerakan, kemerdekaan nasional. Ciri-ciri ini dikiaskan dengan small is beautiful.
Gelombang – 3 (1970-2000) selama puluhan tahun, masyarakat informasi mensintesis ciri gelombang 1 dan 2, mulai memakai energi terbarukan, proses manufaktur beralih ke biofaktur, konsumen memproduksi barang sendiri, terjadi deurbanisasi karena telekomunikasi dan transportsi semakin baik, menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh (globalisasi) keanekaragaman, hemat sumberdaya alam. Semuanya dikiaskan sebagai small within big is beautiful.
Gelombang – 4 (2000-sampai saat ini) Penguatan terhadap gelombang ke 3 Dimana era komunikasi ditandai oleh membanjirnya Teknologi komunikasi, berlangsungnya revolusi Komunikasi yang ditandai oleh kesadaran berkomu- nikasi, lahirnya teknologi komunikasi nirkaber dan Sebagainya small within big is beautiful.
Pasca-Industrial, Gelombang Ketiga, dan Revolusi Industri II Toffler (1980), membagi periode penting dalam sejarah umat manusia menjadi tiga gelombang, yaitu: Gelombang Pertama (8000 Tahun Sebelum Masehi – 1700 SM), Gelombang Kedua (1700 SM – 1970), Gelombang Ketiga (1979 – 2000). Gelombang Keempat (2000 - saat ini)
Perubahan Sosial yang telah, sedang dan akan terjadi pertanian industrial pasca industrial primitif modern pasca modern penjajahan kemerdekaan pasca kemerdekaan lokal nasional global budaya daerah budaya nasional budaya global pembudayaan konvergensi kultural divergensi kultural desa urbanisasi suburbanisasi migrasi antar daerah migrasi regional migrasi global revolusi industri revolusi komunikasi revolusi informasi evolusi fisik revolusi organisasi revolusi informasi masyarakat muda masyarakat menua masy. pasca tua survival produktivitas kualitas hidup kelas pekerja kelas menengah kelas berpengetahuan
Antisipasi Perubahan Mendatang Persaingan global Terbentuknya institusi-institusi global Berkembangnya budaya global Komersialisasi iptek Pengendalian superhighway informasi Privatisasi pelayanan masyarakat Mengarahkan kehidupan pribadi Membangun keluarga masyarakat Meraih kualitas hidup Melindungi lingkungan alam Menguatkan lingkungan sosial Pemerintahan berwawasan masa depan
Membangun peradaban global Mengatasi masalah siklus hidup dan siklus politik Mengatasi kejahatan dan kekerasan baru Inisiatif pembangunan berbasiskan komunitas
Paradigma Skala Permasalahan Teknologi Skala mega Lingkungan Lingkungan Laut/atmosfir/tanah Global Dst Skala makro Unit produksi Hub. Masy. dan Pabrik Teknologi Skala mezo Peralatan Perubahan Mesin sikap terhadap Aliran teknologi Skala mikro Partikel Perub. perilaku Tetesan masyarakat Skala nano Reaksi Perub. individu Molekuler dan keluarga
Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Communication Technology; The New Media in Society Ada 4 (empat) era komunikasi : Era tulis; Era media cetak; Era media telekomunikasi; dan Era media komunikasi interaktif.
Menurut Sayling Wen dalam bukunya Future of the Media Media terdiri dari: A. Media Komunikasi Antar Pribadi B. Media Penyimpanan C. Media Transmisi
Media suara; Media grafik; Media teks; Media musik; Media animasi; dan A. Media Komunikasi Antar Pribadi Media suara; Media grafik; Media teks; Media musik; Media animasi; dan Media video.
4. Kamera film dan proyektor 5. Alat perekam video 6. Disk Optikal B. Media Penyimpanan 1. Buku dan kertas 2. Kamera 3. Alat Perekam Kaset 4. Kamera film dan proyektor 5. Alat perekam video 6. Disk Optikal
1. Media Komunikasi 2. Media Penyiaran 3. Media Jaringan C. Media Transmisi 1. Media Komunikasi 2. Media Penyiaran 3. Media Jaringan
TRANSMISI MEDIA Media bukan sekedar tentang penyimpanan dan penyebaran informasi tetapi harus ditransmisikan seketika (real time) supaya beritanya tidak ketinggalan. Sejarah perkembangan transmisi di jaman dulu dengan : Memanfaatkan hewan; Mercu suar.
Komunikasi Transmisi dari satu orang ke satu orang,dimana pengirim maupun penerimanya spesifik: Komunikasi berkuda Telegrap dan Telepon Telex dan Faksmili (Fax) Surat Elektonis (e-mail) Telepon video, penyeranta dan telepon bergerak
Penyiaran Transmisi dari satu orang ke banyak orang,dimana para penerima biasanya menerima pesan secara pasif: Teriakan, Papan pengumuman, Tabuhan drum Radio Televisi Telivisi mobil Hp
Jaringan Internet LAN Intranet Transmisi dari banyak orang ke banyak orang bisa dari satu orang ke banyak orang Internet LAN Intranet
Media Masa Depan Platformmedia komputer-terminal media
Bluetooth Edge Infrarad 3 (tiga) hal utama di masa depan : Jaringan nir-kabel berbandwith lebar Bluetooth Edge Infrarad 2. Komputer notebook multimedia 3. Komputer jaringan nir-kabel multimedia genggam
Media masa depan mencakup : Realita maya/Virtual Reality (VR) Media aroma Media rasa Media sentuhan
Dengan perkembangan komputer, jaringan serta bioteknologi komunikasi lewat aroma, rasa dan sentuhan dapat diciptakan selain keenam media
Konstruksi Sosial Teknologi Komunikasi Contoh Iklan televisi yang dalam pembuatannya melalui 5 tahapan penting yaitu : Tahap menyiapkan materi; Tahap sebaran konstruksi; Tahap pembentukan konstruksi; Tahap konfirmasi; dan Tahap perilaku keputusan konsumen.
PROSPEK MEDIA DI MASA DEPAN Media informasi sebagai sarana komunikasi maupun sarana transformasi tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Media komunikasi dalam studi sosiologi dan antropologi merupakan kajian tak terpisahkan dalam sistem hubungan antar anggota masyarakat. Teknologi media informasi modern merupakan konsep yang tak pernah lepas dari peran komputer.
MEDIA MENCIPTAKAN DESA GLOBAL Teori yang melandasi dalam hal ini adalah Marshaal McLuhan (Sarjana Penyiaran) dalam bukunya Understanding Media – The Extensions of Man, mengemukakan bahwa : pesannya ya media itu; media sebagai perluasan manusia; media yang berbeda mewakili pesan yang berbeda pula; media adalah bagian dunia yang dapat dihubungkan menjadi sebuah desa global
PENGARUH MEDIA DI MASA DEPAN Landasan awalnya dari “Organisasi Hikmat” atau yang dikenal dengan Club of Rome terdiri dari sekelompok cendikiawan Eropa, Amerika dan Jepang. Organisasi ini menerbitkan sebuah Buku The First Global Revolution yang isinya adalah media merupakan salah satu dari tiga kekuatan utama yang diramalkan mempengaruhi umat manusia di abad ke-21 Ada 4 (empat) pertanyaan yang berkaitan dengan media yang harus kita pertimbangkan : Seberapa jauhkah kita memahami media ? Bagaimanakah media itu berkembang ? Bagaimanakah media itu akan berevolusi di masa depan ? Mengapakah media menjadi salah satu kekuatan terbesar di abad ke-21 ?
REVOLUSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMPETISI DALAM DUNIA BISNIS DAN MANAJEMEN Setidak-tidaknya ada empat era penting sejak diketemukannya komputer sebagai alat pengolah data sampai dengan era internet saat komputer menjadi senjata utama dalam komputerisasi. Setiap era memiliki karakteristik masing-masing, dan secara langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan yang erat dengan alam kompetisi dunia usaha, baik secara mikro maupun makro. .
Yang harus dipahami, tidak semua negara-negara di dunia telah memasuki pemanfaatan komputer yang dicirikan oleh era keempat, selain negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Australia, Jerman, Inggris, dan negara-negara besar yang lainnya. Padahal mengetahui trend perkembangan teknologi informasi akan membantu manajemen dalam menyusun strategi perusahaannya untuk bersaing.
Salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi.
Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antarnegara. Penggabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Kecepatan mengirim data yang hanya dihitung dgn hitungan detik. Bahkan kecepatan mengirimkan data dan suara sekaligus dalam satu kabel, telah membuat revolusi besar dalam teknologi informasi.
Pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut : “Seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maksimum 10.000 km/jam, dan dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”.
I. ERA KOMPUTERISASI Periode ini mulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industri. Kemampuan hitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengelolahan data (data processing).
Pemakaian komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efesiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efesien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan memperkerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.
Pada era ini, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat Pada era ini, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Kebanyakan perusahaan-perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli” pasar-pasar tertentu, karena belum ada persaing yang berarti, Hampir semua perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya. Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back office terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.
II. ERA TEKNOLOGI INFORMASI Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”–nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan maiframe).
Kegunaan komputer bukan hanya untuk meningkatkan efesiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi”. Komputer dapat digunakan mengolah database, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompotitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.
III. ERA GLOBALISASI INFORMASI Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan di bidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya.
Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan terjadi seperti sekarang ini.
Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang. Sulit untuk menemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun 1980-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
LAN, GlobalNet, Intranet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (object Oriented Database Management System), Object Technology Distributed Object, dan Microsof , perusahaan internet seperti Yahoo, Hotmail, amazon, dan sebagainya.
IV. ERA SISTEM INFORMASI Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management).
Tidak seperti kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat.
Informasi di dalam perusahaan dianlogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur cepat terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis).
Kunci kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office), Penciptaan proses (business process) yang efesien, efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang andal.
I. ERA KOMPUTERISASI 1960-an, Pemakaian komputer untuk meningkatkan efesiensi II. ERA TEKNOLOGI INFORMASI 1970-an, Kegunaan komputer bukan hanya untuk meningkatkan efesiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. III. ERA GLOBALISASI INFORMASI 1980-an, Komputer sebagai media informasi IV. ERA SISTEM INFORMASI 1980/1990-an manajemen perubahan (change management).
PERUBAHAN POLA PIKIR SEBAGAI SYARAT Dari keempat era di atas, terlihat bagaimana alam kompotisi dari kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya komputer dalam industri hingga terkait erat satu dan lainnya pada saat sekarang. Memasuki abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi.
Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus mengubah pola pikir. Mengubah pola pikir merupakan hal yang teramat sulit dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”.
Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia? Masih ingin jadi negara konsumen? Atau sudah mampu jadi negara produsen? Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu dalam setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk merubah.
Tanpa “Willingness to change”, sangat mustahil bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang saat ini tengah hancur ditelan krisis.
DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI KARAKTER INFORMASI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI INFORMATION SOURCES FREQUENCY OF DECISION TIME SCALE TIME HORIZON SCOPE NATURE OF DECISION
TIGA KOMPONEN UTAMA TEKNOLOGI KOMUNIKASI Sumberdaya Manusia Teknologi Relasi-Informasi
Makna Perkembangan Teknologi Komunikasi Perkembangan kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi.
Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud.
Perusahaan-perusahaan yang akan datang dikembangkan dari berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, membuat manusia saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas. Beberapa keterbatasan yang dulu dialami, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, keceptan dan lain-lainnya
Menurut Tehranian (1982), dalam 25 tahun terakhir ada tiga kekuatan teknologis, sosio-ekonomi, dan politik utama yang telah mengubah struktur sistem internasional ke tingkat tertentu yang bahkan suatu pandangan yang cukup realistic pun harus mempertimbangkannya, yaitu:
Eksplosi teknologis bergerak cepat dilapangan komunikasi, dimana revolusi dalam bidang satelit komunikasi dan teknik mikroprossessor luar biasa dramatis, membuat dunia memiliki komunikasi universal sesuai dengan keperluan pribadi atau personalized. (Dordick et el., 1981).
Konvergensi dari enam teknologi yang masing-masing berkembang secara agak terpisah yakni: percetakan, penyiaran (broadcasting), telekomunikasi titik ke titik (point to point communication), komputer, satelit, dan mikroprossessor menjadi suatu revolusi teknologi yang telah dicirikan sebagai Revolusi Industri Kedua.
(2) Di pihak lain, perangkat kekuatan kedua telah dibentuk oleh dorongan demokratisasi dari suatu proses revolusioner sedunia yang bermula dari dikenalkannya media massa (sejak percetakan dan seterusnya).
(3) Sementara media telah berfungsi sebagai saluran bagi berlangsung-nya konflik ideologis sekaligus pembangkit konsensus sedunia, krisis dimensi sedunia juga telah menyumbang bagi tumbuhnya suatu “suku baru” (“new tribe”) warga negara dan organisasi dunia yang telah melintasi batas-batas dan kesetiaan nasional.
Jussawalla (1982) menganalisis aspek ekonomi dari perkembangan teknologi komunikasi di abad ini, menilai bahwa masyarakat modern saat ini sedang menempuh periode yang paling mengasyikkan (exciting) dalam sejarah kehidupannya, karena mengalami perubahan teknologi yang besar dan cepat, yang memberikan komunikasi secara seketika (instant).
Dengan pertumbuhnya persambungan (interface) antara satelit dengan komputer, dan menyebarnya telematique, maka negara-negara diseluruh dunia akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi mereka ditentukan oleh dan tergantung pada investasi yang dilakukan di bidang teknologi komunikasi yang inovatif.
Dalam 50 tahun ini, peralatan pokok dalam industri manufacturing dianggap sebagai alat utama pembagunan ekonomi, begitu pula pada 50 tahun mendatang maka perangkat keras dan lunak telekomunikasi akan merupakan penyumbang utama (mayor share) bagi pertumbuhan pendapatan nasional.
“Di masa depan akses yang merata kepada informasi merupakan masalah yang sama bermaknanya dengan pemerataan pendapatan yang merata untuk masa kini”, demikian Jassawalla