Temu shilaturrahim keluarga besar muhammadiyah labuhan batu selatan
APAKAH MUHAMMADIYAH ITU ? ANGGARAN DASAR Pasal 4 Identitas dan Asas (1) Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar danTajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. (2) Muhammadiyah berasas Islam.
IDENTITAS MUHAMMADIYAH GERAKAN ISLAM GERAKAN DAKWAH GERAKAN AMAR MAKRUF & NAHI MUNKAR GERAKAN TAJDID BERSUMBER ALQUR’AN & ASSUNNAH
KOMITMEN SEORANG KADER MUHAMMADIYAH Mempelajari Alquran dan Sunnah Mengamalkan syariat Islam secara konsekwen dan murni Menjauhi segala bentuk kebid’ahan (TBC) Meneruskan risalah dakwah Islam Aktif mendukung program persyarikatan Siap berkorban untuk tercapainya cita-cita perjuangan persyarikatan Membela dan mengawal Muhammadiyah dari berbagai rongrongan yang merusak ideologi, organisasi dan amal usaha Muhammadiyah
MAKNA MILITAN Kata “militan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), didefinisikan sebagai “bersemangat tinggi; penuh gairah; berhaluan keras”. Jadi, “Islam militan” dapat diartikan sebagai Islam yang bersemangat tinggi, penuh gairah, dan berhaluan keras. Ringkasnya, Islam yang tidak loyo. Maka, jika keberadaan “Islam Liberal” merupakan antitesa dari “Islam militan”, berarti “Islam liberal” dapat dimaknai sebagai Islam yang tidak bergairah, alias Islam loyo.
MILITANSI RASULULLAH SAW Taat pada janji, beliau akan berusaha sekuat tenaga untuk menepatinya. Tidak mengeluh menghadapi tantangan apapun Konsisten dalam pekerjaannya Selalu gesit dalam pekerjaannya, bahkan cara berjalannya pun cepat, Tidak hanya memiliki akhlaq yang baik, Rasulullah saw. pun ‘mempersenjatai’ dirinya dengan tubuh yang kuat. Seorang pemberani di medan perang.
MILITANSI PARA SAHABAT YAKIN AKAN KEBENARAN ISLAM TAAT DALAM BERIBADAH SETIA DAN CINTA KPD RASULULLAH KONSISTEN MENGAMALKAN SYARIAT ISLAM SIAP MEMBELA DAN MEMPERJUANGKAN ISLAM BERANI MENGHADAPI MUSUH-MUSUH SEKALIPUN DENGAN KEKUATAN TIDAK SEIMBANG SIAP BERKORBAN UNTUK IZZUL ISLAM WALMUSLIMIN YAKIN BAHWA ALLAH AKAN MENOLONG ORANG YANG SELALU BERJUANG MENEGAKKAN AGAMA ALLAH SETIA KAWAN / UKHUWAH ISLAMIYAH TEGAS MENGHADAPI KEKUFURAN
MILITANSI BERMUHAMMADIYAH Militansi sebagai bentuk “ketangguhan dalam berjuang”. Militansi ber-Muhammadiyah, yakni sebagai berikut: Kesungguhan dalam Berjuang Tidak Menduakan Muhammadiyah Bukan Menjadikan Muhammadiyah sebagai Batu Loncatan Memajukan Gerakan Muhammadiyah
REVITALISASI IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوصٌ “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (Al-Quran, surat Ash-Shaff/61: 4)
PEMAHAMAN IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH Sistem paham yang mengandung konsep, cara berpikir, cita-cita, dan strategi perjuangan mengenai kehidupan. GERAKAN Aksi terorganisasi yang mengandung aspek-aspek keyakinan, pengetahuan, kelembagaan, dan pelaku untuk mencapai tujuan tertentu (menolak atau melakukan perubahan). MUHAMMADIYAH Gerakan Islam, Dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, yang bersumber pada Al-Quran dan As- Sunnah, berasas Islam, dan bertujuan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
REVITALISASI GERAKAN REVITALISASI Proses perubahan untuk menguatkan kembali gerakan melalui Penataan, Pemantapan, Peningkatan, dan Pengembangan ASPEK REVITALISASI GERAKAN Revitalisasi Teologis Revitalisasi Ideologis Revitalisasi Organisasi Revitalisasi Kepemimpinan Revitalisasi Amal Usaha Revitalisasi Aksi
PROBLEM ORGANISASI PROBLEM ORGANISASI SECARA IDEOLOGIS Lemahnya identitas kelompok Lemahnya fanatisme Lemahnya solidaritas kolektif Tidak/kurang dipahaminya misi dan visi gerakan Lemahnya komitmen, visi, dan pengabdian anggota/pimpinan Lemahnya strategi gerakan/perjuangan
FUNGSI IDEOLOGI Menegaskan visi dan misi kehidupan, baik individual maupun institusional Menumbuhkan fanatisme Menggerakkan orang dalam menjalankan paham dan mencapai cita-cita Mengubah keadaan dengan strategi perjuangan sesuai paham yang dianut Mengikat solidaritas kolektif dalam melakukan perjuangan mewujudkan cita- cita
FAKTOR PELEMAH IDEOLOGI Egoisme dan mobilitas perjuangan diri yang berlebihan Konflik internal Menguatnya budaya yang berorientasi pada materi/uang, kesenangan duniawi, pragmatisme/oportunisme Melemahnya ruh keikhlasan, penghidmatan, dan jihad fisabilillah Faktor-faktor eksternal: infiltrasi pihak luar, kebijakan politik negara, pengaruh global, dll.
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah. Hidup manusia bermasyarakat. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kpd kemanusiaan. ‘Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. Melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi. Mengikuti peredaran zaman berdasarkan syura yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan atau muktamar
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH SUBSTANSI : MKCH Muhammadiyah Hakikat Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Paham agama dalam Muhammadiyah Fungsi dan Misi Muhammadiyah dalam kehidupan bangsa dan negara Ideologi Muhammadiyah Bukan sekadar Faham Agama, tetapi juga menyangkut format Identitas dan Strategi Gerakan dalam menghadapi Kehidupan
HAKIKAT MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH ADALAH GERAKAN BERASAS ISLAM, BERCITA-CITA DAN BEKERJA UNTUK TERWUJUDNYA MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA, UNTUK MELAKSANAKAN FUNGSI DAN MISI MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH DI MUKA BUMI
FAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya sejak nabi Adam, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi Penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
DASAR PENGAMALAN ISLAM DALAM MUHAMMADIYAH Alqur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Alqur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam
MUHAMMADIYAH BEKERJA UNTUK TERLAKSANANYA AJARAN ISLAM Bidang Aqidah; tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala kemusyrikan, bid’ah dan khurafat tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam. Bidang Akhlaq; tegaknya nilai-nilai akhklaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran Alqur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia Bidang Ibadah; tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. Bidang Muamalat; terlaksananya mu’amalat duniawiyah dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan sebagai ibadah kepada Allah.
MISI MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara RI yang berfilsafat Panca Sila, untuk berusaha bersama- sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT “Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur”.
REVITALISASI IDEOLOGI DALAM MUHAMMADIYAH Sosialisasi paham agama dan nilai-nilai ideal (MKCH dll.) secara intensif dan tersistem ke seluruh tingkatan dan lini persyarikatan Mengintensifkan perkaderan dan transformasi kader Mengintensifkan pengajian anggota/pimpinan Meningkatkan disiplin/ketaatanberorganisasi Mengefektifkan fungsi-fungsi kepemimpinan kolektif-kolegial secara efektif dan regulatif Menghidupkan kembali dan mendinamisasi basis anggota dan organisasi di akar-rumput
MEMBANGKITKAN JIWA GERAKAN Membangkitkan kembali semangat: Tauhid sebagai pandangan hidup utama Jihad fisabilillah sebagai etos gerakan Berilmu sebagai modal kemajuan Kesalihan individual sebagai basis spiritual yang membuahkan kesalihan sosial Etos tajdid untuk perubahan ke arah kemajuan Amal shalih sebagai wujud pengamalan dan aktualisasi ajaran Sistem organisasi berbasis jam’iyah, imamah, dan jama’ah sebagai instrumen gerakan