PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN
Filsafat yang dianut Behaviourisme = Filsafat Perilaku. Pembelajaran = proses yang terencana untuk mengubah perilaku siswa. Proses pembelajaran mengikuti kaidah SR (Stimulus Respon) Konstruktivisme Pembelajaran = proses siswa mengkontruksi (membangun) pengetahuan. Proses membangun pengetahuan melalui asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi
Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendekatan berpusat pada guru (Teacher Centered Aproach) Strategi transfer pengetahuan = Strategi Ekspositori Metode ceramah Pendekatan berpusat pada siswa (Student Centered Aproach) Variasi berbagai Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning), misal Strategi Inkuiri, CTL, Kooperatif, PBL (Problem Based Learning) Metode eksperimen, diskusi, simulasi, demonstrasi
Kurikulum Berbasis Isi (Content Based) Sentralistik Fokus pada pengetahuan (aspek Kognitif) saja Berbasis Kompetensi (Competence Based) Desentralistik Holistik = utuh (kognitif, psikomorik, afektif) dengan memperhatikan multiple intellegences
Penilaian Mengacu pada materi Fokus pada kognitif Teknik Tes saja Sesaat Mengacu pada kompetensi yang ditunjukkan oleh indikator Keseimbangan kognitif, psikomotorik, afektif. Teknik tes dan non tes Berkelanjutan
Sumber Belajar dan Media Guru sebagai sumber belajar utama (bahkan satu-satunya sumber) Sumber belajar bersifat tekstual saja Sumber dan media terbatas dan konvensional Variasi sumber belajar Sumber belajar bersifat kontekstual Sumber dan media sangat variatif, berbasis teknologi multimedia.
Pengelolaan Kurikulum “Kurikulum 2004” dan sebelumnya KTSP Kurikulum nasional beserta pedoman, petunjuk pelaksanaan dan teknis dikembangkan oleh Depdiknas. Daerah sebagai pembina dan pengawas pelaksanaan kurikulum. Sekolah sebagai pelaksana kurikulum. Kurikulum nasional kurang mengakomodasi kekhasan dan variasi kondisi satuan pendidikan yang berbeda-beda. KTSP dikembangkan dengan mengacu pada SI dan SKL. KTSP dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan relevansinya, baik secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok. KTSP dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Diversifikasi kurikulum memungkinkan satuan pendidikan menyusun kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan dan kekhasan satuan pendidikan, peserta didik, mendekatkan peserta didik dengan lingkungan dan budaya setempat
PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN KTSP, DISESUAIKAN DENGAN: SATUAN PENDIDIKAN, POTENSI DAERAH/ KARAKTERISTIK DAERAH, SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT SETEMPAT, & PESERTA DIDIK
DIWUJUDKAN VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH MATA PELAJARAN (Silabus dan RPP) MUATAN LOKAL PENGEMBANGAN DIRI KEUNGGULAN LOKAL PEMBELAJARAN Tematik Terpadu Tiap mata pelajaran PENILAIAN
DIPERLUKAN Rumusan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Model Silabus dan RPP Model Muatan Lokal Model Pengembangan Diri Model Tematik Model Terpadu (IPA dan IPS) Model SBI, SKM, SKS
KEADAAN SATUAN PENDIDIKAN Sekolah Kategori Standar Sekolah Kategori Mandiri Sekolah Bertaraf Internasional
SELESAI terima kasih