Fredy Jhon Philip.S,ST,MT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NORMA STANDAR PEDOMAN MANUAL
Advertisements

Materi SD kelas V Transportasi
PENETAPAN TERMINAL TIPE B DI JAWA BARAT
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BERBAGAI JENIS TRANSPORTASI
Sasaran Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
Rumusan Komisi bidang Transportasi
Nama Kelompok : 1. Aji Susanto 2. Ipma Wati 3. Wulan Silviana Wati 4. Andi Wahyudi Kelas : XII IPS-1.
LATAR BELAKANG SISTEM TRANSPORTASI
DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Perencanaan Transportasi Jangka Panjang
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
08 DEFENISI DAN FUNGSI TERMINAL SECARA UMUM
05 CIRI PRASARANA TRANSPORTASI
06 PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
01 KONTRAK KULIAH PESERTA
Rekayasa Transportasi Universitas Mercu Buana Jakarta
Jalan Rel By : Leo Sentosa.

REKAYASA TRANSPORTASI S0324
Pertemuan 2 Manajemen Pelabuhan
STIE DEWANTARA ASPEK TEKNIS / OPERASI Studi Kelayakan Bisnis, Sesi 3.
TEKNIK MENENTUKAN LOKASI & LAYOUT
Pengelolaan transportasi dan distribusi dalam rantai pasok
MATERI KULIAH PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERENCANAAN TRANSPORTASI
10. Biaya, Tarif Angkutan dan
Sistem Transportasi Pertemuan 5 Transportasi Darat 04 –
Pendekatan Perencanaan Transportasi
PENDAHULUAN Pertemuan 1
DAMPAK YANG MENGUNTUNGKAN
I. PENGERTIAN PELABUHAN
KDK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FT. UNDA
09 RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI
Aspek Teknis dan Teknologi Informasi
ANALISIS PRODUKSI.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI
PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
13 SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN BARANG
DEFINISI PELABUHAN MACAM – MACAM PELABUHAN JENIS MUATAN PELABUHAN
TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA PEMANFAATAN BMN
TRANSPORTASI MAKRO.
Angkutan Penumpang dengan Kendaraan Umum
Kuliah 13 Terminal.
Sub sistem transportasi laut.
PRINSIP DASAR OPERASI KERETA API PENGOPERASIAN KERETA API
PROFIL DINAS PERHUBUNGAN KOTA TEBING TINGGI
Pengangkutan Dengan Kereta Api (Aspek Hukum)
Kuliah 3 Transportasi Darat.
By : Atit Setiani, S.Tr,. MM.T.R. Istilah atau sebutan lain pelabuhan PELABUHAN HARBOURPORTDOCK.
TRANSPORTASI KERETA API
Pengantar Perencanaan Transportasi
Perencanaan Transportasi
I. PENGERTIAN PELABUHAN
EKONOMI TRANSPORTASI (CIV -205)
SISTEM TRANSPORTASI & MODA KERETA API Kurnia Ramadhan Rangkuti Roni Juanda Sianturi Zion Sophos Patuan Sianipar.
MODUL 4 : Penambat rel dan balas
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
MODUL 10 : Stasiun dan Emplasemen
Metropolitan Bandung Raya (Kota Bandung, Kab. Bandung)
PROSES PRODUK LOGISTIK Biaya Angkutan Dalam Tranportasi
Drs.H.Triwuryanto, MT. DOSEN TEKNIK SIPIL STTNAS
KELOMPOK 3  FAJAR SATRIA  HABIB NUR ALFI  IFTHITANIA APRICILIA  ILHAM ANGGIE P  LEONARDUS YOGA  MONTRY.
Transcript presentasi:

Fredy Jhon Philip.S,ST,MT REKAYASA JALAN REL Modul 1 : Pendahuluan Fredy Jhon Philip.S,ST,MT

Gerak dinamik Jalan rel Komponen struktur jalan rel & Pembebanan Wesel OUTLINE : Pendahuluan Gerak dinamik Jalan rel Komponen struktur jalan rel & Pembebanan Wesel Penambat rel dan balas Bantalan Tanah dasar dan badan jalan rel UJIAN TENGAH SEMESTER (jika diperlukan) Drainase jalan rel Persyaratan teknis jalan rel Alinemen horisontal jalan rel Alinemen vertikal jalan rel Operasional Stasiun dan emplasemen Pemeliharaan jalan rel Mekanisasi jalan rel UJIAN AKHIR SEMESTER (jika diperlukan)

Penilaian : Tugas , kuis : 25 % UTS : 30 % UAS : 45%

Sejarah jalan rel di dunia dan Indonesia Peranan jalan rel PENDAHULUAN Sejarah jalan rel di dunia dan Indonesia Peranan jalan rel Karakteristik transportasi jalan rel Fungsi angkutan jalan rel Sasaran dan tujuan manajemen angkutan jalan rel Arus kegiatan operasional jalan rel Tolak ukur kinerja Perkembangan transportasi jalan rel di masa depan

SEJARAH JALAN REL Tahun 1630 di Inggris digunakan untuk angkutan batubara menggunakan kereta yang ditarik kuda MASALAH : Jalan yang dilalui cepat rusak dan kapasitas angkut rendah Abad 19 : kereta di atas rel mulai ditarik dengan lokomotif uap di beberapa negara (Perancis, Belgia, Belanda, jerman , Austria , Rusia dan INDONESIA Jalur kereta pertama di dunia dibangun antara Liverpool - Manchester Tahun 1925 : Lokomotif diesel mulai digunakan di New Jersey, AS

SEJARAH JALAN REL INDONESIA Tujuan untuk angkutan hasil perkebunan sebagai produk kebijaksanaan tanam paksa (Cultuur Stelsel) seperti gula, kopi, nila maupun tembakau dan Di mulai pada jaman Hindia Belanda pada 17 Juni 1864 sepanjang 26 km oleh NV Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) , menghubungkan Kemijen – Tanggung dengan lebar sepur 1435 mm oleh Ir. J.P de Bordes ,mulai beroperasi 10 Agustus 1867 Pembangunan jalan rel di Jawa dimulai tahun 1875 ditandai dengan dibentuknya Undang-undang pembangunan jalan rel oleh pemerintah Hindia Belanda Gedung Lawang sewu (Kantor Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Maskapai KA Hindia Belanda. Stasiun Tanggung

SEJARAH JALAN REL INDONESIA Pertumbuhan pembangunan sangat pesat hingga tahun 1900 telah dibangun sepnajang 3338 km Diikuti pembangunan di Sumatera Utara (1886) , Aceh (1874), Sumatera Barat (1891), SumateraSelatan (1914) dan Sulawesi (1922) Tahun 1939 panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6811 km Tahun 1950 berkurang menjadi 5910 km Wilayah Beroperasi (km) Tidak Beroperasi (km) Jawa 2710 125.2 Sumatera 1151.5 143.7 TOTAL 3861.5 268.9 Sumber : website PT.KAI( www.kereta-api.co.id)

SEJARAH JALAN REL INDONESIA Jenis jalan rel KA di Indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1067 mm, 750 mm (Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan trem kota Pada masa pendudukan Jepang, dilakukan pembongkaran sepanjang 473 km dan dibangun 83 km antara Bayah – Cikara dan 220 km antara Pekanbaru – Muaro Setelah Indonesia merdeka, karyawan KA yang tergabung dalam AMKA (Angkatan Moeda Kereta Api) mengambil kekuasaan dari Jepang, terjadi pada tanggal 28 September 1945 --- diperingati sebagai hari Kereta Api Indonesia serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI)

DKA,PNKA PJKA (1953-1988) PJKA (1988-1990) Perumka dan PT.KAI (1991-2011) 2011-sekarang Wahana daya pertiwi

ALASAN ORANG NAIK KERETA API ????

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KERETA API Kelebihan Jangkauan pelayanan jarak pendek/sedang/panjang Penggunaan energi relatif kecil Kehandalan keselamatan lebih baik Kehandalan dalam ketepatan waktu Ekonomis dalam penggunaan ruanguntuk jalurnya Polusi dan kebisingan sangat kecil Aksesibilitas lebih baik dibandingkan transportasi air dan udara Kekurangan Memerlukan fasilitas sarana dan prasarana yang khusus Membutuhkan biaya investasi , perawatan dan operasional yang besar Pelayanan barang dan penumpang hanya terbatas pada jalurnya

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KERETA API

PERANAN TRANSPORTASI KERETA API PERANAN DALAM ASPEK SOSIAL Tujuan manusia melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhannya seperti bekerja, sekolah, berbelanja maupun kegiatan sosial lainnya PERANAN DALAM ASPEK EKONOMI Berkaitan erat dengan proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa

PERANAN TRANSPORTASI KERETA API PERANAN DALAM ASPEK LINGKUNGAN Pada umumnya selalu dianggap negatif, yaitu menghasilkan polusi udara, kebisingan, getaran, dan penggunaan energi. Konsumsi penggunaan energi BBM pada berbagai moda transportasi

PERANAN TRANSPORTASI KERETA API Besarnya daya yang diperlukan moda transportasi untuk memindahkan satu ton barang

SASARAN MANAJEMEN ANGKUTAN KERETA API Meningkatkan efisiensi seluruh sistem angkutan kereta api Memberikan jasa angkutan yang efisien kepada pelanggan Mendorong industri pada wilayah jaln rel Jasa angkutan sesuai dengan nilai dasarnya harus tepat waktu, aman, handal, nyaman Menyediakan mutu jasa angkutan yang sesuai dengan tarif yang dibebankan kepada pelanggan dan selalu berorientasi kepada pasar sehingga memberikan konstribusi kepada pendapatan yang maksimal

Visi dan misi PT.KAI Visi : Misi : Menjadi penyedia jasa perkeretapian terbiak yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholder Misi : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan dan Kenyamanan

FUNGSI TRANSPORTASI KERETA API Menyediakan sarana dan prasarana untuk mengangkut barang dan penumpang dari satu tempat awal ke lokasi tujuan dengan tepat waktu Merawat dan memperbaiki sarana dan prasarana yang dioperasikannya Mengendalikan dan mempersiapkan sarana agar mampu berjalan layak secara aman Mengendalikan persediaan dan penggunaan bahan bakar atau sumber tenaga yang dipakainya. Mampu mendukung aspirasi sosial/masyarakat dari segi angkutan, menunjang pengembangan ekonomi wilayah, budaya dan keamanan pertahanan.

PROSES BISNIS PT.KAI

ARUS KEGIATAN OPERASIONAL KA KERETA API FINANSIAL PERALATAN PEMASARAN ORGANISASI PERUSAHAAN IMPLEMENTASI

PERALATAN Sarana lokomotif kereta gerbong (KA barang) Peti kemas

Prasarana PERALATAN Jalan rel jembatan terowongan Terminal Gorong-gorong

Balai konstruksi jembatan PERALATAN Alat penunjang pemeliharaan depo Balai konstruksi jembatan Balai yasa mekanik Balai yasa

KINERJA OPERASIONAL KERETA API Untuk mengukur tingkat efisiensi pengusahaan kereta api , maka setiap jenis kegiatan perlu dibuat unit standar performansi operasional, baik sarana, prasarana perlu dipelihara sehingga tidak seluruhnya mampu dioperasikan STRUKTUR MODEL PELAYANAN

KINERJA DI BIDANG PERALATAN Armada, jumlah satuan unit sarana (A) Siap Guna Operasi (SGO), perbandingan antara jumlah sarana dikurangi jumlah yang dikonservasi (K) dan yang dipelihara di Balai Yasa (PBY) 𝑆𝐺𝑂= 𝐴−𝐾− 𝑃 𝐵𝑌 𝐴 ×100% Siap Operasi (SO), perbandingan antara jumlah sarana dikurangi jumlah yang dikonservasi (K) dan yang dilakukan perawatan baik di balai Yasa maupun di dipo (PBY+D) 𝑆𝑂= 𝐴−𝐾− 𝑃 𝐵𝑌+𝐷 𝐴 ×100% Pembatasan kecepatan (Taspat), dilakukan pada suatu petak jalur jalan rel yang tidak mampu dilalui dengan kecepatan yang dijanjikan akibat kerusakan atau perbaikan konstruksi jalan rel

KINERJA DI BIDANG OPERASIONAL Angkutan penumpang Angkutan barang Volume penumpang Penumpang KA Kepadatan penumpang = (penumpang.km/td.km) Kelambatan keberangkatan/kedatangan KA (menit) Kereta per KA – pnp = kereta.km/ka.pnp.km Angkutan barang Volume barang (ton) Ton .km k.A km barang KA .km kiriman barang Gerbong yang dimuati Gerbong per KA barang = gerbong .km/ ka.km.barang Kelambatan keberangkatan/kedatangan KA (menit

PERKEMBANGAN BISNIS KERETA API DI INDOENSIA Peningkatan mutu pelayanan tiket KA untuk pelanggan dengan : Mesin cetak tiket mandiri (CTM) dan E-Ticketing pada KRL Jabodetabek dengan sistem tarif progresif dan kartu multi trip Integritas angkutan KA dengan sistem moda lainnya seperti bandara dan pelabuhan

PERKEMBANGAN BISNIS KERETA API DI INDOENSIA Pengembangan bisnis properti : Pengembangan bisnis properti merupakan upaya untuk mengoptimalkan aset sekaligus mendukung usaha angkutan penumpang maupun barang.

PERKEMBANGAN BISNIS KERETA API DI INDOENSIA Pembangunan jaringan rel baru untuk meningkatkan kapasitas lintas Penerapan Good Coorporate Government (GCG)