MANFAAT INFORMASI & TEKNOLOGI BAGI BISNIS ANDA
Sebenarnya seberapa besar kepentingan dan manfaat sistem informasi bagi sebuah bisnis ? Terjadi pergeseran era dalam bisnis. Era bisnis sekarang adalah era dimana arus informasi memegang peranan sangat vital dibandingkan arus barang. Sehebat dan sebesar apapun seorang pebisnis memonopoli arus barang, hal tersebut tidak berarti apa-apa jika dia tidak memiliki informasi yang akurat, terkini, mudah diakses dan terkendali dalam menguasai distribusinya. Oleh sebab itu maka salah satu aset perusahaan bisnis modern yang sangat berharga adalah sistem informasi yang memiliki tingkat respon tinggi serta fokus kepada para penggunanya dari segala aspek
Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat: meningkatkan produktivitas mengurangi stok material produksi menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen.
Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit) Peningkatan kepuasan konsumen Peningkatan kepuasan karyawan Peningkatan mutu dan jumlah informasi Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal Peningkatan mutu perencanaan Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Manfaat Berwujud (tangible benefit) peningkatan pendapatan mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan. Keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada. pengurangan biaya, Operasional, Overhead , SDM , Waktu Operasional makin singkat laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry. penumpukan stok material produksi dapat ditekan seminimal mungkin
Model-Model E-Business B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
E-commerce E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce
E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu : Electronic Markets (EMs) Elektronic Data Interchange (EDI) Internet Commerce
Karakteristik E-Commerce : Transaksi tanpa batas Transaksi anonim Produk Digital dan Non Digital Produk barang tak berwujud
Arus Informasi dalam E- Commerce Pembeli 1. Permintaan keterangan Penjual 2. Tanggapan 3. Pesanan 4. Pengakuan 5. Penagihan 6. Data pengiriman uang 7. Pembayaran
Faktor-faktor keberhasilan E-Commerce Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan. Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi.
Kelemahan E-Commerce Masalah Kepercayaan Masalah Pembayaran Masalah Info produk Masalah Budaya
Resume Bisnis dalam era globalisasi dilakukan dengan melintasi jarak, keanekaragaman lingkungan dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat bersaing dan berhasil dalam lingkungan global yang dinamis, haruslah dibekali dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta selalu siap dan waspada dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Di era globalisasi ini, dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin turbulen. Peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping kemampuan menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik. Di era globalisasi, keterampilan lintas budaya menjadi tuntutan dan persyaratan, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis.