DSS GAP KOMPETENSI, LINIER PROGRAMING, SAW, WP, TOPSIS,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB II Program Linier.
Advertisements

Manajemen Risiko.
PEMROGRAMAN LINEAR Karakteristik pemrograman linear: Proporsionalitas
MANAJEMEN SAINS BAB III METODE GRAFIK.
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
MODUL 8 GAP KOMPETENSI.
Bab 2 PROGRAN LINIER.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (decision making)
PEMROGRAMAN LINEAR RISMAYUNI.
Metode GAP untuk Pemilihan Rumah
Metode-metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas
Oleh : Devie Rosa Anamisa
Oleh : Devie Rosa Anamisa
LINEAR PROGRAMMING Pertemuan 05
Sesi - 2 HUBuNGAN INPUT- OUTPUT
TABEL KEPUTUSAN,SAW,TOPSIS,WP
Pert.2 Pemodelan Program Linier dan Penyelesaian dengan Metode Grafik
LINEAR PROGRAMMING: METODE GRAFIK Fungsi Tujuan Maksimasi dan Minimasi
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
LINEAR PROGRAMMING METODE GRAFIK
PEMROGRAMAN LINEAR Karakteristik pemrograman linear: Proporsionalitas
PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL
Linier Programming Manajemen Operasional.
Modul III. Programma Linier
RISET OPERASIONAL RISET OPERASI
LINEAR PROGRAMMING 2.
METODE STOKASTIK PARANITA ASNUR.
Linear Programming Formulasi Masalah dan Pemodelan
Gudang ~1~ Modul XIII. Penyelesaian Soal Dengan Software
PL PDF 1 PL PDF 2 PL PPT 1 PL PPT 2 OPERATION RESEARCH Program Linier.
RISET OPERASIONAL.
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
Program Linier (Linier Programming)
Metode Linier Programming
RISET OPERASIONAL 1 RISET OPERASI
Linier Programming Metode Dua Fasa.
Universitas Abulyatama Aceh
Linier Programming (2) Metode Grafik.
Minggu 1 Pertemuan II Riset Operasi
Riset Operasional 1 Manajemen-Ekonomi PTA 16/17
PROGRAM LINIER PENDAHULUAN
INTEGER PROGRAMMING.
1 Unit Program Linear Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
LINIER PROGRAMMING METODE SIMPLEX
Metode Linier Programming
Operations Management
LINEAR PROGRAAMMING Kelompok IV Moh. Lutfi
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
Profil Matching Maksud dari pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat.
INTEGER LINEAR PROGRAMMING
Pemodelan dan Analisis
METODE DUA FASE.
Decision Support System Metode Profile Matching
PEMODELAN.
Optimasi dengan Algoritma simpleks
Pertemuan ke-4 Linier Programming Metode Grafik
SOAL Seleaikanlah sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan metode Gauss-Jordan 3 X1+2 X2 + X3 = 7 3 X1- 2 X2 + X3 = 2 -3 X1+2 X2 + X3 = 4 HiJurusan.
PERENCANAAN LOKASI PABRIK
Oleh : Devie Rosa Anamisa
Saint Manajemen LINEAR PROGRAMMING
Operations Management
BAB I Program Linier Pertemuan 1.
PROGRAM LINIER Abdul Karim. Pengertian Program Linier Program linear merupakan salah satu teknik penelitian operasional yang digunakan paling luas dan.
Operations Research Linear Programming (LP)
Operations Research Linear Programming (LP)
RISET OPERASIONAL 1 RISET OPERASI
Operations Research Linear Programming (LP)
Riset Operasional Program Linier.
ANALISA ALGORITMA PROFILE MATCHING DALAM MENENTUKAN ANGGOTA SECURITY TERBAIK DI PTPN IV UNIT USAHA MARJANDI STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Oi Ramadani.
BAB II Program Linier Oleh : Devie Rosa Anamisa. Pembahasan Pengertian Umum Pengertian Umum Formulasi Model Matematika Formulasi Model Matematika.
Transcript presentasi:

DSS GAP KOMPETENSI, LINIER PROGRAMING, SAW, WP, TOPSIS,

PENDAHULUAN  Gap merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja. Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam pengelolaan manajemen suatu lembaga, perusahaan.  Masalah yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja karyawan perusahaan diantaranya subyektifitas pengambilan keputusan, terutama jika beberapa karyawan yang ada memiliki kemampuan (dan beberapa pertimbangan lain) yang tidak jauh berbeda  Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi diharapkan subyektifitas dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi

ASPEK-ASPEK PENILAIAN  Aspek Kecerdasan (menggunakan tes IST (Intelligenz Strukturen Teztie))  Aspek Sikap Kerja (menggunakan Tes Pauli)  Aspek Perilaku (menggunakan Tes Pauli)

PEMETAAN GAP KOMPETENSI  Yang dimaksud dengan Gap disini adalah beda antara profil jabatan dengan profil karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini: Gap = Profil Karyawan - Profil Jabatan  Sedangkan untuk pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda- beda

Contoh Kasus  Sebuah perusahaan manufaktur bidang otomotif telah membuat pabrik cabang baru di daerah lain. Kemudian perusahaan tersebut ingin merekrut pegawai dengan posisi jabatan tertentu dan ketentuan pilihannya sesuai dengan standart dari HRD perusahaan. Dalam menentukan pilihan, perusahaan tersebut menggunakan metode Gap Kompetensi.  Terdiri dari 3 aspek utama dengan penjelasan sebagai berikut : Tabel 1. Tabel Aspek Utama

KAPASITAS INTELEKTUAL Keterangan:  1 : Kebiasan  2 : Ide Kreatif  3 : Sistematika Berpikir  4 : Penalaran dan Solusi  5 : Konsentrasi  6 : Logika Praktis  7 : Fleksibilitas Berpikir  8 : Imajinasi Kreatif  9 : Antisipasi  IQ : Potensi Kecerdasan Tabel 2. Tabel Kapasitas Intelektual NOProfil_Karyawan IQ 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Profil_Jabatan Kary_ Gap 2Kary_ Kary_ Kary_ Kary_

SIKAP KERJA Keterangan:  PS_2: Psikis  TJ_2: Tanggung Jawab  KW_2: Kewaspadaan  PD_2: Pengendalian Diri  PR_2: Prestasi  VL_2: Vitalitas dan Loyalitas Tabel 3. Tabel Sikap Kerja NOProfil_KaryawanPS_2TJ_2KW_2PD_2PR_2VL_2 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Profil_Jabatan Kary_ Gap 2Kary_ Kary_ Kary_ Kary_

PERILAKU Keterangan:  L_3: Leadership  P_3: Pengaruh  K_3: Keyakinan  T_3: Targeting Tabel 4. Tabel Perilaku NOProfil_KaryawanL_3P_3K_3T_3 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Profil_Jabatan3345 1Kary_ Gap 2Kary_ Kary_ Kary_ Kary_005100

BOBOT NILAI GAP Tabel 5. Tabel Bobot Nilai Gap

TABEL BOBOT KARYAWAN Tabel 6. Tabel Kapasitas Intelektual Hasil Pemetaan Gap Kompetensi NOSUB_ASPEK IQ 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Tabel 7. Tabel Kapasitas Intelektual Hasil Bobot Nilai Gap NOSUB_ASPEK IQ 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Tabel 8. Tabel Sikap Kerja Hasil Pemetaan Gap Kompetensi NOSUB_ASPEKPS_2TJ_2KW_2PD_2PR_2VL_2 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Tabel 9. Tabel Sikap Kerja Hasil BobotGap Kompetensi NOSUB_ASPEKPS_2TJ_2KW_2PD_2PR_2VL_2 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Tabel 10. Tabel Perilaku Hasil Pemetaan Gap Kompetensi NOSUB_ASPEKL_3P_3K_3T_3 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Tabel 11. Tabel Perilaku Hasil Bobot Gap Kompetensi NOSUB_ASPEKL_3P_3K_3T_3 1Kary_ Kary_ Kary_ Kary_ Kary_

PERHITUNGAN NILAI CORE FACTOR  Keterangan:  NCF : Nilai rata-rata core factor  NC(i, s, p): Jumlah total nilai core factor (Intelektual, Sikap kerja, Perilaku)  IC : Jumlah item core factor

PERHITUNGAN NILAI SECONDARY FACTOR  Keterangan:  NSF : Nilai rata-rata secondary factor  NS(i, s, p): Jumlah total nilai secondary factor (Intelektual, Sikap kerja, Perilaku)  IS : Jumlah item secondary factor

KAPASITAS INTELEKTUAL CORE FACTOR :1, 2, 5, 8 dan 9 Tabel 12, Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Intelektual NOSUB_ASPEK IQ Core Factor Secondary Factor 1Kary_00144, ,94 2Kary_00254, ,2 3Kary_0034, ,33,6 4Kary_00453,5544, ,4 5Kary_ ,5423,55 3,94,3

SIKAP KERJA Core Factor : 1,2,5 Tabel 13. Tabel Pengelompokan Bobot Gap Kompetensi AspekSikap Kerja NOSUB_ASPEKPS_2TJ_2KW_2PD_2PR_2VL_2 Core Factor Secondary Factor 1Kary_001554,5351 5,02,8 2Kary_0024,5 2,534,51 2,2 3Kary_00334,52,53,5 2 3,72,7 4Kary_00434,52,53,5 2 3,72,7 5Kary_0054,5 3,55 3 4,23,8

PERILAKU Core Factor : 1, 2 Tabel 14. Tabel Pengelompokan Bobot Gap Kompetensi Aspek Perilaku NOSUB_ASPEKL_3P_3K_3T_3 Core Factor Secondary Factor 1Kary_0014,5 54 2Kary_0024,5554 4,84,5 3Kary_0034,53,54,52 4,03,3 4Kary_ ,0 5Kary_0054,5545 4,84,5

NILAI TOTAL  Keterangan:  (i,s,p) : (Intelektual, Sikap Kerja, Perilaku)  NCF(i,s,p): Nilai Rata-rata Core Factor  NSF(i,s,p): Nilai Rata-rata Secondary Factor  N(i,s,p) : Nilai Total Dari Aspek  (x)% : Nilai Persen Yang Diinputkan

Perhitungan Prosentase  Misal : Prosentase CF 60% Prosentase SF 40%

NILAI TOTAL KAPASITAS INTELEKTUAL SIKAP KERJA Tabel 15. Tabel Nilai Total Aspek Intelektual NOSUB_ASPEKCFSFNi 1Kary_001 3,943,94 2Kary_002 44,24,08 3Kary_003 4,33,64,02 4Kary_004 4,54,44,46 5Kary_005 3,94,34,06 PERILAKU Tabel 16. Tabel Nilai Total Aspek Sikap Kerja NOSUB_ASPEKCFSFNs 1Kary_001 5,02,84,1 2Kary_002 4,52,23,6 3Kary_003 3,72,73,3 4Kary_004 3,72,73,3 5Kary_005 4,23,84,0 Tabel 17. Tabel Nilai Total Aspek Perilaku NOSUB_ASPEKCFSFNp 1Kary_001 4,5 2Kary_002 4,84,54,7 3Kary_003 4,03,33,7 4Kary_004 5,0 5Kary_005 4,84,54,7

PENENTUAN RANKING  Keterangan:  Ni: Nilai Kapasitas Intelektual  Ns: Nilai Sikap Kerja  Np: Nilai Perilaku  (x)%: Nilai Persen Yang Diinputkan

Hasil Akhir Proses  Kadar Prosentase : Prosentase Intelektual 20% Prosentase Intelektual 30% Prosentase Intelektual 50% Tabel 18. Tabel Akhir Proses NOSUB_ASPEKNiNsNp Hasil Akhir 1Kary_0013,944,124,504,28 2Kary_0024,083,574,654,21 3Kary_0034,023,273,703,63 4Kary_0044,463,275,004,37 5Kary_0054,064,034,654,35

Linier Programming  LP merupakan metode matematis yang digunakan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.

Langkah-langkah Penyelesaian LP  Menentukan Variabel-variabel keputusan  Menentukan fungsi tujuan  Menentukan fungsi kendala/batasan  Menentukan solusi optimum

Contoh kasus Perusahaan akan memproduksi 2 jenis produk yaitu lemari dan kursi. Dalam memproduksi keduanya dibutuhkan proses pengecetan dan perakitan dengan masing-masing alokasi yang di berikan untuk pengecetan 60 jam dan perakitan 56 jam.  1 lemari memerlukan 8 jam perakitan dan 5 jam pengecetan  1 kursi memerlukan 7 jam perakitan dan 12 jam pengecatan.  Harga 1 lemari adalah 200 ribu dan  1 kursi adalah 100 ribu. Tentukan solusi optimal untuk keuntungan maksimal

Penyelesaian  Menentukan variabel keputusan X = lemari Y = kursi  Menentukan fungsi tujuan Z = 200x + 100y  Menentukan fungsi kendala 8x + 7y <= 56 5x + 12y <= 60

 Menentukan solusi optimum x = 0 untuk 8x + 7y = 56  7y = 56  y = 56/7  y = 8 => koordinat (0, 8) Y = 0 untuk 8x + 7y = 56  8x = 56  x = 56/8  x = 7 => koordinat (7, 0)

x = 0 untuk 5x + 12y = 60  12y = 60  y = 60/12  y = 5 => koordinat (0, 5) y = 0 untuk 5x + 12y = 60  5x = 60  x = 60/5  x = 12 => koordinat (12, 0)

Menentukan titik potong y 8x + 7y = 56 * 5 5x + 12y = 60 * 8 40x + 35y = x + 96y = y = -200 y = 200/61 y = 3,27

Menentukan titik potong x 8x + 7y = 56 * 12 5x + 12y = 60 * 7 96x + 84y = x + 84y = x = 252 x = 252/61 x = 4,13

Uji semua titik terluar dengan fungsi tujuan  (0,8) => 200x + 100y = 800  (12,0) => 200x + 100y = 2400  (4,13, 3,27) => 200x + 100y = 1153 Didapatkan nilai optimum yaitu 2400 pada titik (12, 0)