M01 CV
1. Adanya kesatuan persepsi tentang: a. Perlunya pelatihan dalam kepemimp. b. Fungsi pemimpin dan kerja sama tim yang sinergik c. Pengertian, tipe-tipe, dan prinsip- prinsip kepemimpinan. 2. Adanya pemahaman diri dalam pola ke- pemimpinan (kelebihan, kekurangan dan cara memperbaiki kekurangan).
Mengapa Perlu Pelatihan Kepemimpinan? (1) 1. Untuk menjadi seorang pe- mimpin tidak saja dibutuh- kan bakat, tetapi juga dibu- tuhkan kemampuan dan keahlian yang dilatih sejak muda.
Mengapa Perlu Pelatihan Kepemimpinan? (2) 2. Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) ambisi pribadi, (2) kemauan dan keinginan sepihak, dan (3) kebanggaan dan penolakan; Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Menyimak tayangan tentang Contoh Kepemimpinan dan Kerja Sama yang Sinergik. Diskusi dan Tanya Jawab. BA
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan
1.Tipe Otokrasi 2.Tipe Laissez Faire 3.Tipe Paternalistik 4.Tipe Militeristik 5.Tipe Demokratis 6.Tipe Open Leadership
a.Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan b.Menganggap dirinya paling ber- kuasa. c.Keras dalam mempertahankan prinsip d.Jauh dari para bawahan e. Perintah diberikan secara paksa
a.Memberi kebebasan kepada para bawahan b.Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan d. Tidak mempunyai wibawa e. Tidak ada koordinasi dan penga- wasan yang baik
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa c. Selalu memberikan perlindungan d. Keputusanada ditangan pemimpin
a.Dalam komunikasi menggunakan saluran formal b. Menggunakan sistem komando/ perintah c. Segala sesuatu bersifat formal d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
a.Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi b. Bersifat terbuka c.Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-idebaru d.Dalampengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat e. Menghargai potensi individu
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mung- kin terjadi renggang (lemah) keadaan ini menim- bulkan situasi dimana perseorangan berkerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam mencapa sasaran-sasarannya.
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan- alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
1.Pemimpin bekerja dengan orang lain 2.Pemimpin adalah pemegang tang- gung jawab dan mempertanggungja- wabkan (akuntabilitas). 3.Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas 4.Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual 5.Manajer adalah seorang mediator 6.Pemimp. membuat kep. yang sulit 1.Pemimpin bekerja dengan orang lain
1.Pemimpin adalah seorang yang yang belajar seumur hidup 2.Berorientasi pada pelayanan 3.Membawa energi yang positif a.Percaya pada orang lain b.Keseimbangan dalam kehidupan c.Melihat kehidupan sebagai tan- tangan d.Sinergi e.Latihan mengemb. diri sendiri
1.Efektifitas atau performan sebuah organisasi ditentukan oleh kondisi dan karakter setiap individu yang ada di dalamnya. Bagaimana pola pikirnya, perilaku, komunikasi, dan kerja sama yang terjadi dalam sebuah TIM baik kecil maupun besar sangat memegang peranan penting dalam membentuk performa organisasi tersebut. 2. Menyadari hal tersebut, maka Teamwork yang solid merupakan jawaban yang tidak bisa dibantah lagi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Persamaan persepsi dari setiap individu dalam Tim sangat penting dan strategis dalam membangun kekuatan organisasi. Keberhasilan organisasi sangat ditunjang oleh kemampuan karyawan dalam mewujudkan The Excelent Team yaitu tim yang harmonis. 4. Untuk mendapatkan itu semua perlu adanya upaya manajemen dalam memfasilitasi kebersamaan agar interaksi yang sinergik terjadi melalui berbagai eksperiential learning process. Dgn demikian maka kerja sama menjadi sumber daya manajemen yang berkekuatan dan siap menyambut perubahan, tidak hanya kumpulan sejumlah orang yang tidak berdaya.