M01 CV. 1. Adanya kesatuan persepsi tentang: a. Perlunya pelatihan dalam kepemimp. b. Fungsi pemimpin dan kerja sama tim yang sinergik c. Pengertian,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BEKERJASAMA DENGAN TIM o l e h: ALWY RAHMAN & RAHMAT MUHAMMAD PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DARI ALOKASI DANA BOPTN TAHUN 2013 UNTUK.
Advertisements

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
Oleh M. Eko Fitrianto Kepemimpinan Oleh M. Eko Fitrianto
GAYA ATAU TIPE KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dlm Organisasi Sesi 6
Mata Kuliah Dasar Manajemen
PERILAKU ORGANISASI KEPEMIMPINAN.
Komunikasi Kepemimpinan
Kepemimpinan Wirausaha
PENGORGANISASIAN.
PENDAHULUAN.
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
M01 KEPEMIMPINAN Oleh: Drs. H. Husain Jusuf, M. Pd CV.
KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KELOMPOK
Leadership style is developed from trial-and-error learning, imitation, education,
Oleh: KELOMPOK III Dianing Suci S ( ) Nor Nilatul N ( ) Ayu Nur Rohmah ( ) Tri Ani Hayati ( ) Indri Tri Suyanti.
- KELOMPOK 1 - Siska Yanti Heni H. Singgit Mira Rina Devi Dida Dedeh.
TABIAT/ WATAK KEPEMIMPINAN
Oleh: KELOMPOK III Dianing Suci S ( ) Nor Nilatul N ( ) Tri Ani Hayati ( ) Indri Tri Suyanti ( )
Tugas Softskill Kepemimpinan
Dasar-dasar KEPEMIMPINAN PT-Galih Sekar Sakti
Wahyu Hidayat, M.Pd. STKIP Siliwangi Bandung 2017
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
BAB VII KEPEMIMPINAN.
Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 )
KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Technopreneur II. Manajemen kepemimpinan
TRAITS APPROACH THEORY
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
PENGGERAKAN PERTEMUAN 4.
TIPE ORGANISASI.
KEPEMIMPINAN.
Technopreneur II. Manajemen kepemimpinan
M01 KEPEMIMPINAN Oleh: Drs. H. Husain Jusuf, M. Pd CV.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Technopreneur II. Manajemen kepemimpinan
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR- DASAR PERILAKU KELOMPOK
TEORI KEPEMIMPINAN.
Perilaku Kelompok & Teamwork
PEMBINAAN ORGANISASI KEPEMUDAAN TINGKAT KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 2013
KEPEMIMPINAN.
PEMIMPIN ADALAH : Seseorang yang memiliki kecakapan dan kelebihan dalam bidang tertentu sehingga dia mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk.
PRILAKU KELOMPOK DAN TEAMWORK
TUGAS AKHIR TI DALAM BK Oleh: Lulut riyadilah
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
PERKEMBANGAN MODEL DAN TEORI KEPEMIMPINAN
Pertemuan ke 9 Dosen Pengasuh : M.Noor Fuadi,S.Sos
Bimbingan Kelompok Oleh: Nur Ikatia Muchtar ( )
Technopreneur II. Manajemen kepemimpinan
M01 KEPEMIMPINAN CV.
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
Choirudin, M.Pd.
MAU TIDAK MAU SIAP TIDAK SIAP SETIAP ANDA ADALAH PEMIMPIN
Kelompok 9 Khairunnisa Fitri Anggie Yulia Sari
Oleh : Setiawan Wakil Ketua DPD KNPI Kota Palangka Raya
PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN TINGKAT III SEMESTER V
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Oleh : Ahmad Sayuti Sistem Informasi UIN SUSKA Riau
MATERI 1 PENGANTAR PERILAKU KEORGANISASIAN
Kepemimpinan Wirausaha. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya.
PERILAKU ORGANISASI KEPEMIMPINAN.
Transcript presentasi:

M01 CV

1. Adanya kesatuan persepsi tentang: a. Perlunya pelatihan dalam kepemimp. b. Fungsi pemimpin dan kerja sama tim yang sinergik c. Pengertian, tipe-tipe, dan prinsip- prinsip kepemimpinan. 2. Adanya pemahaman diri dalam pola ke- pemimpinan (kelebihan, kekurangan dan cara memperbaiki kekurangan).

Mengapa Perlu Pelatihan Kepemimpinan? (1) 1. Untuk menjadi seorang pe- mimpin tidak saja dibutuh- kan bakat, tetapi juga dibu- tuhkan kemampuan dan keahlian yang dilatih sejak muda.

Mengapa Perlu Pelatihan Kepemimpinan? (2) 2. Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) ambisi pribadi, (2) kemauan dan keinginan sepihak, dan (3) kebanggaan dan penolakan; Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Menyimak tayangan tentang Contoh Kepemimpinan dan Kerja Sama yang Sinergik. Diskusi dan Tanya Jawab. BA

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan

1.Tipe Otokrasi 2.Tipe Laissez Faire 3.Tipe Paternalistik 4.Tipe Militeristik 5.Tipe Demokratis 6.Tipe Open Leadership

a.Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan b.Menganggap dirinya paling ber- kuasa. c.Keras dalam mempertahankan prinsip d.Jauh dari para bawahan e. Perintah diberikan secara paksa

a.Memberi kebebasan kepada para bawahan b.Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan d. Tidak mempunyai wibawa e. Tidak ada koordinasi dan penga- wasan yang baik

a. Pemimpin bertindak sebagai bapak b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa c. Selalu memberikan perlindungan d. Keputusanada ditangan pemimpin

a.Dalam komunikasi menggunakan saluran formal b. Menggunakan sistem komando/ perintah c. Segala sesuatu bersifat formal d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku

a.Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi b. Bersifat terbuka c.Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-idebaru d.Dalampengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat e. Menghargai potensi individu

Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.

. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mung- kin terjadi renggang (lemah) keadaan ini menim- bulkan situasi dimana perseorangan berkerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam mencapa sasaran-sasarannya.

Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan- alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.

1.Pemimpin bekerja dengan orang lain 2.Pemimpin adalah pemegang tang- gung jawab dan mempertanggungja- wabkan (akuntabilitas). 3.Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas 4.Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual 5.Manajer adalah seorang mediator 6.Pemimp. membuat kep. yang sulit 1.Pemimpin bekerja dengan orang lain

1.Pemimpin adalah seorang yang yang belajar seumur hidup 2.Berorientasi pada pelayanan 3.Membawa energi yang positif a.Percaya pada orang lain b.Keseimbangan dalam kehidupan c.Melihat kehidupan sebagai tan- tangan d.Sinergi e.Latihan mengemb. diri sendiri

1.Efektifitas atau performan sebuah organisasi ditentukan oleh kondisi dan karakter setiap individu yang ada di dalamnya. Bagaimana pola pikirnya, perilaku, komunikasi, dan kerja sama yang terjadi dalam sebuah TIM baik kecil maupun besar sangat memegang peranan penting dalam membentuk performa organisasi tersebut. 2. Menyadari hal tersebut, maka Teamwork yang solid merupakan jawaban yang tidak bisa dibantah lagi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

3. Persamaan persepsi dari setiap individu dalam Tim sangat penting dan strategis dalam membangun kekuatan organisasi. Keberhasilan organisasi sangat ditunjang oleh kemampuan karyawan dalam mewujudkan The Excelent Team yaitu tim yang harmonis. 4. Untuk mendapatkan itu semua perlu adanya upaya manajemen dalam memfasilitasi kebersamaan agar interaksi yang sinergik terjadi melalui berbagai eksperiential learning process. Dgn demikian maka kerja sama menjadi sumber daya manajemen yang berkekuatan dan siap menyambut perubahan, tidak hanya kumpulan sejumlah orang yang tidak berdaya.