Oleh : 1. Amik Gendro S.(04) 2. Gita Tamara(10) 3. Hani Safitri(11) 4. Heni Aulia L.(12) 5. Kiki dyah Ayu(15) 6. Megalina(18) 7. Nurul Ulfinana(22) JENIS-JENIS LIMBAH
Pengertian Limbah Limbah pada dasarnya suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai eknomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif.
Jenis Limbah Secara umum, limbah sendiri dapat digolongkan berdasarkan 4 faktor, yaitu dari wujudnya, dari kandungan senyawanya, sumber, serta dari sifatnya.
Jenis limbah berdasarkan wujudnya Yang pertama penggolongan limbah berdasarkan wujudnya. Seperti diketahui, zat dapat digolongkan menjadi 3, yaitu padat, cair, dan gas. Begitupun dengan zat limbah. Limbah padat adalah limbah yang berbentuk padat, contohnya limbah pasar, kotoran hewan atau manusia, limbah padat industri, dan blotong dari proses pengolahan tebu menjadi gula, dan lain sebagainya. Limbah cair adalah limbah yang berada dalam fasa cair. Contoh limbah cair yaitu air bekas pencucian, air buangan usaha laundry, limbah cair yang berasal dari industri, limbah cair tahu, dan lain sebagainya. Limbah gas adalah limbah yang berada dalam fase gas, biasanya diperoleh dari hasil pembakaran. Contohnya limbah yang dikeluarkan dari cerobong asap suatu pabrik pengolahan.
Jenis limbah berdasarkan senyawa Jenis jenis limbah juga dapat digolongkan berdasarkan kandungan senyawanya. Ada limbah organik, ada pula limbah anorganik. 1. Limbah organik adalah limbah yang mengandung senyawa- senyawa organik atau yang berasal dari produk-produk mahluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. limbah organik cenderung lebih mudah ditangani karena dapat terdekomposisi menjadi senyawa organik melalui proses biologis (baik aerob maupun anaerob) secara cepat. Contoh limbah organik misalnya tinja, kertas, limbah rumah jagal hewan, limbah pasar dari jenis dedaunan atau sayuran sisa, dan lain sebagainya. 2. Limbah anorganik adalah limbah yang lebih banyak mengandung senyawa anorganik, biasanya cenderung lebih sulit ditangani. Contoh limbah anorganik misalnya kaca, plastik, logam berat, besi tua, dan lain sebagainya.
Jenis limbah berdasarkan sumbernya Berdasarkan sumbernya, jenis-jenis limbah dibedakan menjadi 2, yaitu limbah industri dan limbah domestik. 1. Limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari proses industri. Contohnya limbah pabrik, limbah penambangan, limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir, limbah rumah sakit, dan lain sebagainya. Limbah industri cenderung ditangani dengan serius karena pemerintah telah mengatur mekanismenya bagi setiap perusahaan (industri). 2. Limbah domestik adalah limbah yang dihasilkan dari konsumsi rumah tangga. Contohnya kaleng-kaleng bekas keperluan rumah tangga, air cucian (detergen), kantong plastik, kardus bekas, dan lain sebagainya.
Jenis limbah berdasarkan sifatnya Limbah juga dapat digolongkan berdasarkan sifatnya dalam merusak atau mempengaruhi kenyamanan hidup manusia. 1. Limbah biasa adalah jenis limbah yang tidak menyebabkan kerusakan secara serius pada skala kecil dan jangka panjang. Limbah organik termasuk ke dalam jenis limbah biasa. 2. Limbah B3 atau limbah bahan berbahaya dan beracun adalah limbah yang dapat menyebabkan kerusakan serius meski pada skala kecil pada jangka pendek maupun panjang. Contoh limbah B3 diantaranya adalah limbah yang memiliki sifat korosif, mudah meledak, mudah terbakar, menyebabkan infeksi, keracunan, dan lain sebagainya.
Pengelolaan limbah / sampah didasarkan pada : Jenis limbah (organik, anorganik,khusus) Keadaan limbah (campuran dengan limbah lain atau tidak) Wujud limbah (cair,gas,padat) Pengelolaan limbah diawali dengan memilih dan memilah limbah. Semakin dini hal ini dilakukan semakin baik sebab limbah/ sampah tidak bercampur, sehingga bahan-bahan yang didaur ulang lebih bersih
A. SAMPAH ORGANIK Pengolahan sampah organik relatif lebih mudah, karena terurai oleh mikroorganisme 1.Sampah yang masih segar seperti: sisa sayuran, daun-daunan dapat digunakan untuk pakan ternak. Alternatif Pengelolaan Limbah
2. Pembuatan Kompos Pengomposan pada dasarnya mengurangi atau mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik secara terkontrol dengan bantuan mikroorganisme (bakteri,jamur, insekta dan cacing) Keuntungan Pengomposan - Jenis pupuk yang didapat adalah pupuk yang ramah lingkungan - Bahan yang dibutuhkan ada di sekitar kita - Masyarakat dapat membuat sendiri - Unsur hara yang terkandung dalam kompos lebih bertahan lama dibanding pupuk buatan
3. Pembuatan Biogas Biogas adalah gas-gas yang dapat dipergunakan untuk bahan bakar. Gas ini berasal dari pembusukan bahan organik dengan cara anaerob (tanpa oksigen) dibantu oleh mikroorganisme Sampah organik (kotoran hewan, tumbuhan) dicampur dan dimasukkan ke dalam tempat kedap udara, dibiarkan kira- kira 2 minggu
Garis besar reaksi pembentukan biogas (gas metan) adalah sebagai berikut: 1. Sellulosa diubah menjadi glukosa 2. Peruraian glukosa menjadi alkohol (etanol) 3. Pembentukan asam oleh alkohol (etanol) dengan bantuan bakteri 4. Pembentukan gas metan (CH 4 ) oleh asam dengan bantuan baktkeri
4. Pirolisis : Pengolahan limbah dengan proses dekomposisi kimia ( pembentukan gas metan) 5. Limbah organik dapat diubah menjadi bahan bangunan seperti di Jepang dan di Jerman
B. SAMPAH ANORGANIK Pengelolaan sampah anorganik dibedakan atas: 1.sampah yang masih bisa dipakai lagi tanpa pengolahan - bisa dijual ketukang loak atau diganti kegunaannya - tidak semuanya harus bagus, tetapi berupa komponen-komponen yang masih bisa berfungsi
2. Didaur ulang Biasanya adalah sampah yang berasal dari plastik, logam, kertas dan kaca. Hasil daur ulang bisa produk yang sama Ciri daur ulang adalah warnanya keruh dan tidak cerah Produk daur ulang mengandung radikal bebas disarankan tidak menggunakan untuk kepentingan langsung, contoh: untuk piring, gelas, tempat bungkusan makan. Sebaiknya digunakan untuk pembuatan gayung, ember, pot bunga, dll.
3. Sampah yang tidak bisa digunakan Penimbunan : cara ini rawan polusi, karena cairan hasil pembusukan bisa mencemari sumber air,sumber perkembang biakan penyakit, gas metan (CH 4 ) yang dihasilkan mudah meledak dan mengganggu kesehatan masyarakat
Pengisian tanah kesehatan (Sanitary landfill) : Sampah ditimbun disuatu daerah, kemudian dipadatkan dengan traktor selanjutnya ditutup dengan tanah. Bagian bawah dilengkapi saluran air dan bagian atas dibuat saluran untuk menyalurkan gas Pembakaran : sampah padat dibakar dalam insenerator. Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat mencapai 70%
C. LIMBAH CAIR Pengelolaan limbah cair antara lain: 1. Penyaringan : agar sampah padat tidak terbawa 2. Pengolahan limbah cair secara terorganisir 3. Normalisasi keadaan umum limbah cair, suhu dan komposisinya 4. Memanfaatkan bakteri pengurai untuk pengikatan 5. Reboisasi : menghambat erosi dan mencagah terjadinya banjir 6. Memberikan lahan resapan (biopori) 7. Program kali bersih 8. Pembuatan dam
Intinya, dalam penanganan masalah sampah dapat dilakukan dengan 3 R, yaitu: 1. Reduce yaitu mengurangi volume sampah 2. Reuse yaitu penggunaan kembali barang yang telah dipakai 3. Recycle yaitu mendaur ulang sampah bisa menjadi barang seperti semula atau menjadi barang lain
Terima Kasih Selamat Belajar !