Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI Divisi Geriatri FK Unud/RSUP Sanglah
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia TUJUAN Peserta mampu 1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik pasien geriatri 2. Pengertian, tujuan dan manfaat P3G 3. Prinsip P3G a. Spektrum model hubungan kerja antar disiplin b. Telaah cost effectiveness P3G 4. Pengkajian multidimensi pada P3G di Puskesmas dan di rumah a. Status fisik b. Status fungsional c. Status mental dan kognitif d. Status nutrisi e. Status sosial pasien geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Tetap Produktif di usia lanjut
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Latar Belakang Jumlah pasien usia lanjut bertambah pengelolaan khusus tersebut bertambah penting Perlu pemahaman dan perhatian khusus agar tidak terjadi salah-kelola (mismanagement / mistreatment)
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Menyatakan beberapa provinsi dengan populasi geriatric terbanyak : 1.Yogyakarta (14.04 %), 2.Central Java (11.16 %), 3. East Java (11.14 %), 4.Bali(11.02 %) 5.South Sulawesi (9.05 %) Survey departemen Kesehatan tahun 2007
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Persentase Estimasi Penduduk Lansia di Indonesia Tahun 2015 BALI 10,3%
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pasien usia lanjut bukan pasien dewasa yang ditambah umurnya Mempunyai karakteristik tertentu sehingga pengelolaannya berbeda –Tidak sekedar mengurangi dosis –Banyak aspek lain yang harus ditilik Latar Belakang
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PASIEN GERIATRI Pasien geriatri adalah orang tua yang berusia 60 tahun ke atas yang memiliki memiliki lebih dari satu penyakit pada saat yang sama akibat gangguan fungsi jasmani, rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah. Karakteristik Pasien Geriatri Multipatologi Gejala dan tanda yang tidak khas daya cadangan faali menurun Gangguan Status fungsional Gangguan status nutrisi
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Multipatologi ♦ Lebih dari satu penyakit ♦ Polifarmasi ♦ Penyakit degeneratif, kronik Gangguan status fungsional ♦ Tanda penyakit akut ♦ Fase penyembuhan lambat Daya Cadangan Faali Menurun Faal organ / sistem organ menurun Normal untuk usianya ; cadangan faali menipis Mudah gagal pulih (failure to thrive)
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Gejala & tanda penyakit klasik berubah ♦ Anamnesis ungkapan tidak eksplisit, keluhan tidak jelas, faal kognitif mungkin ♦ Pemeriksaan perubahan kesadaran Infeksi : suhu tak meningkat ♦ Penyakit tumpang tindih ; [polifarmasi] Gangguan status nutrisi Sering tak terdeteksi secara dini Sangat berpengaruh terhadap respon terapi dan penyembuhan
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Warga lanjut usia juga berhak memperoleh pengayoman di bidang kesehatan dari pemerintah Mereka anggota masyarakat; tergolong kelompok rentan dan jumlahnya terus meningkat. Perlu didukung oleh program yang terarah untuk efisiensi
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Karakteristiknya berbeda dari dewasa muda Perlu perhatian dan pendekatan khusus PELAYANAN KESEHATAN BERBEDA DUKUNGAN KEBIJAKAN YANG BERPIHAK
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia P3G Suatu proses diagnostic interdisiplin, untuk menentukan masalah dan kapabilitas medis, kemampuan fungsional, psikososial dan lingkungan bagi pasien lanjut usia untuk merencanakan penanganan yang komprehensif serta tindak lanjut jangka panjang Mendapatkan keterpaduan dalam tatalaksana geriatri sehingga tatalaksana menjadi efektif dan efisien (penghematan biaya pengobatan). Pengertian Tujuan Manfaat PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia PENGERTIAN P3G Mengetahui semua permasalahan kesehatan dan seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah kesehatan tersebut sehingga dapat diambil langkah yang optimal sesuai dengan keadaan pasien Status fisik, fungsional, mental, nutrisi dan sosial termasuk lingkungan dan finansial
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia –prosedur evaluasi multidimensi –mengungkapkan dan menguraikan berbagai masalah pada pasien geriatri (described and explained) –menemu kenali semua aset pasien (berbagai sumber dan kekuatan yang dimiliki pasien) –mengidentifikasi jenis pelayanan yang dibutuhkan –mengembangkan rencana asuhan secara terkoordinir –yang semua itu berorientasi kepada kepentingan pasien (dilihat tidak semata-mata dari sudut medik). PENGERTIAN DAN TUJUAN P3G
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia
P3G Pada Pelayanan Puskesmas Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri Menapis dan mengelompokan warga lanjut usia (status fungsionalnya) Pengelompokan: 1.Lanjut Usia sehat dan mandiri 2.Lanjut Usia sehat dengan ketergantungan ringan 3.Lanjut Usia sehat dengan ketergantungan sedang 4.Lanjut Usia dengan ketergantungan berat/ total 5.Lanjut Usia pasca-rawat (dua minggu pertama) 6.Lanjut Usia yang memerlukan asuhan nutrisi 7.Lanjut Usia yang memerlukan pendampingan (memiliki masalah psiko-kognitif)
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Kelompok 1 & 2 –Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut) Kelompok 3 & 4 –Asuhan rumah/ home care Kelompok 5,6,dan 7 ketergantungan ringan – sedang –Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut) + pengawasan dokter P3G Pada Pelayanan Puskesmas
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Ruang Kegiatan Lanjut Usia –Tujuan: mempertahankan derajat status fungsional pasien agar tetap pada taraf yang paling optimal. –Aktivitas: rehabilitasi medik, latihan jasmani, program nutrisi, KIE (komunikasi-Informasi-Edukasi), aktivitas psiko-sosial. P3G Pada Pelayanan Puskesmas
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Program Asuhan Rumah (Home Care) –Tujuan: Memberikan pelayanan pada lanjut usia ketergantungan berat/ total Tapi tak ada indikasi rawat inap Kesulitan secara teknis untuk ke Puskesmas –Aktivitas Kunjungan awal untuk pengkajian masalah Rekomendasi pengelolaan P3G Pada Pelayanan Puskesmas
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Suatu kajian klinik yang bertujuan untuk: –Mencapai derajat kesehatan optimal serta memiliki kemampuan fungsional tertinggi –Tidak sekedar mengobati gangguan organ (impairment) –Tapi juga pada tingkat fungsi sebagai individu (disability) –Dan fungsi sebagai anggota masyarakat (handicap) MANFAAT P3G
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Promotif (mempertahankan) Preventif (pencegahan) Rehabilitatif (pemulihan) Kuratif (upaya penyembuhan) Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim Multidisiplin MANFAAT P3G
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia PRINSIP P3G P3G dilakukan oleh tim terpadu geriatri dengan pendekatan interdisiplin. Tim terpadu terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, ahli gizi, petugas farmasi, analis laboratorium (sesuai ketersediaan tenaga di Puskesmas) 1. Spektrum model hubungan kerja antar disiplin Evaluasi seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah pasien geriatri sehingga diharapkan dapat tercapai pengelolaan pasien geriatri yang optimal sesuai dengan kondisi pasien menurunkan biaya pengobatan pasien 2. Telaah cost effectiveness P3G
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia KONSEP PENGELOLAAN PASIEN GERIATTRI Pengkajian Paripurna dan Terpadu Paripurna : aspek fisik ( termasuk fungsional ), psikologik dan sosial Terpadu : diantara dokter, petugas paramedik dan non medik Pendekatan interdisiplin tim pelayanan terpadu
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Diperlukan pemahanan mendalam tentang sistem pendekatan INTERDISIPLIN Jenis dan jumlah anggota Tim tergantung keperluan dan sumber daya manusia yang ada Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia PENDEKATAN INTERDISIPLIN Masing – masing tenaga medik, para medik dan non medik mempunyai pengetahuan yang sama mengenai konsep dasar ilmu geriatri Sesuai dengan kompetensi akan memberikan pelayanan yang optimal Kerjasama diskusi kasus bermasalah
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Multidisiplin INTERNIST NEUROLOGI PSIKIATRI Ilmu Penyakit Dalam Ilmu Saraf Ilmu Kesehatan Jiwa
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Interdisiplin INTERNIST NEUROLOGI PSIKIATRI PASIEN
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia STATUS FISIK Pemeriksaan tanda vital STATUS FUNGSIONAL Penilaian aktivitas hidup sehari – hari ( activity daliy living ) STATUS MENTAL DAN KOGNITIF Status kognitif dapat dinilai dengan clock drawing test, abbreviated mental test atau yang lebih rinci dengan mini mental state examination dan status afektif dapat dinilai dengan geriatric depression scale STATUS NUTRISI Kegiatan penapisan nutrisi menggunakan formulir MNA bermanfaat untuk mendeteksi adanya risiko malnutrisi atau adanya malnutrisi pada pasien lansia STATUS SOSIAL PASIEN GERIATRI Penilaian aspek sosial (keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar), ekonomi dan aspek hukum yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Komponen P3G (pasien) Pengkajian masalah medik dan fisik (diagnosis medik) Pengkajian status fungsional (diagnosis fungsional) Pengkajian status mental kognitif dan emosi Pengkajian status nutrisi Pengkajian kondisi sosial PENGKAJIAN MULTIDIMENSI PADA P3G DI PUSKESMAS DAN DI RUMAH
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pengkajian masalah medik dan fisik (diagnosis medik) – Setelah melakukan wawancara medik – Keluhan utama + riwayat perjalanan penyakit – Pemeriksaan jasmani – Pemeriksaan penunjang – Tegakkan diagnosis medik (masalah kesehatan)
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pengkajian Status Fungsional Menilai kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas hidup dasar sehari-hari Merupakan gambaran umum derajat kesehatan seseorang berusia lanjut. Dapat dijadikan patokan keberhasilan pengobatan/ termasuk evaluasi Kalau sakit berat tentu tidak mandiri Jika makin membaik ketergantungannya akan berkurang
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia ADL Mengendalikan rangsang BAB 2 Mengendalikan rangsang BAK 2 Membersihkan diri (seka,sisir,skt gigi) 1 Penggunaan WC [in/out,lepas/pakai celana,siram] 2 Makan 2 Transfer 3 Mobilisasi = ambulasi 3 Mengenakan pakaian 2 Naik turun anak tangga 2 Mandi 1 20: Mandiri (A) 12-19: Ketergantungan ringan (B) 9-11: Ketergantungan sedang (B) 5- 8: Ketergantungan berat (C) 0- 4: Ketergantungan total (C) Bila terjadi penurunan ADL menjadi berat/total diharapkan untuk dirujuk ke RS yang memiliki pelayanan geriatri PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pengkajian Status Kognitif Sejalan dengan usia; faal memori bisa berkurang Jumlah neurotransmiter di celah sinaps berkurang Jumlah sel di hipokampus berkurang Jumlah sel di amigdala juga bisa berkurang Pasien anak-anak belum mampu mengemukakan keluhan dengan baik Pasien geriatri sudah mengalami kesulitan untuk menyampaikan keluhan dengan benar Sangat mempengaruhi tujuan pengobatan Berperan pada proses pengobatan Berpengaruh terhadap hasil pengobatan
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Bila didapatkan gangguan kognitif pasti diharapkan pasien untuk dirujuk ke RS yang memiliki pelayanan geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Penting mengkaji status emosi pasien geriatri karena: –Sangat mempengaruhi kepatuhan –Dapat merupakan latar belakang penyakitnya –Mempengaruhi keberhasilan pengobatan Lama rawat Kemandirian, status fungsional Kematian Pengkajian Status mental kognitif dan emosi
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Geriatric Depression Scale 1.Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? YaTIDAK 2.Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan anda ? YATidak 3.Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ?YATidak 4.Apakah anda sering merasa bosan ?YATidak 5.Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat ? YaTIDAK 6.Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? YATidak 7.Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? YaTIDAK 8.Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?YATidak 9.Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru ? YATidak
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia 10.Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang ? YATidak 11.Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ? YaTIDAK 12.Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ? YATidak 13.Apakah anda merasa penuh semangatYaTIDAK 14.Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? YATidak 15.Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda ? YATidak - Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1 - Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi - Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi Geriatric Depression Scale Bila didapatkan gangguan depresi berat diharapkan pasien untuk dirujuk ke RS yang memiliki pelayanan geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pengkajian status nutrisi Gizi kurang; sering kali tidak diperhatikan oleh pasien maupun keluarganya sampai pasien benar- benar jatuh dalam status gizi yang buruk
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Penapisan/ Skrining Nutrisi Proses yang digunakan untuk mengidentifikasi gejala-gejala gangguan nutrisi. Tujuan: untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko defisiensi nutrisi dan masalah yang mengikutinya.
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Penilaian Nutrisi Mini (MNA) MNA terdiri dari bbrp pertanyaan (Penilaian umum, penilaian diit, penilaian diri) dan pengukuran antropometri. Telah divalidasi dan telah digunakan secara luas. Skor indikator malnutrisi: 24 = gizi baik 17-23,5 = berisiko malnutrisi < 17 = malnutrisi
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia MINI NUTRIONAL ASSESSMENT Bila kondisi pasien menunjukkan malnutrisi diharapkan untuk dirujuk ke RS yang memiliki pelayanan geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pengkajian Kondisi Sosial Erat kaitannya dengan mengapa pasien sakit Bagaimana rencana pengobatan di rumah sakit Bagaimana kalau nanti pulang ke rumah Siapa yang akan merawat sementara di rumah Bagaimana keadaan pasien secara finansial? Siapa yang selama ini menemani di rumah? Bagaimana hubungan dengan orang-orang terdekat?
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Penutup Karakteristik pasien geriatri berbeda dari dewasa muda Pengelolaannya harus khusus (tenaga, sistem, dan sarana) Prinsip harus interdisiplin Pelayanan berkesinambungan Berbasis komunitas; PKM Berbasis Rumah Sakit
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia Pengelolaan disesuaikan dengan pentahapan kondisi medik dan status fungsional Syarat mutlak sukses pengobatan: paripurna dan interdisiplin Tercapai Kualitas Hidup Yang Baik Penutup
Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia