Irnin agustina dwi astuti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LABORATORIUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL LPMP D.I. YOGYAKARTA 2013
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENILAIAN KINERJA (Performance Appraisal)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
STANDAR MANAJEMEN LABORATORIUM
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Namo Buddhaya.
BERBASIS LABORATORIUM
LABORATORIUM SEBAGAI PENUNJANG PENYELENGGARAAN PROSES PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI Dr.Yitno,SKp,MPd.
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
PEMBELAJARAN DENGAN PRAKTIKUM
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Namo Buddhaya.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Eksperimen Sains dan Peranannya
IDENTIFIKASI MASALAH KEPENGAWASAN
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PENILAIAN KINERJA GURU (Performance Appraisal)
PENGEMBANGAN SILABUS.
PENILAIAN KINERJA GURU
Profesionalisasi Bidang Keadministrasian Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PENGEMBANGAN LAB IPA SEBAGAI PENINGKATAN NILAI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH WIJAYA PUTRA.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Pengelolaan Bimbingan Karir di SMKN 5 Jember
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
MANAJEMEN LABORATORIUM
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
 PERANGKAT AKREDITASI HASIL UJICOBA
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Mampu memahami peran dan fungsi Lab IPA
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PROGRAM AKSELERASI.
ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
PENGEMBANGANSILABUS. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi.
Transcript presentasi:

Irnin agustina dwi astuti LABORATORIUM Irnin agustina dwi astuti

Pengertian Laboratorium Kata laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Laboratorium dapat diartikan dari kata “Laboratory” seperti pada kamus Wellester’s yaitu “Abuilding or room in wich scientific experiments are conducted or where drugs science explosive are tested and compounded “. Menurut Permendiknas Laboratorum merupakan suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.

Laboratorium memiliki tugas yang sangat luas meliputi pelaksanaan kegiatan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Selain itu, laboratorium memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi (IPATEK) pada umumnya dan IPA pada khususnya yang berkembang sangat pesat saat ini. Salah satu prinsip dasar yang harus diperhatikan dan dipenuhi dalam rangka mengelola laboratorium secara baik dan benar adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan 2. Penataan 3. Pengadministrasian 4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

POKOK-POKOK PERMENDIKNAS No.26 Tahun 2008 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Pasal 1 (1). Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah mencakup kepala laboratorium sekolah/madrasah, teknisi laboratorium sekolah/madrasah, dan laboran sekolah/madrasah. (2). Untuk dapat diangkat sebagai tenaga laboratorium sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional. Pasal 2 Penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan. Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 dan NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN DAN ANGKA KREDITNYA bahwa laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium, adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa.

HAKIKAT LABORATORIUM Pengalaman laboratorium terintegrasi dengan sifat dari sains yang harus dilibatkan dalam setiap program sains untuk setiap siswa. Kemampuan memecahkan masalah dimaksudkan dalam konteks penelitian laboratorium. Kegiatan laboratorium mengembangkan ragam yang luas dari keterampilan investigasi, mengorganisasi, mencipta, dan berkomunikasi. Laboratorium merupakan lingkungan yang vital dimana sains dipraktikan, dapat berupa ruang dengan perlengkapan khusus, ruangan kelas yang self contained, lapangan, atau tempat yang luas seperti komunitas di mana eksperimen sains dilakukan.

HAKIKAT LABORATORIUM Kegiatan leboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspek-aspek berikut ini: 1. Keterampilan proses, yaitu mengamati, mengukur, memanipulasi objek fisik. 2. Keterampilan menganalisis, seperti bernalar, berpikir deduktif, dan berpikir kritis. 3. Keterampilan berkomunikasi, yaitu mengorganisasikan informasi dan menulis laporan. 4. Konseptualisasi dari fenomena ilmiah.

The National Science Teachers Association (NSTA) memberikan rekomendasi tentang lab sains: Tingkat SMP 1. semua mata pelajaran sains pada tingkat SMP harus memberikan pengalaman laboratoium pada semua siswa 2. Minimum 80% (untuk tingkat SMP) dari waktu pengajaran sains harus memberikan pengalaman yang berkaitan dengan laboratorium 3. Walaupun simulasi komputer dan demonstrasi guru merupakan hal yang bernilai, namun sebaiknya tidak menjadi pengganti aktivitas laboratorium. 4. Kegiatan laboratorium dalam sains harus ditekankan pada review profesional yang terus menerus/berkelanjutan 5. Guru sebaiknya tidak berbagi laboratorium dengan guru lain. 6. Jumlah siswa yang terlibat dalam kegiatan laboratorium untuk masing-masing kelas sebaiknya tidak melebihi 24 siswa. 7. Evaluasi dan penilaian orestasi siswa dalam sains harus menggambarkan keseluruhan pengalaman siswa, khususnya kegiatan laboratorium.

The National Science Teachers Association (NSTA) memberikan rekomendasi tentang lab sains: Tingkat SMP 8. Investigasi hendaknya relevan dengan isu sosial dalam sains dan teknologi yang sedang hangat 9. Dana yang memadai untuk fasilitas, peralatan, dan persediaan harus disediakan untuk mendukung aktivitas laboratorium. 10. Pelatihan keamanan dan pengelolaan lab sebaiknyab diberikan pada guru. 11. Asisten lab yang kompeten sebaiknya ada untuk membantu persiapan laboratorium.

The National Science Teachers Association (NSTA) memberikan rekomendasi tentang lab sains: Tingkat SMA 1. semua mata pelajaran sains pada tingkat SMA harus memberikan pengalaman laboratoium pada semua siswa 2. Minimum 40 % dari waktu pengajaran sains harus memberikan pengalaman yang berkaitan dengan laboratorium 3. Kegiatan laboratorium dalam sains harus ditekankan pada review profesional yang terus menerus/berkelanjutan 4. Jumlah siswa yang terlibat dalam kegiatan laboratorium untuk masing-masing kelas sebaiknya tidak melebihi 24 siswa. 5. Evaluasi dan penilaian orestasi siswa dalam sains harus menggambarkan keseluruhan pengalaman siswa, khususnya kegiatan laboratorium.

The National Science Teachers Association (NSTA) memberikan rekomendasi tentang lab sains: Tingkat SMA 6. Investigasi hendaknya relevan dengan isu sosial dalam sains dan teknologi yang sedang hangat 7. Dana yang memadai untuk fasilitas, peralatan, dan persediaan harus disediakan untuk mendukung aktivitas laboratorium. 8. Sains harus diajarkan pada satu ruangan yang ditujukan khusus untuk kelas sains dengan ketetapan untuk aktivitas laboratorium. 9. Petugas yang kompeten sebaiknya ada untuk membantu persiapan kegiatan laboratorium. 10. Tidak lebih dari dua persiapan yang berbeda hendaknya dilakukan guru untuk aktivitas laboratorium.

Fungsi Lab dalam pembelajaran

FUNGSI LABORATORIUM Laboratorium memiliki tugas yang sangat luas meliputi pelaksanaan kegiatan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Selain itu, laboratorium memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi (IPATEK) pada umumnya dan IPA pada khususnya yang berkembang sangat pesat saat ini. Peran laboratorium antara lain: 1. Untuk mendukung pencapaian tujuan PBM di sekolah sehingga hasilnya semakin meningkat kualitasnya. 2. Memberi penguatan untuk pemahaman konsep-konsep IPA dalam rangka memperkaya dan memperdalam pemahaman siswa mengenai konsep dasar kehidupan. 3. Banyak persoalan kehidupan dan kesejahteraan umat manusia yang akan menjadi lebih mudah dipecahkan dengan menerapkan konsep-konsep IPA.

FUNGSI LABORATORIUM Secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut: Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial. 4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan. 5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya

FUNGSI LABORATORIUM fungsi dari laboratorium dibedakan menjadi tiga adalah sebagai berikut : Laboratorium sebagai sumber belajar Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif. 2. Laboratorium sebagai metode pembelajaran Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan 3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.

FUNGSI LABORATORIUM Sebagai proses pembelajaran Sebagai kegiatan praktikum, penelitian, pengamatan. Sebagai tempat pertunjukkan /peragaan alat (pameran) Sebagai museum kecil Sebagai perpustakaan dan workshop

Menurut pandangan dalam pembelajaran, fungsi lab dibedakan menjadi dua yaitu Fungsi Laboratorium Tradisional dan Laboratorium Non Tradisional Laboratorium tradisional merupakan laboratorium yang difungsikan berdasarkan pandangan tradisional yang memandang bahwa mengajar itu adalah memberi pelajaran dan siswa menerima dan menyimpan ilmu. Laboratorium non tradisional merupakan laboratorium yang difungsikan berdasarkan pandangan bahwa mengajar itu membantu siswa dlaam belajar.

Laboratorium tradisional

Laboratorium tradisional

Laboratorium tradisional Keuntungan: 1. Sekolah tidak perlu menyediakan perangkat percobaan yang banyak jumlahnya Kerugian: 1. Siswa tidak langsung bertindak atau terlibat dalam konsep yang dipelajarinya 2. Dalam praktikum biasanya kurang semangat dalam menemukan 3. Kurang terjadi interaksi antara siswa dan guru 4. Tidak ada diskusi menegenai berbagai gejala yang teramati 5. Dalam melaporkan hasil kegiatan ada kecenderungan siswa mengarang hasil pengamatan hanya untuk mendapatkan nilai yang baik

Laboratorium Non Tradisional

Laboratorium Non Tradisional Keuntungan: Pelajaran dengan mudah dapat dibuat bervariasi dengan memvariasikan jenis kegiatan seperti mendengarkan informasi, melakukan percobaan, mengamati suatu gejala, diskusi, dan belajar sendiri. Kerugian: Sekolah harus menyediakan perangkat percobaan dalam jumlah banyak

Agar fungsi laboratorium fisika dapat berjalan dengan baik, fasilitas-fasilitas ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi, pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting) alat-alat laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium

Dalam kegiatan laboratorium juga diperlukan buku penunjang: 1. Buku siswa (student’s text) 2. Buku panduan guru (teacher’s guide) 3. Buku pegangan guru (teacher’s manual) 4. Buku kumpulan bahan utama (resource file)