CATATAN PENGANTAR MENJADI PENULIS HANDAL (ANTARA MOTIVASI DAN AMBISI) Abdul Fattah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram 2011 Kamis, 30 Juni 2011
BERGURU PADA FILSUF KATA-KATA PENGUBAH JALAN HIDUP “Buku adalah teman paling pendiam dan setia…, buku adalah penasihat paling bijaksana dan mudah didapat, dan juga guru yang paling sabar” (Charles W. Eliot) Khairu Jalisin Kitabun “sebaik-baik teman duduk adalah buku” (hikmah Arab) Pentingnya imajinasi: “Imajinasi lebih penting daripada Pengetahuan” (Albert Einstein) Kiat bertahan dalam hidup: “Jangan pernah melarikan diri, jangan pernah letih, dan jangan pernah putus asa” (Winston Churchill) Berpikir besar: “Segala sesuatu dalam hidup ini adalah keberuntungan” (Donald Trump)
SELUK BELUK MENULIS ELEMEN PENTING TULIS MENULIS Pengantar “WHAT IS” menulis ? “WHY” kita harus menulis ? 7 hal yang menggairahkan untuk menulis 7 kiat menjadi penulis yang produktif 7 kiat pemanasan sebelum menulis Dari mana kita mulai menulis 7 Sebab kegagalan menjadi penulis
PENGANTAR Menulis merupakan bagian dari dinamika kehidupan manusia Naluri manusia Kecenderungan untuk menulis sejak lahir hingga meninggal Bagian dari komunikasi non verbal Berperan dalam stimulasi perubahan sikap/pemikiran
Pengantar Menulis Merupakan Bagian Dari Dinamika Kehidupan Manusia Ajaran Agama Peradaban Masyarakat Informasi Peralihan Dari Masyarakat Industri Menuju Perdaban Berbasis Pada Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Alvin Toeffler & John Naisbitt) Intensif Dalam Kegiatan Membaca Dan Menulis Perangkat Komunikasi Yang Makin Maju
Pengantar Tulisan adalah “Bank Memori” Mengatasi kelemahan daya ingat Peristiwa masa lalu Gagasan yang pernah dilontarkan
“WHAT IS” MENULIS ? Suatu proses penuangan Dalam bentuk tulisan Hasil pemikiran Hasil penelitian Dokumentasi peristiwa Informasi Perasaan Dalam bentuk tulisan Mencapai tujuan tertentu
WHY KITA HARUS MENULIS ? Motif Sangat beragam Isi tulisan Maksud atau tujuan menulis
MENGAPA KITA HARUS MENULIS ? Tujuan Menulis Menginformasikan Segala sesuatu (fakta, data, peristiwa, pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa) Pembaca mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru Membujuk Mengajak pembaca untuk menentukan sikap setuju atau tidak
MENGAPA KITA HARUS MENULIS ? Tujuan Menulis Mendidik Meningkatkan wawasan pengetahuan Mengasah kecerdasan Mengubah perilaku Menghibur Menghibur seseorang Pelepas lelah
7 HAL PENGGAIRAH DALAM MENULIS 7 upaya agar semangat untuk menulis Membaca karya penulis atau pengarang dunia Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5: “Bacalah dengan nama Tuhanmu……. KH M Isa Anshary : …… Revolusi –revolusi besar didunia selalu didahului oleh jejak pena dari seorang pengarang. Pena pengarang mencetuskan suatu ide dan cita, menjadi bahan pemikiran pedoman berjuang….. “Dibelakang tiap kata berdiri suatu dunia, tiap orang yang menggunakan kata harus menyadari bahwa ia menggoyang dunia” (Heinrich Boll) Bagian dari proses menyembuhkan Ekspresi perasaan untuk mengubah suatu keadaan Periode perjuangan kemerdekaan 1920-1945 Nazi Jerman bergerak dibawah petunjuk buku Mein Kampt karya Hitler
7 upaya agar semangat untuk menulis Honor Di Eropa seorang penulis bisa hidup selama 1 bulan dari membuat 1 tulisan
7 Upaya agar semangat menulis Shadaqah Ilmu Seorang faqih bisa mendekati Allah dengan ibadahnya, seorang seniman bisa mendekati Allah dengan karya seninya dan seorang sastrawan bisa mendekati Allah dengan karya sastranya (KH Abdurrahman Wahid) Ilmu bisa ditularkan lewat tulisan Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan yang tidak akan pernah putus pahalanya walaupun seseorang telah meninggal
7 upaya agar semangat untuk menulis Warisan yang membanggakan “Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading” Dengan tulisan kita mengetahui sejarah masa lalu Tulisan tidak akan pernah lenyap ditelan zaman
7 upaya agar semangat dalam menulis Menyadari bahwa manusia itu mahluk penulis “Manusia pada hakikatnya adalah penulis” (Emerson) Tulisan yang paling jelek lebih baik dari ingatan yang paling kuat (Pepatah Tiongkok kuno) Masyarakat MAJU (civilised) adalah “masyarakat Ahlul Kitab” (tradisi menulis membaca, bukan tradisi lisan) Setiap gaya tulisan ada penggemarnya