KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Definisi Masyarakat Linton: sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Herskovit mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti satu cara hidup tertentu. Giilin dan Gillin mengatakan bahwa masyarakat itu adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasan persatuan yang sama
Koenjaraningrat (1980:160) merumuskan definisi masyarakat sebagai berikut: masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Makna Kebudayaan Edward Burnett Tylor dalam karyanya berjudul Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah kompleks dari keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, adat istiadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat.
Hebding dan Glick (1992) bahwa kebudayaan dapat dilihat secara material maupun non material William A. Haviland mengatakan bahwa kebudayaan hadir untuk menangani masalah dan persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya.
Bronislaw Malinowski menganggap bahwa kebudayaan itu ada untuk memenuhi kebutuhan fundamental manusia baik yang bersifat biologis maupun psikologis E.B. Tylor menganggap bahwa kebudayaan merupakan “suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
Geertz “to be a man is to be member of a group”, artinya kemampuan dan kebiasaan seseorang harus menjadi bagian masyarakat (member).
A.L Kroeber, mendefinisikan kebudayaan sebagai “keseluruhan realisasi, gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan, dan perilaku yang ditimbulkannya”.
Clyde Cluckhon mendefinisikan kebudayaan merupakan keseluruhan rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional maupun irasional, yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia”.
Roger M Keesing menganggap kebudayaan merupakan keseluruhan sistem pemikiran yang mencakup sistem gagasan yang dimiliki bersama, sistem konsep, aturan serta makna yang mendasari dan diungkapkan dalam tata cara kehidupan manusia.
Simpulan: kebudayaan merupakan hasil belajar Kebudayaan sebagai system makna kebudayaan sebagai system lambang
Dimensi pokok kebudayaan ide, tingkah-laku, artifact/benda
Dimensi Kognitif Dimensi Kebudayaan Dimensi Evaluatif Dimensi simbolik
Herskovits empat unsur pokok dalam kebudayaan Alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik.
Bronislaw Malinowski 1.Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya; 2. Organisasi ekonomi; 3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama; 4. organisasi militer
Koentjaraningrat 7 unsur kebudayan (1) bahasa, (2) sistem pengetahuan, (3) organisasi sosial, (4) sistem peralatan hidup dan teknologi, (5) sistem mata pencaharian hidup, (6) sistem religi, (7) kesenian.
hakikat yang berlaku umum 1.kebudayaan terwujud dari perikelakuan; 2.kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan; (3) kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya; (4) kebudayaan mencakup aturan-aturan
Kebudayaan dibagi dalam dua aspek besar Kebudayaan generik berfungsi sebagai pedoman tingkah-laku, berada dalam serangkaian petunjuk (map atau peta kognitif) yang terletak di kepala manusia Kebudayaan diferensial, yaitu kebudayaan sebagai sesuatu yang dipraktekkan secara berulang maka tampaknya akan memiliki pola-pola yang berbeda.
Geertz membagi kebudayaan itu sebagai “model for” (model bagi) sebagai model dalam tingkah laku, serta “model of” (model dari), yaitu bagaimana dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep yang terkait dg kebudayaan budaya dominan Culture shock cultural lag sub kultur common culture Kebudayaan tradisional multikultural
Pewujudan Kebudayaan (kontjaraningrat) kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan; kompleks aktivitas serta tindakan berpola; (3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya man
Perbedaan dan Persamaan Kebudayaan dan Masyarakat Kebudayaan tercipta karena keberadaan manusia. Manusialah yang menciptakan kebudayaan dan manusia pula menjadi pemakainya Kebudayaan dan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Secara antropologis ada empat jenis norma a) cara (usage) b) kebiasaan (folkways) c) tata kelakuan (mores) d) adat-istiadat (custom).
Hubungan Budaya dengan Masyarakat Kebudayaan – masyarakat - manusia
Kebudayaan dan Perubahan Tingkatan lingkungan perubahan, yaitu: (1) individu; (2) keluarga; (3) komunitas; (4) masyarakat. Menurut Goerge Simmel perubahan bisa dilihat dari; (1) individualitas, perubahan dimulai dari individu, dan (2) generalitas, perubahan dari makro ke mikro.
Peter Berger dan G. Simmel, melihat perubahan dari individualitas ke generalitas, Geertz mengatakan bahwa: to be a man is to be member of group, bahwa pemaknaan ditentukan oleh konteks generalitas.
Perubahan dipengaruhi empat hal Kultur Negara Market Globalisasi
Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan 1. Proses Enkulturasi 2. Proses Difusi 3. Akulturasi 4. Asimilasi 5. Inovasi
Maturnuwun.....