Ramdhan Pragustian Denny Karnelus Sinaga

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
Advertisements

Ini adalah kisah nyata Yang terjadi antara pelanggan General Motors dan Eksekutif layanan pelanggan (customer-care executive) General Motors.
Salam sukses bagi viroesa ada tips menarik nch, artikel yang ditulis berdasarkan pengalaman teman,,,,, yaitu Cara untuk mendapatkan beasiswa, langkah demi.
USUL PENELITIAN KOMPETITIF
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
PETA-PETA KERJA Rahmaniyah D.A,ST.MT..
RESUME JURNAL PENGENDALIAN KUALITAS
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
Evaluasi Tempat Kerjamenggunakan Pendekatan Six Sigma
Pengujian Software - Pelaksanaan
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN)
KONSEP DASAR PENELITIAN
Tita Rayung Palupi Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Bagaimana para Ahli Biologi Bekerja?
Kegunaan Diagram Fishbone dalam Management Organisasi yang sehat
METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 2 METODOLOGI DMAIC
Pertemuan XII Materi 12. Praktek Konseling Tujuan Instruksional Umum Setelah selesai materi ini mahasiswa mampu mempraktekkan keterampilan konseling individual.
PERANCANGAN BASIS DATA
4. Model Proses Analisis Bisnis
Penggalian Ide (Brainstorming)
ACTIVITY BASED COSTING (AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS)
THE TOYOTA WAY PART I.
Oleh : Anna restianna (080211)
Pertemuan 2 Konsep dasar Penelitian Mulyadi, S.Kom, M.S.I
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
Pengelolaan Sistem Informasi
Teknologi Manufaktur – 1
Proposal Penelitian Sri Hermawati.
PERENCANAAN / PENJADWALAN
Metodologi Riset TI.
ANALISA AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS).
DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department
Tools for Problem Understanding
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS
Tools for Problem Understanding
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN SESSI-1
Analisa Perancangan Sistem
Merumuskan Solusi Masalah
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS
Teknik Mereview Literatur (Paper Ilmiah)
Keahlian Merancang Desain Berdasarkan Pada Kualitas Fungsi Penyebaran
dr. MUHAMAD MA’MUN SUKRI M.P.H.
Universitas Indonesia
PENYUSUNAN USUL PENELITIAN.
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
METODOLOGI PENELITIAN
PRINSIP-PRINSIP JUST-in-TIME
Pengelolaan produksi dan operasi
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN PERTEMUAN KE-1
Teknik Mereview Literatur (Paper Ilmiah)
MATERI : Menentukan alternative dan meramalkan akibat akibatnya.
Akuntansi Manajemen Manajemen Berdasarkan Aktivitas Kelompok I.
LANGKAH - LANGKAH ANALISIS AKAR MASALAH ( AAM / RCA )
Komunikasi Terapeutik
DOKUMENTASI PROSES Mahendrawathi ER, Ph.D Purchasing Department
Pengendalian manajemen proyek
Berfikir sistem “Diagram pohon”
Bab 2 metodologi pengembangan sistem akuntansi
Studi Kasus Produksi Galon
Metode Kaizen dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Produksi
Tools for Problem Understanding
How to survive kerja profesi
AHMAD MURENDA FIKA ANANDA FUADHILLA FADHILA TALCHA RIZKA DESY ASTARI
Analisa Perancangan Sistem
MATERI V DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Tools for Problem Understanding
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN) BERGUNA UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERAKIBAT PADA SUATU KARAKTERISTIK KUALITAS. DIAGRAM INI MENUNJUKKAN.
Transcript presentasi:

Ramdhan Pragustian 112100018 Denny Karnelus Sinaga 112100034 5 WHYs Ramdhan Pragustian 112100018 Denny Karnelus Sinaga 112100034

INTRODUCTION Sebelum menggunakan metode 5 Whys, kita harus mengetahui kapan metode ini dilakukan. Berikut adalah urutan pemecahan masalah. Initial problem perception Clarify the problem Locate area or point of concern Investigate root cause (5 Whys) Countermeasure Evaluate Standardize

DEFINITION 5 Whys adalah salah satu metode untuk mencari akar masalah dengan menanyakan “mengapa” atau “why” secara berulang-ulang sebanyak 5 kali. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, jumlah pengulangan 5 kali ini sudah dapat menemukan akar masalah. Pertanyaan mengapa, dapat dilanjutkan hingga enam, tujuh, atau bahkan lebih dari itu, sehingga ditemukan akar masalah yang sesungguhnya. Dapat pula hanya sampai tiga atau empat WHY, namun umumnya pada level ini belum ditemukan akar masalah yang sesungguhnya.

CONTOH 1 Problem: Mahasiswa yang tidak mengumpulkan tugas Mengapa kamu tidak mengumpulkan tugas? Karena tugas belum selesai saya kerjakan Mengapa tugas belum selesai kamu kerjakan? Karena saya ketiduran Mengapa kamu bisa ketiduran? Kerena saya minum banyak obat Mengapa kamu minum banyak obat? Karena saya sakit kemarin malam Mengapa kamu bisa sakit? Karena saya tidak makan dengan teratur.

CONTOH 2 Mengapa klien kita Fiat Group, tidak puas? Karena kita tidak dapat memenuhi permintaan yang sesuai dengan waktu perjanjian kita. Mengapa kita tidak dapat memenuhi waktu yang telah dijanjikan? Prosesnya ternyata memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya. Mengapa memerlukan waktu yang lebih lama? Karena kita salah memperkirakan kompleksitas dari pekerjaan tersebut. Mengapa kita bisa salah memperkirakan kompleksitas pekerjaan? Karena kita membuat perkiraan dengan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut dan tidak membuat tahapan individu dalam pengerjaan proyek itu. Mengapa kita tidak melakukannya? Karena kita sudah terlambat juga pada proyek lain. Kita dengan jelas harus memeriksa ulang perkiraan waktu dan prosedur spesifikasi kita.

AKAR MASALAH HARUS MENGARAH PADA SUATU PROSES Anda akan melihat bahwa proses ini tidak bekerja dengan baik atau bahwa proses bahkan tidak ada. Seringkali jawaban mengarah ke hal yang umum, seperti tidak cukup waktu, investasi yang tidak cukup, atau tenaga kerja kurang. Jawaban-jawaban ini kadang-kadang mungkin benar, tetapi dalam kebanyakan kasus merupakan jawaban di luar kendali kita, sehingga hal semacam ini harus dipertimbangkan kembali, carilah akar masalah yang memang dalam kendali kita untuk dapat menyelesaikannya.

SEJARAH SINGKAT Teknik ini awalnya dikembangkan oleh Sakichi Toyoda dan kemudian digunakan dalam Toyota Motor Corporation selama evolusi metodologi manufaktur mereka. Teknik ini merupakan komponen yang penting pada program pelatihan pemecahan masalah dalam Toyota Production System. Arsitek dari Sistem Produksi Toyota, Taiichi Ohno, menjelaskan bahwa metode 5 WHY sebagai “dasar pendekatan ilmiah Toyota.. Dengan mengulangi bertanya mengapa sebanyak lima kali, maka masalah serta solusinya akan menjadi sangat jelas..”   Metode ini telah melihat digunakan secara luas di luar Toyota, dan sekarang digunakan dalam Kaizen, lean manufacturing, dan Six Sigma.

Technique Fishbone Diagram yang menunjukkan penyebab-penyebab dari sebuah even yang spesifik. Kepala ikan biasanya selalu terletak di sebelah kanan. Di bagian ini, ditulis even yang dipengaruhi oleh penyebab-penyebab yang nantinya di tulis di bagian tulang ikan. Even ini sering berupa masalah atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya Pada bagian tulang ikan, ditulis kategori-kategori yang bisa berpengaruh terhadap even tersebut.Kategori yang paling umum digunakan: Personil Metode Material Mesin Pengukuran Lingkungan Dari masing-masing kategori tersebut, terus dikembangkan ke tahap yang lebih detail.

Technique Tabular format Format ini bertujuan memvisualisasikan hubungan sebab akibat seperti halnya fishbone. Format ini biasa digunakan dengan MS Excel.

THANK YOU