S-2 EKONOMI PERTANIAN ULM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
III. TEORI KONSUMEN Pendekatan Ordinal (Ordinal Utility Approach)
Advertisements

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN.
BAB IV TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN Kenapa konsumen membeli lebih banyak pada harga yang rendah, dan sebaliknya Bagaimana konsumen menentukan jumlah dan.
Teori Prilaku Konsumen
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Perliku Konsumen Wasis A. latief.
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
PERMINTAAN DAN PERILAKU KONSUMEN
Teori Perilaku Konsumen
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Teori Ekonomi 1 (Microeconomics Theory)
TEORI EKONOMI MIKRO Lanjutan PERTEMUAN 2.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Konsumen II.
TEORI KONSUMEN PERTEMUAN 4.
Teori Perilaku Konsumen
ESL313 TEORI HARGA PERTANIAN Topik 2. Permintaan Produk Pertanian
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
PENDAHULUAN Muh. Yunanto, SE., MM.
Pengantar Ekonomi Mikro
Ekonomi Manajerial Bab 6 : Perilaku Konsumen
Mata kuliah Ekonomi Mikro STIE Widya Dharma Malang
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indefference Curve)
Modul 6 Analisis Perilaku Konsumen
PERILAKU KONSUMEN bagaimana seseorang memutuskan membeli barang dan jasa dalam berbagai situasi.
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
Teori Konsumen II.
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
TEORI dan PERILAKU KONSUMEN:
PERILAKU KONSUMEN ANALISA KARDINAL.
Teori Perilaku Konsumen
TEORI EKONOMI MIKRO HARGA PASAR.
Teori Perilaku Konsumen
PENDAHULUAN Dadan Rukandar, SE., MM.
EKONOMI MANAJERIAL.
TEORI KONSUMSI.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Teori Tingkah Laku Konsumen
Stanty aufia rachmat UNIVERSITAS GUNADARMA
PENDAHULUAN Andre Prasetya Willim, S.E.,M.M.
Teori Tingkah Laku Konsumen
TEORI PREFERENSI KONSUMEN
07 Pengantar Ekonomi Mikro Teori Prilaku Konsumen (Lanjutan)
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
Teori Konsumen II.
Teori Tingkah Laku Konsumen
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1. Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat.
Teori Perilaku Konsumen (lanjutan)
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
TEORI KONSUMSI & PERILAKU KONSUMEN pertemuan ke 7
Teori Konsumen II.
Teori Konsumen II.
Teori Perilaku Konsumen (Indifferen curve)
Teori Perilaku Konsumen. Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang.
Transcript presentasi:

S-2 EKONOMI PERTANIAN ULM Matrikulasi M.K. EKONOMI MIKRO S-2 EKONOMI PERTANIAN ULM oleh Muhammad Fauzi Makki

Literatur : Chiang, A.C. 1974. Fundamental of Mathematical Economics. Nicholson, Walter. 1998. Microeconomic Theory; Basic Principles and Extensions. The Dryden Press. Henderson, J; and Richard Quandt. 1980. Microeconomic Theory. A Mathematical Approach. Third Edition. International Student Edition. A. Koutsoyiannis. 1982. Modern Microeconomics. The MacMillan Press. Ltd. Sylberberg, E. 1990. The Structure of Economics : A Mathematical analysis. Mc Graw-Hill, International Edition. Varian, Hal R. 1992. Microeconomics Analysis. Third Ed. W.W. Norton & Co. New York. Varian, Hal R. 2005. Intermediate Microeconomics Analysis : A Modern Approach. W.W. Norton & Co. New York. Ikhsan Semaoen. 2010. Ekonomi Mikro. UB Press Soedarsono, Ekonomi Mikro; LP3ES

ILMU EKONOMI Mengelola sumberdaya yang sifatnya terbatas agar dapat digunakan secara efisien. (Samuelson dan Nordhaus, 1998) Mempelajari cara alokasi sumberdaya (manusia dan alam) yang langka (scarce) u/ tujuan optimal. Ada dua kelompok : Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro Ekonomi Mikro (teori harga): mempelajari perilaku satuan (unit) pengambil keputusan individual sebagai konsumen, produsen, pemilik sumberdaya atau perusahaan. Ekonomi Makro: menitikberatkan pembahasan tentang perekonomian secara keseluruhan (agregatif), pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi, moneter dan perdagangan internasional

Teori Ekonomi Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Mazhab Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Pendapatan Nasional Permintaan & Penawaran Agregate - Pasar Barang - Pasar Uang (IS-LM) - Export – Import - Inflasi Public Policy - Subsidi - Harga - Proteksi Perilaku Konsumen - Nilai Guna (utility) - Pilihan (preperensi) - Permintaan (demand) - Elastisitas Perilaku Produsen - Teori Produksi - Biaya Produksi - Maximize Profit - Penawaran (supply) Mekanisme Pasar Struktur Pasar GE Ekternatilitas Ekonomi Kesejahteraan (WE)

EKONOMI MIKRO Materi : Teori konsumsi  permintaan Teori produksi  penawaran Organisasi pasar General equilibrium Eksternalitas Welfare economies

Kegiatan dan Sumberdaya Ekonomi Kegiatan Ekonomi; 3 macam kegiatan pokok ekonomi/ aktivitas ekonomi, (Boediono, 1982); Konsumsi Produksi Pertukaran Sumberdaya Ekonomi; Sumberdaya adalah input (faktor-faktor) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang diinginkan, terdiri: Sumberdaya Alam, contoh: tanah, cadangan mineral Sumberdaya Manusia, contoh: tenaga kerja dan enterpreneurship Sumberdaya Modal, contoh: peralatan phisik, mesin, bangunan, komputer

Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk tujuan tertentu Konsep Ekonomi, dibedakan antara kebutuhan (need) dan Keinginan (want)

Keseimbangan dibedakan juga : Keseimbangan parsial (partial equilibrium) Keseimbangan umum (general equilibrium) Analisis keseimbangan parsial mempelajari perilaku individu pada pasar barang tertentu. Analisis keseimbangan umum mempelajari perilaku semua individu pada pasar semua macam barang sekaligus.

Dalam ekonomika dibedakan : positif dan normatif Positif : berdasarkan kenyataan yang ada Normatif : apa yang seharusnya Dari sisi pendekatan : statik, komperatif statik (comperative static) dan dinamik. Statik : berdasarkan keseimbangan (equilibrium) waktu tertentu. Keseimbangan (equilibrium) is hasil bekerjanya dua macam kekuatan e.g antara penawaran (supply) dan permintaan. Statik komparatif : membandingkan dua atau lebih keadaan keseimbangan (tanpa melihat masa transisi dan penyesuaiannya). Dinamik : mempelajari proses perubahan sepanjang waktu dan proses penyesuaian (adjustment).

(Minimize input, maximize output ) Prinsip Dasar Ekonomi Memenuhi permintaan yang tak terbatas sementara faktor produksi yang tersedia terbatas adanya (Minimize input, maximize output ) Permintan  Demand Produksi  Supply Pertukaran  Market

Konsumen punya pilihan (Preferensi ) Perilaku Konsumen Konsumen Memenuhi Kebutuhan (kesejahteraan) Memaksimalkan kepuasan Anggaran terbatas Konsumen punya pilihan (Preferensi )

Kegunaan (Utility)  Menggambarkan Kepuasan Aktivitas : Bekerja, Olah Raga, Kuliah, Rekreasi, Mengkonsumsi dll. Konsumsi : “Makan” vs “Minum”

Istiliah UTILITAS diartikan sbg:  the satisfaction that a consumer receives from the goods and services that he or she consumes. Kepuasan konsumsi suatu barang tentu saja memp ukuran sangat subyektif shg tidak mudah dilakukan pengukuran-pengukuran.  Namun demikian, para ekonom berikhtiar bagimana teori ini bisa dilakukan untuk analisis yg lebih memadai terhadap perilaku konsumen, dan pada gilirannya sampai pada perilaku permintaan, baik level individual dan pasar.

Tiga Kelompok : (i) Pengukuran Cardinal yang beranggapan bahwa utilitas itu bisa diukur dan diperbandingkan; (ii) Ordinal utilitas, yang beranggapan bahwa utilitas bisa diperbandingkan akan tetapi tidak sepenuhnya bisa diukur perbandingannya dengan ukuran-ukuran yang jelas;  (iii) konsep lexicographic yang melihat asumsi bahwa ordinalitas utilitas sekelompok barang atau jasa dalam konsumsi itu bisa berubah setelah suatu titik jenuh konsumsi terlampaui.

Pendekatan Marginal Utility Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat ‘cardinal’) seperti kita mengukur volume air, panjang jalan atau berat suatu benda. Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif. Pertama yang digunakan oleh ekonom dalam menggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapat diukur. Jika utility dapat diukur, maka akan banyak pertanyaan-pertanyaan ekonomi dapat dijawab. 15

Kegunaan (Utility)  Menggambarkan Kepuasan Aktivitas : Bekerja, Olah Raga, Kuliah, Rekreasi, Mengkonsumsi dll. Konsumsi : “Makan” vs “Minum”

Konsisten dalam preferensi More is better Asumsi Penggunaan Pendekatan: Konsisten dalam preferensi More is better Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun. Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.

Kesulitan berikutnya adalah dalam penggunaan asumsi cateris paribus Kesulitan dalam mengukur utility melalui pendekatan ini antara lain disebabkan : Penggunaan unit ukurannya, akan sangat sulit untuk mengukur util untuk masing-masing benda. Terdapat kesulitan dalam membandingkan kepuasan seseorang dengan orang lain. Kesulitan berikutnya adalah dalam penggunaan asumsi cateris paribus 18

Konsep Dasar: Utility Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkosumsi barang dan jasa. Total Utility adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa. Marginal utility dalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan barang/jasa yang dikonsumsi

TEORI KONSUMSI PERMINTAAN Teori Cardinal Utility Cardinal utility : utility dapat diukur dengan satuan util. Utility = logaritma dari jumlah barang yang dikonsumsi U = log q

TU MU 10 18 24 28 30 31 8 Total utility dan Marjinal Utility Q 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 10 18 24 28 30 31 8

TU = Total utility MU = marginal utility is tambahan utility per satuan tambahan barang yang dikonsumsi MU = atau MU = dU dQ ΔU ΔQ

MU = differensial fungsi utility terhadap Q U = f (Q) MU = = f 1 (Q) dU dQ Makin besar jumlah barang yang dikonsumsi makin besar utility, tetapi kenaikan utility ini makin lama makin kecil. Jadi, MU selalu positif tetapi menurun.

Hubungan Kuantitas Barang (“x”) dengan Utility Fungsi Guna Kuantitas Kegunaan Fungsi Guna Marginal Kuantitas Konsumsi

Diminishing Marginal Utility/ MU yang menurun The law of diminishing marginal utility: The more of one good consumed in a given period, the less satisfaction (utility) generated by consuming each additional (marginal) unit of the same good.---Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin menurun tambahan kepuasan (MU)

Ordinal Utility Penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui order atau rangking Misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve. 27

Full knowledge (informasi yg lengkap) TEORI ORDINAL UTILITY Asumsi dasar : Full knowledge (informasi yg lengkap) Preference Function (Fungsi selera / barang yg lebih disukai) 2.1. Rank ordering (urutan peringkat) 2.2. Tingkat kesukaan, ada tiga peluang : - A lebih disukai dari B - B lebih disukai dari A - A dan B sama-sama disukai

Asumsi dasar : Transitivity Jika A lebih disukai dari pada B, dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai dari pada C. Jika A indefference to B, dan B indefference to C maka A indefference to C Unsatiaty atau unsaturity (Tidak Jenuh) Konsumen dianggap tidak pernah terpuaskan sehingga menyukai jumlah barang yg lebih banyak.

Rank ordering (urutan peringkat) Kelompok barang Q1 Q2 Rank order A B C D E F G H 5 3 4 1 2

BCD dan FGH disebut Indifference curve

Curva Indiferen Y U3 U2 U1 x

Indifference Curve : tempat kedudukan titik-titik kombinasi berbagai barang (Q1 dan Q2) yang menghasilkan tingkat keputusan atau utility (U) yang sama.

Sifat indifference curve : Slope negatif Melalui tiap titik pada commodity Space Tidak berpotongan Convex terhadap titik origin Semakin jauh dari titik origin, maka makin banyak barang yg dikonsumsi dhg makin tinggi tingkat kepuasan

Jika konsumen dapat menukar kombinasi komoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai kepuasan dari barang X dan Y. Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas X berarti menambah atau mengurangi total kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya perubahan marginal utilitinya (MU). Jadi perubahan jumlah X dan Y sama dengan perubahan MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah: 35

Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS), yang sebenarnya menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens. MRS = jumlah Q2 yang dapat digantikan oleh satu unit Q1 pada tingkat kepuasan atau utility yang sama. MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran (trade- off) dua komoditas pada kondisi utilitas konsumen yang tidak berubah. Karena prinsip inilah maka kurva indiferens mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal (convex to origin) 36

Budget Line Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama-tama dibutuhkan mengembangkan konsep apa pilihan yang dibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible ditentukan oleh pendapatan konsumen dan harga barang-barang yang di konsumsi. Oleh sebab itu untuk mennentukan kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa, faktor utama harus diketahui: Px = harga produk X Py = harga produk Y M = Pendapatan konsumen Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah pendapatan konsumen. PxX + PyY  M 37

Y Feasible set X Gambar Garis Anggaran Daerah anggaran 38 A M/Py B M/Px X Gambar Garis Anggaran 38

Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line (garis anggaran). Budget line ini mempunyai kemiringan (slope) sama dengan rasio harga. dy/dx = - Px/Py Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. 39

Garis anggaran mempunyai ciri-ciri sbb: Berslope negatif Berbentuk linier selama harga tidak berubah Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga. Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka dibatasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus mengatur komposisi komoditas sehingga manfaatnya optimal. 40

Garis Budget Yg Menggambarkan Kenaikan Pendapatan x

Keseimbangan Konsumen Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior) adalah untuk menentukan preferensi, pendapatan dan harga barang mempengaruhi pilihan konsumen (consumer choices). Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu yang dapat dia belanjakan. 42

Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat, yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendiri suatu barang telah sama. Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X sama dengan tambahan manfaat yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan di atas disusun kembali menjadi: atau dan 43

Gambar Keseimbangan Konsumen Pakaian B5 B2 B1 B3 IC3 IC2 IC1 B4 Makanan 0 1 3 Gambar Keseimbangan Konsumen 44

A B K u a n t I t a s X D IC C K u a n t I t a s Y

CONSUMER EQUILIBRIUM (Keseimbangan Konsumen) Titik A : * consumer equilibrium * titik optimum konsumen * titik singgung antara indifference dan budget line. Slope indefference = slope budget line

Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat: Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran. Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis anggaran Perhatikan Gambar 14. Dengan perpindahan sepanjang budget line missal dari B5 ke B3 dan lantas berpindah pada kurva indiferens yang lebih tinggi U2 > U1 konsumen akan dapat meningkatkan utility-nya. Konsumen juga akan meningkat kepuasannya dengan berpindah dari B2 ke B3. 47

Pada umumnya konsumen dalam keadaan seimbang (equilibrium) bila tingkat kemungkinan tertinggi yang ia dapatkan dihadapkan dengan sejumlah pendapatan yang tersedia dan harga barang X dan Y yang berlaku. Keadaan ini akan terjadi bila kurva indiferens hanya bersinggungan dengan budget line. Equilibrium konsumen adalah kondisi yang dicapai bila pembelian terhadap kombinasi barang oleh konsumen yang memaksimumkan utilitynya subject to budget constraint (kendala anggaran) dan ini akan tercapai bila konsumsi disesuaikan dengan MRSxy = Px / Py untuk setiap dua barang. 48