PENGARUH LINGKUNGAN DALAM KOMUNIKASI bisnis Internasional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Irvan Loekito Andrew Justin Christine Triana Sera Marshella FC
Advertisements

Bahan KLB Pertemuan ke 11 Kamis, 12 Mei 2011 Jam Oleh: Sarmiati
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
KOMUNIKASI DALAM KERAGAMAN BUDAYA
KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
TANTANGAN KOMUNIKASI DI TENGAH KERAGAMAN BUDAYA DUNIA
PERTEMUAN I KOMUNIKASI BISNIS
Kebudayaan Dari kata - Buddhayah (Buddhi) – “budi” atau akal
Berkomunikasi Antarbudaya
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA OLEH ACIP RAKHMAT
KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
Komunikasi Lintas Budaya -5
PERTEMUAN 15.
Berkomunikasi Antarbudaya
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Komunikasi Lintas Budaya
Chapter 5 Komunikasi Antar Bangsa
Komunikasi Non-Verbal
CSCW dan Ubiquitous Computing
Komunikasi Sosial Pertemuan 05
Komunikasi Non-Verbal
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA & TEKNOLOGI KOMUNIKASI
KOMUNIKASI NON VERBAL.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL
LINGKUNGAN PEMASARAN UNTUK UKM
KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL
Komunikasi Lintas Budaya
BERKOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Komunikasi Lintas Budaya
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
CHAPTER II: AN INTERPERSONAL COMMUNICATION PROCESS
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Etika & Komunikasi Bisnis
ORGANISASI DAN MANAJEMEN II
MATAKULIAH: MSDM INTERNASIONAL PERTEMUAN KE IV
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
Tugas Kelompok Komunikasi Bisnis & Emotional Quotient
MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
Tugas Kelompok kecil komunikasi bisnis
KOMUNIKASI BISNIS & EQ NAMA KELOMPOK : AYU WULANDARI ( )
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
DIALEKTIKA KOMUNIKASI DENGAN BUDAYA
Berkomunikasi Antarbudaya
T E K N I DASAR.
KOMUNIKASI EFEKTIF Nia H. Septianni, S. Psi -Pengantar Psikologi-
Berkomunikasi Antarbudaya
Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Organisasi
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
BUDAYA BISNIS INTERNASIONAL
Sumber : Denny, bab 6 dan bab 8
Pertemuan Keempat Ratih Pertiwi, M. Ds
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
MINGGU 15 KOMUNIKASI BISNIS Pokok Bahasan:
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL Mengatur dan mengurus SDM dengan kebudayaan, perekonomian dan sistem hukum yang berbeda memberikan beberapa.
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
Komunikasi Lintas Budaya
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Transcript presentasi:

PENGARUH LINGKUNGAN DALAM KOMUNIKASI bisnis Internasional Pertemuan 2 PENGARUH LINGKUNGAN DALAM KOMUNIKASI bisnis Internasional

Faktor Lingkungan Berbagai hal di sekitar Perusahaan, yang dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi Aktivitas Komunikasi Bisnis Internasional Terdiri dari : Lingkungan dalam perusahaan (Intern) Lingkungan Industri (Ekstern) Lingkungan global (Ekstern)

Environmental Scanning Willams Environmental Scanning Chapter 2

Lingkungan di Dalam Perusahaan Profil Sumber daya manusia yang dimiliki Budaya perusahaan Kondisi perusahaan Aturan formal/Kebijakan perusahaan dll

Lingkungan Industri Karakter konsumen dan interaksi dengannya Karakter pemasok dan interaksi dengannya Kebijakan Pemerintah dan interaksi dengannya Kebijakan Kreditor dan interaksi dengannya Karakter pesaing dan interaksi dengannya dll

Lingkungan Global Isyarat dan pesan dari perubahan variabel2 ekonomi makro/global Nilai tukar Inflasi Tingkat bunga GDP Pertumbuhan ekonomi, dll

Lingkungan Global Isyarat dan pesan dari perubahan teknologi Isyarat dan pesan dari Penguasa/Partai politik Isyarat dan pesan dari Budaya masyarakat

Menurut Boovee dan Thill (2003) perbedaan budaya dapat terlihat dari konteks budaya, gaya komunikasi, nilai-nilai sosial, peran dan status, kebiasaan dalam pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, konsep jarak komunikasi, bahasa tubuh, perilaku sosial, perilaku etis, dan budaya perusahaan yang ada di masyarakat 1. Konteks budaya Konteks budaya merupakan petunjuk fisik dan pemahaman implisit yang menyertai makna di antara mereka yang melakukan komunikasi. Berdasarkan konsep konteks budaya, budaya dibedakan menjadi budaya konteks rendah dan budaya konteks tinggi. Budaya konteks rendah misalnya dimiliki oleh eksekutif dari Amerika Utara dan Eropa, sedangkan budaya konteks tinggi dimiliki oleh eksekutif Jepang, Cina dan Arab. Eksekutif dengan budaya konteks rendah cenderung menyukai interaksi verbal langsung, memahami makna pada satu tingkat saja, kurang fasih membaca isyarat non-verbal, logis, analitis, menghargai individualisme, berorientasi tindakan, kurang tergantung pada lingkungan untuk mengungkapkan makna, dan mengatakan “tidak” secara langsung. Sedangkan eksekutif dengan budaya konteks tinggi cenderung menyukai interaksi verbal tidak langsung, memahami makna yang melekat pada banyak tingkat sosiokultural, lebih mampu membaca isyarat non-verbal, menghargai kebersamaan kelompok, lebih tergantung pada konteks dan perasaan, dan menghindari berkata “tidak”.

2. Gaya komunikasi 3. Nilai-nilai sosial Eksekutif dengan budaya konteks rendah berkomunikasi dengan pesan yang terstruktur dengan baik, memberi rincian, menekankan makna harfiah, memberi otoritas pada informasi tertulis, kata-kata sangat penting, khususnya dalam kontrak dan negoisasi. Sedangkan eksekutif dengan konteks budaya tinggi berkomunikasi dalam pesan sederhana, ambigu, tidak terstruktur, lebih menekankan pada konteks di sekitar daripada kata-kata dalam sebuah negoisasi, dan memahami pesan visual. 3. Nilai-nilai sosial Perbedaan di dalam nilai-nilai sosial dalam budaya dan di masyarakat atau negara akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis. Sebagai contoh, penduduk Amerika Serikat, yang menjunjung kerja keras dan kerja efisien, berpandangan penggunaan dua tenaga kerja dengan metode kerja modern dianggap lebih baik dibanding penggunaan empat pekerja dengan metode kerja tradisional. Sedangkan di negara-negara berkembang dengan angka pengangguran yang relatif tinggi, manager berpandangan menciptakan pekerjaan lebih penting dibanding bekerja secara efisien, sehingga lebih baik mempekerjakan empat orang dibanding dua orang

4. Peran dan status Budaya seringkali menentukan peran seseorang yang ada di masyarakat Misalnya, masalah gender seringkali mempengaruhi peran seseorang di dalam kegiatan bisnis sering. Di beberapa negara, terutama negara berkembang, peran perempuan dalam dunia bisnis masih relatif sangat lemah. Secara umum, di negara maju peran perempuan dalam bisnis relatif lebih kuat dibanding di negara berkembang Dalam konsep status juga terdapat cara pandang berbeda. Di banyak negara, status seseorang, seperti apakah dia manajer puncak, menengah atau bawah, dapat dilihat dari ruang kerjanya. Di Amerika Serikat, misalnya, seorang eksekutif ditandai dengan ruang kantor pribadi yang luas, dengan asesori yang mewah. Di beberapa negara, status sesorang dapat dilihat kehadirannya di suatu pertemuan atau rapat, dimana para eksekutif biasanya datang setelah semua staf hadir, sedangkan di negara maju eksekutif dan staf datang sesuai dengan waktu undangan yang telah ditetapkan. 5. Pengambilan keputusan Kebiasaan membuat atau mengambil keputusan oleh para eksekutif juga sering berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Di negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, pengambilan keputusan penting diambil oleh para eksekutif secara cepat dan efisien. Sedangkan di Pakistan, pengambilan keputusan cukup diambil oleh eksekutif tertinggi, dan di Cina dan Jepang pengambilan keputusan dilakukan secara konsensus melalui suatu proses yang panjang, sehingga cenderung bertele-tele.

7. Konsep jarak komunikasi 6. Konsep waktu Dalam budaya berbagai bangsa terdapat perbedaan mengenai konsep waktu. Para eksekutif di sebagaian besar negara maju menganggap waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga, dan menghubungkannya dengan produktivitas, efisiensi dan uang, sehingga harusn dimanfaatkan seefisien mungkin. Membuat seseorang harus menunggu dalam pertemuan bisnis dianggap merupakan hal yang tidak sopan dan membuang sesuatu yang berharga. Hal sebaliknya terdapat pada pandangan eksekutif dari Asia, dimana mereka memandang waktu lebih fleksibel, dan menurut mereka menciptakan hubungan bisnis adalah lebih penting daripada menepati batas waktu atau jadwal yang ketat. 7. Konsep jarak komunikasi Konsep jarak dalam berkomunikasi mempunyai perbedaan antara suatu bangsa dengan bangsa yang lain. Sebagai contoh, orang Kanada dan Amerika Serikat menjaga jarak sekitar lima kaki pada saat mereka melakukan komunikasi bisnis. Sedangkan bagi orang Jerman dan Jepang jarak tersebut terlalu dekat, dan bagi orang Arab dan Amerika Latin jarak tersebut terlalu jauh

8. Bahasa tubuh 9. Perilaku sosial Perbedaan bahasa tubuh sering menjadi penyebab kesalahpahaman komunikasi lintas budaya, padahal bahasa tubuh oleh berbagai bangsa sering digunakan untuk membantu menjelaskan pesan yang ingin disampaikan. Orang yang berbeda budaya seringkali salah di dalam menangkap bahasa tubuh. Sebagai contoh, untuk menunjukkan tanda ketidaksetujuan, orang Indonesia menggelengkan kepala ke kanan dan kiri, orang Sisilia dengan mengangkat bahu ke atas, dan orang Bulgaria dengan menggerakkan kepala ke atas dan bawah. 9. Perilaku sosial Terdapat perbedaan pandangan mengenai suatu perilaku, apa yang dianggap sopan oleh suatu bangsa dapat dianggap sebaliknya oleh bangsa lain. Sebagai contoh, menaikkan kaki di atas meja atau memberikan sesuatu dengan menggunakan tangan kiri dianggap hal yang biasa oleh orang Amerika Serikat, akan tetapi tidak demikian oleh sebagian besar orang Asia

11. Perbedaan budaya perusahaan 10. Perilaku etis Perilaku yang dianggap etis bisa berbeda antara suatu bangsa dengan bangsa lain. Pemberian hadiah oleh pengusaha kepada pejabat pemerintah dianggap biasa dan bukan merupakan tindakan illegal di beberapa negara, akan tetapi oleh orang Amerika hal ini dianggap sebagai sesuatu yang illegal atau merupakan bentuk suap sehingga merupakan tindakan yang tidak etis. 11. Perbedaan budaya perusahaan Budaya perusahaan di berbagai negara seringkali berbeda satu dengan lainnya. Budaya perusahaan merupakan cara suatu perusahaan dalam melaksanakan sesuatu, sehingga membentuk bagaimana perasaan orang mengenai perusahaan dan pekerjaan yang dilakukannya, cara menafsirkan dan bereaksi satu sama lainnya, dan harapan menyangkut perubahan dalam bisnis. Perbedaan budaya perusahaan seringkali menyebabkan kegagalan di dalam melakukan aliansi strategis dengan perusahaan asing

a. Pelajari budaya sendiri Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi antar budaya a. Pelajari budaya sendiri Langkah pertama adalah mempelajari budaya sendiri terkait dengan persepsi mengenai adat istiadat, etika, norma, dan lain-lain, dengan kesadaran bahwa hal itu mungkin akan berbeda dengan budaya dari orang dari negara atau bangsa lain. Dalam kaitannya dengan hal di atas, perlu dipelajari perbedaan di dalam isyarat nonverbal, seperti makna ekspresi wajah, bahasa tubuh, penggunaan waktu dan ruang, dan lain-lain. b. Pelajari budaya lain Langkah kedua adalah mempelajari budaya lain. Pengetahuan mengenai budaya lain dapat diperoleh dengan melakukan pelatihan khusus mengenai budaya negara atau bangsa lain. Pengetahuan ini akan membantu salah persepsi mengenai budaya asing, mengurangi ketakutan, meminimalkan kesalahpahaman, dan meningkatkan kesiapan dalam mengahdapi budaya yang berbeda.

c. Hindari etnosentrisme Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi antar budaya c. Hindari etnosentrisme Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menilai kelompok lain dengan standar, tingkah laku, dan tradisi kelompok sendiri dan memandang kelompok lain lebih rendah. Cara menghindari etnosentrisme adalah dengan menerapkan azas kesamaan bahwa tidak ada budaya superior dan budaya inferior, memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh orang lain, dan memperlakukan d. Hindari menghakimi Hindari menghakimi budaya lain sebagai benar atau salah. Artinya berusahalah untuk menerima budaya lain sebagai berbeda, dan tidak menilai benar atau salah dari sudut pandang budaya kita.

e. Bersikaplah fleksibel Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi antar budaya e. Bersikaplah fleksibel Apabila terjadi pertentangan budaya, carilah jalan keluar dengan menghargai kedua budaya, dan bersikaplah fleksibel dalam membangun kompromi.   f. Penggunaan bahasa Bahasa Inggris merupakan bahasa yang secara umum digunakan dalam hubungan bisnis internasional. Walaupun demikian harus disadari bahwa terdapat bahasa lain yang seringkali digunakan, yaitu bahasa Perancis, Spanyol dan Mandarin. Dalam penggunaan bahasa Inggris, sedapat mungkin gunakan bahasa Inggris yang sederhana apabila berhubungan dengan orang lain yang menggunakan bahasa Inggris bukan sebagai bahasa ibu. Hilangkan permainan kata dan penggunaan idiom, jargon, akronim dan apa saja yang sulit diterjemahkan.

g. Penyampaian pesan lisan Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi antar budaya g. Penyampaian pesan lisan Dalam menyampaikan pesan lisan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain : gunakan bahasa Inggris sederhana dan standar, pelajari ungkapan-ungkapan asing, berbicaralah dengan pelan dan jelas, pelajari pesan mata pendengar apakah mereka mengerti atau tidak mengenai apa yang disampaikan, sering berhenti untuk mengecek pemahaman, menerima kesalahan apabila terjadi kesalahpahaman, selalulah tersenyum, dengarkan pandangan pendengar tanpa mencela, dan setelah percakapan atau negosisasi lisan konfirmasikan dengan surat tindak lanjut.   h. Penyampaian pesan tertulis Dalam penyampaian pesan tertulis, seperti pengiriman surat atau dokumen, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain : gunakan format surat atau dokumen lokal, gunakan kalimat dan paragraf singkat dan pendek, gunakan kalimat yang jelas (seperti hindari penggunaan idiom, peribahasa, dan singkatan), gunakan tata bahasa yang benar, kutip angka dengan hati-hati, dan sesuaikan susunan, nada dan gaya bahasa dengan pembaca.

Outcomes from External and Internal Environmental Analyses Examine opportunities and threats Examine Strength and weakness unique resources, capabilities, and competencies (sustainable competitive advantage)