Hasil Permodelan Tahap II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Advertisements

WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan.
Hasil Susenas 2014 (Rapat Kerja BKKBN, Jakarta, 29 Maret 2015)
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015
Kegiatan Statistik Kehutanan
Kenampakan Wilayah dan Pembagian Waktu di Indonesi
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan.
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B
Provinsi D.I. Yogyakarta
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Modul / Tatap Muka 14 KOLONIALISME IDEOLOGI EKONOMI,TEORI EKONOMI DAN
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
Alur Paparan Pendahuluan Kategori dan Mekanisme Penilaian
Rakornas MAjlis Dikti-Litbang PP Muhammadiyah
WILAYAH SASARAN PROGRAM PKB PPPPTK MATEMATIKA 2017
Sumber : Juknis Pengembangan KSM Hal.12
Aplikasi Pemetaan Mutu
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
Berita Resmi Statistik
PERATURAN KPU TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA.
PPPPTK PENJAS DAN BK TAHUN 2017
Hasil Permodelan Tahap I
PUSAT PERTUMBUHAN DAN DISPARITAS EKONOMI DAERAH
Tujuan Penelitian Tujuan Umum :
Jumlah KK yang Sudah Terdata Per Provinsi Tahun 2017
PENGENDALIAN ECENG GONDOK DENGAN PENEBARAN IKAN KOAN
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
Keterangan Variabel : i : Wilayah dan/atau sektor input
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr Ir. Didit Okta Pribadi, Msi.
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M Jakarta , Maret 2014
TUGAS PRODUCTION PLANNING & INVENTORY PLANNING RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK PT PLN (PERSERO) TAHUN
Lesson Learned 2015.
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali
5 KONSEP WILAYAH dan PERTUMBUHAN MATERI
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2018 Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan.
KEBIJAKAN BAN-S/M TAHUN 2014
Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Bali
Negara Kesatuan Republik Indonesia
IDENTIFIKASI 24 PELABUHAN PENDUKUNG TOL LAUT
Oleh: Risyana Hermawan
Program Pelatihan K-13 TA 2018
Paparan Capaian Progres Pelaksanaan Pisew dan Hasil Monev
PERENCANAAN TATA RUANG NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
Disusun oleh :       Kasmiati (H )
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI WILAYAH BVET MEDAN
EVALUASI PENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI 2017
PENJELASAN PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI DAN MEKANISME DESK
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN PISEW
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
Progres dan Rencana Kerja Tindak Lanjut PFI
Judul Penelitian: PENGEMBANGAN DAN PEMETAAN POTENSI ENERGI ANGIN DAN GELOMBANG LAUT DI WILAYAH INDONESIA DALAM RANGKA KEMANDIRIAN ENERGI NASIONAL PROGRAM.
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
HASIL PENELITIAN (3) Gambar 2 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Perairan Pantai Selatan Jawa (Musim Peralihan I Barat Timur)
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
HASIL DAN EVALUASI PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2016 – 2017
RAPAT KOORDINASI Penyesuaian Target Kemiskinan Kab/kota
PUSAT –PUSAT PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH DI INDONESIA OLEH ARUM NUR LAILI SMA MUHAMMADIYAH 2 KERTOSONO 3.1. Memahami konsep wilayah dan pewilayahan.
Transcript presentasi:

Hasil Permodelan Tahap II Peta ALIRAN INPUT-OUTPUT REGIONAL OPTIMAL DI ATAS RATAAN HASIL MODEL

Peta ALIRAN INPUT-OUTPUT REGIONAL OPTIMAL DI ATAS RATAAN + stdev HASIL MODEL Berdasarkan data IRIO tahun 2005 aliran transaksi input output menunjukkan bahwa 82.64% ditransaksikan di dalam wilayah provinsi itu sendiri dan hanya 13.76% yang ditransaksikan antar provinsi. Hasil permodelan tahap II menunjukaan bahwa aliran input-output optimal meningkatkan proporsi transaksi antar wilayah provinsi hingga 38.39%, sedangkan transaksi di dalam wilayah provinsi adalah sebesar 61.61%. Namun transaksi Jawa dan Sumatra masih dominan

Hasil Permodelan Tahap III Peta PUSAT PERTUMBUHAN BARU Hasil Model Terdapat 7 lokasi optimal yang dapat dijadikan simpul yaitu Kota Medan di Provinsi Sumatera Utara Tanjung Pinang di Provinsi Riau, Kota Palembang di Provinsi Sumatera Selatan, Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur, Kota Gorontalo di Provinsi Gorontalo, Kota Makasar di Provinsi Sulawesi Utara, dan Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara

Peta PUSAT PERTUMBUHAN BARU Hasil Model DAN KAWASAN HINTERLAND-NYA

K ESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Nilai total output perekonomian optimal mengalami peningkatan dan terdistribusi secara lebih merata dengan disertai langkah-langkah penyediaan energi listrik, pasokan input impor, pemberian subsidi dan ketersediaan tenaga kerja. Aliran input output optimal mampu meningkatkan intensitas keterkaitan transaksional antar wilayah. Namun demikian peningkatan transaksi antar wilayah masih terkonsentrasi di Jawa dan sedikit di Sumatra. Diperoleh 7 lokasi pusat pertumbuhan baru di luar Jawa yaitu Kota Medan  menggerakkan potensi perekonomian Sumatera bagian barat dan bagian utara. Kota Tanjung Pinang  menggerakkan potensi perekonomian wilayah timur Sumatera. Kota Palembang  menggerakkan potensi perekonomian wilayah Sumatera bagian barat dan selatan. Kota Balikpapan  menggerakkan potensi perekonomian di wilayah Kalimantan. Kota Gorontalo  menggerakkan potensi perekonomian wilayah Sulawesi bagian utara. Kota Makasar  menggerakkan potensi perekonomian wilayah Sulawesi bagian selatan dan dapat menjadi alternatif lokasi pusat pertumbuhan bagi Nusa Tenggara. Kota Ternate  menggerakkan potensi perekonomian wilayah Provinsi Maluku Utara, Maluku dan Papua.

Saran Updating data terkait dengan kendala real ketersediaan sumber daya alam di luar lahan potensial untuk budidaya pertanian dapat ditambahkan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Informasi yang lebih detail tentang karakteristik jaringan transportasi antar wilayah provinsi termasuk jalur-jalur yang harus dilalui dapat digunakan untuk membangun kembali permodelan tahap II dan III yang bertujuan untuk meminimalkan hambatan transportasi. Model ini merupakan suatu bentuk permodelan yang bersifat statik. Karena itu peluang penelitian ke depan adalah dengan memasukkan variabel waktu sebagai variabel endogen di dalam model. Artinya model optimasi LGP-IRIO statis akan dikembangkan lagi menjadi model optimasi LGP_IRIO dinamis dimana setiap variabel memiliki dinamika tersendiri yang kesemuanya itu harus dapat dioptimasikan untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang ditetapkan dalam rentang waktu perencanaan tertentu.

TERIMA KASIH