MORALITAS, PERNIKAHAN, DAN SEKSUALITAS MANUSIA Aspek-aspek dalam seksualitas manusia Aspek publik (life, goodness and justice) Aspek privat (goodness, justice, freedom, honesty)
ARTI DAN TUJUAN SEKSUALITAS MANUSIA Arti seksualitas manusia: ekspresi yang paling dalam dan intim dari cinta manusia satu terhadap yang lainnya. Tujuan seksualitas Kepuasan Mempunyai keturunan Ekpresi cinta terhadap orang lain Ekpresi dari persahabatan dan rasa menyukai (syaratnya harus bersifat mutual)
Terkadang seksualitas dalam manusia tidak bersifat mutual. Hubungan seksualitas tidak selalu berhubungan dengan ekspresi cinta
Pandangan konservatif mengenai seksualitas manusia: Bahwa seks adalah “necessary evil” kebutuhan biologis yang dirasakan pria dan harus dipuaskan. Pandangan moderat mengenai seksualitas manusia: Bahwa manusia harus mempunyai kebebasan total dalam urusan seksual dan hak individual harus diperhatikan.
Seksualitas dan isu moral Hal yang sering dianggap diluar kewajaran nilai seksualitas adalah seperti : pornografi, homoseksual, seks diluar nikah, prostitusi, masturbasi, pernikahan poligami, perilaku seks menyimpang. Namun apakah kewajaran nilai sebuah budaya dan agama mempengaruhi hal ini?
Kebebasan seksual dan masalahnya Kebebasan persebaran pornografi akan berimbas kepada keinginan untuk memuaskan nafsu seseorang sesuai imajinasinya Hal selanjutnya akan meningkatkan kasus perkosaan, pelecehan seksual, dan bahkan pembunuhan. Penyakit menular seksual juga akan menyebabkan masalah pada masyarakat luas seperti HIV, siphilis dan lainnya.
Argumen mendukung kebebasan seksual Bahwa kepuasan seksual harus bisa dimiliki oleh dua orang pasangan dewasa yang dengan sukarela melakukan aktivitas seksual Bahwa pernikahan hanya secarik kertas perjanjian dan seks diluar nikah bisa memiliki arti yang sama. Bahwa hubungan seks antara homoseksual, pelaku poligami dan poliandri sama bermaknanya dengan heteroseksual, monogami dan monoandri.
Bermacam tipe pernikahan Monogami (keunggulan: keintiman yang dalam, finansial yang memadai, legal secara pandangan sosial, menghindari penyakit menular) Poligami Poliandri Bigami Group marriages The Oneida Community was a religious commune founded by John Humphrey Noyes in 1848 in Oneida, New York Kerista was a new religion that was started in New York City in 1956 by John Peltz "Bro Jud" Presmont.
Pernikahan homoseksual Argumen menolak homoseksual: Menyimpang dari nilai agama Memberi contoh buruk untuk anak Rawan penyakit AIDS Bertentangan dengan nilai wajar berkeluarga Argumen mendukung homoseksual: Bahwa agama (terutama kristiani “krn referensi dari author kristen) menyebutkan bahwa Tuhan mencintai satu manusia lebih penting. Bahwa penyakit menular seksual dapat di kontrol dengan baik selama pasangan homoseksual paham mengenai perilaku yang seksual yang layak. Bahwa pelaku homoseksual adalah manusia yang tidak boleh di rampas hak asasinya termasuk dalam memilih pasangan hidup.
Masturbasi Kegiatan seksual yang dilakukan dengan seorang diri untuk kepuasan dirinya sendiri. Argument menolak masturbasi: Pelanggaran religius Seseorang bisa dikuasi oleh nafsunya sehingga terdorong untuk melakukan pelanggaran seksual lainnya Kegagalan dari kontrol diri Argumen mendukung masturbasi: Masturbasi adalah perilaku normal secara biologi dan psikologis Memuaskan rasa keingintahuan manusia Mengerti akan arti orgasme dan akhirnya menemukan makna dalam hubungan seksual Mencegah penyakit seks menular
Pornografi Pronografi adalah literatur, seni, film atau pertunjukan langsung yang terdapat unsur kecabulan. Argumen menolak pornografi Terjadi degradasi moral Terjadi praktik sadisme dan pornografi anak dalam film Menekankan nafsu dibanding cinta dan eksploitasi dan dominasi Dibanding kelembutan dan saling menghormati 4. Pornografi mendukung perkosaan, sadisme, prostitusi, eksibisionist, dll Argumen mendukung pornografi Pornografi dan materinya digunakan untuk kepentingan pribadi, dan selama seseorang tidak terpaksa melihat pornografi maka itu adalah kesadaran manusia dewasa Pornografi justru membantu menurunkan ketegangan seksual, dan menurunkan kejahatan seksual (contoh kasus Denmark) Perangkat hukum bisa digunakan untuk mengurangi eksploitasi anak dalam pornografi Bagi sebagian orang selera seksual merupakan kewajaran tersendiri dan tidak bisa dihubungkan dengan standar moral tertentu
Prostitusi Adalah profesi tertua di dunia dimana seseorang membayar jasa seksual kepada pelacur untuk melakukan aktivitas seksual Argumen menolak prostitusi Prostitusi menyokong moral manusia kepada nafsu binatang Menyebabkan kejahatan seperti human trafficking dan eksploitasi anak di bawah umur Menyebabkan penyebaran penyakit Argumen mendukung prostitusi Seseorang bisa menikmati aktivitas seksual dengan tanpa hubungan komitmen dengan lawan mainnya. Prostitusi tidak bisa dianggap tidak bermoral dan tidak legal karena tidak ada korban dalam aktivitasnya Kontrol pemerintah terhadap prostitusi bisa dijadikan alat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan dalam lingkup sosial.
Penyimpangan seksual Aktivitas seksual diluar kegiatan wajar antara pria dan wanita dengan posisi “missionary” Oral seks, anal seks, sadisme, machoisme, homoseksual, group seks, seks dengan binatang. Key word: consenting adults