SEJARAH PERKEMBANGAN BIOMOL → STUDI TENTANG DASAR2 MOLE- KULER FENOMENA HAYATI BIOMOL → MULTIDISIPLIN BERKEMBANG PESAT KETIKA MEKANISME ALIH INFORMASI HAYATI pada BAKTERI DAN BAKTERIOFAG DAPAT DIUNGKAP Thn 1970-AN : TEKNOLOGI DNA REKOMBI- NAN BERKEMBANG PESAT
CONTOH MATERI YANG TIDAK TERMASUK DALAM BIOMOL CONTOH MATERI YANG TIDAK TERMASUK DALAM BIOMOL * REAKSI METABOLISME YANG DIPENGARUHI OLEH KONSENTRASI REAKTAN DAN PRODUK (BIOKIMIA) TERMASUK DALAM BIOMOL JIKA : * REAKSI METABOLISME DIATUR OLEH SISTEM ENZIM YANG MENGALAMI PERUBAHAN STRUKTUR
KLASIFIKASI SELULER PROKARIOT : EUBAKTERIA, ex. Escherichia coli ARKHAEA : scr struktur masuk prokariot, scr biokimia mirip eukariot, ex. Methanococcus jannaschii EUKARIOT : HEWAN, TUMBUHAN, FUNGI, PROTISTA
PROKARIOT ORGANISME SEDERHANA, BIASANYA UNISELULER, DIAMETER 1- 10 µM PUNYA DINDING SEL DAN MEMBRAN PLASMA TIDAK PUNYA KOMPARTEMEN INTRASEL PUNYA KROMOSOM TUNGGAL DI DALAM NUKLEOID PUNYA PLASMID PADA PERMUKAAN SEL TERDAPAT PILI DAN FLAGELA
flagela plasmid dinding sel pili ribosom nukleoid membran plasma sitoplasma nukleoid membran plasma
ARKHAE (ARKHAEBAKTERIA) SECARA STRUKTUR TERMASUK PROKARIOT MENEMPATI LINGKUNGAN EKSTRIM DILIHAT DARI EVOLUSI rRNA, BERBEDA BAIK DENGAN PROKARIOT MAUPUN EUKARIOT PRODUKSI ENERGI DAN METABOLISME MENYERUPAI PROKARIOT (EUBAKTERIA), REPLIKASI, TRANSKRIPSI, DAN TRANSLASI MENYERUPAI EUKARIOT
EUKARIOT BIASANYA MULTISELULER, DIAMETER SEL 10 – 100 µM PUNYA NUKLEUS SEJATI SEL TUMBUHAN, FUNGI, DAN PROTISTA PUNYA DINDING SEL ; SEL HEWAN TIDAK PUNYA DINDING SEL PUNYA KOMPARTEMEN SEL YANG TERBUNGKUS MEMBRAN
membran plasma serabut sitoskeletal mitokhondria nukleolus membran nukleus retikulum endoplasmik kasar ribosom badan Golgi
DIFERENSIASI DARI SATU SEL KE BANYAK SEL (MITOSIS) KANDUNGAN DNA SAMA, GEN YANG DIEKSPRESIKAN BERBEDA DIFERENSIASI DIATUR OLEH GEN PENGATUR PERKEMBANGAN KOORDINASI AKTIVITAS BERBAGAI JARINGAN DAN ORGAN DIATUR OLEH KOMUNIKASI DI ANTARA MEREKA SENDIRI
PROKARIOT EUKARIOT TIDAK MEMPUNYAI MEMBRAN NUKLEUS STRUKTUR INTERNAL RELATIF SERAGAM BERISI BERBAGAI KOMPARTEMEN INTRASEL DNA TIDAK TERIKAT PROTEIN DNA TERIKAT PROTEIN MEMBENTUK NUKLEOPROTEIN BANYAK SEKUENS DNA YANG MENGALAMI PENGULANGAN SEKUENS DNA UMUMNYA TIDAK MENGALAMI PENGULANGAN TRANSLASI BERLANGSUNG BERSAMA DENGAN TRANSKRIPSI TRANSLASI BERLANGSUNG SETELAH TRANSKRIPSI SELESAI
MAKROMOLEKUL HAYATI POLISAKARIDA LEMAK PROTEIN ASAM NUKLEAT POLIMER GULA SEDERHANA (MONOSAKARIDA) YANG DIHUBUNGKAN OLEH IKATAN GLIKOSIDIK LEMAK GABUNGAN TRIGLISERIDA DENGAN ASAM LEMAK PROTEIN POLIMER ASAM AMINO YANG DIHUBUNGKAN OLEH IKATAN PEPTIDA ASAM NUKLEAT POLIMER NUKLEOTIDA YANG DIHUBUNGKAN OLEH IKATAN FOSFODIESTER MAKROMOLEKUL KOMPLEKS GABUNGAN BEBERAPA MAKROMOLEKUL
AMILUM CH2OH OH H O OH CH2OH H O 1-4 α glikosidik
SELULOSA 1-4 β glikosidik CH2OH CH2OH H O H O H H OH O OH OH H H OH H H H OH H OH SELULOSA 1-4 β glikosidik
RANTAI MOLEKULNYA LINIER PADA SUHU KAMAR BERUJUD PADAT C H2C HC R1 R2 R3 GLISEROL ASAM-ASAM LEMAK LEMAK HEWAN MENGANDUNG ASAM LEMAK JENUH RANTAI MOLEKULNYA LINIER PADA SUHU KAMAR BERUJUD PADAT LEMAK TUMBUHAN MENGANDUNG ASAM LEMAK TAK JENUH RANTAI MOLEKULNYA TIDAK LINIER PADA SUHU KAMAR BERUJUD CAIR
STRUKTUR MOLEKUL PROTEIN PRIMER SEKUNDER GUGUS C=O PADA ASAM AMINO KE-n DIHUBUNGKAN DENGAN GUGUS N-H PADA ASAM AMINO KE-(n+3) MELALUI IKATAN HIDROGEN TERSIER STRUKTUR SEKUNDER DAPAT MEMBENTUK LIPATAN LAGI HINGGA DIDAPATKAN STRUKTUR TERSIER DENGAN BANTUAN IKATAN DISULFIDA, JEMBATAN GARAM, DAN GAYA VAN DER WAALS KUARTER TERJADI DI ANTARA DUA/LEBIH POLIPEPTIDA MEMUNGKINKAN TERBENTUKNYA MOLEKUL PROTEIN YANG SANGAT BESAR MENINGKATKAN JUMLAH FUNGSI PROTEIN N C H O R1 R2 R3 R4 R5
DI DALAM LARUTAN, ASAM AMINO C gugus amino H3N+ COO- rantai samping gugus karboksil proton H R ATOM C BERSIFAT KHIRAL (ASIMETRIS) KECUALI PADA GLISIN DI DALAM LARUTAN, ASAM AMINO MERUPAKAN ION DIPOLAR (ZWITTERIONS) YANG BERSIFAT AMFOTER (ASAM DAN BASA)
R BERMUATAN POSITIF : LISIN R BERMUATAN NEGATIF : ASAM ASPARTAT DAN ASAM GLUTAMAT R TIDAK BERMUATAN : SERIN, TREONIN, ASPARAGIN, GLUTAMIN, DAN SISTEIN R BERUPA GUGUS ALIFATIK : GLISIN, ALANIN, VALIN, LEUSIN, ISOLEUSIN, METIONIN, DAN PROLIN R BERUPA GUGUS AROMATIK : FENILALANIN, TIROSIN, DAN TRIPTOFAN