Peran KOPEL Malaria di KBM Rossi Sanusi 27 Maret 2018 https://rossisanusi.wordpress.com/
Masalah2 Teknis Pengendalian Malaria Resistensi obat Resistensi insektisida Mobilitas carrier (nyamuk & manusia, dengan/ tanpa gejala) Perubahan lingkungan (fisik, biologis, psiko-sosial, metereologis, geologis) yg merugikan host dan yg menguntungkan agent (plasmodium) dst
Masalah2 Manajemen Pengendalian Malaria Kuantitas & kualitas SDM Kemampuan keuangan Wewenang diskresi Koordinasi/standardisasi dst
Masalah2 tsb menjadi lebih sulit dipecahkan di Kawasan Bukit Menoreh (KBM) karena ada batas administratif 3 Kab/2 Prov Tim Penanggulangan Malaria Terpadu Bukit Menoreh (KepMenKes HK.01.07/MENKES/498/2017) KOPEL (Komando Percepatan Eliminasi) Malaria di KBM
Kopel Malaria KBM Tugas: menghentikan transmisi malaria di KBM melalui kegiatan Surveillance-Response (SR) dan Audit Deteksi & Tindakan (D&T) Malaria terpadu. Lokasi Kantor Kopel: di KBM Kepala Kopel melapor ke Ketua Harian Pelaksana Tim Penanggulangan Malaria Terpadu Bukit Menoreh (Ketua BBTKL & PP Yogyakarta).
Wilayah Kerja Kopel KAB. PURWOREJ0 KAB. MAGELANG KAB. KULON PROGO No KAB. PURWOREJ0 KAB. MAGELANG KAB. KULON PROGO KECAMATAN PUSKESMAS 1 Bagelen Dadirejo Borobudur Kokap Kokap 1 Kokap 2 2 Kaligesing Salaman Salaman 1 Samigaluh Samigaluh 1 Salaman 2 Samigaluh 2 3 Loano Banyuasin Kajoran Kajoran 1 Girimulyo Girimulyo 1 Kajoran 2 Girimulyo 2 4 Bener Kalibawang 5 Pengasih Pengasih 1 Pengasih 2
SDM Kopel (Uraian Tugas - lihat Lamp C Laporan Konsultasi )
SDM Kunci Inti Operasional – JMD, Bidan, Dokter & Petugas lain di garis depan. Supervisor – Penanggung Jawab Program (PJP) Malaria Puskesmas. WaSor – JMD yang mensupervisi JM Dusun (1 per dusun) di Desa Reseptif.
Pengelolaan SDM Kunci Koordinasi dengan cara standardisasi kompetensi melalui standardisasi pelatihan, supervisi & pengimbalan. Partisipasi dalam pembuatan keputusan melalui Audit Penatalaksanaan Kasus Malaria & Audit Penatalaksanaan Desa Reseptif
Pelatihan di Tempat Kerja Pelatihan digabung dengan supervisi ToT Supervisor & WaSor oleh BBTKL Tujuan Pelatihan: meningkatkan/menilai kompetensi SDM Kunci dalam hal SR dan Audit D&T (audit penatalaksanaan kasus malaria & penatalaksanaan desa reseptif).
Surveillance - Response
Audit D&T Audit = peer review (telaah sebaya) = continuous quality assurance Audit di tingkat Puskesmas & audit di tingkat Kopel Kriteria audit direview secara periodik oleh SDM kunci bersama para analist, staf pendukung dan Kepala Puskesmas
Kinerja SDM Kunci ditelaah berdasarkan UKP & UKM lampau (yg direkam), sekarang (saat supervisi) dan yg direncanakan. Defisiensi = deviasi dari kriteria audit. Dianalisis akar penyebabnya & dikoreksi. Deviasi beralasan jika ada bukti berdasarkan telaah pustaka sistematik penelitian empirik tentang validitas Deteksi & Tindakan dapat menjadi kriterion audit siklus berikut. Audit ulang
Kesimpulan Untuk mengatasi hambatan batas-batas administratif 3 Kab/2 Prov dalam pengendalian malaria dibentuk Kopel Malaria KBM. Kepala Kopel melapor ke Ketua Harian Pelaksana Tim Penanggulangan Malaria Terpadu Bukit Menoreh (Kepala BBTKL & PP Yogyakarta ), yang melapor ke Ketua Pelaksana Tim Penanggulangan Malaria Terpadu Bukit Menoreh (Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik)
Kantor KOPEL berada di KBM dengan SDM (lihat Lamp C) dan sumber daya lain yang diperlukan untuk pengendalian malaria. Khusus untuk pengendalian malaria sampai tahap eliminasi tercapai dan dapat dipertahankan selama ... , SDM malaria dari ketiga kabupaten KBM bertugas di bawah komando kepala kopel. Kepala kopel memimpin SR dan Audit D&T malaria dan membentuk sistem informasi terkait yang dapat diakses oleh DinKes Kabupaten, DinKes Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Entuk