MEKANISME HARGA DI PASAR TARIK MENARIK ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN MENIMBULKAN HARGA DAN VOLUME TRANSAKSI PASAR DALAM ILMU EKONOMI PENGERTIAN “PASAR” TIDAK HARUS DIKAITKAN DENGAN SUATU TEMPAT YANG DINAMAKAN PASAR DALAM PENGERTIAN SEHARI-HARI SUATU PASAR DALAM ILMU EKONOMI ADALAH DIMANA SAJA TERJADI TRANSAKSI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI. TRANSAKSI DAPAT BERUPA BARANG, JASA, UANG, TENAGA KERJA, DLL PASAR PASAR BARANG/OUTPUT DAN PASAR INPUT
AHLI ILMU EKONOMI DALAM MENGANALISA PASAR TDK MELIHAT PASAR ITU SEBAGAI SUATU TEMPAT TETAPI LEBIH PADA KONSEPTUAL ATAU ABSTRAK DIMANA PASAR ADALAH PERTEMUAN ANTARA KURVA PERMINTAAN DAN KURVA PENAWARAN KURVA PERMINTAAN MEWAKILI APA YANG DIKEHENDAKI KONSUMEN KURVA PENAWARAN MENGGAMBARKAN APA YANG DIINGINKAN OLEH PRODUSEN KURVA PENAWARAN ADALAH KURVA YANG MENUNJUKKAN JUMLAH BARANG YANG DITAWARKAN PRODUSEN PADA BERBAGAI KEMUNGKINAN TINGKAT HARGA HUKUM PENAWARAN MENYATAKAN BAHWA BIASANYA KURVA PENAWARAN SESUATU BARANG MEMPUNYAI BENTUK YANG MENAIK DARI KIRI BAWAH KE KANAN ATAS, ARTINYA SEMAKIN TINGGI HARGA JUAL SUATU BARANG SEMAKIN BANYAK JUMLAH BARANG TSB YG AKAN DITAWARKAN.
KESEIMBANGAN PASAR TRANSAKSI PASAR TERJADI JIKA KEDUA BELAH PIAK DI PASAR TELA MENCAPAI SUATU PERSETUJUAN MENGENAI TINGKAT HARGA DAN VOLUME DARI TRANSAKSI TERSEBUT PERSETUJUAN ANTARA KEDUA BELAH PIHAK TERCAPAI JIKA APA YANG DIKEHENDAKI PEMBELI SAMA DENGAN APA YANG DIKEHENDAKI PENJUAL SECARA GRAFIK PERSETUJUAN INI TERCAPAI APABILA KURVA PERMINTAAN BERPOTONGAN DENGAN KURVA PENAWARAN POSISI INI MENUNJUKKAN BAHWA APA YANG DIKEHENDAKI PEMBELI SAMA DENGAN APA YANG DIKEHENDAKI PENJUAL. POSISI INI DISEBUT KESEIMBANGAN PASAR ATAU EQUILIBRIUM PASAR
DISEBUT POSISI KESEIMBANGAN 1) KARENA PADA HARGA TSB JUMLAH YANG DIINGINKAN DIBELI KONSUMEN SAMA DENGAN JUMLAH YANG INGIN DIJUAL PRODUSEN, TIDAK ADA KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN BARANG; 2) PADA POSISI INI TIDAK ADA KECENDERUNGAN BAGI TINGKAT HARGA MAUPUN VOLUME TRANSAKSI UNT BERUBAH KECUALI JIKA KURVA D DAN S SENDIRI BERUBAH POSISINYA DAN INI BERARTI BAHWA POSISI KESEIMBANGAN ITU SENDIRI JUGA BERUBAH P S A B P1 Pe E P2 A B D Q Qe
P1 BUKAN HARGA EQUILIBRIUM KARENA PD HARGA TSB JUMLAH YG DITAWARKAN PRODUSEN KE PASAR LEBIH BESAR DARIPADA JUMLAH YG DIMINTA KONSUMEN. KELEBIHANNYA ADL AB YG MERUPAKAN STOK PRODUSEN YG TDK BISA TERJUAL. OLEH KARENA ITU AKAN ADA KECENDERUNGAN BAGI PRODUSEN UNT MENURUNKAN HARGA JUALNYA HARGA JUAL TURUN MENGAKIBATKAN JUMLAH YG DIMINTA KONSUMEN NAIK. HARGA AKAN TURUN DAN BERHENTI SAMPAI KE TINGKAT Pe KRN PD TINGKAT HARGA INI JUMLAH YG DIMINTA KONSUMEN SAMA DENGAN JUMLAH YG DITAWARKAN PRODUSEN YAITU Qe. TDK ADA KELEBIHAN STOK YG TDK TERJUAL, TIDAK ADA KECENDERUNGAN BAIK BAGI PRODUSEN MAUPUN KONSUMEN UNTUK MERUBAH HARGA. Pe ADL HARGA EQUILIBRIUM DAN Qe ADL VOLUME EQUILIBRIUM BILA SEANDAINYA HARGA MULA-MULA P2, MK AKAN ADA KELEBIHAN PERMINTAAN KONSUMEN SEBANYAK CD, YG TDK BISA TERPENUHI KRN BARANG HABIS AKIBATNYA AKAN ADA KECENDERUNGAN DR PIHAK KONSUMEN UNT MENAWARKAN HARGA YG LEBIH TINGGI. INI MENGAKIBATKAN PENAWARAN OLEH PRODUSEN YG LEBIH BESAR DAN SETERUSNYA. HARGA AKANK DAN BERHENTI PADA Pe
PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN Q Q PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN PERGESERAN KURVA PERMINTAAN KE KANAN BERARTI ADANYA KENAIKAN PERMINTAAN AKAN BARANG TSB KALAU PENAWARAN TDK BERUBAH INI AKAN MENGAKIBATKAN KENAIKAN HARGA DAN KENAIKAN JUMLAH YANG TERJUAL/TERBELI. SEBALIKNYA AKAN TERJADI JIKA ADA PENURUNAN PERMINTAAN YAITU PERGESERAN PERMINTAAN KE KIRI
PENURUNAN PENAWARAN DITUNJUKKAN OLE PERGESERAN KE KIRI DARI KURVA PENAWARAN DAN INI BIASANYA MENGAKIBATKAN KENAIKAN HARGA PASAR DAN PENURUNAN VOLUME TRANSAKSI. SEBALIKNYA ADANYA KENAIKAN PENAWARAN YG DITUNJUKKAN OLEH PERGESERAN KE KANAN DARI KURVA PENAWARAN AKAN MENGAKIBATKAN PENURUNAN HARGA PASAR DAN KENAIKAN VOLUME TRANSAKSI S’ S P P S S’ D D Q Q
ADA BEBERAPA PENGECUALIAN ATAU KASUS-KASUS DARI DALIL UMUM YANG DISEBUT DIATAS. KESEMUANYA BERSUMBER PADA BENTUK KURVA PENAWARAN YANG MENYIMPANG DARI HUKUM PENAWARAN. KASUS-KASUS INI ADALAH A. CONSTANT COST SUPPLY. UNTUK BEBERAPA PROSES PRODUKSI DAN DALAM JANGKA PANJANG (LONG RUN) ADA KASUS-KASUS DIMANA KENAIKAN PRODUKSI TIDAK MENGAKIBATKAN KENAIKAN ONGKOS PRODUKSI PER UNIT, ATAU DENGAN KATA LAIN UNTUK MENDATANGKAN LEBIH BANYAK BARANG YANG DITAWARKAN DI PASAR TIDAK PERLU DENGAN KENAIKAN HARGA (BENTUK KURVA S HORISONTAL) P KENAIKAN PERMINTAAN MENGAKIBATKAN KENAIKAN VOLUME TRANSAKSI TANPA DIIKUTI OLEH KENAIKAN HARGA PASAR S D D’ Q
B. KURVA PENAWARAN YANG IN ELASTIS SEMPURNA KENAIKAN PERMINTAAN HANYA BERAKIBAT KENAIKAN HARGA PASAR TANPA ADANYA KENAIKAN VOLUME TRANSAKSI PASAR. KEADAAN INI BISA TERJADI PADA KASUS JK PANJ YG SGT PENDEK MIS PD SUATU HR DIMANA TDK DIMUNGKINKAN DIDATANGKANNYA TAMBAHAN PENAWARAN BARANG KE PSR BRG BERAPAPUN HARGANYA PD HR ITU. KEADAAN INI BISA TERJD PULA DLM JK YG LBH PANJ PD KASUS2 KHUSUS DIMANA SUPPLY D’ D Q TANAH DR BRG/JASA/FAKT PRODUKSI TDK PEKA TD PERUB HARGA. CONT S DR FP TANAH, BIASANYA DIANGGAP TTP BAIK DLM JK PANJ DAN PEND. KENAIKAN P FP PERT AKAN MENGAKIBATKAN KENAIKAN D FP TANAH YG MENGAKIBATKAN P TANAH NAIK TANPA ADANYA S TN BARU YG MSK KE PSR.
C. BACKWARD BENDING SUPPLY C. BACKWARD BENDING SUPPLY. KASUS DIMANA KURVA S MEMPUNYAI SLOPE NEGATIF, MIS (1) BENT KURBA S FP TENAGA KERJA YG SERING DIANGGAP “BACKWARD BENDING” KRN STLH TINGKT UPAH TERTENTU PENAWARAN TK JUSTRU MENURUN BILA UPAH NAIK LAGI, KRN ORG LBH SUKA MENIKMATI WKT NYA UNT TUJ2 LAIN SELAIN MEMPEROLEH PENGHASILAN MIS UNT “LEISURE” S P KURVA S DI MASY PRIMITIF DIMANA PENGHASILAN BERUPA UANG BUKAN TUJ PRIMER KEHIDUPAN MANUSIA; KENAIKAN P JUSTRU MENURUNKAN S KRN ORG MERASA TDK LG PERLU KERJA D’ D Q TK
D. DECREASING COST SUPPLY D. DECREASING COST SUPPLY. ADA BEBERAPA PROSES PRODUKSI, YG TERUTAMA DLM JK PANJ, JUSTRU MENUNJUKKAN ONGKOS PRODUKSI PER UNIT YG MENURUN BILA VOL PRODUKSI DINAIKKAN. UNT BRG2 YG DIPRODUKSI DLM KEADAAN INI KURVA S ADL MENURUN DAN HUKUM PENAWARAN TDK BERLAKU: KENAIKAN PERMINTAAN MENURUNKAN P PASAR DAN MENAMBAH VOL TRANSAKSI PASAR. P KOND INI BISA TERJ JK DLM PROSES PROD BIAYA PER UNIT TURUN DG MKN BESARNYA SKALA PABRIK (ECONOMIES OF SCALE) S D’ D Q
KEMUNGKINAN LAIN ADL DIMANA MISALNYA KENAIKAN PERMINTAAN DIIKUTI OLEH PENEMUAN TEKNOLOGI BARU SEHINGGA KENAIKAN PERMINTAAN D’ DIIMBANGI DENGAN PERGESERAN YG LEBIH BESAR DARI KURVA PENAWARAN KE KANAN. DALAM KASUS INI HUKUM PENAWARAN SEBENARNYA MASIH TETAP BERLAKU S P S’ D’ D Q
ANALISA BEBAN PAJAK. KEMUNGKINAN PENGGUNAAN ANALISA PERMINTAAN PENAWARAN ADALAH SANGAT LUAS. SALAH SATU ADALAH DALAM ANALISA BEBAN PAJAK. SEBAGAI CONTOH, ANGGAP PEMERINTAH MENGENAKAN PAJAK SEBESAR Rp. K PER UNIT ATAS PENJUALAN BARANG X. APA AKIBATNYA? PAJAK PENJUALAN INI MENAIKKAN ARGA PENAWARAN PER UNIT YANG DIHADAPI KONSUMEN, YAITU KURVA PENAWARAN BERGESER KE ATAS DENGAN JARAK Rp. K S’ P S A F C E H B D K Q Q1
KARENA PAJAK, POSISI EQUILIBRIUM BERPINDAH DARI E KE A KARENA PAJAK, POSISI EQUILIBRIUM BERPINDAH DARI E KE A. BEBERAPA KESIMPULAN YG BISA DIAMBIL SEMAKIN TDK ELASTIS (SEMAKIN CURAM) PERMINTAAN, SEMAKIN KECIL PENURUNAN VOLUME TRANSAKSI PASAR DAN SEMAKIN BESAR KENAIKAN HARGA YG DIAKIBATKAN OLEH ADANYA PAJAK. PENGENAAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG-BARANG KEBUTUHAN POKOK MEMPUNYAI PENGARUH SEPERTI INI SEMAKIN TDK ELASTIS KURVA PENAWARAN, SEMAKIN KECIL PERUB VOLUME TRANSAKSI DAN HARGA BELI YG DIBAYAR KONSUMEN DAN SEMAKIN BESAR PENURUNAN HARGA JUAL YG DITERIMA PRODUSEN BEBAN PAJAK SEBESAR K PER UNIT ATAU AB DITANGGUNG SEC BERSAMA-SAMA OLE PRODUSEN DAN KONSUMEN DENGAN PROPORSI AC OLEH KONSUMEN BERUPA KENAIKAN HARGA BELI DIBANDING DENGAN SEBELUM ADANYA PAJAK DAN BC OLE PRODUSEN BERUPA PENURUNAN HARGA JUAL DIBANDING DENGAN SEBELUMNYA PAJAK. SEMAKIN TDK ELASTIS KURVA D, SEMAKIN BESAR PROPORSI BEBAN PAJAK YG DITANGGUNG KONSUMEN YAITU SEMAKIN BESAR KEMUNGKINAN PRODUSEN
BISA MENGGESER KE DEPAN BEBAN PAJAK KEPADA KONSUMEN BISA MENGGESER KE DEPAN BEBAN PAJAK KEPADA KONSUMEN. SEMAKIN TDK ELASTIS KURVA S RELATIF TERHADAP D SEMAKIN BESAR KEMUNGKINAN PRODUSEN MENANGGUNG LEBIH BESAR BEBAN, BEBAN PAJAK DIGESERKAN KE BELAKANG KEPADA PRODUSEN D. PENDAPATAN PEMERINTAH DARI PAJAK YAITU LUAS SEGIEMPAT ABHF SEMAKIN BESAR DENGAN SEMAKIN TDK ELASTISNYA KURVA D DAN KURVA S HARGA MAKSIMUM. CONTOH PENGGUNAAN LAIN ADLH UNTUK MENGANALISA PENGARUH PENENTUAN HARGA MAKSIMUM ATAU MINIMUM S ANGGAP PEMERINTAH MENGENAKAN HARGA MAKSIMUM Pm UNTUK BERAS. PD TK P INI PRODUSEN AKAN MENAWARKAN OQ1 KE PASAR DAN KONSUMEN MENGINGINKAN OQ4. SELISIH Q1Q4 ADL JUML BERAS YG HRS DISEDIAKAN BILA PEMERINTAH MENGINGINKAN P PASAR P PE Pd Pm D Q Q1 Q2 Q5 Q3 Q4
TDK MELEBIHI Pm TANPA PERLU ADA PENJATAHAN (ANTRI BERAS) JUMLAH INI PERLU DISEDIAKAN DARI IMPOR. SEANDAINYA TDK DIADAKAN IMPOR BERAS SAMA SEKALI, INI BERARTI ADA KECENDERUNGAN BAGI HARGA UNTUK MELEBIHI Pm; DAN UNTUK MENEKAN “KELEBIHAN PERMINTAAN” SEBESAR Q1Q4 TANPA IMPOR, SATU-SATUNYA JALAN ADLH DG PENJATAHAN BERAS SEC KETAT. TP INI MASIH MEMUNGKINKAN TIMBULNYA “HARGA GELAP” YG MENDEKATI Pe (HARGA EQUILIBRIUM) DISAMPING HARGA RESMI Pm SEKARANG ANGGAPLAH PEMERINTAH MENGATASI KELEBIHAN PERMINTAAN DENGAN IMPOR. SEANDAINYA HARGA BERAS DI PASAR DUNIA (LUAR NEGERI) DINILAI DENGAN PENUH ADL Pd, MAKA SUBSIDI PEMERINTAH ADALAH (Pd-Pm)Q1Q4 ALTERNATIF LAIN ADL TDK DIADAKAN PERATURAN HARGA MAKSIMUM SAMA SEKALI. DALAM HAL INI HARGA DALAM NEGERI AKAN SAMA DENGAN HARGA LUAR NEGERI Pd PRODUSEN DLM NEGERI MENAWARKAN SEJUMLAH OQ2 DAN KONSUMEN MENGINGINKAN SEJUMLAH OQ3. JUMLAH Q2Q3 AKAN DIDATANGKAN DARI IMPOR SEANDAINYA TDK DIADAKAN PERATURAN HARGA MAKSIMUM SAMA SEKALI, TETAPI DIADAKAN PELARANGAN IMPOR, MAKA HARGA BERAS DLM NEGERI AKAN NAIK MENJADI Pe; PRODUSEN MENAWARKAN SEJUMLAH OQ5 DAN KONSUMEN MENGINGINKAN SEJUML OQ5.
DISINI ADA KEMUNGKINAN PENYELUNDUPAN BERAS DARI LUAR NEGERI KARENA HARGA DALAM NEGERI (Pe) LEBIH TINGGI DRPD