KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR Manusia pertama kali hadir pada kala PLESTOSEIN Keadaan alam kala Plestosein masih liar dan relatif labil Terjadi peristiwa besar GLASIAL dan INTERGLASIAL Peristiwa GLASIAL meluasnya lapisan es dari daerah kutub akibat suhu permukaan bumi sangat dingin, ditandai : - benua Eropa, Amerika dan Asia bagian utara tertutup es - daerah jauh dari kutub terjadi hujan lebat bertahun-tahun permukaan air laut turun, sebaliknya di berbagai tempat lapisan tanah naik disebabkan oleh pergeseran lapisan kulit bumi dan terbentuknya gunung gunung berapi. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi Utara dan Philipina bersatu dengan benua Asia, sedangkan Papua, Maluku, Flores dan Timor-timur bersatu dengan benua Australia. Peristiwa INTERGLASIAL lapisan es mencair akibat suhu udara di permukaan bumi naik, ditandai : - permukaan air laut naik - banjir besar di berbagai tempat - daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat. - terbentuk Paparan Sunda (SUNDA FLAT) dan Paparan Sahul (SAHUL FLAT) November 18 budi priyantoro @ kristamitra media center
budi priyantoro @ kristamitra media center AKIBAT PERISTIWA GLASIAL DAN INTERGLASIAL Peristiwa Glasial dan Interglasial mempengaruhi kehidupan alam dan manusia purba, diantaranya : flora dan fauna mengalami seleksi alam, Mereka yang dapat beradaptasi tetap dapat hidup hal ini mempengaruhi jenis, sifat-sifat dan bentuknya. Di Asia Tenggara terjadi migrasi besar fauna dari daratan Asia ke kepulauan Indonesia melalui 2 jalur : Jalur Barat : dari Myanmar semenanjung Malaysia Sumatera Jawa Nusa Tenggara. 2. Jalur Timur : dari daratan Indochina Philipina Sulawesi Maluku Papua Migrasi manusia purba ke Indonesia Melalui Malaysia mereka bergerak dari Asia Daratan ke Sumatera ke Indonesia, terutama Jawa. November 18 budi priyantoro @ kristamitra media center
Fosil yg ditemukan adalah fosil manusia? Bagaimana deneliti dapat memastikan bahwa: Manusia purba tersebut sudah dewasa? Tinggi manusia purba tsb adalah 1, 2 m?
budi priyantoro @ kristamitra media center JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA Lapisan Tanah Jenis Fauna Jenis Manusia Purba Tokoh Penemu/ Peneliti Waktu & Tempat Ciri-ciri Pleistosen Bawah Jetis Meganthropus Paleojavanicus Von Koenings wald 1941, Sangiran Badan tegap besar Rahang & otot kunyah kuat Tulang pipi & kening menonjol Tidak berdagu Sifat kera masih sangat tampak hidup mengumpulkan makanan Pithecanthrupus Mojokertensis Duyfjes & Von Koeningswald 1936, Mojokerto -Tengkorak anak-anak -tegap -muka menonjol -kening tebal, pipi kuat -berburu & mengumpulkan makanan Pithecanthropus Robustus Weidenrich & Von Koeningswald 1939, Trinil -sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis November 18 budi priyantoro @ kristamitra media center
budi priyantoro @ kristamitra media center Lapisan Tanah Jenis Fauna Jenis Manusia Purba Tokoh Penemu/ Peneliti Waktu & Tempat Ciri-ciri Pleistosen Tengah Trinil Pithecanthropus Erectus Eugene Dubois 1890, Trinil -berjalan tegak -badan tegap, tinggi 165 – 180 cm -rahang kuat, geraham besar -kening menonjol, lubang hidung besar -tidak berdagu -volume otak 750 -900 cc -diperkirakan sudah bisa bertutur -merupakan MISSING LINK (peralihan ciri kera – manusia) November 18 budi priyantoro @ kristamitra media center
budi priyantoro @ kristamitra media center Lapisan Tanah Jenis Fauna Jenis Manusia Purba Tokoh Penemu/ Peneliti Waktu & Tempat Ciri-ciri Pleistosen Atas Ngandong Homo Wajakensis E. Dubois, Van Rieschsoten 1889, Wajak (Tulung Agung) - tinggi 120 – 130 cm - berat badan 30 – 50 kg - muka & hidung lebar Mulut & dahi menonjol volume otak 1000 – 1200 cc Homo Soloensis Van Koeningswald, Terhaar & Weidentich 1931-1934, Ngandong (Solo) - Lebih tinggi tingkatannya dari Pithecanthropus November 18 budi priyantoro @ kristamitra media center