2. FILSAFAT ETIKA Etika ilmu yg membahas perbuatan baik dan buruk sejauh yg dpt dipahami oleh pikiran manusia Filsafat etika salah satu cabang ilmu filsafat yang membahas masalah seputar moralitas (norma-norma), prinsip-prinsip moral, dan teori-teori moral. Misal: teori hati nurani, teori rasa moral, teori keputusan moral, teori tentang kebaikan mutlak dan teori tentang kebaikan relatif, teori tentang kejahatan, teori kriteria moral, teori tentang asal mula manusia harus bermoral, dan lain-lain.
Aliran dalam etika 1. Aliran Etika Naturalisme, Beranggapan bahwa kebahagiaan manusia itu diperoleh dengan menurutkan panggilan natural (fitrah) kejadian manusia sendiri. 2. Aliran Etika hedonisme, Berpendapat bahwa perbuatan susila itu ialah perbuatan yang menimbulkan hedoni (kenikmatan dan kelezatan)
3. Aliran Etika utilitarisme Menilai baik dan buruknya manusia ditinjau darikecil dan besarnya manfaat bagi manusia (utility = manfaat) 4. Aliran Etika idealisme Berpendirian bahwa perbuatan manusia janganlah terikat pada sebab-musabab lahir, tetapi haruslah didasarkan atas perinsip kerohanian (idea)yang lebih tinggi. 5. Aliran Etika vitalisme Menilai dari baik-buruknya perbuatan manusia itu sebagai ukuran ada atau tidak adanya daya hidup (vital) yang maksimum mengendalikan perbuatan itu. 6. Aliran Etika teologis, Berkeyakinan bahwa ukuran baik-buruknya perbuatan manusia itu dinilai dengan sesuai atau tidak sesuainya dengan perintah Tuhan (Theos=Tuhan)
Nilai-nilai dasar etika Nilai luhur yg bersifat universal: Kejujuran Kebaikan Kebenaran Rasa malu Kesucian diri Kasih sayang Hemat, Sederhana
Ontologi yaitu apakah hakikat pemikiran tersebut, membicarakan ttg segala sesuatu yg ada Epistemologi yaitu mengapa ada pemikiran tersebut, asal muasal ilmu pengetahuan diperoleh Aksiologi adalah bagaimana cara untuk melaksanakan pemikiran tersebut, utk apa pengetahuan tsb akan digunakan
Aliran Etika Teleologis Tokoh: Aristoteles. Etika teleologis, yakni etika yang mengukur benar/salahnya tindakan manusia dari menunjang tidaknya tindakan tersebut ke arah pencapaian tujuan (telos) akhir yang ditetapkan sebagai tujuan hidup manusia. Setiap tindakan menurut Aristoteles diarahkan pada suatu tujuan, yakni pada yang baik (agathos). Yg penting hasil akhirnya, untuk kebaikan, tanpa melihat proses
Disempurnakan kembali oleh John Stuart Mill dan Jeremy Bentham, lewat perspektif Utilitarianisme yang berasal dari bahasa Inggris “utility” yang berarti kegunaan, bergu-na, atau guna. bahwa suatu tindakan harus ditentukan oleh akibat-akibatnya. sebagai teori etika normatif merupakan suatu teori yang kritis, karena menolak untuk taat terhadap norma-norma atau peraturan moral yang berlaku begitu saja dan sebaliknya menuntut agar diperlihatkan mengapa sesuatu itu tidak boleh atau diwajibkan.
Aliran etika Deontologis melihat bahwa kerangka tindakan/perilaku manusia dilihat sebagai kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama mela-kukan kewajiban berarti sudah melakukan kebaikan. tidak melihat pada konsekuensi perbuatan, dengan kata lain deontologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya. Yg penting prosesnya/laksanakan dulu
Beberapa teori tentang nilai etika (baik dan buruk). Teori Islam, terbagi menjadi 5 kriteria: Wajib, baik sekali Sunah, baik Mubah, netral Makruh, buruk Haram, buruk sekali Nilai ditentukan oleh Tuhan
Teori Hedonisme: Sesuatu dianggap baik bila mengandung Hedone (kenikmatan, kepuasan) bagi manusia. Teori Vitalisme: baik-buruk ditentukan oleh ada atau tidak adanya kekuatan hidup yang dikandung oleh objek yang dinilai. Manusia yang kuat, ulet,cerdas, itulah manusia yang baik. Manusia yang mengandung daya hidup yang besar, itulahmanusia yang baik.
Teori dari utilitarianisme: yang baik ialahyang berguna (utility = kegunaan). Utilitarianisme terbagi menjadi dua, yaitu utilitarianisme pribadi dan utilitarianisme sosial. merupakan perkembanganhedonisme. Baginya, etika harus memperhitungkan jumlah kenikmatan dikurangi jumlah penderitaan tentang hasil perbuatan, itulah yang menentukan nilai perbuatan itu. Menanggungderita dalam melakukan kebaikan adalah tidak baik. Jadi, harus diperhitungkan terlebihdahulu, banyak mana antara kenikmatan dan penderitaan yang terdapat dalam perbuatan itu.
Teori dari pragmatisme: yang baik adalah yang bergunasecara praktis dalam kehidupan. suatu aliran yang segolongan darah denganutilitarianisme. ukuran kebenaran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu, bukan dilihat secara teoritis. untuk mengerti suatu pikirancukuplah kita memastikan tindakan apa yang dapat dihasilkan oleh ide itu (Charles P. Peirce)