Akuntansi syariah Soraya lestari, se, m. Si.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
Advertisements

Pertemuan 5.
BAB 1. PENGANTAR AKUNTANSI SYARIAH
BAB 6 NERACA SALDO.
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
Perkembangan Akuntansi Syariah
SIKLUS AKUNTANSI SKPD-PEMDA II.
Menganalisis Transaksi
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
Tujuan Instruksional Umum:
PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS
Menganalisis Transaksi
PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Melalui Siklus Akuntansi
Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan
KAS DAN SETARA KAS.
Dasar-dasar Prosedur Akuntansi
MATERI 4 JURNAL UMUM DAN JURNAL KHUSUS.
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Modul Pengantar Akuntansi 1 MODUL KE 3
Sistem Pengendalian Internal dan Laporan Rekonsiliasi Bank
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BY : HIDSAL JAMIL TITO BAGUS SETIAWAN ERMANTHA RANI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.
BAB 8 AKUNTANSI PIUTANG Rita Tri Yusnita, SE., MM.
PANDANGAN PARA AHLI MUSLIM TENTANG EKSISTENSI AKUNTANSI
JURNAL Definisi : Catatan akuntansi pertama kali atau transaksi dan kejadian terpilih lainnya dicatat pertama kali. Bentuk Jurnal Bentuk jurnal yang paling.
BAB 3 AKUN (REKENING) dan PENGGUNAANNYA
PENGENDALIAN INTERNAL
PENGANTAR AKUNTANSI (Bagian 2)
EKUITAS DAN SISA HASIL USAHA KOPERASI
Akun/Perkiraan dan Transaksi Perusahaan
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
Koperasi simpan pinjam
PERTEMUAN KE 5.
Pengantar Akuntansi Oki Erfana S.
TRANSAKSI DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
MENGELOLA KARTU PIUTANG
Transaksi dalam Akuntansi
Jurnal-jurnal Khusus untuk perusahaan dagang
UNIV MUHAMMADIYAH SURAKARTA
6 Bab Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.
Menganalisis Transaksi
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
Pencatatan transaksi Neraca Saldo
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
2 Analyzing Transactions Principles of Accounting
Menganalisis dan Mencatat Transaksi Bisnis
BAB 5 Sistem Akuntansi.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah
BAB 1. PENGANTAR AKUNTANSI SYARIAH
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 /
PERSEKUTUAN USAHA PEMBENTUKAN DAN OPERASI
Analisis Transaksi.
Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah
Laporan realisasi anggaran
Akuntansi Zakat Aktivitas dan Investasi Pertanian
BAB 3 AKUN (REKENING) dan PENGGUNAANNYA
Bab 3: Mekanisme Debet Kredit
NERACA LAJUR.
Bab 6 Penyesuaian 11/7/2018.
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Bab 2 Menganalisa Transaksi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Bab 6.
Transcript presentasi:

Akuntansi syariah Soraya lestari, se, m. Si

Pertemuan ke 5 Sejarah dan Pemikira Akuntansi Syariah: perkembangan awal akuntansi perkembangan akuntansi syariah hubungan akuntansi modern dengan akuntansi islam

PERKEMBANGAN AWAL AKUNTANSI Islam memandang akuntansi tidak sekedar ilmu yang bebas nilai untuk melakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk menjalankan nilai-nilai Islam sesuai ketentuan syariah.

Sejarah akuntansi Accounting Theory Vernon Kam (1990): “menurut sejarahnya, kita mengetahui bahwa sistem pembukuan double entry muncul di Italia pada abad ke ke-13. itulah catatan yang paling tua yang kita miliki mengenai sistem akuntansi “double entry” sejak akhir abad ke -13 itu. Namaun adalah mungkin sistem double entry sudah ada sebelumnya.” Hendriksen “... The introduction of Arabic Numerical graetly facilitated the growth of accounting (penemuan angka arab sangat membantu akuntansi)

Perkembangan akuntansi syariah Telah menjadi tradisi bahwa bangsa arab melakukan 2 kali perjalanan kalifah perdagangan yaitu musim dingin dengan tujuan perdaganagn ke Yaman dengan musim panas dengan tujuan ke As Syam (sekarang Syiria, Lebanon, Jordania, Palestina, Israel). Perdaganagn tersebut akhirnya berkembang hingga je Eropa terutama setelah penakhlukan Mekah.

Zaman empat khalifah Pada zaman Abu Bakar pengelolaan Baitul Maal masih sangat sederhana dimana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak ernah ada sisa Pada masa Umar bin Khattab memperkenalkan istilah diwan yang berarti mencatat. Diwan berfungsi untuk mencatat pembayaran gaji. Khalifah Umar menunjuk beberapa orang pengelola dan pencatat dari persia untuk mengawasi pembukuan baitul maal. Hal ini menunjukkan bahwa akuntansi berkembang dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai akibat dari hubungan antar masyarakat.

Ada tujuh hal khusus dalam sistem akuntansi yang dijalankan oleh negara islam sebagaimana dijelaskan oleh Al-Khawarizmy dan Al-Mazendarany (Zaid, 2004) yaitu: Sistem akuntansi untuk kebutuhan hidup, sistem ini dibawah koordinasi seorang manajer Sistem akuntansi untuk kontruksi merupakan sistem akuntansi untuk proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Sistem akuntansi untuk pertanian merupakan sistem yang berbasis non-moneter. Sistem akuntansi gudang merupakan sistem untuk mencatat pembelian barang negara. Sistem akuntansi mata uang, sistem ini telah dilakukan oleh negara islam sebelum abad ke-14 M. Sistem akuntansi peternakan Sistem akuntansi perbendaharaan.

Pengendalian internal yang paling penting adalah pengendalian diri (self control) dimana Allah mengetahui seluruh pikiran dan perbuatan semua makhluk-Nya. Prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut (zaid, 2004). Transaksi harus dicatat setelah terjadi Transaksi harus dikelompokkan berdasarkan jenisnya Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah kanan dan pengeluaran di catat di sebelah kiri Pembayaran harus di catat dan diberikan penjelasan yang memadai di sisi kiri halaman Pencatatan transaksi harus dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati Tidak diberikan jarak penulisan di sisi sebelah kiri dan harus di beri garis penutup Koreksi atas transaksi yang telah dicatat tidak boleh dengan cara menghapus atau menulis ulang Jika akun telah ditutup, maka akan diberi tanda tentang hal tersebut Seluruh transaksi yang dicatat di buku jurnal (Al Jaridah) akan dipindahkan pada buku khusus berdasarkan pengelompokan transaksi

10. Orang yang melakukan pencatatan untuk pengeompokan berbeda dengan orang yang melakukan pencatatan harian 11. Saldo, (Al haseel) diperoleh dari selisih 12. Laporan harus disusun setiap bulan dan setiap tahun 13. Pada setiap akhir tahun, laporan yang disampaikan oleh Al Kateb harus menjelaskan seluruh informasi secara detail barang dan dana yang berada di bawah wewenangnya. 14. Laporan tahunan yang disusun Al Kateb akan diperiksa dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan akan disimpan di Diwan Pusat.

Berdasarkan prosedur terdapat beberapa istilah antara lain: Al – Jaridah, merupakan buku untuk mencatat transaksi (jurnal). Dengan beberapa bentuk jurnal khusus (Laseen, 1973): a. Jaridah Al-Kharaj (digunakan untuk berbagai jenis zakat) b. Jaridan Annafakat (digunakan untuk mencatat jurnal pengeluaran) c. Jaridah Al-Maal (digunakan untuk mencatat jurnal pendanaan yang berasal dari penerimaan dan pengeluaran zakat) Daftar A-Yaumiah (Buku harian). Bentuk umum dari daftar diantaranya: a. Daftar Attawjihat: buku yang digunakan untuk mencatat anggaran pembelanjaan. Baik berbentuk Mukarriyah (anggaran operasional) maupun Itlakiyah (anggaran untuk pos dikresi dari raja) b. Daftar Attahwilat: buku yang untuk mencatat keluar masukknya dana antara wilayah dan pusat pemerintahan.

Alkhawarizmy membagi beberapa jenis daftar (Siswantoro, 2003) sebagai berikut: Kaman al-Kharadj yang merupakan dasar-dasar survey Al-Wardj menunjukkan daftar utang per individu beserta daftar pembayaran cicilan Al-Ruznamadj atau buku harian yaitu melakukan pencatatan untuk pembayaran dan penerimaan setiap hari Al-Khatma merupakan laporan pendapatan dan pengeluaran per bulan Al-Khatma Al-Djami’a meruakan laporan tahunan Al-Ta’ridj merupakan tambahan catatan untuk menunjukkan katagori secara keseluruhan Al- Arida merupakan 3 kolom jurnal yang totalnya terdapat di kolom ke tiga Al- Bara’a merupakan penerimaan pembayaran dari pembayaran pajak Al-Muwafaka wal-djama’a merupakan akuntansi yang komprehensif disajikan oleh ‘amil. apabila hasilnya benar maka akan ditandatangan dengan muwafaka, sedangkan terdapat perbedaan disebut dengan muhasaba

Beberapa jenis laporan keuangan diantaranya: Al-khitmah: merupakan laporan yang dibuat setiap akhir bulan yang menunjukkan total penerimaan dan pengeluaran Al-Khitmah Al Jameeah (laporan akhir yang lengkap): merupakan laporan yang disiapkan oleh Al-Khateb tahunan dan diberikan kepada atasannya yang berisi:pendapatan, beban dan surplus/defisit tiap akhir tahun. Bentuk perhitungan laporan zakat a. Ar-Raj Minal Mal (yang dapat tertagih) b. Ar-Munkasir (piutang tidak dapat tertagih) c. AlMuta’adhir Wal Mutahayyer Wal Muta’akid (piutang yang sulit dan piutang yang bermasalah sehingga tidak tertagih).

Pada perhitungan zakat, utang diklasifikasikan menjadi 3 Arra’ej Minal Maal (Collectible debts) AlMunkase Minal Mal (Uncollectible debts) Tful debts)Al Muta’adher Wal Mutahayyer (Complicated atau doubf