PENDAHULUAN Mendefinisikan Riset Operasi (operation research) meru- pakan masalah yang sulit, karena pada umumnya para ahli saling berargumentasi. Suatu definisi yang agak panjang menyatakan : “bahwa Riset Operasi adalah aplikasi model-model ilmiah terhadap masalah-masalah yang kompleks dalam mengendalikan sistem sumberdaya manusia dan non- sumberdaya manusia yang terbatas dalam dunia indus- tri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan yang berusaha menetapkan tindakan yang paling baik dalam pengam- bilan keputusan.”
Istilah RO sering diasosiasikan sebagai penggunaan tek- nik-teknik matematis untuk membuat model dan menga- nalisis masalah keputusan. Walaupun matematika dan model-model matematis merupakan inti dari riset operasi, pemecahan masalah tidaklah sekedar pengembangan dan pemecahan model- model matematis. Secara spesifik, masalah keputusan biasanya mencakup faktor-faktor penting tak berwujud yang tak dapat dipecah- kan secara langsung dengan model-model matematis. Yang paling utama faktor-faktor penting tersebut adalah kehadiran unsur manusia di hampir setiap keputusan. Sehingga jelas pengaruh perilaku manusia terhadap keputusan tidak dapat dihindari, dan oleh karenanya model matematis dipandang tidak praktis.
Sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, RO harus dipandang sebagai ilmu dan seni (Taha, 1996). Sebagai ilmu terletak pada penyediaan teknik-teknik matematis dan algoritma (model) untuk memecahkan masalah keputusan yang tepat. Sebagai seni , karena keberhasilan semua tahap dari sebuah model matematis sebagian besar bergantung pada kreativitas dan kemampuan pribadi yang menganalisis pengambilan keputusan.
Sejarah Riset Operasi Bisa dikatakan bahwa riset operasi itu ada sejak manusia mulai berpikir tentang lingkungannya. Begitu manusia menguasai dasar-dasar matematika dan mulai menerapkan keterampilan logika, maka dia mampu juga menyempurnakan teknik kerjanya secara efisien. Pembaharuan dan penerapan "prisip-prinsip ilmiah" (scientific priciples) merupakan salah satu hasil pertama dari RO. Oleh karena itu nama lain dari RO adalah scien- tific management. Pada abad 20, F.W. Taylor berhasil menyempurnakan efisiensi perusahaan.
Selama P D II, pertama kalinya para ilmuan Inggris merin- tis kegiatan riset operasi. Mereka terdiri para ahli dari kelompok ahli : militer, sosiologi, psikologi, perilaku dan kelompok RO sendiri. Keputusan riset operasi ini berkait- an dengan penentuan sumberdaya militer yang terbatas dengan cara yang efektif dalam mengantisipasi serangan musuh. Dalam hal ini disebutnya sebagai "military OR” ". Keberhasilan di Inggris kemudian dikembangkan di AS dalam bidang yang sama (militer). Di A.S. berhasil meme- cahkan persoalan-persoalan logistik supply barang-barang keperluan militer, menentukan pola-pola dasar penerbang- an yang lebih efisien. Setelah perang Dunia II, riset operasi lebih pesat perkem- bangannya di Amerika Serikat, sehingga sedemikian pesatnya, riset operasi kini diterapkan dalam hampir semua kegiatan.
2. Hubungan Riset Operasi dengan Disiplin Lain Untuk mencapai solusi yang optimum kelompok ahli RO harus bekerja sama dengan kelompok-kelompok ahli lain. Misalnya : dalam suatu perusahaan, memutuskan peng- gunaan sumberdaya-sumberdayanya yang optimum dlm mencapai tujuan yang maksimum/minimum , pakar riset operasi harus memperhatikan pendapat para ekonom dan akuntan. Apalagi jika keputusan itu berkait dengan persoalan yang lebih luas yang harus diambil oleh perusahaan besar,/ pemerintah regional atau pemerintah pusat, maka para ahli riset operasi harus bekerja sama dengan pakar- pakar lain, di samping dengan para ekonom dan akuntan dia harus kerja sama juga dengan para ahli sosiologi, psikologi, kesehatan dsb., sehingga keputusan yang diambil lebih komprehensif.
3. Model-Model Dalam Riset Operasi Terdapat beberapa model dalam riset operasi, mulai dalam bentuk sederhana sampai dengan yang kompleks. Model- model tersebut adalah : Model Pisik Model ini adalah model yang menggambarkan sebuah sis- tem secara pisik, misalnya foto, peta, globe, blue print. Model Diagram Model ini menggambarkan situasi sistem yang dinamis se- bagai alat analisis sesuatu yang dipelajari. Model diagram ini lebih banyak digunakan daripada model pisik. Model Matematis Dalam kebanyakan aplikasi RO, diasumsikan bahwa tujuan dan pembatas dari sebuah model dapat diekspresikan seca- ra matematis sebagai fungsi dari variabel keputusan. Model matematis", yaitu model yang menggunakan simbul-simbul matematis. Model ini paling banyak digunakan dalam RO.
Model Simulasi Sering "situasi nyata" yang kita hadapi masih berada jauh di luar ke- mampuan teknik-teknik matematis yang tersedia, karena sistem atau situasi nyata terlalu rumit dipresentasikan secara matematis yang memadai, atau model itu kemungkinan terbukti terlalu kompleks untuk dipecahkan Sebuah pendekatan yang berbeda untuk permodelan sistem yang komplek adalah dengan "simulasi". Dalam model simulasi ini hubungan antara input dan output tidak dinyatakan secara eksplisit seperti dalam model matematis. Model ini meniru tingkah laku sistem yang mempelajari interaksi atau hubungan komponen-komponennya secara logis yang didefinisikan secara baik (dalam bentuk "jika / maka") Kelemahan model simulasi, pengembangannya cukup mahal. sehing- ga pelaksanaannya membutuhkan biaya yang besar dan persoalan tidak bisa dipecahkan secara optimal. Sebaliknya dalam model-model matematis yang berhasil, biasanya dapat dikelola dlm. perhitungannya. Model Heuristik Sering pemecahan model matematis sangat kompleks, sehingga solu- si optimum dapat diselesaikan dengan perhitungan yang sangat pan- jang, Untuk mengatasi masalah ini metode heuristik dapat digunakan, yaitu metode penyelesaian yang didasarkan pada "intuisi" atau aturan- aturan empiris (pengalaman).
4. Komponen-Komponen Dalam Riset Operasi Terdapat dua komponen pokok dalam riset operasi, Yaitu : (1) Tujuan merupakan hasil akhir yang hendak dicapai dengan cara memilih suatu tindakkan yang paling tepat untuk sistem yang dipelajari. Tujuan meliputi : 1. bersifat profit oriented (memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya, 2. tujuan non-profit (good service to costumers) (2) Faktor-faktor (variabel, parameter dan kendala) Setelah tujuan ditentukan, selanjutnya memilih tindakan terbaik untuk mencapai tujuan. Tindakkan tersebut harus diidentifikasikan dalam faktor-faktor dari sistem yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan. Pemilihan tindakan dan identifikasi faktor ini sangat tergantung pada keterampilan pengambil keputusan.
5. Langkah-Langkah Dalam Riset Operasi Meliputi : - mendefinisakan masalah, - mengembangkan model, - mendapatkan data input, - mengembangkan solusi, - menguji solusi, menganaliasis hasil, dan - implementasi hasil.(lihat Gambar 1.1.). Mendefinisi kan Problem Mengembang kan model Mengumpulkan Data Mengembang kan Solusi Menguji Solusi Analisis Hasil Implemen tasi Hasil Gambar Diagram Pendekatan Analisis Kuantitatif
Satu langkah terdahulu harus diselesaikan sebelum langkah berikutnya dimulai . Dalam banyak kasus , satu atau beberapa langkah sebelum hasil akhir diimplementasikan akan dimodifikasi secara luas . Hal ini menyebabkan langkah-langkah berikutnya juga dirubah. Dalam beberapa kasus pula, langkah menguji solusi akan menjelaskan bahwa suatu model atau input data mungkin saja tidak teliti atau tidak benar. Dalam hal ini, berarti bahwa seluruh langkah secara ber-urutan akan dimodifikasi juga.