Consumer Attitude Formation and Change Irma Prilisiana P Safira G
What is Attitude? a learned predisposition to behave in a consistently favorable or unfavorable way with respect to a given object.
Structural Models of Attitude Ada beberapa model attitude yang penting: Tricomponent Attitude Model The multiattribute attitude model The trying-to-consume model The attitude-toward-the-ad model
Tricomponent Attitude Model
Multiattribute Attitude Model Model yang menggambarkan attitude konsumen dengan menganggap attitude object sebagai fungsi dar persepsi konsumen dan penilaian terhadap atribut (sifat) atau belief yang dimiliki berkaitan dengan objek sikap tertentu. 3 model variasi: Attitude-toward-object model Attitude-toward-behavior model Theory-of-reasoned-action model
Theory-of-Reasoned-Action Model Penggabungan (integrasi) secara menyeluruh terhadap komponen- komponen sikap kedalam suatu struktur yang dapat sebagai memprediksi tingkah laku. Ada subjective norms yang dapat mempengaruhi intensi konsumen untuk berperilaku.
Theory of Trying-to-consume Model Model ini tidak terlalu mementingkan tindakan atau outcome tetapi lebih kepada bagaiman konsumen berusaha untuk mengonsumsinya. Dipengaruhi oleh personal impediment dan environmental impediment. Theory of Trying-to-consume Model
Attitude-toward-the-ad Model Dampak iklan atau promosi lainnya dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk atau brand tersebut. Dibentuk dari berbagai macam feeling dan kognisi sebagai hasil exposure terhadap iklan.
Attitude Formation Sikap muncul akibat adanya pembelajaran. Pembentukan sikap dapat dipengaruhi dari berbagai macam sumber, antara lain: Personal experience, Pengaruh dari keluarga dan teman, Media massa internet Attitude Formation
Strategies of Attitude Change Pembelajaran yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan sumber informasi dan kepribadian yang dimana sikap cenderung dapat diubah.
Changing the Basic Motivational Function Strategi yang efektif untuk mengubah sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek adalah dengan membuat kebutuhan tertentu yang menonjol. Terdapat 4 fungsi: The utilitarian function Ego-defensive function Value-expressive function Knowledge function
The Value-Expressive function The utilitarian function Ketika produk yang pernah digunakan dapat bermanfaat atau berguna untuk individu tersebut maka sikap kita terhadap produk tsb cenderung meningkat. The Ego-Defensive function melindungi citra diri (self-image) mereka dari perasaan ragu-ragu dan diganti dengan rasa aman dan kepercayaan diri. The Value-Expressive function Sikap adalah ekspresi atau cerminan nilai dari konsumen, gaya hidup, dan pandangan konsumen. The knowledge function memiliki kebutuhan kuat untuk mengetahui dan memahami orang dan hal yang mereka hadapi.
ASSOCIATING THE PRODUCT WITH A SPECIAL GROUP, EVENT, OR CAUSE Dimungkinkan untuk mengubah sikap terhadap perusahaan dan produk, layanan, dan merk mereka dengan menunjukan hubungan mereka dengan kelompok sosial tertentu.
RESOLVING TWO CONFLICTING ATTITUDES Strategi Sikap Perubahan terkadang dapat mengatasi konflik aktual atau potensial antara dua sikap.
Altering Components of the Multiattribute Model Model ini memiliki implikasi untuk strategi perubahan sikap, dan memberi wawasan tentang bagaimana mewujudkan perubahan sikap. Strateginya dengan cara: Changing the relative evalution of attributes Merubah brand belief Menambah atribut baru Merubah secara keselurah brand rating
Bagaimana sikap dapat berubah? Changing the relative evaluation of attributes beberapa kategori produk sering set up sehingga berbeda konsumen maka berbeda brand dengan berbeda benefit yang didapat. Changing Brand Belief Iklan terus-menerus mengingatkan kita bahwa produk mereka "lebih" atau "lebih baik" atau terbaik "dalam hal beberapa atribut produk yang penting. Adding an attribute Menambahkan sikap yang sebelumnya telah diabaikan atau yang merupakan inovasi atau inovasi teknologi. Changing the oget all brand rating tanpa mencoba memperbaiki atau mengubah evaluasi mereka terhadap atribut merek tunggal apa pun.
THE ELABORATION LIKELIHOOD MODEL (ELM) Model ini mengusulkan pandangan yang lebih global bahwa perilaku konsumen diubah oleh dua "rute persuasi" berbeda.
Behavior Can Precede or Follow Attitude Formation COGNITIVE DISSONANCE THEORY Menurut teori disonansi kognitif ketidaknyamanan atau disonansi terjadi ketika konsumen memegang pemikiran yang bertentangan tentang kepercayaan atau sikap objek. ATTRIBUTION THEORY Teori atribusi mencoba menjelaskan bagaimana orang menetapkan hubungan sebab dan akibat terhadap kejadian berdasarkan perilaku mereka sendiri atau perilaku orang lain
Behavior Can Precede or Follow Attitude Formation Self-Perfection Theory kesimpulan atau penilaian individu mengenai penyebab perilaku mereka sendiri-adalah titik awal yang baik untuk diskusi atribusi. Attribution Toward Other penting untuk memahami atribusi terhadap orang lain karena beragam aplikasi potensial terhadap perilaku dan pemasaran konsumen
Behavior Can Precede or Follow Attitude Formation Attribution Toward Things Hal ini di bidang menilai kinerja produk yang konsumen kemungkinan besar akan membentuk atribusi produk
How we Test our Attribution Individu memperoleh keyakinan tentang pengamatan tertentu dengan mengumpulkan informasi tambahan dalam upaya untuk mengkonfirmasi (atau kesimpulan yang tidak tepat) sebelum mengumpulkan informasi.
How we Test our Attribution Distinctiveness Konsumen mengaitkan tindakan terhadap produk atau orang tertentu jika tindakan terjadi saat produk (atau orang) hadir dan tidak terjadi dalam ketidakhadirannya. Consistency over time Setiap orang atau produknya Saat ini, konsumen dalam ference atau reaksi harus sama, atau hampir begitu. Consistency over modality Kesimpulan atau reaksi harus sama, bahkan ketika situasi di mana hal itu terjadi bervariasi Consensus Tindakan dirasakan oleh Demikian juga dengan konsumen lain.