NUR FAIZIN PASCA SARJANA FITK UIN SUNAN KALIJAGA TEORI PENGOLAHAN INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
Salah satu instrumen keberhasilan proses pembelajaran adalah nilai hasil evaluasi belajar siswa. Jika siswa memperoleh nilai rendah atau dibawah target pembelajaran maka seringkali seorang guru menyimpulkan bahwa metode pembelajarannya yang telah digunakan tidak tepat atau beranggapan bahwa siswanya memang kurang cerdas. Namun tulisan ini mencoba untuk mengkaji tentang bagaimana guru menjelaskan materi ajarnya yang berisi tentang informasi baru bagi siswanya dan bagaimana siswa itu mampu memahami dan menerima informasi kemudian menyimpan informasi itu sebagai suatu pengetahuan baru bagi mereka. Bagaimana sistem pengolahan informasi dalam proses pembelajaran?. Harapannya seorang guru tidak hanya sekedar menjelaskan atau menyampaikan materinya saja tetapi juga mempertimbangkan kemampuan anak untuk menerima, mengelolah dan menyimpan pengetahuan yang berupa informasi yang disampaikan oleh guru.
TEORI PENGOLAHAN INFORMASI Inilah Cara bagaimana orang mempersepsi, mengorganisasi dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima setiap hari dari lingkungan sekeliling Pengolahan informasi memfokuskan perhatian pada bagaimana siswa memperhatikan peristiwa-peristiwa lingkungan, mengkodekan informasi-informasi untuk dipelajari, dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang ada dalam memori, dan menariknya kembali pada saat dibutuhkan. (Shuell, 1986)
Pengolahan informasi bermula ketika sebuah input stimulus (visual/auditori) mengenai satu atau lebih pada pancaindera (pendengaran, penglihatan dan peraba). Register sensorik yang sesuai menerima input dan menyimpannya sebentar dalam bentuk rekaman inderawi Register sensorik mentransfer informasi ke memori jangka pendek (STM/Short Term Memory). WM Ketika informasi berada dalam WM, pengetahuan yang terkait dengannya dalam memory jangka panjang (LTM/Long Term Memory) atau yang disebut juga dengan memori permanen, akan diaktifkan dan ditempatkan dalam WM untuk digabungkan dengan informasi yang baru.
Implikasi pengajaran yang sangat penting adalah tidak terlalu memberikan beban WM siswa dengan menyajikan materi terlalu banyak dan terlalu cepat dalam menjelaskan materinya. Jika memungkinkan pengajar atau guru memberikan informasi secara visual dan verbal untuk memastikan siswa dapat mempertahankannya dalam WM mereka lebih lama sehingga informasi yang masuk dapat diproses lebih lanjut secara kognitif. Seorang pengajar/guru dapat memperlancar proses pembelajaran ketika mereka mengembangkan materi ajar dengan tujuan membantu siswa menghubungkan informasi- informasi yang baru dengan pengetahuan-pengetahuan yang ada dalam memori. Inforsmasi yang bermakna, dijelaskan atau dikembangkan dan diorganisasikan akan lebih mudah digabungkan kedalam jaringan-jaringan LTM. Guru sebaiknya menyiapkan sebuah materi pelajaran yang siswanya dapat mengaitkannya dengan pengetahuan yang bersifat umum dan mendasar
1.Organisator Pengantar Organisator-organisator pengantar Organisator-oragnisator pengantar membantu siswa mengkoneksikan materi-materi baru dengan pembelajaran sebelumnya. Kathy stone sedang mengajari para siswanya menyusun paragraf-paragraf yang komprehensif. Para siswa ini telah belajar menulis kalimat-kalimat deskriptif dan menarik. Mrs. Stone menuliskan kalimat-kalimat dari para siswanya di papan tulis dan menggunakannya sebagai sebuah organisator untuk menunjukkan bagaimana merangkai kalimat-kalimat untuk membentuk sebuah paragraf yang utuh. Seorang guru smp menggunakan sebuah organisator saat memberi pelajaran geografi. Guru tersebut memberikan pelajaran tentang bentuk- bentuk daratan (bentuk dan dan komposisi dari permukaan bumi) dan ia memulai pelajarannya dengan menguraikan definisi dan komponen- komponen dari konsep-konsep geografi yang sebelumnya telah dibahas. Guru tersebut ingin menunjukkan bahwa geografi mencakup elemen- elemen dari lingkungan fisik, manusia dan lingkungan fisiknya, dan wilayah-wilayah yang berbeda-beda di dunia serta kemampuan wilayah tersebut dalam menunjang kehidupan manusia. Untuk melakukan hal ini guru tersebut mula-mula memfokuskan perhatian pada elemen-elemen dari lingkungan fisik, lalu beralih ke bentuk bentuk daratan (misalnya; dataran tinggi, gunung, bukit) dengan menunjukkan replika-replikanya dan meminta siswa mengidentifikasi karakteristik-karakteristik utama dari masing-masing bentuk daratan. Pendekatan ini memberi mereka keseluruhan kerangka atau garis besar yang dapat mereka gunakan untuk menggabungkan pengetahuan-pengetahuan baru tentang komponen- komponennya.
NOFASEPERISTIWA PENGAJARAN 1 MemerhatikanMenyampaikan pada siswa dalam kelas bahwa pelajaran akan dimulai. 2 HarapanMenyampaikan tentang tujuan dari pembelajaran, serta tipe dan kualitas prestasi belajar yang diharapkan. 3 PenarikanMeminta siswa untuk mengingat konsep-konsep dan aturan-aturan subordinat 4 Persepsi selektifMenyajikan contoh-contoh dari konsep- konsep dan aturan-aturan yang baru. 5 Pengkodean semantikMemberikan tanda-tanda yang berkaitan dengan bagaimana menyimpan informasi dalam memori. 6 Penarikan dan pemberian responMeminta siswa untuk mengaplikasikan konsep atau aturan terhadap contoh-contoh baru. 7 PenguatanMengonfirmasikan keakiratan dari pembelajaran siswa. 8 Pemberian tanda untuk penarikanMemberikan kuis pendek dari materi-materi yang baru. 9 GeneralisasibilitasMemberikan ulasan-ulasan khusus.
Contohnya, dalam mempelajari hubungan trigonometri utama (misalnya; sinus, tangen). Ada muatan kognitif tertentu yang merupakan karakteristik bawaan dalam materi yang harus dipelajari, yaitu pengembangan pengetahuan tentang rasio-rasio dari sisi sebuah segitiga siku- siku. Cara Materi tersebut diajarkan memengaruhi muatan kognitif ekstrinsik. Guru yang memberikan uraian yang jelas dapat meminimalisir muatan kognitif ekstrinsik, sementara guru yang menjelaskan konsep ini dengan cara yang kurang bagus akan meningkatkan muatan ekstrinsik. 4x + 7 = 15 4x + 7 = 15 Berapakah variabel x ? Berapakah variabel x ?