Oleh : Novianto Puji Raharjo, S.Kom Manajemen Konflik Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Dengan Orang Lain Oleh : Novianto Puji Raharjo, S.Kom
Konflik ??? Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (thepresence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara diri sendiri, dua pihak atau lebih.
Konflik ada karena ? Sebuah Konflik akan terjadi apabila dari individu menganggap hal tersebut menjadi sebuah konflik, apabila tidak, maka konflik tidak akan terjadi
Jenis Konflik Subtantive conflicts merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan. Emotional conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya,tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi(personality clashes)
Level Konflik Konflik dalam diri individu itu sendiri Appriach-approach conflict, yaitu situasi dimana seseorang harus memilih salah satu di antara beberapa alternatif yang sama baiknya. Avoidance-avoidance conflict, yaitu keadaan dimana seseorang terpaksa memilih salah satu di antara beberapa alternatif tujuan yang sama buruknya. Approach-avoidance conflict, merupakan suatu situasi dimana seseorang terdorong oleh keinginan yang kuat untuk mencapai satu tujuan, tetapi di sisi lain secara simultan selalu terhalang dari tujuan tersebut oleh aspek-aspek tidak menguntungkan yang tidak bisa lepas dari proses pencapaian tujuan itu sendiri. Multiple aproach-avoidance conflict, yaitu suatu situasi dimana seseorang terpaksa dihadapkan pada kasus kombinasi ganda dari approach-avoidance conflict.
Level Konflik Konflik interpersonal, yang merupakan konflik antara satu individual dengan individual yang lain Konflik intergrup Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan Konflik interorganisasi Konflik ini sering dikaitkan dengan persaingan yang timbul di antara perusahaan-perusahaan swasta
Penyebab Konflik KARAKTERISTIK INDIVIDUAL FAKTOR SITUASI Nilai sikap dan Kepercayaan Kebutuhan dan Kepribadian Perbedaan Persepsi FAKTOR SITUASI Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi Kebutuhan untuk Berkonsensus Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain Perbedaan Status Rintangan Komunikasi Batas-batas tanggung jawab dan Jurisdiksi yang tidak jelas
Aspek Positif Konflik Mempelajari lebih lanjut tentang orang-orang yang terlibat dan tumbuh dengan pengalaman-setiap konflik Mendefinisikan isu dan menyediakan Kesempatan dan solusi Ikatan untuk mengatasi masalah ini Meningkatkan kemampuan kelompok Mengarah ke aliansi dengan kelompok-kelompok
Aspek Negatif Konflik Menjadi kurang termotivasi dan tidak aktif Bingung dengan perbedaan pendapat Meningkatkan ketegangan antar-kelompok dan Mengalihkan perhatian dari tujuan Menyebabkan emosi negatif dan mungkin perilaku kekerasan Menciptakan keinginan untuk meninggalkan situasi masalah untuk dan mencari situasi yang lebih aman Menciptakan atau meningkatkan antagonisme Menyebabkan stres dan frustrasi
Pendekatan Penyelesaian Konflik Model penyelesaian konflik dengan mempersatukan (Integrating) Model penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu (obliging) Model penyelesaian konflik dengan mendominasi (dominating) Model penyelesaian konflik dengan menghindar (avoiding) Model penyelesaian konflik dengan kompromis (compromising)
Cara Pencegahan Konflik Disiplin Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan Komunikasi Mendengarkan secara efektif
Manajemen Konflik Yang Tidak Efektif Penghindaran Pemaksaan Minimasi Menyalahkan Peredam ( Membungkam Orang Lain) Karung Goni ( Menimbun kekecewaan untuk dilimpahkan ke orang lain)
Manajemen Konflik Yang Efektif Sportif Konflik harus di hadapi secara aktif oleh kedua belah pihak. Bertanggungjawab atas pikiran dan perasaan orang lain. Langsung dan spesifik ( konflik saat ini dan di-sini ). Gunakan Humor
Hal Yang Perlu diperhatikan dalam Menghindari Konflik Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon.