kelompok
Apa itu ‘Kelompok’?
Pemahaman tentang Kelompok Tidak semua himpunan orang disebut kelompok. Kumpulan orang di terminal, antrean bioskop, dan kumpulan lainnya disebut agregat. Agregat menjadi kelompok bila orang-orang di dalam kumpulan tersebut memiliki tujuan bersama, berinteraksi dan memiliki ikatan yang mempersatukan mereka.
Kelompok membantu individu memenuhi tujuan: Bergaul dan bersahabat Dukungan untuk perubahan/pengembangan diri Pertumbuhan rohaniah Keuntungan ekonomi
Berpartisipasi dalam kelompok = Ada tuntutan serta kesempatan Dalam proses menyesuaikan diri dengan kelompok, kita berkembang, berubah, dan tumbuh
Faktor – faktor yang memengaruhi keputusan individu untuk bergabung ke dalam kelompok Daya tarik anggota kelompok (fisik, sosial, dan daya tarik tugas) Daya tarik kegiatan dan tujuan kelompok Daya tarik manfaat menjadi anggota kelompok tertentu (pribadi, sosial, simbolik, pekerjaan, atau keuntungan ekonomi)
Jenis kelompok berorientasi tugas: Kelompok duplikasi kegiatan Setiap anggota melakukan pekerjaan yang sama Contoh: Semua anggota menanam pohon/ semua anggota menyebarkan surat Kelompok ban berjalan Setiap anggota bekerja pada bagian yang berbeda dari tugas Contoh: Beberapa anggota melipat surat, yang lain menempelkan perangko, dan yang lain memasukkan dan mengirimkan Kelompok penilai, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan Anggota kelompok mengidentifikasi dan menetapkan di antara jawaban, strategi, atau pilihan yang tersedia Contoh: Kelompok menentukan jenis pohon apa, berapa yang mau ditanam, dimana, merencanakan proses penanaman
Kelompok Diciptakan Alamiah Terbentuk untuk tujuan tertentu Terbentuk secara alami dari kegiatan spontan individu Kadang, kelompok yang awalnya alamiah, dapat bergeser jadi kelompok diciptakan, misalnya saat memutuskan untuk membuat klub atau kelompok kerja
Jaringan Komunikasi Kelompok
Jaringan Komunikasi Kelompok Roda Lingkaran Seseorang menjadi pemimpin Memusat Menghasilkan produk kelompok yang tercepat dan terorganisasi Memecahkan persoalan mudah Tidak ada pemimpin, setiap orang cenderung berkomunikasi dengan samping kanan dan kiri Tidak memusat Paling lambat dalam memecahkan soal
Jaringan Komunikasi Kelompok Bintang Rantai Saluran komunikasi terbuka, semua anggota dapat berkomunikasi dengan anggota lain. Paling efektif karena tidak terpusat pada satu orang pemimpin. Memberi kepuasan kepada para anggotanya Cepat dalam menyelesaikan berbagai tugas yang sulit 1 anggota hanya dapat berkomunikasi dengan 1 anggota lain lalu anggota lain tersebut dapat menyampaikan pesan tersebut pada anggota lainnya lagi begitu seterusnya.
Tahap Pengembangan Kelompok Orientasi Tindakan berkenalan, mengungkapkan titik pandang awal, membentuk jaringan terkait tugas, “perbincangan ringan” (e.g cuaca, suasana, tujuan, dsb) Konflik Ekspresi dari sudut pandang yang berbeda, mengantarkan pada polarisasi (terjadinya pengelompokkan di mana masing-masing kelompok cenderung mengarah pada kondisi ekstrim) Kemunculan Penerimaan dibuat antara anggota serta subkelompok yang berbeda sudut pandang, permulaan kelompok membentuk identitasnya sendiri Penguatan Jika semakin banyak kerjasama yang terjalin, saling mendukung pemecahan masalah kelompok
Faktor Mempengaruhi Perkembangan Kelompok Jumlah struktur kelompok Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas Besaran kelompok Sikap dan perasaan anggota kelompok terhadap tugas, topik, sesama anggota, dan hakikat tugas
Ciri Tugas yang Mempengaruhi Kemajuan Kelompok Tingkat kesulitan tugas (Usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan) Variasi solusi (Alternatif solusi yang masuk akal yang tersedia untuk memecahkan masalah) Motivasi dan ketertarikan (Daya tarik yang dihasilkan oleh tugas) Tingkat kerja sama yang disyaratkan (Tingkat kerja sama yang dibutuhkan antar anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas) Keakraban (Familiaritas dan pengalaman dengan tugas tertentu
Melalui proses komunikasi muncul budaya kelompok Budaya kelompok memberi anggota kelompok perasaan sebagai pribadi sekaligus identitas kolektif, serta berkontribusi dalam pengembangan keteraturan, strukturm dan keterpaduan.
Unsur Budaya Kelompok Nilai (Konsep – konsep dasar dan keyakinan suatu kelompok) Tokoh kepahlawanan (Model peran bagi anggota kelompok untuk diikuti dan diteladani) Tata cara/ritus dan Upacara /ritual (Rutinitas sehari – hari dalam kelompok)
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok Konsensus (Mengharuskan kelompok sampai pada suatu keputusan bersama yang disetujui oleh semua anggota kelompok) Kompromi (Proses negosiasi atau perundingan dan upaya saling memberi dan menerima untuk sampai pada posisi yang mempertimbangkan pilihan setiap anggota kelompok) Suara mayoritas (Keputusan secara matematis) Keputusan oleh pemimpin (Penetapan resolusi oleh pemimpin kelompok) Arbitrase (Proses perundindangn resmi antara pihak yang tidak mampu mencapai keputusan, dengan melibatkan pihak lain- ada penengah)
Jenis Peran yang Berkembang dalam Kelompok Peran berorientasi tugas Peran pembangun dan pendukung kelompok Peran individu
Peran berorientasi tugas Peran pembangun dan pendukung kelompok Peran Individu Inisiator – Kontributor Pencari informasi Pencari opini Pemberi informasi Pemberi opini Elaborator Koordinator Orienter Evaluator – Kritik Energizer Teknisi – Prosedural Perekam Encourager Harmonizer Kompromis Penjaga gerbang / ekspeditur Pengingat standar Kelompok pengamat Pengikut Penyerang Penghalang Pencari pengakuan Pengaku dosa Penguasa Pencari bantuan Pembella kepentingan khusus
Kepemimpinan Proses interaksional yang membantu orang dalam organisasi mengelola lingkungan mereka. Pemimpin efektif – merencanakan dan memilih tindakan yang membantu organisasi atau kelompok mencapai tujuan mereka. Peran dasar pemimpin: Mengoordinasikan kegiatan individu – individu sehingga mereka berkontribusi kepada tujuan keseluruhan kelompok dan kepada kemampuan adaptasi umum dari kelompok Perannya mencakup perancangan, penerapan, dan/atau pengawasan prosedur, kebijkan, atau mekanisme yang diperlukan untuk mewujudkan koordinasi yang diinginkan terhadap individu dan kegiatan kelompok.
Fungsi Kepemimpinan Pemeliharaan Kelompok Pencapaian Tujuan Kelompok Mempromosikan partisipasi Mengatur interaksi Mempromosikan kepuasaan kebutuhan Meningkatkan kerja sama Menengahi konflik Melindungi hak – hak individu Memberi contoh perilaku Memikul tanggung jawab atas kegagalan kelompok Mempromosikan pengembangan kelompok Menginformasikan Merencanakan Mengorientasikan Mengintegrasikan Mewakili Menyelaraskan Memperjelas Mengevaluasi Membangkitkan semangat
Ragam Pendapat Pemimpin yang Baik Pemimpin yang baik adalah WARISAN (you are born with ‘it’) Kepemimpinan adalah masalah gaya: Otokratis (dikendalikan oleh pemimpin dalam segala pengambilan keputusan) Demokratis atau partisipatoris (membawa anggota untuk terlibat dalam pengambilan keputusan) Laissez-faire (“lepas tangan” – tidak ada kewenangan yang dipaksakan oleh pimpinan) Tantangannya, untuk menentukan pemilihan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi Kepemimpinan adalah hasil kemampuan individu (bakat dan belajar), tujuan kelompok, tekanan eksternal, cara anggota kelompok berbicara, bekerja, dan berhubungn
Peran Pemimpin dalam Kelompok (menurut J. Kevin Barge) Kepemimpinan diberlakukan melalui komunikasi Pemimpin memperbaiki, mengembangkan, dan memodifikasi sistem penyelenggaraan organisasi atau kelompok untuk mempertahankan kelangsungan hidup dalam perubahan lingkungan yang kompleks Kunci kepemimpinan yang sukses di masa depan = kemampuan untuk mengoordinasikan beragam kelompok orang yang bekerja pada tugas – tugas berbeda, dalam lingkungan yang berubah dan tidak stabil
Kohesivitas Merujuk pada loyalitas kelompok Dimana angota memperoleh “semangat tim” dan berkomitmen pada kesejateraan kelompok Dipupuk melalui komunikasi “Semua untuk satu, satu untuk semua”
Gejala Kohesivitas Terlalu Kecil Terlalu Tinggi Kebosanan dan ketidakpedulian Tidak ada antusiasme Minimnya pertanyaan yang diajukan “Mari segera kita akhiri pertemuan ini” Sindrom Groupthink (tekanan untuk setuju dengan kelompok) Tanda bahaya Groupthink Menilai terlalu tinggi kekuatan dan moralitas kelompok (yang dilakukan kelompok adalah benar) Berpikiran tertutup Menekankan kesesuaian
Konflik dalam kelompok, tidak selalu dianggap sebagai masalah Tanpa konflik – kelompok tidak berkembang. JADI TUJUANNYA, BUKAN MEMUSNAHKAN KONFLIK TAPI MENGERTI KONFLIK LEBIH BAIK
Dimensi Penyelesaian Konflik Ketegasan Kesediaan bekerja sama Ditujukan untuk memenuhi kepentingan diri sendiri Ditujukan untuk memenuhi keprihatinan orang lain
Kompetitif Kolaboratif Ketegasan Kompromis Akomodatif Menghindar Kesediaan bekerja sama
Perkembangan Teknologi – memunculkan kelompok yang dimediasikan