Perkerasan Kaku. Company Logo Contents Supporting Lab Experiment Rigid Pavement Design Literature Review Objectives Background Owner`s.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Advertisements

. KELOMPOK STRUKTUR JALAN LENTUR
BAB II PENAMPANG MELINTANG JALAN
BETON PRACETAK.
TEKNOLOGI BETON.
Metoda Bina Marga (Ausroad) SNI Pd T
Perancangan Perkerasan
DESAIN LAPISAN TAMBAHAN (OVER LAY)
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
Fungsi Bantalan Mengikat rel sehingga lebar sepur tetap terjaga.
Pertemuan #3 Material Beton Prategang
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Metoda Bina Marga (Ausroad) SNI Pd T
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
BETON PRACETAK.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Rancangan Beton Normal Metode ACI
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JAYABAYA
REKAYASA JALAN RAYA I Dosen: Sartika Nisumanti, ST.,MT PERKERASAN KAKU.
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
Parameter perencanaan
Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2002 (Pt T B)
Jembatan & Rong-Gorong .....
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
Diagram Interaksi P – M Kolom
Perencanaan Metoda CBR
KELOMPOK 2 :. 1. PENGADUKAN 2. TRANSPORTASI 3. PENGECORAN 4. PERAWATAN BETON.
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
FIRMANSYAH, ST, M.S 1 Pendahuluan REKAYASA BAHAN PERKERASAN.
SOIL CEMENT BASE (LAPIS PONDASI TANAH SEMEN)
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DI INDONESIA
PERENCANAAN BANDAR UDARA DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
DRAINASE JALAN RAYA.
UJIAN AKHIR DISERTASI PENGARUH PENGGUNAAN SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN METODE KEPADATAN MUTLAK TERHADAP PENINGKATAN TEGANGAN TARIK ANDI.
1 PROYEK CIVIL – JALAN TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Parameter perencanaan
Modul II.Perkerasan Kaku Jalan (rigid Pavement) URAIAN MATERI I : Pengertian dan jenis susunan lapisan Perkerasan Kaku OLEH : SUGIYANTO.
Peralatan Konstruksi Teknik sipil, Unsoed
2 PROYEK CIVIL – GEDUNG TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
SEMINAR TUGAS AKHIR “ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG.
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
TEKNOLOGI BAHAH 1 AGREGAT 1.SASTRA HERMANTO 2.ZAHYU AZARI.
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL DEPOK – ANTASARI SEKSI II MASALAH KHUSUS : Metode Pelaksanaan Lantai Kerja Reinforced Concrete Pipe (RCP) pada Sta
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN RENI KARNO KINASIH
Perencanaan Perkerasan Jalan Pertemuan 2
Menghitung Tebal Lapis Perkerasan Lentur
Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur
Contoh Perhitungan Desain Perkerasan Makasar, April 2014.
DIV 8. PENGEMBALIAN KONDISI
SEPINTAS SPESIFIKASI UMUM 2018
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI
Drs.H.Triwuryanto, MT. DOSEN TEKNIK SIPIL STTNAS
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

Perkerasan Kaku

Company Logo Contents Supporting Lab Experiment Rigid Pavement Design Literature Review Objectives Background Owner`s Estimation Conclusion & Future Work

Background Company Logo  Kondisi alam Indonesia : Rata-rata suhu harian tinggi Curah hujan tinggi  Kondisi lalu lintas Indonesia : Volume lalu lintas tinggi Beban tidak sesuai standar  Sulit untuk mendapatkan daya dukung tanah yang sesuai dengan standar

Objectives Company Logo Alternatif jenis perkerasan yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada : Tidak peka terhadap suhu Tahan terhadap air Dapat digunakan untuk tanah dengan daya dukung lebih rendah dibandingkan perkerasan lentur Lebih tahan terhadap besarnya volume dan beban lalu lintas

Literature Review Company Logo Jenis Perkerasan Beton Bersambung dengan tulangan Bersambung tanpa tulangan Menerus dengan tulangan Menerus tanpa tulangan

Literature Review Struktur Perkerasan Beton Semen :

Literature Review Company Logo Kelebihan Perkerasan Beton Semen:  Cocok untuk lalu lintas berat maupun rendah  Cocok untuk tanah dengan daya dukung rendah  Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemeliharaan  Biaya pemeliharaan rendah selama umur rencana  Cocok untuk persimpangan, atau terminal.  Tahan terhadap alur dan iklim panas (Indonesia)  Kebutuhan Penerangan yang lebih kecil, bila dipasang penerangan  Bisa dilaksanakan padat karya  Tebal perkerasan lebih tipis dari perkerasan aspal (Keperluan agregat lebih sedikit)  Lebih tahan terhadap pengaruh air

Literature Review Company Logo Kelemahan Perkerasan Beton Semen:  Butuh waktu curing ( lama ) 28 hari  Tingkat kenyamanan kurang ( ada sambungan)  Perbaikan permukaan yang sudah halus Re-grooving mahal / susah  Perbaikan akibat kelalaian pelaksanaan, berat dan susah perlu satu blok menyeluruh, dan menggangu lalu lintas.  Warna permukaan di siang hari, membuat silau.

Literature Review Manajemen Mutu Pra Konstruksi  Seleksi material  Mix Design  Kondisi dan Jumlah Peralatan

Literature Review Manajemen Mutu Saat Konstruksi  Ketepatan penakaran sesuai dengan mix design  Waktu dan homogenitas pencampuran  Teknik dan waktu transportasi  Uji konsistensi dan sampel uji tekan  Proses penghamparan dan pemadatan

Literature Review Manajemen Mutu Pasca Konstruksi  Perawatan  Uji tekan untuk sampel benda uji  Uji kekuatan beton terpasang (hammer test, core)

Company Logo Pd T – 14 – 2003 Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen

Company Logo Data  Jalan arteri Luar Kota, 2 lajur 1 arah  Beton bersambung dengan tulangan  CBR Tanah Dasar: 4%  Kuat Tarik Lentur (fcf): 4 Mpa (f’c = 285kg/cm2, silinder)  Bahan pondasi bawah : Campuran Beton Kurus  Mutu Baja Tulangan : BJTU 39 (fy = 3900 kg/cm2) untuk BMDT dan BJTU 24 (fy = 2400 kg/cm2) untuk BBDT  Koefisien gesek pelat beton dengan pondasi (μ = 1,3)  Bahu Jalan : Ya (Beton)  Ruji/dowel: Ya

Company Logo Data  Data Lalu lintas harian rata – rata : Mobil Penumpang : 1640 buah/hari Bus : 300 buah/hari Truk 2 as kecil : 650 buah/hari Truk 2 as besar: 780 buah/hari Truk 3 as: 300 buah/hari Truk Gandengan: 10 buah/hari  Pertumbuhan lalu lintas (i): 5% per tahun  Umur Rencana (UR): 20 tahun

1. Traffic Load Analysis Perhitungan jumlah beban sumbu berdasarkan jenis dan bebannya RD = Roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS = jumlah sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, STdRG = sumbu tandem roda ganda Jenis Kendaraan Konfigurasi beban sumbu (ton) Jml. Kend (bh) Jml. Sumbu Per Kend (bh) Jml. Sumbu (bh) STRTSTRGSTdRG RDRBRGDRGB BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (hb) JS (bh) (1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)(9)(10)(11) MP Bus Truk 2as Kcl Truk 2as Bsr Truk 3as Td Truk Gandg Total (Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian / JKSNH)

1. Traffic Load Analysis Perhitungan JSKN selama umur rencana JSKN= 365 x JSKNH x R x C = 365 x 4100 x 33,07 x 0,7 = 3,46 x 10 7 Dimana : JSKN = Jumlah total sumbu kendaraan niaga selama umur rencana JSKNH = Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari R= faktor pertumbuhan kumulatif yang didapat dari rumus R = (1+i) UR – 1 / i i = laju pertumbuhan lalu lintas per tahun (%) UR = Umur Rencana (tahun) C = Koefisien Distribusi Kendaraan

1. Traffic Load Analysis Tabel koefisien distribusi kendaraan

1. Traffic Load Analysis Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana Jenis Sumbu Beban Sumbu (ton) Jumlah Sumbu Proporsi Beban Proporsi Sumbu Lalu- lintas Rencana Repetsi yang terjadi (1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)=(4)x(5) x(6) STRT ,11 0,30 0,24 0,11 0,24 0,66 3,46 x ,6 x ,8 x ,5 x ,5 x ,5 x 10 6 Total27101,00 STRG ,72 0,28 0,26 3,46 x ,9 x ,5 x 10 6 Total10801,00 STdRG143101,000,083,46 x ,6 x 10 6 Total3101,00 Komulatif34,6 x 10 6

2. Sub Base Thickness Design  CBR tanah dasar : 4%  Jumlah repetisi sumbu : 3,46 x 10 7  Tebal pondasi minimum = 100 mm CBK

3. Effective CBR  CBR tanah dasar : 4%  Jumlah repetisi sumbu : 3,46 x 10 7  Tebal pondasi minimum =100 mm CBK CBR tanah dasar efektif = 27,5%

4. Slab Thickness Design  Berdasarkan pengalaman  Berdasarkan contoh yang tersedia  Berdasarkan tabel : Faktor keamanan untuk jalan arteri = 1,1 CBR Efektif = 27,5 JKSN = 3,46 x 10 7 Taksiran awal tebal plat beton = 16,5 cm Taksiran awal tebal plat beton = 16,5 cm

5. Determine TE, FE & FRT Company Logo

5. Determine TE, FE & FRT Company Logo  FRT = Faktor Rasio Tegangan, didapat dari formula : Dimana : TE = Tegangan ekivalen f cf = Kuat tarik lentur beton

5. Determine TE, FE & FRT Company Logo  STRT (Sumbu Tunggal Roda Tunggal) Tegangan Ekivalen: 1,13 Faktor Erosi: 1,98 Faktor Rasio Tegangan: 0,28  STRG (Sumbu Tunggal Roda Ganda) Tegangan Ekivalen : 1,68 Faktor Erosi : 2,58 Faktor Rasio Tegangan : 0,42  STdRG (Sumbu Tandem Roda Ganda) Tegangan Ekivalen : 1,4 Faktor Erosi : 2,58 Faktor Rasio Tegangan : 0,35

6. Fatigue Analysis Company Logo STRT – Beban Sumbu 6 Ton TE: 1,13 FE: 1,98 FRT: 0,28 Beban rencana per roda (kN) = 3 ton x 10 x 1,1 = 33kN Repetisi: 2,6 x 10 6 TT % Rusak = 2,6 x 106/TT x 100% = 0 % Rusak = 2,6 x 106/TT x 100% = 0 Nomogram untuk analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan/tanpa bahu beton

7. Erosion Analysis Company Logo STRT – Beban Sumbu 6 Ton TE: 1,13 FE: 1,98 FRT: 0,28 Beban rencana per roda (kN) = 3 ton x 10 x 1,1 = 33kN Repetisi: 2,6 x 10 6 Analisis erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor erosi, tanpa bahu beton % Rusak = 2,6 x 106/TT x 100% = 0 % Rusak = 2,6 x 106/TT x 100% = 0

8. Fatigue & Erosion Analysis Company Logo Karena % rusak fatik dan rusak erosi ≤ 100%, maka tebal plat diambil 16,5 cm Karena % rusak fatik dan rusak erosi ≤ 100%, maka tebal plat diambil 16,5 cm

9. Rigid Pavement Design Company Logo  Tebal Plat= 16,5 cm  Lebar Plat= 2 x 3,5 m  Panjang Plat= 5,0 m  Sambungan susut= Setiap 5 m  Ruji= Ø 28 mm, L 45 cm, jarak 30 cm  Batang pengikat= Ø 16 mm, L 70 cm, jarak 75 cm Beton bersambung tanpa tulangan Pemasangan sambungan susut, ruji dan batang pengikat sesuai dengan spesifikasi pada pedoman

Supporting Lab Experiment Company Logo Pemadatan & CBR Laboratorium Tujuan Untuk mengetahui daya dukung tanah terburuk yang mungkin dicapai pada tanah timbunan yang dipadatkan dengan energi tertentu pada kadar air optimum. Hasil CBR tanah setelah diuji di laboratorium adalah sebesar 5,2% Rekomendasi : CBR hasil percobaan 5,2 %, tidak terlalu signifikan dibandingkan tanah dasar dengan CBR 4% - penggantian tanah dasar dengan tanah yang diuji kurang efektif

Supporting Lab Experiment Company Logo Mix Design Tujuan Menentukan kompisisi agregat kasar, halus, air, dan semen untuk mendapatkan beton dengan mutu yang direncanakan Hasil f’c = 163 kg/cm2 dari rencana mutu f’c = 175 kg/cm2 Rekomendasi Untuk dapat menahan beban lalu lintas yang tinggi, perkerasan kaku dengan beton mutu tinggi. Pembuatan beton mutu tinggi membutuhkan keahlian khusus Parameter kekuatan beton yang digunakan dalam perkerasan kaku adalah kuat tekan dan lentur

PERHITUNGAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI PEKERJAAN PERKERASAN KAKU

Gambar Potongan Melintang

PERHITUNGAN JENIS PEKERJAAN: 1.Pekerjaan Persiapan/Mobilisasi 2. Pekerjaan Galian dan Timbunan Galian Biasa Galian Drainase Penyiapan Badan Jalan 3.Pekerjaan Lean Concrete 4.Pekerjaan Pelat Beton/Jalan Semen Beton 5.Pekerjaan Drainase

KOMPONEN HARGA SATUAN Biaya Langsung Biaya Tidak Langsung UPAHBAHANALATKeuntungan Biaya Umum Analisa Produktifitas -Metoda Kerja -HSD bahan -Tenaga Kerja -Lokasi -Spesifikasi Harga satuan Pekerjaan + PPN

METODE PERHITUNGAN

PEKERJAAN PERSIAPAN 1.Sewa Tanah (m2) 2.Fasilitas Kontraktor  Base camp  Kantor, Barak  Bengkel dan Gudang 3.Fasilitas Laboratorium  Uji Tanah  Uji Beton 4.Demobilisasi Peralatan Biaya lumsum : Rp ,00

PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN PEKERJAAN GALIAN BIASA  Satuan pembayaran : m3  Asumsi : Jam kerja effektif : 7 jam / hari alat yang digunakan : excavator, dump truck dan alat bantu Pekerjaan jalan beton sepanjang 15 km.  Volume pekerjaan: m3  Harga satuan (m3): Rp , 15 Total Harga : Rp ,00  Produksi galian dalam 1 hari : 938,07 m3  Waktu pelaksanaan: 1 bulan 26 hari

PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN PEKERJAAN GALIAN DRAINASE, SALURAN AIR  Satuan pembayaran : m3  Asumsi : Jam kerja effektif : 7 jam / hari alat yang digunakan : excavator, dump truck dan alat bantu Pekerjaan jalan beton sepanjang 15 km. Tinggi saluran drainase 50 cm dengan Lebar 50 cm  Volume pekerjaan: 4500 m3  Harga satuan (m3): Rp Total Harga : Rp ,00  Produksi galian dalam 1 hari : 938,07 m3  Waktu pelaksanaan: 5 hari

PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN PEKERJAAN PENYIAPAN BADAN JALAN  Satuan pembayaran : m2  Asumsi : Jam kerja effektif : 7 jam / hari Motor grader meratakan permukaan hasil galian. Vibro roller memadatkan permukaan yang telah diratakan oleh motor grade Panjang jalan 15 km, lebar jalan 7m.  Volume pekerjaan: m2  Harga satuan (m2): Rp ,37 Total Harga : Rp ,00  Produksi galian dalam 1 hari : m2  Waktu pelaksanaan: 5 hari

PEKERJAAN LEAN CONCRETE Satuan pembayaran : m3 Asumsi :  Jam kerja effektif: 7 jam  Kadar semen minimum (spesifikasi) : 250 kg/m3  Perbandingan kadar air semen minimum : 0.6  Perbandingan campuran berdasarkan JMF & spesifikasi air : semen : pasir : kerikil = 0.6 : 1 : 2.09 : 4  Beton yang digunakan dengan K-125  Kapasitas alat concrete mixer : 500 liter  Tebal lean concrete 10 cm  Volume pekerjaan : m3  Harga satuan : Rp ,4  Harga total : Rp ,00  Kapasitas produksi per hari : m3  Kemampuan mobil dalam sehari : 20 mobil  Waktu pelaksanaan : 1 bulan 22 hari

PEKERJAAN PELAT BETON Satuan pembayaran : m3 Asumsi :  Jam kerja effektif: 7 jam  Kadar semen minimum (spesifikasi) : 365 kg/m3  Perbandingan kadar air semen minimum : 0.45  Perbandingan campuran berdasarkan JMF & spesifikasi air : semen : pasir : kerikil = 0.45 : 1 : 1.4: 2.2  Beton yang digunakan dengan f’c-285  Kapasitas alat concrete mixer : 600 liter  Tebal pelat beton 16,5 cm  Volume pekerjaan : m3  Harga satuan: Rp ,98  Harga total : Rp ,5  Kapasitas produksi per hari : m3  Kemampuan mobil dalam sehari : 3 mobil  Waktu pelaksanaan : 2 bulan 22 hari

PEKERJAAN PELAT BETON  Satuan pembayaran : m3  Asumsi :  Jam kerja effektif: 7 jam  Kadar semen minimum (spesifikasi) : 365 kg/m3  Perbandingan kadar air semen minimum : 0.45  Perbandingan campuran berdasarkan JMF & spesifikasi air : semen : pasir : kerikil = 0.45 : 1 : 1.4: 2.2  Beton yang digunakan dengan K-350  Kapasitas alat concrete mixer : 600 liter  Tebal pelat beton 16,5 cm  Volume pekerjaan : m3  Harga satuan: Rp ,98  Harga total : Rp ,5  Kapasitas produksi per hari : m3  Kemampuan mobil dalam sehari : 3 mobil  Waktu pelaksanaan : 2 bulan 22 hari

PEKERJAAN DRAINASE, SALURAN PEKERJAAN DRAINASE Satuan pembayaran : m3 Asumsi :  Jam kerja effektif: 7 jam  Kadar semen minimum (spesifikasi) : 340 kg/m3  Perbandingan kadar air semen minimum : 0.5  Perbandingan campuran berdasarkan JMF & spesifikasi air : semen : pasir : kerikil = 0. 5 : 1 : 1.63: 2.42  Beton yang digunakan dengan K-175  Kapasitas alat concrete mixer : 600 liter  Tinggi drainase 50 cm, lebar 50 cm  Volume pekerjaan : 1800 m3  Harga satuan: Rp ,6  Harga total : Rp  Kapasitas produksi per hari : 10,25 m3  Kemampuan mobil dalam sehari : 10 mobil  Waktu pelaksanaan : 18 hari

REKAPITULASI HARGA PERKERASAN KAKU No divisi Pekerjaanvol. pek Harga satuanHarga I.Pekerjaan persiapan1Rp ,00 II.Pekerjaan Galian Galian biasa m3Rp , 15Rp ,00 Galian drainase4.500 m3Rp Rp ,00 Penyiapan badan jalan m3Rp ,37Rp ,00 IIIPekerjaan Lean concrete m3Rp ,4Rp ,00 IV.Pekerjaan struktur pelat beton m3Rp ,98Rp ,5 V.Pekerjaan Drainase, saluran air Pek. Drainase1800 m3Rp ,6Rp ,00 Total HargaRp Pajak penambahan (10%)Rp ,35 HARGA TOTALRp

Conclusion Company Logo Perhitungan perkerasan kaku yang dilakukan di Indonesia menggunakan metode SNI yang mengadopsi dari AASHTO. Biaya investasi yang dibutuhkan cukup besar adalah Rp Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk jalan perkerasan kaku sepanjang 15 km dengan tebal perkerasan setebal 16,5 cm menghasilkan harga Rp ,25 Perkerasan beton merupakan alternatif perkerasan yang tahan terhadap suhu dan curah hujan tinggi, serta dapat digunakan untuk tanah dasar dengan daya dukung rendah.

Conclusion  Perkerasan beton memiliki kelemahan diantaranya : Butuh waktu curing ( lama ) 28 hari Tingkat kenyamanan kurang ( ada sambungan) Perbaikan permukaan yang sudah halus Re-grooving mahal / susah Perbaikan akibat kelalaian pelaksanaan, berat dan susah perlu satu blok menyeluruh, dan menggangu lalu lintas. Warna permukaan di siang hari, membuat silau.

Future Work Company Logo  Sebaiknya dilakukan pengawasan yang ketat terutama pada proses pelaksanaan, karena perbaikan akibat kelalaian pelaksanaan sulit dilaksanakan, mengganggu lalu lintas dan mahal.  Dalam menentukan jenis perkerasan yang digunakan, sebaiknya dilakukan analisis yang komperehensif mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis perkerasan, baik structural, finansial dan juga analisis mengenai dampak lingkungannya agar investasi yang dilakukan untuk pembangunan fisik jalan memiliki manfaat sebesar-besarnya.