Komunikasi interpersonal dan Hubungan
Komunikasi Interpersonal Penyampaian pesan oleh satu orang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Devito, 1989) The Sender encodes the messages using Verbal, Vocal and Visual elements. The words form the Verbal element. The Vocal element includes the tone and intensity of our voice and the “music of our language”. The Visual element incorporates everything the Receiver can see. It might be a surprise to you but the Visual, non-verbal element is the most powerful element, grabbing and holding Receiver’s attention. Vocal and Verbal elements follow. The Receiver takes in the messages and decode them by sorting out and interpreting the elements according to their own experiences, beliefs and needs.
Perilaku seseorang dalam komunikasi interpersonal sangat bergantung pada persepsi interpersonal
Persepsi interpersonal Penerimaan stimuli Stimuli sampai kepada kita melalui lambang verbal atau grafis yg disampaikan pihak ke tiga. Ex: media Bagian yang dipersepsi Kita mencoba memahami apa yang tidak tampak oleh indra; kita mencoba memahami tindakan dan motif di balik tindakan Ketika proses berlangsung Ketika kita mempersepsi manusia, faktor personal kita, karakteristik orang yang persepsi dan hubungannya dengan kita ikut memengaruhi Sifat yang dipersepsi Manusia selalu berubah
Hal yang mempengaruhi Faktor Situasional: Deskripsi Verbal: Rangkaian kata sifat menentukan persepsi. Petunjuk Proksemik: Proksemik adalah penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan. Antropolog Edward T. Hall membagi jarak dalam 4 kelompok: Jarak Publik;Jarak Sosial;Jarak Personal;Jarak Akrab. Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain menunjukkan tingkat keakraban di antara mereka. Petunjuk Kinesik: gerakan tubuh manusia, paling sukar dikendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi stimuli. Contoh : Contoh: Jalan menunduk Membusungkan dada Bertopang dagu Bertolak pinggang Petunjuk kinesik dianggap sedemikian penting sehingga bila petunjuk kinesik bertentangan dengan petunjuk lainnya, yang dijadikan pedoman adalah petunjuk kinesik. Mengapa? Petunjuk kinesik paling sukar dikendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi stimuli.
Hal yang mempengaruhi Faktor Situasional: Petunjuk Wajah: Wajah sudah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Inilah alat yang sangat penting dalam menyampaikan makna. Petunjuk wajah dapat mengungkapkan emosi, tapi tidak semua orang mempersepsi emosi itu dengan cermat. Petunjuk Paralinguistik: Paralinguistik adalah cara bagaimana orang mengucapkan lambang-lambang verbal Petunjuk verbal: Isi komunikasi dari persona stimuli, bukan cara komunikasinya. Misal: pemilihan kata yang tepat, sistematis, menimbulkan kesan cerdas. Petunjuk Artifaktual: Meliputi segala macam penampilan (appearance) seperti bentuk tubuh, busana, aksesori. Penampilan biasanya berkaitan dengan stereotipe.
Hal yang mempengaruhi Faktor Personal: Pengalaman, memengaruhi kecermatan persepsi Pengalaman bisa dipelajari lewat proses belajar formal, bisa juga bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. Motivasi, bisa berupa motif biologis, kepentingan untuk mendapatkan pujian dan menghindari hukuman, motif yang berkaitan dengan kepribadian, dll. Kepribadian, proyeksi diri = mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar sebagai salah satu cara pertahanan ego. Orang yang menerima dirinya apa adanya, orang yang tidak dibebani rasa bersalah, cenderung menafsirkan orang lain lebih cermat (Norman, 1953; Omwake, 1954; Baker dan Block, 1957). Begitu pula orang yan tenang, mudah bergaul dan ramah cenderung memberikan penilaian positif pada orang lain. Ini disebut Leniency Effect (Bosson & Maslow, 1957).
Proses pembentukan kesan Penilaian seseorang berdasarkan kelompoknya. Stereotyping Setiap orang punya konsepsi tersendiri tentang sifat-sifat yang saling berkaitan. Implicit Personality Theory Proses menyimpulkan motif, maksud dan karakteristik orang lain dengan melihat perilakunya yang tampak (Baron&Byrne) Atribusi Stereotyping Implicity Personality Theory: membentuk kesan tentang orang lain dalam waktu cepat. Atribusi: adalah proses menyimpulkan motif, maksud dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak. Atribusi Kausalitas: Bila kita melihat perilaku orang lain, kita mencoba memahami apa yang menyebabkan ia berperilaku demikian.
Proses pengelolaan Kesan Self Presentation: Bagaimana kita mempresentasikan diri kita untuk mendapatkan kesan tertentu dari penanggap stimuli. Self presentation menggunakan peralatan lengkap yang disebut Front. Terdiri dari: panggung (setting), penampilan (appearance) dan gaya bertingkah laku (manner).
Konsep Diri Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Orang lain Konsep diri adalah pandangan perasaan tentang diri kita, yang boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Orang lain Significant Others Orang-orang yang sangat dekat dan penting artinya bagi kita dan memiliki ikatan emosional dengan kita, seperti orang tua, saudara Generalized others Pandangan diri tentang keseluruhan pandangan orang lain terhadap diri kita. Kelompok Rujukan Kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita.
ATRAKSI INTERPERSONAL Ketertarikan yang timbul antara satu orang dengan orang lain Mengetahui siapa tertarik pada siapa, atau siapa menghindari siapa kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang terjadi Makin tertarik kita pada seseorang, makin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang tersebut
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI INTERPERSONAL Kesamaan karakteristik personal Orang-orang yang memiliki persamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, agama dan keyakinan yang sama cenderung saling menyukai Tekanan emosional Kita membutuhkan orang lain ketika kita berada di bawah tekanan emosional yang melampaui batas Harga Diri yang rendah Orang yang rendah diri cenderung lebih mudah menerima orang lain Isolasi sosial Manusia tidak akan tahan berlama-lama hidup terisolasi, tingkat isolasi sosial berpengaruh terhadap kesukaan kita terhadap orang lain.
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI INTERPERSONAL Daya tarik fisik Daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi personal. Mereka, pada gilirannya sangat mudah memeroleh simpati dan perhatian orang. Ganjaran (reward) Kita menyenangi orang yang memberikan bantuan kepada kita, dorongan moral, pujian, atau hal-hal yang meningkatkan harga diri kita. Familiarity Semakin sering subjek melihat wajah tertentu, ia makin menyukainya. Witing tresno jalaran soko kulino. Kedekatan jarak (proximity) Persahabatan lebih mudah tumbuh di antara tetangga yang berdekatan, maupun mahasiswa yang duduk berdampingan. Kemampuan (Competence) Kita cenderung menyenangi orang orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi daripada kita, atau lebih berhasil dalam kehidupannya.
Hubungan interpersonal Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Content Relationship
Konsep komunikasi & hubungan Hasil komunikasi manusia adalah berkembangnya unit sosial, unit sosial paling sentral adalah hubungan Hubungan kita – dengan orangtua, saudara, teman, karib, dan rekan, sangat penting untuk pembelajaran, pertumbuhan, dan pengembangan Sebagian besar kegiatan komunikasi dengan tujuan tertentu terjadi dan berlangsung dalam hubungan
Apa sih hubungan?
Gambar mana yang menggambarkan hubungan?
Dalam definisi komunikasi, hubungan terbentuk ketika terjadi proses pengiriman dan penerimaan pesan secara timbal balik, yaitu ketika dua atau lebih individu saling mempertimbangkan dan saling menyesuaikan perilaku verbal dan non verbal mereka satu sama lain. Ketemu di jalan dan berpapasan, mereka bernegosiasi melalui pesan dari indra penglihatan supaya tidak saling tabrak dengan menegosiasikan makna dan komunikasi non verbal Berdasarkan dengan kesadaran atas kehadiran orang lain
Jenis hubungan Hubungan Diadik & Triadik Hubungan Sosial & Berdasarkan Tugas Hubungan Jangka Pendek & Jangka Panjang Hubungan Sepintas & Intim Kencan, Cinta, & Hubungan Perkawinan Hubungan Kekeluargaan
Hubungan diadik & triadik Hubungan dua orang Kita adalah anggota dari hubungan ‘dyad’ yang berbeda Dengan pasangan, sahabat, teman kuliah, dosen Hal yang unik dari setiap ‘dyad’ Memenuhi tujuan tertentu Melibatkan sisi berbeda dari individu yang terlibat di dalamnya Berkembang pola bahasa dan pola komunikasi yang unik Lebih kompleks Terdiri dari tiga sampai empat orang Dapat menimbulkan konflik, karena seringkali terbentuk koalisi (kecenderungan untuk 2 individu lebih dekat), potensi memperebutkan ‘kepemimpinan’, konflik terbuka Beberapa peneliti berpendapat, “TRIADIK TIDAK ADA, HANYA DYAD +1/+2” Fungsi yang dilayani hubungan mahasiswa – dosen, dengan suami – istri, dokter – pasien, karyawan – majikan berbeda beda Tuntutannya berbeda, saya sebagai dosen dituntut untuk dapat melakukan hal yang berbeda dengan saya sebagai istri Adanya bahasa slang dan ungkapan khas antar teman, panggilan sayang Kalo diadik Cuma dua orang, pola di triadik bisa ada 6 pasang kemungkinan pengolahan pesan, org pertama dengan kedua, pertama dengan ketiga, kedua dengan ketiga, pertama dan kedua dengan yang ketiga, pertama dan ketiga dengan kedua, kedua dan ketiga dengan pertama
Hubungan sosial & berdasarkan tugas Dilihat dari tujuan utama pembentukan hubungan Sosial Berdasarkan Tugas Sarana hiburan, rekreasi, keintiman, atau persahabatan Untuk menghindari isolasi/kesepian, peneguhan harga diri, memberi dan menerima kasih sayang, atau membandingkan pandangan dan pendapat kita dengan orang lain Bekerjasama untuk menyelesaikan tugas, berkoordinasi, hingga pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan sendirian Bersifat sekunder, bukan tujuan utamanya Orientasi pribadi atau sosial bisa saling mendahului. E.g, untuk mendapat kenalan baru, kesempatan ngobrol Berinteraksi dengan teman kuliah (sosial) Contoh berdasar tugas, dosen dan mahasiswa, kita bekerjasama supaya perkuliahan ini selesai dan memberi manfaat Alokasi interaksinya bisa berbeda tergantung komitmen, apakah untuk tugas? Atau berorientasi sosial? Pola komunikasi berkembang akan bervariasi tergantung dari bagaiman anggota memahami tujuan partisipasi mereka
Hubungan jangka pendek & panjang Dilihat dari durasi Jangka Pendek Jangka Panjang Sedikit investasi Sedikit sejarah Identitas dapat dirundingkan Banyak investasi Sejarah panjang Identitas pasti Identitas dalam hubungan
Hubungan selintas & intim Dilihat dari “kedalaman”/ tingkat keintiman Selintas Intim Percakapan hanya ritual Tidak personal Tidak ada pengungkapan diri, pengungkapan orang lain, pengungkapan topik Ada pengungkapan diri, pengungkapan orang lain, pengungkapan topik Interaksinya berbeda Ada indikasi keunikan, belum tentu keterbukaannya akan sama dengan orang lain
Kenapa mau terbuka? Keintiman yang meningkat Merasa dihargai Kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan Ada timbal balik Perempuan terbuka kepada yang mereka sukai Laki – laki terbuka kepada yang mereka percayai Ada kecocokan Daya tarik berhubungan dengan pengungkapan hal positif tapi tidak untuk pengungkapan negatif Pengungkapan negatif muncul pada derajat keintiman tinggi Kepuasan hubungan tertinggi – pengungkapan moderat (tingkat pengungkapan tidak tinggi dan rendah)
Kencan, cinta, & hubungan perkawinan Daya tarik awal dan pertemuan yang mengarah ke kencan, cinta, dan perkawinan, mulanya dari kontak biasa, lalu berkemban melalui tahap keintiman Pada awal pengembangan kencan dan hubungan cinta, pasangan sering mengabaikan tentang potensi masalah dan konflik, namun kalau terus diabaikan lalu membesar. Mereka yang lemah dalam keterusterangan dan keterbukaan cenderung untuk memutuskan berpisah Sedangkan, bagi mereka yang bersedia dan mampu berkomunikasi satu sama lain, tentang hubungan mereka, perkembangannya dan masalahnya, dapat mencapai hubungan yang lebih memuaskan dan efektif sebab, melalui percakapan, kita dapat: Antisipasi masalah potensial Punya bekal pengetahuan tentang persepsi dan perasaan masing – masing Kesempatan kerjasama menyelesaikan masalah Monitor hubungan
Hubungan keluarga Citra kita tentang keluarga didasarkan, dibentuk, dan dipelihara melalui komunikasi Keluarga, 3 perspektif: Struktural: ada tidaknya anggota keluarga tertentu serta pembedaan keluarga asal, prokreasi, dan besar Tugas psikososial: apakah kelompok orang menyelesaikan tugas – tugas tertentu bersama – sama Transaksional: apakah kelompok intim perilakunya menghasilkan rasa identitas keluarga dengan ikatan emosional dan pengalaman sejarah serta masa depan Orientasi dalam keluarga: Percakapan: setiap anggota keluarga didorong untuk menyuarakan pendapat mereka tentang berbagai topik Konformitas: menciptakan iklim komunikasi yang ditandai dengan keseragaman nilai, sikap, dan keyakinan
Hubungan keluarga Orientasi dalam keluarga menghasilkan 4 jenis keluarga berbeda: Konsensual: orientasi tinggi pada percakapan dan konformitas, mementingkan keterbukaan, menjajaki ide baru sambil tetap melestarikan hierarki di keluarga Pluralistik: orientasi tinggi pada percakapan, konformitas rendah, cenderung terlibat pada diskusi tidak terbatas dan lebih terbuka Protektif: orientasi tinggi konformitas, percakapan rendah, cenderung menekankan kewenangan orangtua disertai keyakinan bahwa orangtua harus menentukan segala jenis keputusan bagi anak mereka Bebas (Laises – faire): orientasi percakapan dan konformitas sama – sama rendah, sedikit interaksi antar anggota keluarga Media massa memainkan peran penting, bagaimana keluarga diatur, distruktur, dan didefinisikan. Digunakan untuk meningkatkan interaksi dan memupuk kebersamaan. Namun, bisa juga membuat konflik (e.g, rebutan remote, tidak balas komen)
Pengembangan hubungan Pertama: Inisiasi Melibatkan inisiasi sosial atau pertemuan Memperhatikan dan menyesuaikan perilaku Melaksanakan teori pribadi, representasi, dan kebiasaan komunikasi dari pengalaman sebelumnya Dipersepsi oleh orang lain dan mengevaluasi orang lain
Pengembangan hubungan Kedua: Eksplorasi Mengeksplorasi potensi orang lain dan kemungkinan untuk mewujudkan hubungan Mengumpulkan informasi tentang gaya, motif, minat, dan nilai orang lain – berfungsi sebagai dasar untuk menilai manfaat hubungan Dicirikan dengan dengan small talks (tapi maknanya tidak kecil) Perlu mengetahui sisi ‘dalam’ agar ada peluang berbicara dengan nyaman
Pengembangan hubungan Ketiga: Intensifikasi Telah menegaskan adanya hubungan Bisa gagal, memburuk, atau berkembang “Teman dekat” Berbagi rahasia lebih dalam, menggunakan panggilan akrab, serta simbol dengan makna pribadi
Pengembangan hubungan Keempat: Formalisasi Pengakuan simbolik yang mengikat individu E.g: dalam cinta (cincin tunangan/pernikahan); dalam pekerjaan (kontrak); dalam bisnis (perjanjian hukum)
Pengembangan hubungan Kelima: Redefinisi Kebutuhan untuk mendenisikan ulang beberapa aturan bersama dalam hubungan Jika bersifat alamiah, bertahap, dan sebagai bagian dari perkembangan hubungan yang gampang dikelola – KALAU KEBALIKANNYA, MAKA HUBUNGAN DAPAT RUSAK
Pengembangan hubungan Keenam: Deteriorasi Kerusakan, saat orang – orang dalam satu hubungan memilih untuk “menempuh jalan masing – masing” secara fisik/simbolik Pemutusan hubungan, ada 4 fase: Self talk (bercakap dengan diri sendiri) Komunikasi interpersonal Komunikasi kelompok dan komunikasi sosial Membangun opini dan komunikasi publik
Pola hubungan Iklim defensif Iklim suportif Mengevaluasi mengendalikan Mengembangkan strategi Tetap netral (menyendiri) Menunjukan keunggulan Menyampaikan kepastian Menggambarkan Berorientasi pada satu masalah Bersikap spontan Berempati Penegasan kesetaraan Menyampaikan provisionalism
Pola hubungan Ketergantungan dan Ketidaktergantungan Muncul ketika 1 orang dalam hubungan tergantung pada orang lain untuk dukungan, uang, kerja, kepemimpinan, atau pengarahan Contohnya, anak dan orangtua Seringkali mempengaruhi interaksi Spiral Kemajuan dan Spiral Kemunduran Ketika aksi dan reaksi orang – orang dlam hubungan konsisten dengan tujuan dan kebutuhan mereka, hubungan mengalami kemajuan
Faktor yang memengaruhi pola hubungan Tahap dan konteks hubungan Kebutuhan interpersonal dan gaya Kekuasaan konflik