KOMUNIKASI MASSA Dini Hidayanti Herpamudji, M. I KOMUNIKASI MASSA Dini Hidayanti Herpamudji, M.I.Kom Universitas Dian Nuswantoro 2017
LITERATURE Teori Komunikasi Massa, Denis McQuail, Salemba Humanika (2011) Komunikasi Massa ; Suatu Pengantar, Drs.Elvinaro,M.S.i,Adianto & Dra.Lukiati KomelaErdinaya,M.Si, Remaja Rosdakarya (2004) Ekonomi Politik Media (Sebuah kajian kritis) oleh Magister komunikasi UGM dan UNDIP, Lingkar Media (2012) Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada (2003) Baran, Stenley. Pengantar komunikasi massa “Melek Media dan Budaya” Jilid 1 Edisi 5. Jakarta. Erlangga (2012)
Seberapa Sering dan Sadarkah Anda dalam mengkonsumsi media massa tiap harinya???
Latar Belakang : Bentuk Komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat yang jauh (terpencar), heterogen dan menimbulkan efek efek tertentu. (Tan dan Wright) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri
Media dibagi menjadi 3 bentuk : 1. Media Cetak (Surat kabar, majalah) a. Periodisitas b. Publisitas c. Aktualitas d. Universalitas e. Objektivitas 2. Media Elektronik (Radio , televisi dan film) Radio bersifat auditif 3. Media baru Internet
Proses komunikasi awalnya terbagi menjadi : 1 Proses komunikasi awalnya terbagi menjadi : 1. Komunikasi Antar Persona (KAP) 2. Komunikasi massa (Televisi, radio, koran) 3. Komunikasi Medio (faks, telphone, surat) Pengendalian Informasi KAP antara Komunikan dan Komunikator saling mengendalikan, sedangkan Kommas tidak ada pengendalian arus informasi.
“Jumlah rata rata perhari yang dihabiskan orang dewasa dengan media pilihan tertentu” Sumber : Baran,2008:22
“Waktu dan Tujuan Menonton Televisi” Waktu menonton F % 1. Pagi hari 7 2. Siang Hari 17 18,6 3. Sore hari 19 20,9 4. Malam hari 49 53,5 Jumlah 92 100 No Tujuan Menonton F % 1 Mencari Hiburan 48 52 2 Mencari Informasi 30 32,6 3 Untuk pendidikan 2,3 4 dll 12 13,1 Jumlah 92 100
Nyatanya....
Formula Laswell Whom Say What In Which Channel To Whom With What Effect
Lasswell menunjukkan bahwa dalam menganalisis produk media, kita harus melihat pada yang menghasilkan produk (orang-orang yang memerintahkan penciptaan), yang itu ditujukan (target audiens) dan apa yang efek yang diinginkan produk ini (untuk menginformasikan, untuk meyakinkan, untuk menjual, dll) pada penonton. Ex : Menggunakan video Rihanna sebagai contoh, analisis akan menjadi sebagai berikut: WHO-Siapa yg membuat: Vivendi Universal; APA yg dibuat: artis pop Rihanna; KE SIAPA: konsumen antara usia 9 dan 25; Dengan MEDIA apa: musik video, dan APA EFEKNYA: Menjual image artis, lagu nya, gambar dan pesan dalam musiknya.
Program Televisi Paling Berkualitas Nama Program Frekuensi Persen 1. Kick Andy (Metro TV) 90 47,1% 2. Liputan 6 Petang (SCTV) 21 11,0 % 3. Si Bolang (Trans 7) 5 2,6 % 4. Metro Realitas (Metro TV) 4 2,1 % 5. Lainnya 71 37,2 % Total 191 100,00%
Fungsi Komunikasi Massa : 1 Fungsi Komunikasi Massa : 1. Surveilance (Pengawasan) Penyebaran informasi yang dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari hari. a. Warning or beware survailence (pengawasan dan peringatan) b. Instrument survailance : berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, perkembangan fashion, resep masakan dan sebagainya. 2. Interpretation (Penafsiran) Dapat dilihat dari framing media surat kabar atau televisi (framing)
3. Linkage (Pertalian) Kelompok massa yang terpisah secara geografis yang memiliki kepentingan yang sama dihubungkan oleh media. 4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai Nilai) Disfungsi televisi menjadi sarana penyebaran standarisasi standarisasi negatif. Ex : Budaya dikonstruksi Media “Apa Definisi Cantik”
5. Entertainment Sinetron, Film, FTV (Kodrat Tv : Menghibur) jam jam prime time di isi oleh acara acara hiburan. Fungsi ini merujuk kepada tindakan-tindakan komunikasi yang bersifat menghibur. Media massa (terutama televisi) memiliki kekuatan menghibur begitu kuat. Misalnya, orang berjam-jam menonton sinetron, kuis, atau acara-acara hiburan lainnya.